Anda di halaman 1dari 42

TWO WAY MANOVA WITH INTERACTION

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Multivariat


Dosen Pengampu: Prof. Dr. Dhoriva Urwatul Wutsqa, M.Si

Oleh:

Kelompok 9

Sari Nurlita (2130925105)

Isnaini Rizqi Br Butar Butar (21309251024)

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
TWO WAY MANOVA DENGAN INTERAKSI

Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) adalah suatu teknik analisis


multivariat metode dependensi. MANOVA merupakan perluasan dari Analysis of Variance
(ANOVA) yang secara luas sudah lama digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Secara
teknis, MANOVA dapat diartikan sebagai metode statistik untuk mengeksplorasi
hubungan di antara beberapa variabel independen yang berjenis kategorikal yang berskala
nominal ataupun ordinal dengan beberapa variabel dependen yang berjenis numerikal yang
berskala interval atau rasio (Santoso, 2012). Tujuan dalam menggunakan MANOVA
adalah untuk menemukan kelompok responden yangmenunjukkan perbedaan dalam
seperangkat variabel tergantung (dependen). Pada umumnya, MANOVA digunakan untuk
melihat pengaruh seperangkat variabel independen (1,2, … , ) terhadap seperangkat
variabel dependen (1, 2, … , ) (Mutiarany, Arma, & Fitria, 2013). MANOVA terdiri dari
dua faktor yang bisa disebut MANOVA dua arah, yang dibedakan menjadi MANOVA dua
arah dengan interaksi dan tanpa interaksi.

Menurut Rencher (1998: Model desain dua jalur untuk vector yang terdiri dari 𝑝
komponen adalah sebagai berikut:

𝑋𝑖𝑗𝑘 = µ + 𝛼𝑖 + 𝛽𝑗 + (𝛼𝛽)𝑖𝑗 + 𝜀𝑖𝑗𝑘

Atau

𝑋𝑖𝑗𝑘 = µ + 𝛼𝑖 + 𝛽𝑗 + 𝛾𝑖𝑗 + 𝜀𝑖𝑗𝑘

Dimana;

𝑘 = 1, 2, … 𝑟

𝑖 = 1, 2, … 𝑎

𝑗 = 1, 2, … 𝑏

Dengan syarat ∑𝑎𝑖=1 α𝑖 = ∑𝑏𝑖=1 β𝑗 = ∑𝑎𝑖=1(αβ)𝑖𝑗 = ∑𝑏𝑖=1(αβ)𝑖𝑗 = 0 dan diasumsikan 𝜀𝑖𝑗𝑘


independent dengan distribusi 𝑁𝑝 (0, ∑)
Keterangan:

𝑋𝑖𝑗𝑘 : vektor pengamatan pada factor A taraf ke- 𝑖, factor B taraf ke- 𝑗 dan ulangan ke-
𝑘

µ : vector rataan umum

𝛼𝑖 : vector pengaruh utama factor A taraf ke- 𝑖

𝛽𝑗 : vector utama factor B taraf ke- 𝑗

(𝛼𝛽)𝑖𝑗 = 𝛾𝑖𝑗 : vector pengaruh interaksi dari factor A taraf ke- 𝑖 dan factor B taraf ke- 𝑗

𝜀𝑖𝑗𝑘 : vector pengaruh acak pada factor A taraf ke- 𝑖 dan factor B taraf ke- 𝑗 dan ulangan
ke-𝑘

A. Pengujian Statistik Manova Dua Jalur


1. Hipotesis
Pada MANOVA dua arah, hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis pengaruh utama factor 1
𝐻0 : 𝛼1 = 𝛼2 = ⋯ = 𝛼𝑎 = 0 atau 𝐻0 : µ1. = µ2. = ⋯ = µ𝑎.
𝐻1 : ∃𝛼1 ≠ 0, 𝑖 = 1, 2, … , 𝑎 𝐻1 : ∃ 𝑖, µ𝑖. ≠ µ 𝑖 ′ . , 𝑖 =
1, 2, … , 𝑎
𝐻0 : factor 1 tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
𝐻1 : factor 1 berpengaruh terhadap respon yang diamati

b. Hipotesis pengaruh utama factor 2


𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = ⋯ = 𝛽𝑏 = 0 atau 𝐻0 : µ.1 = µ.2 = ⋯ = µ.𝑏
𝐻1 : ∃𝛽1 ≠ 0, 𝐶 = 1, 2, … , 𝑏 𝐻1 : ∃ 𝑗, µ.𝑗 ≠ µ.𝑗′ . , 𝑗 =
1, 2, … , 𝑏
𝐻0 : factor 2 tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
𝐻1 : factor 2 berpengaruh terhadap respon yang diamati
c. Hipotesis pengaruh interaksi
𝐻0 : (𝛼𝛽)11 = (𝛼𝛽)12 = ⋯ = (𝛼𝛽)𝑎𝑏 = 0
𝐻1 : ∃(𝛼𝛽)𝑖𝑗 ≠ 0, 𝑖 = 1, 2, … , 𝑎 ; 𝑗 = 1, 2, … , 𝑏

atau

𝐻0 : µ𝑖𝑗 − µ𝑖 ′ 𝑗 − µ𝑖𝑗′ + µ𝑖 ′ 𝑗 ′ = 0

𝐻1 : ∃ 𝑖, 𝑗, µ𝑖𝑗 − µ𝑖 ′ 𝑗 − µ𝑖𝑗′ + µ𝑖 ′ 𝑗′ ≠ 0

𝐻0 : Interaksi faktor 1 dengan faktor 2 tidak berpengaruh terhadap respon


yang diamati
𝐻1 : Interaksi faktor 1 dengan faktor 2 berpengaruh terhadap respon yang
diamati

