DI PELAYANAN KESEHATAN
Tujuan Umum Pelaksanaan K3
• Agar tenaga kerja dan setiap orang yang berada
di lingkungan kerja selalu sehat dan selamat
• Agar sumber-sumber produksi atau kegiatan
pelayanan dapat berjalan dengan lancar tanpa
adanya hambatan
• Manajemen risiko RS
• Keselamatan dan keamanan di RS
• Pelayanan kesehatan kerja
• Pengelolaan B3
• Pencegahan dan pengendalian kebakaran
• Pengelolaan prasarana RS dari aspek K3
• Pengelolaan alat medis dari aspek K3
• Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat dan
bencana internal/eksternal
UU no 1 tahun 1970
• Pengertian tempat kerja adalah tiap ruangan
atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja
bekerja atau sering dimasuki tenaga kerja
untuk keperluan usaha dan dimana terdapat
sumber bahaya.
• Didalam UU tersebut disebutkan syarat-
syarat keselamatan kerja dimana disebutkan
mengenai penyediaan sarana dan prasarana
yang aman bagi siapapun yang ada di tempat
kerja
UU No 1 tahun 1970
• Upaya penyediaan alat pelindung diri
dan pengendalian kualitas lingkungan
yang memenuhi persyaratan.
• Tenaga kerja harus diberikan
pembinaan mengenai upaya
keselamatan kerja dan setelah itu
dilakukan pengawasan oleh Panitia
Pembina K3
Kesehatan Kerja
(Pasal 14 Permenkes 66 tahun 2016)
LINGKUNGAN
KESELAMATAN
•Tenaga Kerja
•Bahan
•Mesin/Alat
KESEHATAN
Karakteristik Rumah Sakit
• Pelayanan kesehatan merupakan badan
usaha padat karya yg multi profesi
Instrument
Processing
11
Surgical
Procedures
12
Cleaning after
Procedures
13
Waste Disposal
Processing
Patient
Care Items
14
Implementasi K3RS dalam
Akreditasi
Pelayanan Paripurna
Peran K3
Akreditasi RS
• Dilaksanakan untuk menilai kepatuhan RS
terhadap standar akreditasi
• Sudah mulai dilaksanakan di Indonesia sejak tahun
1995
• Saat ini di Indonesia menggunakan Standar
Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi I
yang terdiri dari 16 bab
• Untuk akreditasi Internasional oleh lembaga yg
telah terakreditasi International Society for Quality
in Health Care (ISQua), yaitu JCI Joint Commission
International
Standar K3 Dalam Manajemen
Fasilitas dan Keamanan
Rumah Sakit berkewajiban menyediakan
fasilitas yang aman bagi pasien, keluarga
pasien, staf dan pengunjung
Upaya RS adalah :
- Mengurangi dan mengendalikan bahaya
dan risiko
- Mencegah kecelakaan dan cedera
- Memelihara kondisi aman
• Rumah sakit mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan ketentuan-
ketentuan yang mengatur tentang fasilitas
didalam RS
• Peraturan dapat berupa peraturan nasional
dan daerah, yang diimplementasikan dengan
kebijakan Rumah sakit ( ketentuan yang
berlaku atau ketentuan alternatif) mengenai
pelaksanaannya.
Keselamatan fasilitas
Suatu tingkatan keadaan tertentu dimana
gedung, lingkungan dan peralatan RS tidak
menimbulkan bahaya atau risiko bagi
pasien,staf dan pengunjung.
Rencana Manajemen dan Keselamatan fasilitas
ini tidak hanya diterapkan pada pelayanan
yang dilaksanakan oleh Rumah sakit tetapi
juga harus diterapkan oleh unit independen
(vendor) yang melaksanakan kegiatan
didalam RS
Manajemen Fasilitas & Keamanan
MFK
• MFK 4 : Keselamatan dan Keamanan
• MFK 5 : manajemen B3
• MFK 6 : kesiapan penanggulangan
bencana
• MFK 7 : Proteksi kebakaran
• MFK 8 : Peralatan medis dari aspek K3
• MFK 9 : Sistem utilitas (penunjang) dari
aspek K3
Standar PPI 5
•FISIK
•KIMIA
•BIOLOGI
•ERGONOMI
•PSIKOLOGI
BAHAYA FISIK
• MEKANIK
•LISTRIK
• RADIASI
•IKLIM KERJA
•KEBISINGAN
•GETARAN
•PENCAHAYAAN
BAHAYA BIOLOGI
Bakteri Virus
Serangga Jamur
Faktor biologi
BAHAYA KIMIA
Contoh :
• Bahaya Merkury pada alat medis bila pecah dan
terjadi paparan pada petugas
• Pengendalian : Menghindari pemakaian alat
medis yang menggunakan merkury
Substitusi
• Menggantikan bahan atau peralatan dengan
yang lebih aman sehingga pemaparan bahaya
dalam batas yang bisa diterima
• Dipilih sebagai prioritas pengendalian kedua
Contoh :
• Penggunaan formalin dalam proses Desinfeksi
Tingkat Tinggi Alat Medis
• Pengendalian : Penggunaan Renalin dalam
proses DTT yang lebih ramah lingkungan dan
lebih aman untuk petugas
Rekayasa Teknologi
• Menerapkan kemajuan teknologi atau peralatan
yang dapat menurunkan atau menghindari petugas
dari paparan bahaya
• Dipilih sebagai pilihan prioritas ketiga
Contoh :
• Paparan Radiasi pada radiografer saat tindakan
radiologi
• Pengendalian : Memasang pengaman di sumber
radiasi, memasang dinding atau shielding berbahan
timbal untuk menghindari paparan langsung radiasi
pada petugas
Administratif
• Menyediakan sistem kerja atau penerapan
aturan yang harus dipatuhi oleh petugas
sehingga paparan bahaya akan berkurang
• Dilaksanakan berbarengan dengan
pengendalian lainnya
Contoh :
• Petugas mengalami risiko kelelahan kerja
• Pengendalian : Menerapkan jadwal atau aturan
shift yang baik sehingga petugas mempunyai
waktu cukup untuk beristirahat dan
bersosialisasi
Alat Pelindung Diri
• Penggunaan Alat atau perlengkapan yang dipakai
secara personal dan melekat pada tubuh petugas
untuk menghindari atau mengurangi paparan
bahaya pada petugas
• Diterapkan sebagi pengendalian paling akhir apabila
pengendalian diatasnya tidak/kurang efektif
Contoh :
• Risiko paparan cairan darah saat operasi pasien
Hepatitis pada kulit petugas
• Pengendalian : Petugas menggunakan Jubah
Operasi Lengan Panjang, sarung Tangan, Sepatu
Boot, Visor penutup wajah
LAYANAN
KESEHATAN KERJA
Tujuan Upaya Kesehatan Kerja
Permenakertrans No 2/Men/1980
Pemeriksaan kesehatan Tenaga Kerja dalam
penyelenggaraan keselamatan kerja WAJIB dilaksanakan
oleh setiap Perusahaan
Pemeriksaan Kesehatan
• Dalam kesehatan kerja bersifat “Job
Related”, artinya disesuaikan dg tingkat
risiko kerjanya.
