PERIKARDITIS
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak II
Oleh kelompok 2 :
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. berkat rahmat dan hidayah-
Nya makalah yang berjudul “Penyakit peradangan pada sistem cardiovaskular
perikarditis” ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Saw., keluarganya, para sahabatnya, dan kepada umatnya yang
senantiasa taat sampai akhir zaman.
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyakit peradangan pada
sistem cardiovaskular yaitu perikarditis agar dapat bermanfaat khususnya untuk
mahasiswa keperawatan agar bisa dijadikan dasar atau contoh untuk bahan
pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa selama penyusunan makalah ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi – tingginya penulis sampaikan kepada :
1. Dini Nurbaeti Zen., S.Kep. Ners. M.Kep., selaku dosen mata kuliah Keperawatan Anak
II yang telah membantu penulis selama penyusunan makalah ini;
2. Rekan-rekan kelas regular A angkatan 2017, yang senantiasa berbagi ilmu dan motivasi
penulis untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya;
3. Pihak-pihak lainnya yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu namanya, terima kasih
yang setulus-tulusnya.
Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umunya bagi pembaca serta dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan
pendidikan terutama pendidikan keperawatan.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Halaman
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit perikarditis
2. Untuk mengetahui penyebab apa saja yang dapat menimbulkan perikarditis
3. Untuk mengetahui tanda gejala yang timbul pada perikarditis
4. Untuk mengetahui bagaimana perjalanan penyakit perikarditis
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang apa saja yang dapat dilakukan pada
perikarditis
6. Untuk mengetahui penatalaksaan medis perikarditis
7. Untuk mengetahui contoh asuhan keperawatan perikarditis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium viseral, atau
kedua duanya (Arif Mansjoer, 2000).
Perikarditis adalah peradangan perikardium viseralis atau parietalis dengan atau
tanpa disertai timbulnya cairan dalam rongga perikardium baik bersifat transudat atau
eksudat atau purulen dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab (Ngastisyah,
2005).
Perikarditis adalah peradangan pericardium viseralis dan parietalis dengan
atau tanpa disertai timbulnya cairan dalam rongga perikard yang baik bersifat
transudat atau eksudat maupun seraosanguinis atau purulen dan disebabkan
oleh berbagai macam penyebab. (IKA FKUI, 2007)
2.2 Etiologi
Penyebabnya antara lain adalah :
a. Aneurisma aortic disertai kebocoran pericardial
b. Penyakit autoimun (demam reumatik akut, lupus eritematosus sistemik, AIDS
)
c. Infeksi bakteri, virus, atau fungus (perikarditis menular)
d. Obat, misalnya : hydralazine, nydrazid, phenytoin, dan procainamide
e. Radiasi dosis tinggi pada dada
f. Hipersensitivitas
g. Faktor idiopatik (paling umum dalam perikarditis akut)
h. Miksedema dengan endapan kolesterol dalam pericardiumi.Neoplasma (primer atau
metastasis)
i. Cedera post kardiak (infarkasi miokardial yang menyebabkan syndrom dressler
trauma atau pembedahan)
j. Atritis rheumatoid
k. Penyakit sistemik
l. Uremia
2.3 Manifestasi Klinis
a. Nyeri dada seperti ditusuk terutama bila bergerak/nafas dalam, berkurang bila
duduk agak membungkuk
b. Nyeri dada substernal/parasternal, menjalar ke bahu/leher dan lengan kiri
c. Distensi vena jugularis
d. Hepatomegali
e. Edema ekstremitas bawah
f. Sesak nafas, denyut jantung meningkat
g. Bunyi jantung lemah atau normal
h. Temperatur meningkat
i. Rontgen toraks : bayangan jantung membesar
2.4 Patofisiologi
Radang yang terjadi dapat menimbulkan penumpukan cairan efusi dalam
rongga pericardium dan kenaikan tekanan intracardial, kenaikan tekanan tersebut
akan mempengaruhi daya kontraksi jantung,akhirnya menimbulkan proses fibrotic
dan penebalan pericardial,lama kelamaan terjadi kontriksi pericardial dengan
pembentukan cairan, jika berlangsung secara kronis menyebapkan fibrosis dan
klasifikasi.
Karena dekatnya proximal perikardium dengan beberapa struktur seperti
pleura, paru-paru, sternum, diafragma dan miokardium, perikarditis mungkin
diakibatkan oleh inflamasi atau proses peradangan / infeksi. Penyebab yang lain
yaitu idiophatic, virus dan dapat didiagnosa dengan baik. Adanya agent
menyebabkan inflamasi pericardial dan kerjanya meluas sampai terjadi iritasi.
