OLEH:
KELOMPOK 8
Model desain dua arah dengan efek-tetap untuk pengamatan seimbang 𝑝 variabel terikat dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Dimana 𝑖 = 1, 2, … , 𝑎 ; 𝑗 = 1, 2, … , 𝑏 dan 𝑘 = 1, 2, … , 𝑟
Dengan 𝜀𝑖𝑗𝑘 independen dengan distribusi 𝑁𝑝 (0, ∑), dengan
∑𝑎𝑖=1 𝛼𝑖 = ∑𝑏𝑗=1 𝛽𝑗 = ∑𝑎𝑖=1 (𝛼𝛽)𝑖𝑗 = ∑𝑏𝑗=1 (𝛼β)𝑖𝑗 = 0
(Rencher, 1998)
Dimana :
𝑋𝑖𝑗𝑘 : vektor pengamatan pada faktor A taraf ke-𝑖, faktor B taraf ke-𝑗 dan ulangan
ke-𝑘
(𝛼𝛽)𝑖𝑗 = 𝛾𝑖𝑗 : vektor pengaruh interaksi dari faktor A taraf ke-𝑖 dan faktor B taraf ke-𝑗
𝜀𝑖𝑗𝑘 : vektor pengaruh acak pada faktor A taraf ke-𝑖, faktor B taraf ke−𝑗 dan
ulangan ke-𝑘
Dalam MANOVA dua arah, hipotesis pengaruh interaksi yang digunakan adalah
sebagai berikut.
𝐻0 : (𝛼𝛽)11 = (𝛼𝛽)12 = ⋯ = (𝛼𝛽)𝑎𝑏 = 0 atau 𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗 − 𝜇𝑖 ′ 𝑗 − 𝜇𝑖𝑗′ + 𝜇𝑖 ′ 𝑗′ = 0
(interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
𝐻1 : ∃(𝛼𝛽)𝑖𝑗 ≠ 0, 𝑖 = 1, 2, … , 𝑎 ; 𝑗 = 1, 2, … , 𝑏 atau
𝐻1 : ∃𝑖, 𝑗, 𝜇𝑖𝑗 − 𝜇𝑖 ′ 𝑗 − 𝜇𝑖𝑗′ + 𝜇𝑖 ′ 𝑗′ ≠ 0
(interaksi faktor A dengan faktor B berpengaruh terhadap respon yang diamati)
(Jhonson & Wichern, 2007)
2. Uji statistik
𝑎
𝑝+1−(𝑎−1)(𝑏−1) 2
𝐻0 ditolak jika – [𝑎𝑏(𝑟 − 1) − ] ln ᴧ3 > 𝑥(𝑎−1)(𝑏−1)𝑝 (𝛼)
2
3. Kriteria Keputusan
Faktor A
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
ᴧ1 =
|𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐1 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
𝑝+1−(𝑎−1) 2
𝐻0 ditolak jika − [𝑎𝑏(𝑟 − 1) − ] ln ᴧ1 > 𝑥(𝑎−1)𝑝 (𝛼)
2
Faktor B
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
ᴧ2 =
|𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐2 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
𝑝+1−(𝑎−1) 2
𝐻0 ditolak jika − [𝑎𝑏(𝑟 − 1) − ] ln ᴧ2 > 𝑥(𝑏−1)𝑝 (𝛼)
2
𝑙𝑙 𝐸
Dengan 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 = 𝑎𝑏(𝑟−1) , 𝐸𝑙𝑙 = diag ke 𝑙 dari 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠
𝛼
𝐻0 ditolak jika |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝑝𝑎(𝑎−1))
2𝛼
𝐻0 ditolak jika 𝑡 > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝑝𝑎(𝑎−1))
2𝛼
𝐻0 ditolak jika 𝑡 < 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝑝𝑎(𝑎−1))
2) Uji t LSD
𝛼
t tabel diganti 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )
3) Uji Tukey
2 1
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 ( ) diganti √𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 ( ) dan t tabel diganti 𝑞𝑎,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑏𝑟 𝑏𝑟
2) Uji t LSD
𝛼
t tabel diganti 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 ),
