8/Okt/2017
66
Lex Privatum Vol. V/No. 8/Okt/2017
hilang dan lalu lintas orang yang masuk dan mencakup bahan hukum primer, sekunder dan
keluar wilayah Indonesia akan semakin besar tertier.
dan sulit untuk di cegah. Dengan banyaknya
orang asing yang masuk dan berada di PEMBAHASAN
Indonesia dengan segala kepentingannya, maka A. Perlindungan Hukum Terhadap Izin Tinggal
interaksi social antara manusia tidak dapat di Terbatas Terhadap Orang Asing Yang
cegah dan akan terus berlangsung. Interaksi Bekerja Dan/Atau Menikah Dengan WNI.
tersebut dapat mengakibatkan seseorang untuk Suatu bentuk perlindungan hukum yang
menikah walaupun mereka memiliki perbedaan diberikan Negara kepada orang asing dapat kita
kewarganegaraan satu dengan yang lainnya. temukan dalam Pasal 77 UU No. 6 Tahun 2011
Dilihat dari segi hak asasi manusia sebagai tentang Keimigrasian, dimana orang asing yang
makhluk Tuhan Yang Maha Esa manusia dikenai tindakan administrative Keimigrasian
memiliki hak asasi atau hak dasar sejak lahir ke dapat mengajukan keberatan pada Menteri. Hal
dunia ini, sehingga tidak ada manusia atau ini menunjukan bahwa setiap tindakan atau
pihak manapun yang dapat merampas hak keputusan yang dibuat oleh pemerintah harus
tersebut. Hak asasi manusia diakui secara dapat dipertanggungjawabkan dan mencegah
universal seperti yang tercantum dalam Piagam terjadinya suatu ebntuk tindakan atau
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Deklarasi keputusan sewenang-wenang yang mungkin
Universal Hak-Hak Asasi Manusia yang disetujui dibuat oleh pejabat pemerintah yang dapat
Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 1948. menimbulkan kerugian bagi orang asing di
Dengan demikian semua Negara di dunia Indonesia.
secara moral dituntut untuk menghormati, Selain perlindungan dari sisi keimigrasian,
menegakan dan melindungi hak tersebut. bentuk perlindungan hukum yang diberikan
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas Negara terhadap orang asing dapat qt temukan
maka judul skripsi ini diangkat dengan judul baik dalam sikap ataupun tindakan pemerintah.
“Perlindungan Hukum Terhadap Orang Asing Hal ini terlihat dapat beberapa instrument
Yang Tinggal di Indonesia”. hukum yang dikeluarkan pemerintah seperti
mengeluarkan Undang-Undang Nomor 15
B. Rumusan Masalah Tahun 2009 tentang Pengesahan Protocol
1. Bagaimana perlindngan hukum terhadap Against The Smuggling of Migrants By Land, sea
izi tinggal terbatas orang asing yang and Air, Supplementing The United Nation
bekerja dan/atau menikah dengan WNI? Convention Against Transnational Organized
2. Bagiamana perlindungan hukum Crime (Protokol Menetang Penyelundupan
terhadap orang asing yang mempunyai Migrain melalui Darat, Laut, dan Udara,
istri atau suami apabila terjadi Melengkapi Konvesi Perserikatan Bangsa-
perceraian? Bangsa Menentang Tindak Pidana
Transnasional yang Terorganisasi) dan Undang-
C. Metode Penelitian Undang Nomor 6 Tahun 2012 tentang
Penelitian ini merupakan penelitian hukum Pengesahan International Convention on The
normatif yang merupakan salah satu jenis Protection of The Rights of All Migrant Workers
penelitian yang dikenal umum dalam kajian and Members of Their Families (Konvensi
ilmu hukum. Mengingat penelitian ini Internasional Mengenai Perlindungan Hak-Hak
menggunakan pendekatan normatif yang tidak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota
bermaksud untuk menguji hipotesa, maka titik Keluarganya). Di dalam kedua undang-undang
berat penelitian tertuju pada penelitian tersebut tergambar jelas bawa pemerintah
kepustakaan. Pengumpulan bahan hukum menaruh perhatian penting terhadap
dilakukan dengan prosedur identifikasi dan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia tidak
inventarisasi hukum positif sebagai suatu terlepas Warga Negara Asing yang berada di
kegiatan pendahuluan. Biasanya, pada Indonesia.4
penelitian hukum normatif yang diteliti hanya Perlindungan terhadap orang asing tidak
bahan pustaka atau data sekunder, yang hanya diberikan melalui peraturan perundang-
4
Jazim Hamidi, Charles Christian, op_cit, hal. 35
67
Lex Privatum Vol. V/No. 8/Okt/2017
68
Lex Privatum Vol. V/No. 8/Okt/2017
menjadi kodrat dan keinginan dari kedua belah dapat dijadikan sebagai sebuah kerugian bagi
pihak. Ketika perceraian terjadi antara seorang seorang WNA karena tidak memiliki ITAS untuk
WNI dan WNA maka secara hukum istri tetap tinggal di Indonesia bersama dengan
ataupun suami WNI selaku sponsor kehilangan keturunannya, ataupun sebagai celah untuk lari
kewenangannya sebagai sponsor atas suami dari tanggung jawabnya pasca bercerai dengan
atau istri WNA-nya yang tinggal di Indonesia. pasangan hidupnya. Hal di atas tentu saja
Hal ini menjadi suatu permasalahan tersendiri bertentangan dengan tanggung jawab Negara
karena dengan hilangnya suatu ikatan sponsor, dalam memberikan perlindungan hukum
maka kepada WNA tersebut dapat diberikan terhadap WNA di Indonesia atau pun WNI dari
izin untuk meninggalkan wilayah Indonesia pasangan hidupnya.