Kondisi dibawah normal bila naiknya volume ciaran di atas 50 ml dalam
kantong perikardial. Ketika terjadi injury, exudat fibulu, sel darah putih dan
endothelial sel dilepaskan untuk menutupi lapisan parietal dan viseral
perikardial. Gesekan antara lapisan perikardial menyebabkan iritasi dan
inflamasi sekeliling pleura dan jaringan. Exudat fibrin mungkin lokasinya hanya
pada satu tempat di jantung atau mengisi ke seluruh tempat. Perikarditis akut dapat
menjadi kering atau obstruksi vena-vena jantung dan drainage limpha,
menyebabkan rembesan fibrin exudat dan serous cairan di kantong perikardial
yang mana dapat menyebabkan terjadinya efusi purulent.
Pathway :
2.6 Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis
Dari perikarditis akut bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.
Pelaksanaan medisnya yaitu :
a. Penderita kanker mungkin memberikan respon terhadap kemoterapi (obat
anti kanker) atau terapi penyinaran tetapi biasanya penderita menjalani
pembedahan untuk mengangkat perikardium.
b. Penderita gagal ginjal mungkin akan memberikan respon terhadap
perubahan programdialisayang dijalaninya.
c. Infeksi bakteri diobati dengan antibiotik dan nanah dari
perikardium dibuang melalui pembedahan.
d. Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pemakaian obat tersebut
segera dihentikan.
e. Aspirin, ibuprofen atau corticosteroid diberikan kepada penderita yang
mengalami perikarditis berulang yang disebabkan oleh virus.Pada beberapa
kasus diberikancolchicine
f. Jika penanganan dengan obat-obatan gagal, biasanya dilakukan
pembedahan untuk mengangkat perikardium.
2) Penatalaksanaan Keperawatan
a. Istirahatkan pasien di ranjang secara menyeluruh.
b. Kaji nyeri dalam hubungannya dengan respirasi dan posisi tubuh untuk
membedakan nyeri epikarditis dengan nyeri iskemik miokardial.
c. Tempatkan pasien dalam posisi tegak lurus untuk meringankan dispnea
dan nyeri dada. Beri analgesik dan oksigen.
d. Yakinkan penderita perikarditas bahwa kondisinya bersifat sementara dan
bisa ditangani.
e. Jelaskan uji dan penanganan pada pasien.
f. Lakukan perawatan preoperatifdan postoperatif sesuai indikasi; hampir
sama dengan perawatan dengan pembedahan kardiotoraks.
g. Pasein dengan infeksi perikardium harus segera diobati dengan anti
mikroba pilihan begitu organisme penyebabnya dapat diidentifikasi.
Perikarditisyang berhubungan dengan demam rematik berespon baik
dengan pinisilin. Perikarditis akibat tuberkulosis diobati dengan
isoniasid, etambutol hidroklorid, rifampisin, streptomisin dalam
berbagai kombinasi . ampoterisin B digunakan untuk perikarditis jamur,
dan kartikosteroid digunakan pada lupus eritematosus diseminata.
h. Bila kondisi pasiensudah membaik, aktivitas harus ditingkatkan
secara bertahap, tetapi bila nyeri demam atau friction rub kembali
muncul, pasien harus segera tirah baring.
i. Pasien dibaringkanditempat tidur bila curah jantung masih belum baik,
sampai demam, nyeri dada dan friction rub menghilang.Analgetik dapat
diberikan untuk mengurangi nyeri dan mempercepat reabsorbsi cairan
pada pasien dengan perikarditis rematik.Kortikosteroid dapat diberikan
untuk mengontrol gejala, memperepat resolusi proses inflamasi dalam
perikordium dan mencegah kekambuhan efusi perikard.
I. Implementasi
3.1 Kesimpulan
Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium viseral, atau
kedua duanya (Arif Mansjoer, 2000).
Penyebab umum pericarditis adalah infeksi virus, bakteri dan jamur. Radang
yang terjadi dapat menimbulkan penumpukan cairan efusi dalam rongga
pericardium dan kenaikan tekanan intracardial, kenaikan tekanan tersebut akan
mempengaruhi daya kontraksi jantung,akhirnya menimbulkan proses fibrotic dan
penebalan pericardial,lama kelamaan terjadi kontriksi pericardial dengan
pembentukan cairan
Pemeriksaan penunjang antara lain
EKG,
Ekokardiografi
Kadar enzim kardiak sedikit naik, disertai miokarditis yang berkaitan ,
memastikan diagnosis.
Angiografi Dapat menunjukkan stenosis katup dan regurgitasi dan/atau
penurunan gerak dinding.
Sinar X dada : Dapat menunjukkan pembesaran jantung, infiltarsi
pulmonal.
JDL : Dapat menunjukkan proses infeksi akut/kronis, anemia.
Pemeriksaan Radiologis
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
DAFTAR PUSTAKA