Anda di halaman 1dari 18

PENYAKIT PERADANGAN PADA SISTEM CARDIOVASKULAR

PERIKARDITIS

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak II

Oleh kelompok 2 :

Astri Diansari 1420117047


Heni Mulyani 1420117003
Irna Nurmalena 1420117027
Devi Apriyanti 1420117013
Iqbal Raja Fauzan 1420117025
Nurul Aini Cahyani 1420117042
Lina Yuliana 1420117046
Sri Wahyuni 1420117011
Ika Komalasari 1420117045

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. berkat rahmat dan hidayah-
Nya makalah yang berjudul “Penyakit peradangan pada sistem cardiovaskular
perikarditis” ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Saw., keluarganya, para sahabatnya, dan kepada umatnya yang
senantiasa taat sampai akhir zaman.
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyakit peradangan pada
sistem cardiovaskular yaitu perikarditis agar dapat bermanfaat khususnya untuk
mahasiswa keperawatan agar bisa dijadikan dasar atau contoh untuk bahan
pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa selama penyusunan makalah ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi – tingginya penulis sampaikan kepada :

1. Dini Nurbaeti Zen., S.Kep. Ners. M.Kep., selaku dosen mata kuliah Keperawatan Anak
II yang telah membantu penulis selama penyusunan makalah ini;
2. Rekan-rekan kelas regular A angkatan 2017, yang senantiasa berbagi ilmu dan motivasi
penulis untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya;
3. Pihak-pihak lainnya yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu namanya, terima kasih
yang setulus-tulusnya.

Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umunya bagi pembaca serta dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan
pendidikan terutama pendidikan keperawatan.

Ciamis, Oktober 2019

Penulis,

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi ..............................................................................................................
2.2 Etiologi ..............................................................................................................
2.3 Manifestasi klinis...............................................................................................
2.4 Patifisiologi........................................................................................................
2.5 Pemeriksaan penunjang ....................................................................................
2.6 Penatalaksanaan .................................................................................................
2.7 Asuhan keperawatan ..........................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ............................................................................................................
3.2 Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan
jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot
serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita
(dipengaruhi oleh susunan saraf otonom).
Perikardium merupakan lapisan jantung paling luar yang merupakan selaput
pembungkus terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu di
pangkal jantung membentuk kantung jantung. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat
lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergesekan antara perikardium pleura tidak
menimbulkan gangguan terhadap jantung. Jantung bekerja selama kita masih hidup,
karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang
terpenting dan memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri
koronaria.
Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika, radang, neoplasi,
dan bawaan. Penyakit perikardium dinyatakan oleh timbunan cairan (disebut efusi
perikardium), radang (yaitu perikarditis).
Perikarditis adalah peradangan perikardium viseralis atau parietalis dengan atau tanpa
disertai timbulnya cairan dalam rongga perikardium baik bersifat transudat atau eksudat
atau purulen dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Penyebab yang paling
sering ialah reuma, yang merupakan 55% dari seluruh kasus. Perikarditis/septic
disebabkkan oleh Staphylococcus aureus, Diplococcus pneumonie dan Streptococcus
hemolyticus.
Pada perikarditis, ditemukan reaksi radang yang mengenai lapisan perikardium
viseratis dan atau parietalis. Ditemukan banyak penyebab tetapi yang paling sering ialah
akut, perikarditis non spesifik (viral), infark miokard, danuremia. Untuk itu dalam
makalah ini, kelompok akan menjelaskan tentang konsep penyakit perikarditis beserta
asuhan keperawatannya .
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perikarditis ?
2. Apa saja penyebab dari perikarditis ?
3. Sebutkan manifestasi klinis yang mungkin muncul pada perikarditis ?
4. Bagaimana fatofisiologi perikarditis ?
5. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada perikarditis?
6. Bagaimana penatalaksanaan medis perikarditis ?
7. Bagaimana asuhan keperawatan perikarditis ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit perikarditis
2. Untuk mengetahui penyebab apa saja yang dapat menimbulkan perikarditis
3. Untuk mengetahui tanda gejala yang timbul pada perikarditis
4. Untuk mengetahui bagaimana perjalanan penyakit perikarditis
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang apa saja yang dapat dilakukan pada
perikarditis
6. Untuk mengetahui penatalaksaan medis perikarditis
7. Untuk mengetahui contoh asuhan keperawatan perikarditis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium viseral, atau
kedua duanya (Arif Mansjoer, 2000).
Perikarditis adalah peradangan perikardium viseralis atau parietalis dengan atau
tanpa disertai timbulnya cairan dalam rongga perikardium baik bersifat transudat atau
eksudat atau purulen dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab (Ngastisyah,
2005).
Perikarditis adalah peradangan pericardium viseralis dan parietalis dengan
atau tanpa disertai timbulnya cairan dalam rongga perikard yang baik bersifat
transudat atau eksudat maupun seraosanguinis atau purulen dan disebabkan
oleh berbagai macam penyebab. (IKA FKUI, 2007)