ataupun dikenakan tindakan pendeportasian. Walaupun demikian, peraturan keimigrasian
Praktik yang terjadi saat ini apabila seorang di Indonesia memberikan perlindungan kepada
WNA bercerai dengan istrinya atau WNA ketika mereka telah memiliki ITAP.
pernikahannya dibawah dua tahun dan belum Pemegang ITAP tidak serta-merta dapat
dialihstatuskan Izin Tinggal Terbatasnya (ITAS) dideportasi apabila terjadi perceraian bagi
menjadi Izin Tinggal Tetap (ITAP),maka mereka mereka yang usai pernikahannya telah lebih
kehilangan haknya untuk memperoleh ITAS di dari sepuluh tahun dan memiliki sponsor WNI.
Indonesia. Jalan lain bag! mereka untuk tetap Secara eksklusif Negara memang memiliki hak
memiliki ITAS antara lain dengan bekerja untuk mengizinkan atau menolak WNA untuk
sebagai tenaga kerja asing atas sponsor suatu masuk, tinggal, dan berusaha di wilayah
perusahaan, menikah lagi dengan WNI atau Indonesia. Walaupun demikian, manakala hak
sebagai investor. Hal ini tentu saja dirasakan tersebut diberikan, maka Negara wajib
sangat berat bagi seorang WNA karena seorang memberikan perlindungan terhadap hak
WNA akan kehilangan hak asasinya, hak yang mereka seperti untuk mencari nafkah,
melekat pada dirinya untuk tetap tinggal bertempat tinggal, ataupun memiliki pasangan
bersama dengan anaknya di Indonesia dan hidup, sehingga Negara tidak boleh dengan
bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup serta-merta mencabut hak yang dimiliki oleh
dirinya dan keluarganya. WNA tersebut tanpa disertai dengan alasan
Sejauh ini belum ada peraturan yang yang memadai, karena hak tersebut termasuk
menyebutkan bahwa seorang anak dapat dalam rana hak asai manusia.
menjadi sponsor untuk orang tuanya. Selain itu, Dalam berbagai praktik di negara lain seperti
segala kegiatan usaha yang dijalani ketika Australia, ketika seorang hendak masuk dan
mereka masih dalam ikatan perkawinan akan menikah dengan warga negaranya, maka syarat
sulit untuk terus dijalani, mengingat seorang pemberian visa tersebut sangat di perhatikan
WNA sudah tidak memiliki ITAS atas sponsor dengan baik. Dalam hal ini ada syarat tertentu
pasangan hidupnya yang selama ini berlaku. yang diberikan oleh pemerintah Australia
Kerugian yang dapat saja dialami oleh WNI sebelum warga negaranya menikah dengan
ketika bercerai dengan pasangannya, maka WNA. Artinya proses penyaringannya dilakukan
segala tanggung jawab yang dibebankan diawal dengan melihat kondisi dari calon
kepada pasangannya WNA atas dasar pasangan hidupnya. Apakah calonnya tersebut
keputusan pengadilan seperti kewajiban untuk memiliki suatu kemampuan baik secara ski!