3) Uji Tukey
2 1
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 ( ) diganti √𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 ( ) dan t tabel diganti 𝑞𝑎,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑏𝑟 𝑏𝑟
Contoh Permasalahan:
Suatu penelitian dilakukan untuk menyelidiki pengaruh wilayah dan metode pembelajaran yang
terdiri atas wilayah perkotaan dan pedesaan dan metode Problem Solving dan Project Based
Learning terhadap motivasi, prestasi, dan kreativitas siswa kelas XI. Dua kelas dipilih secara acak
pada wilayah perkotaan dan perdesaan, dan ditentukan secara acak kelas Problem Solving dan
Project Based Learning. Setiap kelas terdiri atas 5 siswa. Hasil analisis sebagai berikut
Faktor 2 (Metode Pembelajaran)
Problem Solving Project Based Learning (PBL)
Kreativita
Motivasi Prestasi Kreativitas Motivasi Prestasi
s
1 85 100 92 118 122 102
2 73 96 86 114 112 91
3 76 86 84 98 118 79
Perkotaa
n 4 81 94 93 120 128 83
5 77 84 85 110 110 84
Faktor 1 Rata-
78.4 92 88 112 118 87.8
(Wilayah) rata
1 100 98 76 128 130 80
2 109 102 78 130 120 93
Perdesaa
3 103 97 81 121 112 90
n
4 98 99 76 114 116 81
5 100 112 80 126 118 77
Rata-
102 101.6 78.2 123.8 119.2 84.2
rata
Penyelesaian:
d) Perhitungan
630 264,2 295,2
𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 = [264,2 730 60,2 ]
295,2 60,2 608,4
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 | = 180828495,4
174,05 123,9 −9145 630 264,2 295,2
𝑆𝑆𝑃𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 = [ 123,9 88,2 −65,1 ] + [264,2 730 60,2 ]
−91,45 −65,1 48,05 295,2 60,2 608,4
804,05 388,1 203,75
= [ 388,1 818,2 −4,9 ]
203,755 −4,9 656,45
|𝑆𝑆𝑃𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 | = 298224591,2
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 | 180828495,4
ᴧ3 = |𝑆𝑆𝑃 = 298224591,2 = 0,606350049
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟 +𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
ln ᴧ3 = −0,500297822
𝑝+1−(𝑎−1)(𝑏−1)
– [𝑎𝑏(𝑟 − 1) − ] ln ᴧ3
2
3 + 1 − (2 − 1)(2 − 1)
= − [2.2(5 − 1) − ] ln ᴧ3
2
= −(14,5)(−0,500297822)
= 7,254318415
2
𝑥(𝑎−1)(𝑏−1)𝑝 2
(𝛼) = 𝑥(2−1)(2−1)3 (0.05) = 7,814727903
Karena 7,254318415 < 7,814727903 maka 𝑯𝟎 diterima, artinya interaksi faktor
wilayah dan metode pembelajaran tidak berpengaruh terhadap motivasi prestasi, dan
kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika.
3) Pengujian pengaruh utama Faktor 1 (wilayah)
a) Hipotesis
𝐻0 : 𝛼1. = 𝛼2. = ⋯ = 𝛼𝑎 = 0 atau 𝐻0 : 𝜇1. = 𝜇2. = ⋯ = 𝜇𝑎.