2.2 Etiologi
Penyebabnya antara lain adalah :
a. Aneurisma aortic disertai kebocoran pericardial
b. Penyakit autoimun (demam reumatik akut, lupus eritematosus sistemik, AIDS
)
c. Infeksi bakteri, virus, atau fungus (perikarditis menular)
d. Obat, misalnya : hydralazine, nydrazid, phenytoin, dan procainamide
e. Radiasi dosis tinggi pada dada
f. Hipersensitivitas
g. Faktor idiopatik (paling umum dalam perikarditis akut)
h. Miksedema dengan endapan kolesterol dalam pericardiumi.Neoplasma (primer atau
metastasis)
i. Cedera post kardiak (infarkasi miokardial yang menyebabkan syndrom dressler
trauma atau pembedahan)
j. Atritis rheumatoid
k. Penyakit sistemik
l. Uremia
2.3 Manifestasi Klinis
a. Nyeri dada seperti ditusuk terutama bila bergerak/nafas dalam, berkurang bila
duduk agak membungkuk
b. Nyeri dada substernal/parasternal, menjalar ke bahu/leher dan lengan kiri
c. Distensi vena jugularis
d. Hepatomegali
e. Edema ekstremitas bawah
f. Sesak nafas, denyut jantung meningkat
g. Bunyi jantung lemah atau normal
h. Temperatur meningkat
i. Rontgen toraks : bayangan jantung membesar

2.4 Patofisiologi
Radang yang terjadi dapat menimbulkan penumpukan cairan efusi dalam
rongga pericardium dan kenaikan tekanan intracardial, kenaikan tekanan tersebut
akan mempengaruhi daya kontraksi jantung,akhirnya menimbulkan proses fibrotic
dan penebalan pericardial,lama kelamaan terjadi kontriksi pericardial dengan
pembentukan cairan, jika berlangsung secara kronis menyebapkan fibrosis dan
klasifikasi.
Karena dekatnya proximal perikardium dengan beberapa struktur seperti
pleura, paru-paru, sternum, diafragma dan miokardium, perikarditis mungkin
diakibatkan oleh inflamasi atau proses peradangan / infeksi. Penyebab yang lain
yaitu idiophatic, virus dan dapat didiagnosa dengan baik. Adanya agent
menyebabkan inflamasi pericardial dan kerjanya meluas sampai terjadi iritasi.
Kondisi dibawah normal bila naiknya volume ciaran di atas 50 ml dalam
kantong perikardial. Ketika terjadi injury, exudat fibulu, sel darah putih dan
endothelial sel dilepaskan untuk menutupi lapisan parietal dan viseral
perikardial. Gesekan antara lapisan perikardial menyebabkan iritasi dan
inflamasi sekeliling pleura dan jaringan. Exudat fibrin mungkin lokasinya hanya
pada satu tempat di jantung atau mengisi ke seluruh tempat. Perikarditis akut dapat
menjadi kering atau obstruksi vena-vena jantung dan drainage limpha,
menyebabkan rembesan fibrin exudat dan serous cairan di kantong perikardial
yang mana dapat menyebabkan terjadinya efusi purulent.
Pathway :

