Anda di halaman 1dari 6

1.

Pemanfaatan Radioaktif
Zat radioaktif (radioisotop) dapat dimanfaatkan dalam berbagai
bidang berikut :
a. Bidang Kedokteran
Berdasarkan radiasinya penggunaan radioaktif dibedakan menjadi
beberapa macam antara lain :
1) Sterilisasi Radiasi
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme
sehinggadapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.
2) Terapi Tumor atau Kanker
Sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan
radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.
3) Penentuan Kerapatan Tulang dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari
tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya
radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang
diperiksa, maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam
tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada
alat Bone Densitometer.
4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau
pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan
penyakit kanker.
5) Teknik Pengaktivan Neutron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan
mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam
tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V,
Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional.
Contoh radioisotop dalam bidang kedokteran adalah sebagai berikut :
 I-131 terapi penyembuhan kanker tiroid, mendeteksi kerusakan pada
kelenjar gondok, hati dan otak,
 Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung,
 Tc-99 & Ti-201 mendeteksi kerusakan jantung,
 Na-24 mendeteksi gangguan peredaran darah,
 Xe-133 mendeteksi penyakit paru-paru,
 P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit Polycythemia rubavera,
 Fe-59 mempelajari pembentukan sel darah merah,
 Cr-51 mendeteksi kerusakan limpa,
 Se-75 mendeteksi kerusakan Pankreas,
 Tc-99 mendeteksi kerusakan tulang dan paru-paru,
 Ga-67 memeriksa kerusakan getah bening,
 C-14 mendeteksi diabetes dan anemia,
 Co-60 membunuh sel-sel kanker.
b. Bidang Hidrologi
Selain dalam bidang kedokteran, radioisotop juga kerap digunakan
dalam bidang hidrologi antara lain :
1) Menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur
Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air.
Biasanya, radioisotop natrium-24 (Na-24) digunakan dalam bentuk
garam NaCl. Dalam penggunaannya, garam ini dilarutkan ke dalam
air atau lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada tempat atau jarak
tertentu, intensitas radiasi diperiksa, sehingga rentang waktu
yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut dapat diketahui.
2) Mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah
Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa yang ditanam di
bawah tanah, biasanya digunakan radioisotop Na-24 dalam bentuk
garam NaCl atau Na2CO3. Radioisotop Na-24 ini dapat memancarkan
sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencacah
radioaktif Geiger Counter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air,
garam yang mengandung radioisotop Na-24 dilarutkan kedalam air.
Kemudian, permukaan tanah di atas pipa air diperiksa dengan Geiger
Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan adanya
kebocoran. Radioisotop juga dapat digunakan untuk menguji
kebocoran sambungan logam pada pembuatan rangka pesawat.
c. Bidang biologis
Dalam bidang biologi, radioisotop dapat digunakan
untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis. Radioisotop ini,
berupa karbon-14( C-14) atau oksigen-18 (O-18). Keduanya dapat
digunakan untuk mengetahui asal-usul atom oksigen (dari CO2 atau dari
H2O) yang akan membentuk senyawaglukosa atau oksigen yang
dihasilkan pada proses fotosintesis (Wardhana,1994 : 38).
Kegunaan lain radioisotop dalam bidang biologi, sebagai berikut :
1) Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya didalam batang
tumbuhan.
2) Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan
K terhadap perkembangan tumbuhan.
3) Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit
unggul.
4) Mempelajari kesetimbangan dinamis.
5) Mempelajari reaksi pengeseran.
d. Bidang pertanian
Aplikasi radioisotop di bidang pertanian tidak kalah menariknya.
Radioisotop dapat digunakan untuk merunut gerakan pupuk di sekitar
tanaman setelah ditabur. Gerakan pupuk jenis fosfat, dari tanah sampai
ke dalam tumbuhan dapat ditelusuri dengan mencampurkan radioisotop
fosfor-32 (P-32) ke dalam senyawa fosfat di dalam pupuk. Dengan cara
ini dapat diketahui pola penyebaran pupuk dan efektifitas pemupukan.
1) Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis.
Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam jumlah yang cukup
banyak. Hamatersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi
mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama.
Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan
jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan
menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan
akan mengurangi populasi.
2) Pemuliaan Tanaman
Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat
dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi,
bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis
terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang
mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan
ditanam berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.
Radioisotop ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada
tanaman. Dari proses mutasi ini diharapkan dapat diperoleh tanaman
dengan sifat-sifat yang menguntungkan, misalnya tanaman padi yang
lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak.
Selain itu, radioisotop juga dapat digunakan untuk memperpanjang
masa simpan produk-produkpertanian.
3) Penyimpanan Makanan
Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan
bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat
pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di
simpan, diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan
bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama.
4) Pemupukan
Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat
digunakan nitrogen-15 (N-15). Pupuk yang mengandung N-15
dipantau dengan alat pencacah. Jika pencacah tidak mendeteksi lagi
adanya radiasi, berarti pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh tanaman.
Pada saat itulah pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan.
Dari upaya ini akan diketahui jangka waktu pemupukan yang
diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman.
e.Bidang Industri
Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnyaindustri pupuk,
atau bahkan digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru
minyak bumi yang adadi perut bumi.
1) Pemeriksaan Tanpa Merusak.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada
logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut.
Teknik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui
radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi
dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada
bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga
itu film akan lebih hitam.
2) Mengontrol Ketebalan Bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau
lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti
diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada
ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat
penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, makain tensitas radiasi
yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan
mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat
dipertahankan.
3) Pengawetan Bahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan
seperti kayu, barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat
menningkatkan mutu tekstil karena mengubah struktur serat sehingga
lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis
makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat
disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat dilakukan
pada pengawetan makanan melalui dua cara, yaitu :
a) Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-
rempah, seperti merica, ketumbar dan kemiri.
b) Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang
berkembang biak dengan pembentukkan tunas, seperti kentang,
bawangmerah, jahe dan kunyit.
f. Bidang arkeologi, Radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan
oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah
fosil. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop karbon-14.
Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan radioisotop karbon-14
dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer bumi yang
terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm
(disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan
makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di alam.
Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam
siklus karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang
memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus menerus.
Usia sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan karbon-14 di dalamnya.
Jika kandungan tinggal separuhnya, maka dapat diketahui dia telah berusia
5730 tahun.

Anda mungkin juga menyukai