(faktor wilayah tidak berpengaruh terhadap motivasi, prestasi dan kreativitas siswa)
e) Perhitungan
630 264,2 295,2
𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 = [264,2 730 60,2 ]
295,2 60,2 608,4
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 | = 180828495,4
1566,45 577,9 −592,95 630 264,2 295,2
𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐1 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 = [ 477,9 145,8 −180,9 ] + [264,2 730 60,2 ]
401,65 316,1 42,05 295,2 60,2 608,4
2196,45 742,1 −297,75
= [ 742,1 875,8 −120,7 ]
−297,75 −120,7 832,85
|𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐1 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 | = 1087148577
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 | 180828495,4
ᴧ1 = |𝑆𝑆𝑃 |
= = 0.166332826
𝑓𝑎𝑐1 +𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 1087148577
ln ᴧ1 = −1,79376452
𝑝+1−(𝑎−1)
− [𝑎𝑏(𝑟 − 1) − ] ln ᴧ1
2
3 + 1 − (2 − 1)
= − [2.2(5 − 1) − ] ln ᴧ1
2
= −(14,5)(−1,79376452)
= 26,00958554
2
𝑥(𝑎−1)𝑝 2
(𝛼) = 𝑥(2−1)3 (0.05) = 7,814727903
Karena 26,00958554 < 7,814727903 maka 𝑯𝟎 ditolak, artinya faktor wilayah
berpengaruh terhadap motivasi, prestasi, dan kreativitas siswa dalam pembelajaran
matematika.
d) Perhitungan
630 264,2 295,2
𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 = [264,2 730 60,2 ]
295,2 60,2 608,4
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 | = 180828495,4
383645 3019,3 401,64 630 264,2 295,2
𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐2 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 = [ 3019,3 2376,2 316,1 ] + [264,2 730 60,2 ]
401,65 316,1 42,05 295,2 60,2 608,4
4466,45 3283,5 696,85
= [ 3283,5 3106,2 376,3 ]
696,85 376,3 650,45
|𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐2 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 | = 1592598084
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 | 180828495,4
ᴧ2 = |𝑆𝑆𝑃 |
= = 0,113543082
𝑓𝑎𝑐2 +𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 1592598084
ln ᴧ2 = −2,175572934
𝑝+1−(𝑎−1)
− [𝑎𝑏(𝑟 − 1) − ] ln ᴧ2
2
3 + 1 − (2 − 1)
= − [2.2(5 − 1) − ] ln ᴧ2
2
= −(14,5)((−2,17552934)
= 31,54580755
2
𝑥(𝑏−1)𝑝 2
(𝛼) = 𝑥(2−1)3 (0.05) = 7,814727903
Karena 31,54580755 > 7,814727903 maka 𝑯𝟎 ditolak, artinya faktor metode
pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi, prestasi, dan kreativitas siswa dalam
pembelajaran matematika.
a) Faktor Wilayah
Variabel Motivasi
a) Hipotesis
Hipotesis pada faktor metode pembelajaran untuk variabel ke 1
𝐻0 : 𝜇.𝑗𝑙 = 𝜇𝑗′𝑙 (Tidak terdapat perbedaan wilayah antara perkotaan dan
pedesaan ditinjau dari motivasi belajar siswa)
𝐻1 : 𝜇.𝑗𝑙 ≠ 𝜇.𝑗′𝑙 (Terdapat perbedaan wilayah antara perkotaan dan
pedesaan ditinjau dari motivasi belajar siswa)
b) Taraf signifikasi
𝛼 = 0,05
c) Perhitungan
Uji Bonferoni
𝛼
𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( )
𝑝𝑎(𝑎 − 1)
0.05
= 𝑡2.2(5−1) ( )
3.2(2 − 1)
0,05
= 𝑡16 ( )
6
= 2,673032286
𝑥̅.𝑗𝑙 − 𝑥̅.𝑗′𝑙
𝑡=
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 ( 2 )
𝑏𝑟
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Perkotaan 95,2
-17,7 39,375 6,307365309 2,673032286 𝐻0 ditolak
Pedesaan 112,9
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 6,307365309 > 2,673032286 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya
terdapat perbedaan wilayah antara pekotaan dan perdesaan ditinjau dari motivasi belajar siswa.
Jika dilihat dari rata-rata antara wilayah perkotaan dan perdesaan, maka wilayah perdesaan lebih
baik daripada wilayah perkotaan.
