Iwan Hermawan1)
1
Jurusan Administrasi Bisnis Terapan, Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Soedarto, S.H.,
Tembalang Kota Semarang 50275
Email: iwanpolines@gmail.com
Abstract
Trend of creative digital media evolves continuously, including the technology of Virtual
Reality (VR) and Augmented Reality (AR) that cover various aspects of business, such as
games, entertainment, exhibition and tourism. VR technology refers to the concept of e-
Tourism will help owners and developers to manage tourist destinations will be promoted
through visual simulation that looks real as the originals. To day, VR hardware support is
more readily available in the market. Panoramic video camera 360 provides support for
the development of VR attractions as the medium video catalog as a creative digital
content in the collection management of the e-Tourism. VR Tourism is growing and
becoming a trend, so that the direction of this paper is the development of a model
framework for the development of VR remedy e-Tourism as a reference that can be used
to build governance tourism profile. Case study demo in the implementation of the
framework is a major tourism places in the city of Semarang.
Abstrak
Tren digital media kreatif berkembang secara terus menerus, termasuk teknologi Virtual
Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang masuk kedalam berbagai aspek bisnis
seperti game, entertainment, exhibition dan tourism. Teknologi VR merujuk pada konsep
e-Tourism akan membantu pemilik dan pengembang untuk mengelola destinasi wisata
yang akan dipromosikan melalui simulasi visual yang tampak nyata seperti aslinya.
Piranti keras penunjang VR saat ini semakin mudah diperoleh di pasar. Kamera
panorama video memberikan dukungan perkembangan VR pada objek wisata sebagai
media katalog virtual berupa video 360o sebagai konten digital kreatif dalam manajemen
koleksi dari e-Tourism. VR Tourism ini semakin berkembang dan menjadi tren, sehingga
arah paper ini adalah pengembangan model kerangka kerja untuk pembangunan VR e-
Tourism sebagai rujukan yang dapat digunakan membangun tata kelola profil tourism.
Studi kasus demo dalam implementasi kerangka kerja adalah merupakan destinasi
pariwisata unggulan di Kota Semarang.
Kata Kunci : e-tourism, virtual reality, katalog virtual, konten media kreatif
PENDAHULUAN
Mill and Morison menggambarkan tourism sebagai suatu sistem dengan empat
elemen demand, travel, destination dan marketing. Empat domain komponen tersebut
saling berelasi dan mempengaruhi untuk membuat sistem dapat berjalan dengan baik.
Tourism sebagai suatu sistem menurut Goeldner and Richie dalam Cathy et.al (2008)
dalam bukunya Tourism marketing: an Asia Pacific Perspective mengatakan:
“Tourism system is the process, activities and outcomes arising from the
relationship and the interactions among tourist, tourism supplier, host
government, host communities, and surrounding environment that are
involved in the attracting and hosting visitors”.
METODE PENELITIAN
Kerangka kerja yang dibagun dalam paper ini adalah melakukan modifikasi
metodologi waterfall dalam pengembangan sistem disesuaikan dengan kebutuhan
membangun e-Tourism berbasis VR sebagai media diseminasi informasi visual pada
objek destinasi tourism.
IMPLEMENTASI
TESTING
melakukan capture. Saat ini (2016) beberapa tipe kamera yang mendukung
pengambilan gambar video 360o yang digunakan untuk VR seperti Bulbcam, Ricoh
Theta, Giroptic 360, Panono Camera Ball, 360Fly, Geonatute 360, LG360Cam, Kodak
SP360 maupun Samsung Gear 360. Beberapa spesifikasi dari piranti berikut merupakan
komparasi beberapa kinerja yang digunakan dalam menentukan minimum kebutuhan
dalam menciptakan desain.
Gambar 3: Proses Video Editing Lawang Sewu Semarang dengan Adobe Premiere.
4. Implementasi
Fase keempat dalam konsep implementasi yang dirancang sejalan dengan metode
pendekatan dalam paper ini adalah melakukan integrasi antara konten katalog destinasi
wisata berbasis video panorama 360o (Fase2) dengan pengembangan framework
website (Fase3) dalam manajemen video koleksi dengan manajemen website.