2. Statistik Uji
Berikut tabel statisti uji manova dua jalur:
Source of Matriks Sum of Squares and Cross Derajat
Variation Products (SSCP) Bebas (df)
𝒂
Faktor 1 𝒂−𝟏
̅𝒊. − 𝒙
𝑺𝑺𝑪𝑷𝒇𝒂𝒄𝟏 = ∑ 𝒃𝒓 (𝒙 ̅)(𝒙 ̅) ′
̅𝒊. − 𝒙
𝒊=𝟏

Faktor 2 𝒃 𝒃−𝟏
̅.𝒋 − 𝒙
𝑺𝑺𝑪𝑷𝒇𝒂𝒄𝟐 = ∑ 𝒂𝒓 (𝒙 ̅)(𝒙 ̅) ′
̅.𝒋 − 𝒙
𝒋=𝟏

Interaksi 𝒂 𝒃 (𝒂 − 𝟏)(𝒃
̅𝒊𝒋 − 𝒙
𝑺𝑺𝑪𝑷𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓 = ∑ ∑ 𝒏 (𝒙 ̅𝒊. − 𝒙
̅.𝒋
− 𝟏)
𝒊=𝟏 𝒋=𝟏

̅) (𝒙
+𝒙 ̅𝒊𝒋 − 𝒙
̅𝒊. − 𝒙 ̅) ′
̅.𝒋 + 𝒙
Residual (Error) 𝒂 𝒃 𝒓 𝒂𝒃(𝒓 − 𝟏)
𝑺𝑺𝑪𝑷𝒓𝒆𝒔 = ∑ ∑ ∑ (𝒙𝒊𝒋𝒌
𝒊=𝟏 𝒋=𝟏 𝒌=𝟏

̅𝒊𝒋 )′
̅𝒊𝒋 )(𝒙𝒊𝒋𝒌 − 𝒙
−𝒙
Total 𝒂 𝒃 𝒓 𝒂𝒃𝒓 − 𝟏
𝑺𝑺𝑪𝑷𝒓𝒆𝒔 = ∑ ∑ ∑ (𝒙𝒊𝒋𝒌
(Corrected)
𝒊=𝟏 𝒋=𝟏 𝒌=𝟏

̅) ′
̅)(𝒙𝒊𝒋𝒌 − 𝒙
−𝒙
(Jhonson, 2007:316)
a. Pengaruh Faktor 1
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
Ʌ1 =
|𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐1 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
(Jhonson, 2007:317)

b. Pengaruh Faktor 2
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
Ʌ2 =
|𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐2 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
(Jhonson, 2007:317)

c. Pengaruh Interaksi
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
Ʌ3 =
|𝑆𝑆𝑃𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |

(Jhonson, 2007:317)
3. Kriteria Keputusan
a. Pengaruh Faktor 1
𝑝+1−(𝑎−1) 2
𝐻0 ditolak jika − [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] ln Ʌ1 > 𝜒(𝑎−1) (𝛼)
2
(Jhonson, 2007:317)

b. Pengaruh Faktor 2
𝑝+1−(𝑏−1) 2
𝐻0 ditolak jika − [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] ln Ʌ2 > 𝜒(𝑏−1) (𝛼)
2
(Jhonson, 2007:317)

c. Pengaruh Interaksi
𝑝+1−(𝑎−1)(𝑏−1) 2
𝐻0 ditolak jika − [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] ln Ʌ3 > 𝜒(𝑎−1)(𝑏−1) (𝛼)
2
(Jhonson, 2007:317)
B. Pos Hoc (Uji Lanjut)
a. Faktor 1 untuk variable ke 𝒍 antara level ke l dengan level ke i’ pada level j
Faktor 2
1. Hipotesis

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 = 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≠ 𝜇𝑖′𝑗𝑙

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≤ 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 > 𝜇𝑖′𝑗𝑙

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≥ 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 < 𝜇𝑖′𝑗𝑙

2. Statistik Uji
Jenis Uji Statistik Uji Kriteria Keputusan
Uji t 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖𝑗′𝑙 𝛼
1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )
𝑡 =
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (2) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 < 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji Tukey 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖𝑗.𝑙 1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑞| > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑞=
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (1) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 < 𝑞𝑏.𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji Scheffe (𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖.𝑗𝑙 )2 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐽𝑖𝑘𝑎 ∶
𝐹𝑆 =
2 3𝛼
𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (𝑟 ) 𝐹𝑆 > (𝑏 − 1)𝐹𝑏−1,𝑎𝑏(𝑟−1) ( )
𝐶
C: Banyak Kontras

b. Faktor 2 untuk variable ke 𝒍 antara level ke 𝒋 dengan level ke 𝒋′ pada level 𝒊


Faktor 1 (2→1)
1. Hipotesis

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 = 𝜇𝑖𝑗′𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≠ 𝜇𝑖𝑗′𝑙

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≤ 𝜇𝑖𝑗′𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 > 𝜇𝑖𝑗′𝑙

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≥ 𝜇𝑖𝑗′ 𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 < 𝜇𝑖𝑗 ′ 𝑙