2.5 Pemeriksaan Penunjang


a. EKG (elektrokardiografi)
Dapat menunjukkan iskemia, hipertrofi, blok konduktif, disritmia
(peninggian ST dapat terjadi pada kebanyakan lead) depresi PR,
gelombang T datar atau cekung, pencitraan voltase rendah umum terjadi.
Elektrokardiografi memperlihatkan elevasi segmen ST dan perubahan
resiprokal, voltase QRS yang rendah (low voltage) tapi EKG bisa juga
normal atau hanya terdapat gangguan irama berupa fibrilasi atrium.
b. Ekokardiografi
Menunjukkan efusi pericardial, hipertrifi jantung, disfungsi katup, dilatasi
ruang. Dalam efusi pericardial, ekokardiografi bisa mendiagnosis jika
menunjukkan ruang bebas-gaung antara dinding ventricular dan
pericardium.
c. Kadar enzim kardiak sedikit naik, disertai miokarditis yang berkaitan ,
memastikan diagnosis.
d. Angiografi Dapat menunjukkan stenosis katup dan regurgitasi dan/atau
penurunan gerak dinding.
e. Sinar X dada : Dapat menunjukkan pembesaran jantung, infiltarsi
pulmonal.
f. JDL :Dapat menunjukkan proses infeksi akut/kronis, anemia.
g. Pemeriksaan Radiologis
Foto rontgen toraks bila efusi pericardium hanya sedikit, tetapi tetap tampak
bayangan jantung membesar seperti water bottle dengan vaskularisasi paru
normal dan adanya efusi pericardium yang banyak. Pada efusi pericardium,
gambaran Rontgen toraks memperlihatkan suatu konfigurasi bayangan
jantung berbentuk buli-buli air tapi dapat juga normal atau hamper normal.
h. Pemeriksaan Laboratorium
Laju endap darah umumnya meninggi terutama pada fase akut. Terdapat pula
leukositosis yang sesuai dengan kuman penyebab. Cairan perikard yang
ditemukan dapat bersifat transudat seperti perikarditis rheumatoid, reumatik,
uremik, eksudat serosanguinous dapat ditemukan pada perikarditis tuberkulosa
dan reumatika. Yang purulen ditemukan pada infeksi banal. Terhadap cairan
perikard ini, harus dilakukan pemeriksaan mikroskopis terhadap jenis sel yang
ditemukan, pemeriksaan kimia terhadap komposisi protein yang ada dan
pemeriksaan bakteriologis dengan sediaan langsung, pembiakan 5 kuman
atau dengan percobaan binatang yang ditujukan terhadap pemeriksaan
basil tahan asam maupun kuman-kuman lainnya. Foto Thoraks Dilakukan untuk
mengetahui adanya cairan perikard.

2.6 Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis
Dari perikarditis akut bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.
Pelaksanaan medisnya yaitu :
a. Penderita kanker mungkin memberikan respon terhadap kemoterapi (obat
anti kanker) atau terapi penyinaran tetapi biasanya penderita menjalani
pembedahan untuk mengangkat perikardium.
b. Penderita gagal ginjal mungkin akan memberikan respon terhadap
perubahan programdialisayang dijalaninya.
c. Infeksi bakteri diobati dengan antibiotik dan nanah dari
perikardium dibuang melalui pembedahan.
d. Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pemakaian obat tersebut
segera dihentikan.
e. Aspirin, ibuprofen atau corticosteroid diberikan kepada penderita yang
mengalami perikarditis berulang yang disebabkan oleh virus.Pada beberapa
kasus diberikancolchicine
f. Jika penanganan dengan obat-obatan gagal, biasanya dilakukan
pembedahan untuk mengangkat perikardium.
2) Penatalaksanaan Keperawatan
a. Istirahatkan pasien di ranjang secara menyeluruh.
b. Kaji nyeri dalam hubungannya dengan respirasi dan posisi tubuh untuk
membedakan nyeri epikarditis dengan nyeri iskemik miokardial.
c. Tempatkan pasien dalam posisi tegak lurus untuk meringankan dispnea
dan nyeri dada. Beri analgesik dan oksigen.
d. Yakinkan penderita perikarditas bahwa kondisinya bersifat sementara dan
bisa ditangani.
e. Jelaskan uji dan penanganan pada pasien.
f. Lakukan perawatan preoperatifdan postoperatif sesuai indikasi; hampir
sama dengan perawatan dengan pembedahan kardiotoraks.
g. Pasein dengan infeksi perikardium harus segera diobati dengan anti
mikroba pilihan begitu organisme penyebabnya dapat diidentifikasi.
Perikarditisyang berhubungan dengan demam rematik berespon baik
dengan pinisilin. Perikarditis akibat tuberkulosis diobati dengan
isoniasid, etambutol hidroklorid, rifampisin, streptomisin dalam
berbagai kombinasi . ampoterisin B digunakan untuk perikarditis jamur,
dan kartikosteroid digunakan pada lupus eritematosus diseminata.
h. Bila kondisi pasiensudah membaik, aktivitas harus ditingkatkan
secara bertahap, tetapi bila nyeri demam atau friction rub kembali
muncul, pasien harus segera tirah baring.
i. Pasien dibaringkanditempat tidur bila curah jantung masih belum baik,
sampai demam, nyeri dada dan friction rub menghilang.Analgetik dapat
diberikan untuk mengurangi nyeri dan mempercepat reabsorbsi cairan
pada pasien dengan perikarditis rematik.Kortikosteroid dapat diberikan
untuk mengontrol gejala, memperepat resolusi proses inflamasi dalam
perikordium dan mencegah kekambuhan efusi perikard.