Uji t LSD
𝑎
𝐻0 ditolak jika |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (2)
𝑎 0.05
𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( ) = 𝑡2.2(5−1) ( ) = 2,119905299
2 2
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Perkotaan 95,2
-17,7 39,375 6,307365309 2, 19905299 𝐻0 ditolak
Pedesaan 112,9
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 6,307365309 > 2,119905299 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya
terdapat perbedaan wilayah antara pekotaan dan perdesaan ditinjau dari motivasi belajar siswa.
Jika dilihat dari rata-rata antara wilayah perkotaan dan perdesaan, maka wilayah perdesaan lebih
baik daripada wilayah perkotaan.
Uji Tukey
𝑥̅.𝑗𝑙 − 𝑥̅.𝑗′𝑙
𝑡=
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 ( 1 )
𝑏𝑟
𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼) = 𝑞2,2.2(5−1) (0,05) = 2,998
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 q tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟏 )
𝒃𝒓
Perkotaan 95,2
-17,7 39,375 8,919961563 2,998 𝐻0 ditolak
Pedesaan 112,9
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 8,919961563 > 2,998 = 𝑞 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya terdapat
perbedaan wilayah antara pekotaan dan perdesaan ditinjau dari motivasi belajar siswa. Jika dilihat
dari rata-rata antara wilayah perkotaan dan perdesaan, maka wilayah perdesaan lebih baik dari
pada wilayah perkotaan.
Variabel Prestasi
a) Hipotesis
Hipotesis pada faktor metode pembelajaran untuk variabel ke 2
𝐻0 : 𝜇.𝑗𝑙 = 𝜇𝑗′𝑙 (Tidak terdapat perbedaan wilayah antara perkotaan dan
pedesaan ditinjau dari prestasi belajar siswa)
𝐻1 : 𝜇.𝑗𝑙 ≠ 𝜇.𝑗′𝑙 (Terdapat perbedaan wilayah antara perkotaan dan
pedesaan ditinjau dari prestasi belajar siswa)
b) Taraf signifikasi
𝛼 = 0,05
c) Perhitungan
Uji Bonferoni
𝛼
𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( )
𝑝𝑎(𝑎 − 1)
0.05
= 𝑡2.2(5−1) ( )
3.2(2 − 1)
0,05
= 𝑡16 ( )
6
= 2,673032286
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Perkotaan 105
-5,4 45,625 1,787628719 2,673032286 𝐻0 diterima
Pedesaan 110,4
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,787628719 < 2,673032286 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 diterima. Artinya
tidak terdapat perbedaan wilayah antara pekotaan dan perdesaan ditinjau dari prestasi belajar
siswa.
Uji t LSD
𝑎
𝐻0 ditolak jika |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (2)
𝑎 0.05
𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( ) = 𝑡2.2(5−1) ( ) = 2,119905299
2 2
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Perkotaan 105
-5,4 45,625 1,787628719 2, 19905299 𝐻0 diterima
Pedesaan 110,4
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,787628719 < 2,119905299 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 diterima. Artinya
terdapat perbedaan wilayah antara pekotaan dan perdesaan ditinjau dari prestasi belajar siswa.
Uji Tukey
𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼) = 𝑞2,2.2(5−1) (0,05) = 2,998
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 q tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟏 )
𝒃𝒓
Perkotaan 105
-5,4 45,625 2,528088779 2,998 𝐻0 diterima
Pedesaan 110,4
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,528088779 < 2,998 = 𝑞 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 diterima. Artinya tidak
terdapat perbedaan wilayah antara pekotaan dan perdesaan ditinjau dari prestasi belajar siswa.