menafkahi, dapat saja diabaikan dengan dasar ataupun financial untuk hidup dan tinggal di
WNA tersebut tidak dapat meneruskan Australia untuk memenuhi istri dan anaknya
pekerjaannya di Indonesia karena sudah tidak kelak yang berwarga Negara Australia. Apabila
memiliki ITAS lagi atau dengan alasan syarat tersebut tidak terpenuhi maka
dikenakan tindakan pendeportasian mengingat pemerintah Australia dapat menolak
WNA tersebut tidak memilih sponsor lagi di permohonan sponsorship oleh warga
Indonesia. negaranya kepada calon pasangannya yang
Peraturan perundang-undangan yang berwarga Negara asing. Hal ini menjadi sangat
selama ini berlaku, tidak cukup untuk logis, karena ketika seseorang diberikan
memberikan perlindungan hukum terhadap permanent resident di Australia, maka mereka
WNA tersebut apabila terjadi perceraian. Hal ini mendapatkan hak yang hampir sama dengan
69
Lex Privatum Vol. V/No. 8/Okt/2017
warga negaranya sendiri. Oleh karena itu, hak terbatas terhadap orang asing yang
tersebut tidak dapat serta-merta dicabut oleh menikah dengan WNI dimana istri dan
pemerintah Australia hanya dengan alasan suami dapat menjadi sponsor bagi istri
kehilangan sponsor ship saja, melainkan lebih atau suaminya yang WNA.
kepada perbuatan pidana tertentu.6 2. Pemerintah memberikan kepastian
Pemberian persyaratan tersebut selain hukum kepada orang asing pemegang
untuk memberikan perlindungan terhadap ITAS atas sponsor istri untuk melakukan
warga negaranya, tetapi juga kepada usaha dengan bekerja di Indonesia dalam
kepentingan nasional agar pemegang rangka memenuhi kebutuhan hidup
permanen resident layak mendapatkan dirinya dan keluarganya atas dasar
keistimewaan seperti warga negaranya sendiri. penghormatan terhadap hak azasi
Selain itu, untuk menghindari terjadinya manusia sebagaimana maksud Pasal 61
perkawinan semuh. Oleh karenanya Undang-Undang No. 6 Tahun 2011
pemerintah Australia telah memberikan tentang keimigrasian.
perlindungan hukum yang sangat baik terhadap
orang asing pemegang permanen resident di B. Saran
negaranya.7 1. Dalam rangka memberikan perlindungan
Melihat praktik dari Negara Australia hukum terhadap orang asing pemegang
tersebut maka selayaknya pemerintah ITAS atas sponsor istri atau suami,
Indonesia dapat sedikit banyak dapat meniru pemerintah dalam hal ini kementerian
cara Australia dalam memberikan perlindungan terkait segera melakukan harmonisasi
hukum kepada WNA pemegang permanen antara peraturan perundang-undangan
resident di negaranya. Dengan demikian, yang ada di bidang ketenagakerjaan,
pemerintah belum memberikan perlindungan penanaman modal asing, perkawinan dan
hukum yang baik kepada WNA pemegang ITAS keimigrasian agar menimbulkan
ketika mereka bercerai dan kehilangan kepastian hukum kepada orang asing
sponsorship mereka. Hak asasi yang mereka yang tinggal di Indonesia atas sponsor
miliki untuk hidup dan tinggal di Indonesia telah istri atau suaminya dalam melakukan
dicabut atas dasar kehilangan sponsorship pekerjaan dalam rangka memenuhi
mereka. kebutuhan hidup bagi dirinya dan
keluarganya.
PENUTUP 2. Menteri terkait dengan Undang-Undang
A. Kesimpulan No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
1. Pemberian izin tinggal terbatas orang harus segera mengeluarkan peraturan
asing yang bekerja di Indonesia yang secara rinci menjelaskan berbagai
berdasarkan pada azas manfaat secara usaha ataupun pekerjaan yang dapat
ekonomi yang dijalankan berdasarkan dilakukan oleh orang asing pemegang
selective policy dengan mengedepankan ITAS atas sponsor istri atau suaminya
perlindungan terhadap tenaga kerja sehingga dapam memberikan kepastian
dalam negeri dan memberikan hukum kepada mereka dan apabila
keuntungan atau manfaat secara terjadi perceraian maka tidak serta merta
ekonomi dan ilmu pengetahuan dan ITAS dari WNA tersebut dicabut demi
teknologi (Iptek) kepada Negara. memberikan perlindungan hukum
Pemberian izin tinggal terbatas terhadap kepada WNA tersebut.
orang asing yang menikah dengan WNI di
Indonesia berdasarkan pada azas DAFTAR PUSTAKA
kesetaraan gender dan nondiskriminasi Bernard L. Tanya, Politik Hukum, Yogyakarta,
serta penghormatan terhadap hak asasi Genta Publishing, 2011
warga negaranya dengan memberikan Gatot Supramono, SH. M.Hum, Hukum Orang
kemudahan dalam pemberian izin tinggal Asing di Indonesia, penerbit Sinar Grafika
Tahun 2012
6
Op-cit Jazim Hamidi, Charles Christian, hal. 140-141
7
Ibid
70
Lex Privatum Vol. V/No. 8/Okt/2017
71