• Pemeriksaan kesehatan
Pra-penempatan atau alih tugas
(Pre-placement)
Pemeriksaan Kesehatan Pra Karya
www.themegallery.com
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
(Periodical Examination)
www.themegallery.com
Contoh Px Khusus
• Audiometri
• Rectal Swab
• Px khusus petugas terpajan bahan kimia
• Px khusus petugas pengoplos sitostatika
• Skrining TB
• Kapasitas paru
Kecelakaan Kerja dan
Penyakit Akibat Kerja
Perbedaan
Kecelakaan kerja Penyakit akibat kerja
• Adalah gangguan • Umumnya berhubungan
yang diakibatkan dengan paparan terhadap
karena trauma. faktor fisik, kimia atau
• Kebanyakan akibat psikologis.
segera (akut) dari
faktor mekanik seperti • Biasanya terjadi pada waktu
mengangkat, salah yang lama
posisi atau api • penyakit yang serupa dapat
• Contoh : sprain, strain, terjadi pada tempat yang
laserasi, luka bakar berbeda
59
Penyakit akibat kerja
• terjadi dalam • Misalnya : Kanker
waktu beberapa akibat serat asbes
bulan atau dapat terjadi lebih dari
tahun, 20 tahun
• tergantung • Bila sudah terjadi sulit
intensitas dan atau tidak mungkin
jenis paparan untuk mengidentifikasi
penyebab pasti.
60
7 Langkah mendiagnosis PAK
• Menentukan diagnosis klinis
• Menentukan jenis pajanan yg dialami
• Menentukan hubungan pajanan&penyakit
• Menentukan apakah pajanan tsb besar
• Menentukan peran faktor individu
• Menentukan adanya faktor lain diluar kerja
• Menentukan diagnosis PAK
Pencegahan PAK
1. Primer : perilaku kesehatan, perilaku
kerja yg baik, olah raga, gizi seimbang
2. Sekunder : pengendalian dg aturan2,
pengendalian administratif (rotasi, jam
kerja), pengendalian teknis (substitusi,
APD), pengendalian kesehatan (vaksin)
3. Tersier : early diagnosis & prompt
treatment (px kesehatan, px lingkungan,
pengobatan segera)
Penyakit Akibat Kerja
Rehabilitasi
Penyakit Akibat Kerja
a. Penyakit Saluran Pernafasan
Akut : asma akibat kerja
Kronis : asbestosis, COPD, edema paru
b. Penyakit kulit ; dermatitis kontak
c. Ggn Pendengaran; pajanan kebisingan
d. Ggn punggung & sendi : LBP,
Cummulative Trauma Disorders/CTD
e. Kanker ; bahan karsinogen ditempat kerja
f. Alergi
g. Pajanan biologi ; Hepatitis, TB, HIV
Kecelakaan
Kerja
Definisi
Pasal 14 ayat 3
Kegiatan yang bersifat preventif paling
sedikit meliputi imunisasi, pemeriksaan
kesehatan, surveilans lingkungan kerja dan
surveilans medik.
Surveilans
Adalah pengamatan yg dilakukan
terus-menerus thd masalah kesehatan
tertentu melalui pengumpulan data,
pengolahan, analisa dan interpretasi data,
penyebarluasan informasi pada pihak yang
berkepentingan shg dapat digunakan untuk
pencegahan dan pengendalian masalah
kesehatan tersebut
Komponen surveilans Kesja
• Surveilans biomonitoring
Surveilans Kesehatan Pekerja
Cepat lelah
tetapbekerja
berhenti bekerja
A Model of occupational stress
STRESSOR
VARIABLES
The work arena
STRESS OUTCOMES
ESTEEM NEEDS
4 (kebutuhan akan harga diri)
1
BASIC PHYSICAL NEEDS
(kebutuhan fisik dasar)
Psikologi Kerja
Tekanan Kerja tidak bisa dikelola dengan baik
karena:
▪ lemahnya manajemen diri yang dimiliki oleh
individu
▪ sikap negatif terhadap karakteristik pekerjaan.
Tekanan Kerja
Menurunnya
Produktifitas Kerja
Pada industri besar
Kerja (work) hanyalah suatu job, atau bagian
kecil dari aktivitas untuk memproduksi
sesuatu