Variabel Kreativitas
a) Hipotesis
Hipotesis pada faktor metode pembelajaran untuk variabel ke 3
𝐻0 : 𝜇.𝑗𝑙 = 𝜇𝑗′𝑙 (Tidak terdapat perbedaan wilayah antara perkotaan dan
pedesaan ditinjau dari kreativitas belajar siswa)
𝐻1 : 𝜇.𝑗𝑙 ≠ 𝜇.𝑗′𝑙 (Terdapat perbedaan wilayah antara perkotaan dan pedesaan
ditinjau dari kreativitas belajar siswa)
b) Taraf signifikasi
𝛼 = 0,05
c) Perhitungan
Uji Bonferoni
𝛼
𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( )
𝑝𝑎(𝑎 − 1)
0.05
= 𝑡2.2(5−1) ( )
3.2(2 − 1)
0,05
= 𝑡16 ( )
6
= 2,673032286
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Perkotaan 87,9
6,7 38,025 2,429546376 2,673032286 𝐻0 diterima
Pedesaan 81,2
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,429546376 < 2,673032286 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 diterima. Artinya
tidak terdapat perbedaan wilayah antara pekotaan dan perdesaan ditinjau dari kreativitas belajar
siswa.
Uji t LSD
𝑎 0.05
𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( ) = 𝑡2.2(5−1) ( ) = 2,119905299
2 2
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Perkotaan 87,9
6,7 38,025 2,429546376 2, 19905299 𝐻0 ditolak
Pedesaan 81,2
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,429546376 > 2,119905299 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya
terdapat perbedaan wilayah antara pekotaan dan perdesaan ditinjau dari kreativitas belajar siswa.
Uji Tukey
𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼) = 𝑞2,2.2(5−1) (0,05) = 2,998
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 q tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟏 )
𝒃𝒓
Perkotaan 87,9
6,7 38,025 3,435897436 2,998 𝐻0 ditolak
Pedesaan 81,2
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,435897436 > 2,998 = 𝑞 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya terdapat
perbedaan wilayah antara pekotaan dan perdesaan ditinjau dari prestasi belajar siswa.
0.05
𝑡2.2(5−1) ( ) = 2,673032286
3.2(2 − 1)
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Problem
90,2
Solving
Project -27,7 39,375 9,870848535 2,673032286 𝐻0 ditolak
Base 1179
Learning
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 9,870848535 > 2,673032286 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya
terdapat perbedaan antara metode pembelajaran menggunakan problem solving dan project base
learning ditinjau dari motivasi belajar siswa. Jika dilihat dari rata-rata antara problem solving dan
project base learning, maka metode pembelajaran project base learning yang paling efektif untuk
digunakan.
Uji t LSD
𝑎
𝐻0 ditolak jika |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (2)
𝑎 0.05
𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( ) = 𝑡2.2(5−1) ( ) = 2,119905299
2 2
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Problem
90,2
Solving
Project -27,7 39,375 9,870848535 2, 19905299 𝐻0 ditolak
Base 1179
Learning
Kesimpulan:
Karena |t| hitung = 9,870848535 > 2,119905299= t table, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya terdapat
perbedaan antara metode pembelajaran menggunakan problem solving dan project base learning
ditinjau dari motivasi belajar siswa. Jika dilihat dari rata-rata antara problem solving dan project
base learning, maka metode pembelajaran project base learning yang paling efektif untuk
digunakan.
Uji Tukey
𝑥̅𝑖.𝑙 − 𝑥̅𝑖′.𝑙
𝑡=
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 ( 1 )
𝑏𝑟
𝑞𝑎,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼) = 𝑞2,2.2(5−1) (0,05) = 2,998
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 q tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟏 )
𝒃𝒓
Problem
90,2
Solving
Project -27,7 39,375 13,95948787 2,998 𝐻0 ditolak
Base 117,9
Learning
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 13,95948787 > 2,998 = 𝑞 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya terdapat
perbedaan antara metode pembelajaran menggunakan problem solving dan project base learning
ditinjau dari motivasi belajar siswa. Jika dilihat dari rata-rata antara problem solving dan project
base learning, maka metode pembelajaran project base learning yang paling efektif untuk
digunakan.