2.7 Asuhan Keperawatan


A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 19 Desember 2016
Waktu : 10.00 wib
Ruang : Kenanga
B. Identitas klien
Nama : An.A
Usia : 5 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsat : Jawa
Alamat : Lubuk Pakam
Pendidikan :-
Tgl Masuk : 20 Desember 2016
No RM : 337583
Diagnosa Medis : Perikarditis
C. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.B
Usia : 35 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Lubuk Pakam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Ayah
D. Riwayat penyakit sekarang
a. Keluhan utama : Ibu mengatakan anaknya panas
b. Riwayat penyakit dahulu : Klien tidak memiliki penyakit atau kelainan
bawaan
c. Riwayat kehamilan dan persalinan
1. Pre natal : Selama hamil sehat tidak ada kelainan seperti
pendarahan
2. Natal : Melahirkan usia kehamilan 9 bulan 7 hari spontan,
tidak ada kelainan, anak langsung menangis keras, BB : 3 Kg, PB : 48
Cm.
3. Post natal : Bayi sehat, tidak ada kelainan tali pusat lepas hari ke-7
d. Riwayat imunisasi : Ibu mengatakan bahwa imunisasi anaknya sudah
lengkap.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Ayah : Tidak ada keluarga yangmenderita penyakit perikarditis
Ibu : Ibu mederita hipotensi
E. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : composmentis
TD :-
Nadi : 100 x/m
Suhu : 37,5
RR : 18 x/m
BB : 18 kg
TB : 113 cm
LK : 35 cm
LILA : 15 cm
Kepala : warna rambut hitam, kulit kepala bersih
Muka : terlihat pucat
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak
oedema, sklera tidak ikterus
Hidung : tidak ada sekret
Mulut : tidak ada stomatitis,lidah bersih, tidaak epulis
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar
tyroid
Dada : sismetris, ada wheezing, ada ronchi
Perut : tidak ada kembung tetapi terdapat nyeri tekan
Genetalia : tidak ada kelainan
Ekstermitas : simetris, tidak ada oedima, pada tangan kiri terpasang
infus D5 16 tetes/menit
Kulit : turgor baik
Pemeriksaan khusus :
1) Pemeriksan EKG : tidak khas
 ST-T changes inferior
 Gangguan konduksi jantung
2) Foto thorax : tidak khas
 Pembesaran jantung dengan efusi perikard atau pleura
3) Ekokardiografi :
 Pembesaran jantung kiri
 Dapat di bedakan dengan kardiomiopati hipertrofi dan mitral stenosis
F. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Ibu kalien mengatakan Kemampuan dilatasi Nyeri Akut
anaknya dada terasa sakit jantung

DO : Kontraktrilitas
- Skala nyeri 5 ventrikel kiri
- Aritmia (+) ↓
Curah jantung

O2

Nyeri akut
2 Ds : Ibu klien mengatakan dada Kemampuan dilatasi Penurunan curah
anaknya terasa sakit jantung jantung