Penerapan video pada paper ini adalah melakukan unggah video profil destinasi wisata
Kota Semarang seperti {Lawang Sewu dan Tugu Muda}, Kota Lama, Wisata Desa
Kandri, Sam Pho Kong dan Pantai Marina Semarang pada media sosial seperti
Youtube.com untuk membuat file <embed> yang selanjutnya link tersebut akan
diintegrasikan dengan sistem pada web tourism, dimana cara yang diterapkan dalam
paper seperti ini dipandang lebih menguntungkan dari perspektif efisiensi penggunaan
space dibandingkan dengan cara meletakkan file video master pada server domain e-
Tourism.
destinasi yang direlease, (b) geo location visitor yang akan menujukkan kinerja capaian
segmen geografis dari target pengunjung potensial. Dampak dari sistem akan juga
dilihat dari wisatawan aktual. Indikator yang digunakan adalah dengan melihat grafik
tren pertumbuhan kunjungan wisatawan pada destinasi objek tourism secara nyata.
Fakta yang ditemukan pasca implementasi e-Tourism, akan menjadi umpan balik untuk
perspektif pengelola maupun layanan pihak ketiga dalam perencanaan kembali
diseminasi informasi visual objek wisata dengan lebih terstruktur, khususnya dengan
konten VR sebagai basis video 360 yang menjadi model katalog destinasi wisata
unggulan, khususnya destinasi wisata di Kota Semarang yang dikaji dalam paper ini.
Kendati model kerangka kerja pengembangan e-Tourism berbasis pada VR yang
dikembangkan dari modifikasi pendekatan waterfall ini masih membutuhkan kajian
pembanding, namun capaian konsep dalam paper ini dapat menjadi referensi
pembanding bagi pengelola dan developer sistem e-Tourism dalam kerangka
membangun tata kelola layanan kepariwisaatan yang lebih terstruktur dan terukur.
KESIMPULAN
Inovasi katalog video 360 o yang menginventarisir destinasi tourism cq. objek
wisata di Kota Semarang melalui simulasi virtual yang memungkinkan pengunjung
mendapatkan pengalaman visual melihat objek destinasi di Kota Semarang secara nyata
menggunakan perangkat mobile mereka. Kerangka kerja yang dikembangkan dengan
memodifikasi model pengembangan sistem waterfall akan membantu pihak pemilik,
pengembang dan layanan pihak ketiga membangun sistem e-Torism berbasis VR
dengan tata kelola secara baik.
PUSTAKA
Amir Hasanudin Fauzi, Alfian Akbar Gozali. 2015. Jurnal Sistem Komputer – Vol. 5, No 2,
November 2015, ISSN: 2087-4685, e-ISSN: 2252-3456
Cathy H. C. Hsu, Les Killion, Graham Brown, Michael Gross, Sam Huang. 2008. Tourism
Marketing: An Asia-Pacific Perspective. Wiley Australia Tourism Series
Hermawan, Iwan. 2012. Profil Pembelajaran Inovatif Kurikulum PBE Pada Mata Kuliah
Berbasis Proyek Melalui Pengembangan Perangkat Lunak Multimedia." Jurnal Teknologi
Informasi dan Komunikasi 2.1: 41-50.
Kompas, F. Bahri, Menjengkelkan, tapi Kita Memang Harus Belajar dari “Si Truly Asia”,
http://travel.kompas.com/read/2009/09/01/10303341/Menjengkelkan..tapi.Kita.Memang.
retrieved August 5, 2015.
Murtadho dan Rifki Shihab. 2011. Analisis Situs e-Tourism Indonesia: Studi Terhadap
Persebaran Geografis, Pengklasifikasian Situs Serta Pemanfaatan Fungsi Dan Fitur. Journal
of Information Systems, Volume 7, Issues 1.
Steven Lavale, 2016. Virtual Reality. Geometry of Human Word. Book. University of
Illionis. DOI: http://vr.cs.uiuc.edu/