Variabel Prestasi
a) Hipotesis
3) Perhitungan
Uji Bonferoni
𝛼
𝐻0 ditolak jika |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝑝𝑎(𝑎−1))
0.05
𝑡2.2(5−1) ( ) = 2,673032286
3.2(2 − 1)
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Problem 96,8
Solving
Project 118,6 -21,8 45,625 7,216723349 2,673032286 𝐻0 ditolak
Base
Learning
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 7,216723349 > 2,673032286 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya
terdapat perbedaan antara metode pembelajaran menggunakan problem solving dan project base
learning ditinjau dari prestasi belajar siswa. Jika dilihat dari rata-rata antara problem solving dan
project base learning, maka metode pembelajaran project base learning yang paling efektif untuk
digunakan.
Uji t LSD
𝑎
𝐻0 ditolak jika |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (2)
𝑎 0.05
𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( ) = 𝑡2.2(5−1) ( ) = 2,119905299
2 2
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Problem
96,8
Solving
Project -21,8 45,625 7,216723349 2, 19905299 𝐻0 ditolak
Base 118,6
Learning
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 7,216723349 > 2,119905299 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya
terdapat perbedaan antara metode pembelajaran menggunakan problem solving dan project base
learning ditinjau dari prestasi belajar siswa. Jika dilihat dari rata-rata antara problem solving dan
project base learning, maka metode pembelajaran project base learning yang paling efektif untuk
digunakan.
Uji Tukey
𝑥̅𝑖.𝑙 − 𝑥̅𝑖′.𝑙
𝑡=
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 ( 1 )
𝑏𝑟
𝑞𝑎,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼) = 𝑞2,2.2(5−1) (0,05) = 2,998
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 q tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟏 )
𝒃𝒓
Problem
96,8
Solving
Project -21,8 45,625 10,20598804 2,998 𝐻0 ditolak
Base 118,6
Learning
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 10,20598804 > 2,998 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 ditolak. Artinya terdapat
perbedaan antara metode pembelajaran menggunakan problem solving dan project base learning
ditinjau dari prestasi belajar siswa. Jika dilihat dari rata-rata antara problem solving dan project
base learning, maka metode pembelajaran project base learning yang paling efektif untuk
digunakan.
Variabel Kreativitas
a) Hipotesis
0.05
𝑡2.2(5−1) ( ) = 2,673032286
3.2(2 − 1)
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Problem
83,1
Solving
Project -2,9 38,025 1,0515947 2,673032286 𝐻0 diterima
Base 86
Learning
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,0515947 < 2,673032286 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 diterima. Artinya
tidak terdapat perbedaan antara metode pembelajaran menggunakan problem solving dan project
base learning ditinjau dari kreativitas belajar siswa.
Uji t LSD
𝑎
𝐻0 ditolak jika |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (2)
𝑎 0.05
𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( ) = 𝑡2.2(5−1) ( ) = 2,119905299
2 2
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 t tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟐 )
𝒃𝒓
Problem
83,1
Solving
Project -2,9 38,025 1,0515947 2, 19905299 𝐻0 diterima
Base 86
Learning
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,0515947 < 2,119905299 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝑯𝟎 diterima. Artinya
tidak terdapat perbedaan antara metode pembelajaran menggunakan problem solving dan project
base learning ditinjau dari kreativitas belajar siswa.
Uji Tukey
𝑞𝑎,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼) = 𝑞2,2.2(5−1) (0,05) = 2,998
|𝒕| hitung
̅.𝒋𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅.𝒋′𝒍
=
Faktor Mean ̅𝒊.𝒍 − 𝒙
𝒙 ̅𝒊′.𝒍 𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 q tabel Keputusan
√𝑴𝑺𝑬𝒍𝒍 ( 𝟏 )
𝒃𝒓
Problem
83,1
Solving
Project -2,9 38,025 1,487179487 2,998 𝐻0 diterima
Base 86
Learning
Kesimpulan:
Karena |𝑡| ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,487179487 < 2,998 = 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, maka 𝐻0 diterima. Artinya tidak
terdapat perbedaan antara metode pembelajaran menggunakan problem solving dan project base
learning ditinjau dari kreativitas belajar siswa.