Do : Klien tampak kesakitan Kontraktilitas kiri
RR : 18x/menit ↓
Aritmia (+) Curah jantung
Wajah terlihat pucat menurun
G. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri Akut b.d curah jantung dan O2 menurun ditandai dengan aritmia, skala
nyeri 5
2. Penurunan curah jantung b.d menurunnya kontraktilitas ventrikel kiri ditandai
dengan wajah pucat, aritmia. Tampak kesakitan
H. Intervensi keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


keperawatan
Nyeri Akut Tupan : - Ajarkan - Untuk
- Setelah penggunaan menambah
dilakukan teknik kenyamana
tindakan nonfarmakolo klien
keperawatan gi Misalnya - Untuk
selama 3 hari kompres meningkatkan
masalah dapat hangat curah jantung
teratasi - Lakukan
Tupen : perubahan
- Setelah posisi
tindakan
keperawatan
selama 1x24jam
masalah dapat
teratasi dengan
KH :
- Memperlihatkan
teknik relaksasi
- Mempertahanka
n tingkat nyeri
(0-10)
- Tidak
mengalami
gangguan dalam
frekuensi
pernafasan
jantug, dan
tekanan darah
Penurunan Tupan : - Ubah posisi - Untuk
curah jantung - Setelah pasien ke menambah
tindakan posisi datar kenyamanan
keperawatan - Pantau pasien
selama 3 hari frekuensi - Untuk
masalah dapat jantug, irama, mengetahui
teratasi dan nadi. perkembangan
Tupen : - Pantau TTV TTV
- Setlh tindakan
keperawatan
selama 1x24jam
masalah dapat
teratasi dengan
KH :
- Menunjukan
curah jantung
yang
memuaskan
- Menunjukan
peningkatan
toleransi
terhadap
aktivitas fisik

I. Implementasi

Diagnosa Intervensi Implementasi


keperawatan
Nyeri Akut - Ajarkan - Mengajarkan
penggunaan penggunaan teknik
teknik nonfarmakologi
nonfarmakologi Misalnya kompres
Misalnya hangat
kompres hangat - Melakukan
- Lakukan perubahan posisi
perubahan
posisi

Penurunan curah - Ubah posisi - Mengubah posisi


jantung pasien ke posisi pasien ke posisi
datar datar
- Pantau frekuensi - Memantau frekuensi
jantug, irama, jantug, irama, dan
dan nadi. nadi.
- Pantau TTV - Memantua TTV
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium viseral, atau
kedua duanya (Arif Mansjoer, 2000).
Penyebab umum pericarditis adalah infeksi virus, bakteri dan jamur. Radang
yang terjadi dapat menimbulkan penumpukan cairan efusi dalam rongga
pericardium dan kenaikan tekanan intracardial, kenaikan tekanan tersebut akan
mempengaruhi daya kontraksi jantung,akhirnya menimbulkan proses fibrotic dan
penebalan pericardial,lama kelamaan terjadi kontriksi pericardial dengan
pembentukan cairan
Pemeriksaan penunjang antara lain
 EKG,
 Ekokardiografi
 Kadar enzim kardiak sedikit naik, disertai miokarditis yang berkaitan ,
memastikan diagnosis.
 Angiografi Dapat menunjukkan stenosis katup dan regurgitasi dan/atau
penurunan gerak dinding.
 Sinar X dada : Dapat menunjukkan pembesaran jantung, infiltarsi
pulmonal.
 JDL : Dapat menunjukkan proses infeksi akut/kronis, anemia.
 Pemeriksaan Radiologis
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
DAFTAR PUSTAKA

Purnomowati, A.(2016).Penyakit Perikardium.Bandung : PT Departemen kardiologi dan


kedokteran vaskular fakultas kedokteran UNPAD.
Homenta, S.(2015).Buku praktis kadiologi.Jakarta : PT Fakultas kedokteran universitas
indonesia.
Utami, D.(2014)).Asuhan keperawatan pada klien peradangan & infeksi pada jantung
Perikarditis, miokarditis,
endokarditis.(online).(https://www.academia.edv/11923964/perikarditis_miokarditis_en
dokarditis ).(diakses pada tanggal 7 Oktober 2019).
Willy, J.(2019).Perikarditis.(online).(https://www.alodokter.com/perikarditis ).(diakses pada
tanggal 7 Oktober 2019).
Tanjung, D & Vikdiawati, E.(2015).
PERIKARDITIS.(online).(https://www.academia.edv/31079814/ASUHAN_KEPERA
WATAN_NANDA_NIC_NOC_PERIKARDITIS ).(diakses pada tanggal 7 Oktober
2019).

Anda mungkin juga menyukai