e. Klik Options
Masukan variabel Metode Pembelajaran, Daerah dan Metode*Daerah ke display
Means for → beri tanda centang display yamg diinginkan → dengan taraf signifikansi
0,05 → beri tanda centang pada compare main effect → pilih LSD Continue
f. Klik Ok
g. Adapun output SPSS sebagai berikut:
𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐 1
𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐 2
𝑆𝑆𝑃 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟
Perhatikan bahwa matriks 𝑆𝑆𝑃𝐹𝑎𝑐 1 , 𝑆𝑆𝑃𝐹𝑎𝑐 2 , dan 𝑆𝑆𝑃𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟 pada tabel output SPSS diatas, sama
dengan hasil yang kita peroleh dengan perhitungan manual menggunakan Ms.Excel.
𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠
Perhatikan bahwa matriks 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 pada tabel output SPSS diatas, sama dengan hasil yang kita
peroleh dengan perhitungan manual menggunakan Ms.Excel.
Uji Lanjut
1. Faktor Daerah
Jika 𝑆𝑖𝑔 < 0.05 berarti 𝐻0 ditolak yang menunjukkan adanya perbedaan antara daerah
perkotaan dan pedesaan.
Jika Sig> 0.05 berarti 𝐻0 diterima yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara
daerah perkotaan dan pedesaan.
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa :
Motivasi
0.000 < 0.05 = 𝑆𝑖𝑔 < 0.05 , maka 𝐻0 ditolak
Prestasi
0.093 > 0.05 = 𝑆𝑖𝑔 > 0.05 = , maka 𝐻0 diterima
Kreativitas
0.027 < 0.05 = 𝑆𝑖𝑔 < 0.05 , maka 𝐻0 ditolak
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara daerah perkotaan dan
pedesaan ditinjau dari motivasi dan kreativitas. Sedangkan tidak ada perbedaan antara daerah
perkotaan dan pedesaan ditinjau dari prestasi.
Jika 𝑆𝑖𝑔 < 0.05 berarti 𝐻0 ditolak yang menunjukkan ada perbedaan antara metode
Problem Solving dan Project Based Learning
Jika 𝑆𝑖𝑔 > 0.05 berarti 𝐻0 diterima yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara
metode Problem Solving dan Project Based Learning
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa :
Motivasi
0.000 < 0.05 = 𝑆𝑖𝑔 < 0.05 , maka 𝐻0 ditolak
Prestasi
0.000 < 0.05 = 𝑆𝑖𝑔 < 0.05 = , maka 𝐻0 ditolak
Kreativitas
0.309 > 0.05 = 𝑆𝑖𝑔 > 0.05 , maka 𝐻0 diterima
Maka dari hasil diatas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara metode problem solving dan
project based learning ditinjau dari motivasi dan prestasi,. Sedangkan jika ditinjau dari kreativitas,
tidak ada perbedaan antara metode problem solving dan project based learning.
Dari hasil diatas, dapat dilihat bahwa nilai wilks lambda yang diperoleh pada R sudah sama dengan
hasil yang diperoleh pada perhitungan manual Excel dan program SPSS yakni :
ᴧ1 = 0,166
ᴧ2 = 0.114
ᴧ3 = 0,606
Referensi
Jhonson, R. A., & Wichern, D. W. (2007). Applied Multivariate Statistical Analysis (6th ed.).
United States of America: Pearson Education, Inc.
Mutiarany, J., Arma, A. J. A., & Fitria, M. (2013). Penerapan Two Way Manova Dalam Melihat
Perbedaan Lama Studi Dan Indeks Prestasi Mahasiswa Reguler 2009 Berdasarkan Jalur
Masuk dan Aktivitas Mahasiswa FKM USU Tahun 2013 (Vol. 41). Medan.
Rencher, A. C. (1998). Multivariate Statistical Inference and Application. Canada: John Wiley &
Sons, Inc.
Santoso, S. (2012). Aplikasi SPSS Pada Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex Komputindo.