2. Statistik Uji
Jenis Uji Statistik Uji Kriteria Keputusan
Uji t 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖′𝑗𝑙 𝛼
1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )
𝑡 =
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (2) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 < 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji Tukey 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖′𝑗𝑙 1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑞| > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑞=
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (1) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 < 𝑞𝑏.𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji Scheffe (𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖.𝑗𝑙 )2 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐽𝑖𝑘𝑎 ∶
𝐹𝑆 =
2 3𝛼
𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (𝑟 ) 𝐹𝑆 > (𝑎 − 1)𝐹𝑎−1,𝑎𝑏(𝑟−1) ( )
𝐶
C: Banyak perbandingan ganda

Contoh Kasus

Suatu penelitian dilakukan dengan membandingkan tiga model pembelajaran terhadap


kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa. Pengujian dilakukan pada tiga kelas
yang berjumlah 18 siswa pada tiap kelas dengan menerapkan model pembelajaran creative
problem solving, discovery learning dan scaffolding. Sebelum melakukan pembelajaran,
peneliti terlebih dahulu mengukur tingkat kemampuan dasar matematis siswa yang terbagi
dalam tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Peneliti memprediksikan bahwa
tingkat kemampuan dasar matematis berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis dan
berpikir kreatif siswa setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran creative problem solving, discovery learning dan scaffolding.

Berikut data hasil penelitian:

Creative Problem Discovery


Scaffolding
r Solving Learning
K
Berpikir Berpikir Berpikir Berpikir Berpiki Berpikir
Kritis Kreatif Kritis Kreatif r Kritis Kreatif
1 75 79 80 82 78 78
Rendah 2 76 79 84 83 83 80
3 75 69 81 82 76 78
4 78 75 80 80 80 77
5 75 76 80 85 82 78
6 77 76 79 80 72 80
Rata-
Rata
1 72 76 82 79 78 87
2 78 79 85 80 78 80
3 77 80 80 79 82 88
Sedang
4 78 78 77 77 79 84
5 79 77 81 81 86 80
6 79 80 76 85 83 95
Rata-
Rata
1 82 85 80 84 81 85
2 81 81 82 83 79 78
3 82 79 82 86 80 81
Tinggi
4 80 81 85 80 81 87
5 87 79 92 80 92 82
6 87 84 80 81 80 82
Rata-
Rata

Keterangan:
K : Kemampuan dasar matematis
r : Siswa perkategori
Penyelesaian :

1. Perhitungan Manual Menggunakan Excel


Berikut hasil perhitungan menggunakan excel:

Source of Matriks Sum of Squares and Cross Products


Variation (SSCP)
Faktor 1 𝟐𝟎𝟒, 𝟕𝟎 𝟏𝟐𝟒, 𝟔𝟗
𝑺𝑺𝑪𝑷𝒇𝒂𝒄𝟏 = ( )
𝟏𝟐𝟒, 𝟔𝟗 𝟏𝟏𝟒, 𝟕𝟎
Faktor 2 𝟔𝟔, 𝟑𝟕 𝟖𝟑, 𝟖𝟓
𝑺𝑺𝑪𝑷𝒇𝒂𝒄𝟐 = ( )
𝟖𝟑, 𝟖𝟓 𝟏𝟒𝟎, 𝟐𝟔
Interaksi 𝟓𝟑, 𝟔𝟑 𝟕𝟗, 𝟎𝟗
𝑺𝑺𝑪𝑷𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓 = ( )
𝟕𝟗, 𝟎𝟗 𝟏𝟓𝟖, 𝟕𝟒
Residual (Error) 𝟓𝟏𝟕, 𝟔𝟕 −𝟏𝟐, 𝟎𝟎
𝑺𝑺𝑪𝑷𝒓𝒆𝒔 = ( )
−𝟏𝟐, 𝟎𝟎 𝟒𝟏𝟒, 𝟔𝟕

a. Uji Pengaruh Faktor 1 (Kemampuan Dasar Matematis)


Hipotesis:
𝐻0 : 𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼3 = 0
𝐻1 : ∃𝛼1 ≠ 0, 𝑖 = 1, 2, 3
𝐻0 : tidak ada pengaruh yang signifikan factor kemampuan dasar matematis terhadap
kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif
𝐻1 : ada pengaruh yang signifikan factor kemampuan dasar matematis terhadap
kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif
1. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 𝛼 = 0,05
2. Perhitungan Uji Statistik
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
Ʌ1 =
|𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐1 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |

𝑝+1−(𝑎−1)
− [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] ln Ʌ1
2

3. Kriteria Keputusan:

𝑝+1−(𝑎−1) 2
𝐻0 ditolak jika − [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] ln Ʌ1 > 𝜒(𝑎−1) (𝛼)
2

4. Perhitungan
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
Ʌ1 = = 0,58
|𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐1 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |

𝑝+1−(𝑎−1)
− [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] ln Ʌ1 = 22,32
2

2
𝜒(𝑎−1) (𝛼) = 9,49

5. Kesimpulan
𝐻0 ditolak karena 22,32 > 9,49 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan
faktor kemampuan dasar matematis terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir
kreatif.
b. Uji Pengaruh Faktor 2 (Model Pembelajaran)
Hipotesis:
𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 0
𝐻1 : ∃𝛽1 ≠ 0, 𝑗 = 1, 2,3
𝐻0 : tidak ada pengaruh yang signifikan factor model pembelajaran (CPS, Discovery
Learning, Scaffolding) terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif
𝐻1 : ada pengaruh yang signifikan factor model pembelajaran (CPS, Discovery
Learning, Scaffolding) terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif
1. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 𝛼 = 0,05
2. Uji Statistik
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
Ʌ2 =
|𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐2 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |

𝑝+1−(𝑏−1)
− [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] lnɅ2
2

3. Kriteria Keputusan:
𝑝+1−(𝑏−1)
𝐻0 ditolak jika − [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] ln Ʌ1 >
2
2
𝜒(𝑏−1) (𝛼)

4. Perhitungan
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
Ʌ2 = = 0,67
|𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐2 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
𝑝+1−(𝑏−1)
− [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] lnɅ2 = 17,65
2

2
𝜒(𝑎−1) (𝛼) = 9,49

5. Kesimpulan
𝐻0 ditolak karena 17,65 > 9,49 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan
faktor model pembelajaran (Creative Problem Solving, Discovery Learning, dan
Scaffolding) terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.
c. Uji Pengaruh Interaksi
Hipotesis:

𝐻0 : (𝛼𝛽)11 = (𝛼𝛽)12 = (𝛼𝛽)13 = 0

𝐻1 : ∃(𝛼𝛽)𝑖𝑗 ≠ 0, 𝑖 = 1 ; 𝑗 = 1, 2,3

𝐻0 : tidak ada pengaruh yang signifikan pada interaksi factor kemampuan dasar matematis
dan model pembelajaran (CSL, Discovery Learning, Scaffolding) terhadap kemampuan
berpikir kritis dan berpikir kreatif

𝐻1 : ada pengaruh yang signifikan pada interaksi factor kemampuan dasar matematis dan
model pembelajaran (CPS, Discovery Learning, Scaffolding) terhadap kemampuan
berpikir kritis dan berpikir kreatif

1. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 𝛼 = 0,05


2. Uji Statistik
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
Ʌ3 =
|𝑆𝑆𝑃𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑎𝑐𝑡 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |

𝑝+1−(𝑎−1)(𝑏−1)
− [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] lnɅ2
2

3. Kriteria Keputusan:
𝑝+1−(𝑏−1)
𝐻0 ditolak jika − [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] ln Ʌ3 >
2
2
𝜒(𝑎−1)(𝑏−1) (𝛼)
4. Perhitungan
|𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
Ʌ3 = = 0,66
|𝑆𝑆𝑃𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑎𝑐𝑡 + 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 |
𝑝+1−(𝑎−1)(𝑏−1)
− [𝑎𝑏(𝑛 − 1) − ] lnɅ2 = 18,84
2

2
𝜒(𝑎−1)(𝑏−1) (𝛼) = 15,51
5. Kesimpulan
𝐻0 ditolak karena 18,84 > 15,51 yang artinya ada pengaruh yang signifikan pada
interaksi factor kemampuan dasar matematis dan model pembelajaran (CPS, Discovery
Learning, Scaffolding) terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.

d. POS HOC (Uji Lanjut)


Hasil pengujian ketiga hipotesis sebelumnya yaitu factor 1 (tingkat kemampuan
dasar matematsi), factor 2 (model pembelajaran), dan Interaksi factor 1 dan factor 2
(interaksi tingkat kemampuan dasar matematis dan modle pmodel pembelajaran)
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif sehingga perlu
melakukan uji lanjut (pos hoc). Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih detail factor 1
dan factor 2 mana yang berpengaruh. Faktor 1 akan dilakukan pengujian pengaruh masing-
masing tingkat kemampuan dasar matematis (rendah, sedang dan tinggi) terhadap
kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif. Begitu pula dengan factor 2 akan dilakukan
pengujian masing-masing model pembelajaran (Creative Problem Solving, Discovery
Learning, dan Scaffolding) terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.
1) Faktor 1 (Kemampuan Dasar Matematis)
a) Variabel Kemampuan Berpikir Kritis
Hipotesis:
Hipotesis pada Faktor 1 untuk variabel ke l antara level ke I dengan level ke i’ pada level j
Faktor 2
𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 = 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≠ 𝜇𝑖′𝑗𝑙
𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≤ 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 > 𝜇𝑖′𝑗𝑙
𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≥ 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 < 𝜇𝑖′𝑗𝑙
1. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 𝛼 = 0,05
2. Statistik Uji:
Jenis Uji Statistik Uji Kriteria Keputusan
Uji t 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖𝑗′𝑙 𝛼
1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )
𝑡 =
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (2)
𝑟
2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 < 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji Tukey 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖𝑗.𝑙 1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑞| > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑞=
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (1) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 < 𝑞𝑏.𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji (𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖.𝑗𝑙 )2 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐽𝑖𝑘𝑎 ∶
𝐹𝑆 =
Scheffe 2 3𝛼
𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (𝑟 ) 𝐹𝑆 > (𝑏 − 1)𝐹𝑏−1,𝑎𝑏(𝑟−1) ( )
𝐶
C: Banyak Kontras

⚫ Uji t
𝛼
Kriteri Keputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )

Faktor Kriteria
𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅ 𝑖′ 𝑗𝑙 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 t hitung t tabel
A Pasangan Keputusan
Kelompok
B1-B2 -4,667 -2,383 H0 ditolak
Rendah
B1-B3 -2,500 -1,277 H0 diterima
(A1)
B2-B3 2,167 1,106 H0 diterima
B1-B2 -3,000 -1,532 H0 diterima
Sedang
B1-B3 -3,833 11,504 -1,958 2,014 H0 diterima
(A2)
B2-B3 -0,833 -0,426 H0 diterima
B1-B2 -0,333 -0,170 H0 diterima
Tinggi
B1-B3 1,000 0,511 H0 diterima
(A3)
B2-B3 1,333 0,681 H0 diterima
Kesimpulan:

ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model


Pada siswa
pembelajaran CPS dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Dasar
pembelajaran CPS dan S
Matematis
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Rendah
pembelajaran DL dan S
tidakada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Pada siswa
pembelajaran CPS dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Dasar
pembelajaran CPS dan S
Matematis tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Sedang pembelajaran DL dan S
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Pada siswa
pembelajaran CPS dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Dasar
pembelajaran CPS dan S
Matematis
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Tinggi
pembelajaran DL dan S
⚫ Uji Tukey
Kriteri Keputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑞| > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Berikut hasil perhitungan:

Faktor Pasangan 𝑥̅ − 𝑥̅ ′ q q
𝑖𝑗𝑙 𝑖 𝑗𝑙 Keputusan
A Kelompok 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 hitung tabel

B1-B2 -4,667 -3,370 H0 diterima


Rendah
(A1) B1-B3 -2,500 -1,805 H0 diterima

B2-B3 2,167 1,565 H0 diterima

B1-B2 -3,000 -2,167 H0 diterima


Sedang
11,504 3,43
(A2) B1-B3 -3,833 -2,768 H0 diterima

B2-B3 -0,833 -0,602 H0 diterima

B1-B2 -0,333 -0,241 H0 diterima


Tinggi
(A3) B1-B3 1,000 0,722 H0 diterima

B2-B3 1,333 0,963 H0 diterima


Kesimpulan:

tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model


Pada siswa
pembelajaran CPS dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Dasar
pembelajaran CPS dan S
Matematis
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Rendah
pembelajaran DL dan S
Pada siswa tidakada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Kemampuan pembelajaran CPS dan DL
Dasar tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Matematispembelajaran CPS dan S
Sedang tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
pembelajaran DL dan S
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Pada siswa
pembelajaran CPS dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Dasar
pembelajaran CPS dan S
Matematis
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model
Tinggi
pembelajaran DL dan S
⚫ Uji Sceffe
3𝛼
KriteriKeputusan:𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐽𝑖𝑘𝑎 ∶ 𝐹𝑆 > (𝑏 − 1)𝐹𝑏−1,𝑎𝑏(𝑟−1) ( 𝐶 )

Berikut hasil perhitungan:

Faktor Pasangan (𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅ ′ )2 𝑀𝑆𝐸 FS (b-1) F


𝑖 𝑗𝑙 𝑙𝑙
A Kelompok hitung tabel Keputusan
H0
B1-B2 21,778 5,679 diterima
Rendah H0
(A1) B1-B3 6,250 1,630 diterima
H0
B2-B3 4,694 1,224 diterima
H0
B1-B2 9,000 2,347 diterima
Sedang H0
11,504 12,421
(A2) B1-B3 14,694 3,832 diterima
H0
B2-B3 0,694 0,181 diterima
H0
B1-B2 0,111 0,029 diterima
Tinggi H0
(A3) B1-B3 1,000 0,261 diterima
H0
B2-B3 1,778 0,464 diterima

tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model pembelajaran CPS
Pada siswa
dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model pembelajaran CPS
Dasar
dan S
Matematis tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model pembelajaran DL
Rendah dan S
tidakada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model pembelajaran CPS
Pada siswa
dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model pembelajaran CPS
Dasar
dan S
Matematis
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model pembelajaran DL
Sedang
dan S
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model pembelajaran CPS
Pada siswa
dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model pembelajaran CPS
Dasar
dan S
Matematis
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model pembelajaran DL
Tinggi
dan S

b). Variabel kemampuan berpikir kreatif


Hipotesis:
Hipotesis pada Faktor 1 untuk variabel ke l antara level ke I dengan level ke i’ pada level j
Faktor 2

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 = 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≠ 𝜇𝑖′𝑗𝑙

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≤ 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 > 𝜇𝑖′𝑗𝑙

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≥ 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 < 𝜇𝑖′𝑗𝑙

1. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 𝛼 = 0,05


2. Statistik Uji:

Jenis Uji Statistik Uji Kriteria Keputusan


Uji t 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖𝑗′𝑙 𝛼
1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )
𝑡 =
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (2) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 < 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji Tukey 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖𝑗.𝑙 1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑞| > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑞=
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (1) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 < 𝑞𝑏.𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji (𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖.𝑗𝑙 )2 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐽𝑖𝑘𝑎 ∶
𝐹𝑆 =
Scheffe 2 3𝛼
𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (𝑟 ) 𝐹𝑆 > (𝑏 − 1)𝐹𝑏−1,𝑎𝑏(𝑟−1) ( )
𝐶
C: Banyak Kontras
⚫ Uji t
𝛼
Kriteria Keputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )

Berikut tabel hasil perhitungan:

Faktor A Pasangan 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅ 𝑖′ 𝑗𝑙 t hitung t tabel Keputusan


Kelompok 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙
B1-B2 -6,333 -3,614 H0 ditolak
Rendah (A1) B1-B3 -2,833 -1,617 H0 diterima
B2-B3 3,500 1,997 H0 diterima
B1-B2 -1,833 -1,046 H0 diterima
Sedang (A2) B1-B3 -7,333 9,215 -4,184 2,014 H0 ditolak
B2-B3 -5,500 -3,138 H0 ditolak
B1-B2 -0,833 -0,475 H0 diterima
Tinggi (A3) B1-B3 -1,000 -0,571 H0 diterima
B2-B3 -0,167 -0,095 H0 diterima
Kesimpulan:

ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran CPS dan
Pada siswa
DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran CPS
Dasar
dan S
Matematis
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran DL
Rendah
dan S
Pada siswa tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran CPS
Kemampuan dan DL
Dasar
ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran CPS dan S
Matematis
Sedang ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran DL dan S
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran CPS
Pada siswa
dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran CPS
Dasar
dan S
Matematis tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran DL
Tinggi dan S
⚫ Uji Tukey
Kriteria Keputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑞| > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Berikut tabel hasil perhitungan:

Pasangan 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖′ 𝑗𝑙 q q


Faktor A 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙
Kelompok hitung tabel Keputusan
B1-B2 -6,333 -5,111 H0 ditolak
H0
Rendah
B1-B3 -2,833 -2,286 diterima
(A1)
H0
B2-B3 3,500 2,824 diterima
H0
Sedang B1-B2 -1,833 -1,479 diterima
(A2) B1-B3 -7,333 9,215 -5,917 3,43 H0 ditolak
B2-B3 -5,500 -4,438 H0 ditolak
H0
B1-B2 -0,833 -0,672 diterima
Tinggi H0
(A3) B1-B3 -1,000 -0,807 diterima
H0
B2-B3 -0,167 -0,134 diterima
Kesimpulan:

ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran CPL


Pada siswa
dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran
Dasar
CPS dan S
Matematis
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran
Rendah
DL dan S
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model
Pada siswa
pembelajaran CPS dan DL
Kemampuan
ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran CPS
Dasar
dan S
Matematis
ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran DL
Sedang
dan S
Pada siswa tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran
Kemampuan CPS dan DL
Dasar tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran
Matematis CPS dan S
Tinggi tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran
DL dan S

⚫ Uji Sceffe
3𝛼
Kriteria Keputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐽𝑖𝑘𝑎 ∶ 𝐹𝑆 > (𝑏 − 1)𝐹𝑏−1,𝑎𝑏(𝑟−1) ( 𝐶 )

Berikut hasil perhitungan:

(𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅ 𝑖′ 𝑗𝑙 )2 FS (b-1)F
Faktor A Pasangan Keputusan
hitung tabel
Kelompok 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙
B1-B2 40,111 13,059 H0 ditolak
Rendah (A1) B1-B3 8,028 2,614 H0 diterima
B2-B3 12,250 3,988 H0 diterima
B1-B2 3,361 1,094 H0 diterima
Sedang (A2) B1-B3 53,778 9,215 17,508 12,412 H0 ditolak
B2-B3 30,250 9,848 H0 diterima
B1-B2 0,694 0,226 H0 diterima
Tinggi (A3) B1-B3 1,000 0,326 H0 diterima
B2-B3 0,028 0,009 H0 diterima

Kesimpulan:

ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran CPS


Pada siswa
dan DL
Kemampuan
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model
Dasar
pembelajaran CPS dan S
Matematis
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model
Rendah
pembelajaran DL dan S
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model
Pada siswa
pembelajaran CPS dan DL
Kemampuan
ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran CPS
Dasar
dan S
Matematis
perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model pembelajaran DL dan
Sedang
S
Pada siswa tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model
Kemampuan pembelajaran CPS dan DL
Dasar tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model
Matematis pembelajaran CPS dan S
Tinggi tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model
pembelajaran DL dan S

2). Faktor 2 (Model Pembelajaan)


a) Variabel Kemampuan Berpikir Kritis
Hipotesis:
Hipotesis pada Faktor 2 untuk variabel ke i antara level ke l dengan level ke i’ pada level i
Faktor 1
𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 = 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≠ 𝜇𝑖′𝑗𝑙
𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≤ 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 > 𝜇𝑖′𝑗𝑙
𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≥ 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 < 𝜇𝑖′𝑗𝑙
1. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 𝛼 = 0,05
2. Statistik Uji:

Jenis Uji Statistik Uji Kriteria Keputusan


Uji t 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖𝑗′𝑙 𝛼
1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )
𝑡 =
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (2) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 < 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji Tukey 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖𝑗.𝑙 1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑞| > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑞=
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (1) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 < 𝑞𝑏.𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji (𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖.𝑗𝑙 )2 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐽𝑖𝑘𝑎 ∶
𝐹𝑆 =
Scheffe 2 3𝛼
𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (𝑟 ) 𝐹𝑆 > (𝑎 − 1)𝐹𝑏−1,𝑎𝑏(𝑟−1) ( )
𝐶
C: Banyak Kontras
⚫ Uji t
𝛼
Kriteri Keputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )
Berikut tabel hasil perhitungan:

Faktor Pasangan t t Keputusan


𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅ 𝑖′ 𝑗𝑙 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙
B Kelompok hitung tabel
H0
CPS A1-A2 -1,167 -0,596 diterima
(B1) A1-A3 -7,167 -3,660 H0 ditolak
A2-A3 -6,000 -3,064 H0 ditolak
H0
A1-A2 0,500 0,255 diterima
DL H0
(B2) A1-A3 -2,833 11,504 -1,447 diterima
2,014
H0
A2-A3 -3,333 -1,702 diterima
H0
A1-A2 -2,500 -1,277 diterima
H0
S (B3)
A1-A3 -3,667 -1,872 diterima
H0
A2-A3 -1,167 -0,596 diterima

Kesimpulan:

tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan


rendah dan sedang
Pada
ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan rendah
Model
dan tinggi
CPS
ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan sedang
dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
rendah dan sedang
Pada
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
Model
rendah dan tinggi
DL
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
sedang dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
rendah dan sedang
Pada tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
Model S rendah dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
sedang dan tinggi
⚫ Uji Tukey
Kriteri Keputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑞| > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Berikut hasil perhitungan:

Faktor Pasangan q
𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅ 𝑖′ 𝑗𝑙 q tabel
B Kelompok 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 hitung Keputusan
H0
CPS A1-A2 -1,167 -0,843 diterima
(B1) A1-A3 -7,167 -5,176 H0 ditolak
A2-A3 -6,000 -4,333 H0 ditolak
H0
A1-A2 0,500 0,361 diterima
DL H0
(B2) A1-A3 -2,833 -2,046 diterima
11,504 3,43
H0
A2-A3 -3,333 -2,407 diterima
H0
A1-A2 -2,500 -1,805 diterima
H0
S (B3)
A1-A3 -3,667 -2,648 diterima
H0
A2-A3 -1,167 -0,843 diterima
Kesimpulan:

tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan


rendah dan sedang
Pada
ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan rendah
Model
dan tinggi
CPS
ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan sedang
dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
rendah dan sedang
Pada
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
Model
rendah dan tinggi
DL
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
sedang dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
Pada rendah dan sedang
Model S tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
rendah dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan
sedang dan tinggi
⚫ Uji Scheffe
3𝛼
KriteriKeputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐽𝑖𝑘𝑎 ∶ 𝐹𝑆 > (𝑎 − 1)𝐹𝑎−1,𝑎𝑏(𝑟−1) ( 𝐶 )

Berikut hasil perhitungan:

Faktor Pasangan (𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅ 𝑖′ 𝑗𝑙 )2 FS (a-1)F


B Kelompok 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 hitung tabel Keputusan
H0
A1-A2 1,361 0,355 diterima
CPS
A1-A3 51,361 13,394 H0 ditolak
(B1)
H0
A2-A3 36,000 9,388 diterima
H0
A1-A2 0,250 0,065 diterima
DL H0
(B2) A1-A3 8,028 11,504 2,094 12,421 diterima
H0
A2-A3 11,111 2,898 diterima
H0
A1-A2 6,250 1,630 diterima
H0
S (B3)
A1-A3 13,444 3,506 diterima
H0
A2-A3 1,361 0,355 diterima

Kesimpulan:

tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan rendah
dan sedang
Pada
ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan rendah dan
Model
tinggi
CPS
Tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan sedang
dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan rendah
Pada
dan sedang
Model
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan rendah
DL
dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan sedang
dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan rendah
dan sedang
Pada
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan rendah
Model
dan tinggi
S
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa kemampuan sedang
dan tinggi

b) Variabel kemampuan berpikir kreatif


Hipotesis:
Hipotesis pada Faktor 1 untuk variabel ke l antara level ke I dengan level ke i’ pada level j
Faktor 2

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 = 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≠ 𝜇𝑖′𝑗𝑙

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≤ 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 > 𝜇𝑖′𝑗𝑙

𝐻0 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 ≥ 𝜇𝑖′𝑗𝑙 , 𝐻1 : 𝜇𝑖𝑗𝑙 < 𝜇𝑖′𝑗𝑙

1. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 𝛼 = 0,05


2. Statistik Uji:
Jenis Uji Statistik Uji Kriteria Keputusan
Uji t 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖𝑗′𝑙 𝛼
1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )
𝑡 =
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (2) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 < 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji Tukey 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖𝑗.𝑙 1. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑞| > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑞=
√𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (1) 2. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
𝑟
3. 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 < 𝑞𝑏.𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Uji (𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖.𝑗𝑙 )2 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐽𝑖𝑘𝑎 ∶
𝐹𝑆 =
Scheffe 2 3𝛼
𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 (𝑟 ) 𝐹𝑆 > (𝑎 − 1)𝐹𝑎−1,𝑎𝑏(𝑟−1) ( )
𝐶
C: Banyak Kontras
⚫ Uji t
𝛼
Kriteri Keputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑡| > 𝑡𝑎𝑏(𝑟−1) ( 2 )

Berikut tabel hasil perhitungan:

Faktor Pasangan 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅ 𝑖′ 𝑗𝑙 t hitung t tabel Keputusan


B Kelompok 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙
H0
A1-A2 -2,667 -1,522 diterima
CPS
A1-A3 -5,833 -3,328 H0 ditolak
(B1)
H0
A2-A3 -3,167 -1,807 diterima
H0
A1-A2 1,833 1,046 diterima
9,215 2,014 H0
DL (B2)
A1-A3 -0,333 -0,190 diterima
H0
A2-A3 -2,167 -1,236 diterima
A1-A2 -7,167 -4,089 H0 ditolak
A1-A3 -4,000 -2,282 H0 ditolak
S (B3)
H0
A2-A3 3,167 1,807 diterima
Kesimpulan:

tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan


rendah dan sedang
Pada
ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan
Model
rendah dan tinggi
CPS
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan
sedang dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan
rendah dan sedang
Pada
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatifpada siswa kemampuan
Model
rendah dan tinggi
DL
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan
sedang dan tinggi
ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan
rendah dan sedang
Pada
ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan
Model
rendah dan tinggi
S
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara model
pembelajaran DL dan S
⚫ Uji Tukey
Kriteria Keputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑞| > 𝑞𝑏,𝑎𝑏(𝑟−1) (𝛼)
Berikut hasil perhitungan:

Pasangan q
Faktor A 𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅ 𝑖′ 𝑗𝑙 q tabel Keputusan
Kelompok 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 hitung
A1-A2 -2,667 -2,152 H0 diterima
CPS (B1) A1-A3 -5,833 -4,707 H0 ditolak
A2-A3 -3,167 -2,555 H0 diterima
A1-A2 1,833 1,479 H0 diterima
DL (B2) A1-A3 -0,333 9,215 -0,269 3,43 H0 diterima
A2-A3 -2,167 -1,748 H0 diterima
A1-A2 -7,167 -5,783 H0 ditolak
S (B3) A1-A3 -4,000 -3,228 H0 diterima
A2-A3 3,167 2,555 H0 diterima
Kesimpulan:

tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan rendah
dan sedang
Pada
ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan rendah dan
Model
tinggi
CPS
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan sedang
dan tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan rendah
dan sedang
Pada
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatifpada siswa kemampuan rendah
Model
dan tinggi
DL
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan sedang
dan tinggi
ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan rendah dan
sedang
Pada
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan rendah
Model
dan tinggi
S
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan sedang
dan tinggi
⚫ Uji Scheffe
3𝛼
Kriteria Keputusan: 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐽𝑖𝑘𝑎 ∶ 𝐹𝑆 > (𝑎 − 1)𝐹𝑎−1,𝑎𝑏(𝑟−1) ( 𝐶 )

Berikut hasil perhitungan:


Pasangan FS (a-1)F
Faktor A
Kelompok (𝑥̅𝑖𝑗𝑙 − 𝑥̅𝑖′ 𝑗𝑙 )2 𝑀𝑆𝐸𝑙𝑙 hitung tabel Keputusan
H0
A1-A2 7,111 2,315 diterima
H0
CPS (B1)
A1-A3 34,028 11,078 diterima
H0
A2-A3 10,028 3,265 diterima
H0
A1-A2 3,361 1,094 diterima
9,215 12,421 H0
DL (B2)
A1-A3 0,111 0,036 diterima
H0
A2-A3 4,694 1,528 diterima
A1-A2 51,361 16,721 H0 ditolak
H0
S (B3) A1-A3 16,000 5,209 diterima
H0
A2-A3 10,028 3,265 diterima
Kesimpulan:

tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan rendah dan
sedang
Pada
Tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan rendah dan
Model
tinggi
CPS
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan sedang dan
tinggi
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan rendah dan
sedang
Pada
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatifpada siswa kemampuan rendah dan
Model
tinggi
DL
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan sedang dan
tinggi
ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan rendah dan
sedang
Pada
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan rendah dan
Model
tinggi
S
tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada siswa kemampuan sedang dan
tinggi
2. Perhitungan Menggunakan SPSS
Adapun dalam menguji MANOVA Dua Jalur dan uji lanjutnya sebagai berikut:
1. Buka aplikasi SPSS
2. Masukkan data pada Data View
a. Mengubah value factor kemampuan dasar matematis dan model
pembelajaran ke dalam nominal
b. Mengubah value berpikir kritis dan berpikir kreatif dalam scale
3. Pilih menu analyze general linear model multivariate

Kemudian masukkan variable Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif ke dalam Dependent
Variables. Lalu masukkan Kemampuan Dasar Matematis dan Model Pembelajaran ke
Fixed Factor

4. Lalu Klik Plots , masukkan Kemampuan Dasar Matematis ke Horizontal Axis dan
Model Pembelajaran ke Separate Lines. Klik add masukkan Kemampuan Dasar
Matematis ke Separate Lines dan Model Pembelajaran ke Horizontal Axis
kemudian klik Add dan klik Continue

5. Kemudian Klik Options, masukkan Kemampuan Dasar Matematis, Model


Pembelajaran dan Kemampuan Dasar Matematis*Model Pembelajaran ke Display
Means For dan pilih/ centang pada kolom Display yang dibutuhkan serta isi taraf
signifikasi dengan 0,05 dan klik Continue
6. Lalu Klik Pos Hoc (Uji Lanjut)
Masukkan Kemampuan dasar Matematis dan Model Pembelajaran pada Post Hoc
Test for , lalu pilih/ centang pada kolom Equal Variance Assumed sesuai dengan
output yang dibutuhkan (LSD, Sceffe dan Tukey) dan klik Continue.

7. Klik OK

Berikut hasil uji SPSSnya:

a. Berikut ini dapat kita lihat nilai Wilks Lamda.


b. Selanjutnya berikut ini hasil nilai 𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐1 , 𝑆𝑆𝑃𝑓𝑎𝑐1 , 𝑆𝑆𝑃𝑟𝑒𝑠 , dan 𝑆𝑆𝑃𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟
c. Oleh karena terjadi interaksi maka dilanjutkan dengan Pos Hoc (Uji
Lanjut) sebagai berikut:
1) Kemampuan Dasar Matematis

➢ Pada Variabel Berpikir Kritis:


Jika 𝑺𝒊𝒈 < 𝟎, 𝟎𝟓 berarti 𝑯𝟎 ditolak yang menunjukan bahwa pada Uji:
a. Tukey, kemampuan dasar matematis :
- Rendah-Tinggi terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis
- Sedang-Tinggi terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis
b. Sceffe, kemampuan dasar matematis :
- Rendah-Tinggi terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis
- Sedang-Tinggi terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis
c. t LSD, kemampuan dasar matematis :
-Rendah-Tinggi terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis
- Sedang-Tinggi terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis
➢ Pada Variabel Berpikir Kreatif:
Jika 𝑺𝒊𝒈 < 𝟎, 𝟎𝟓 berarti 𝑯𝟎 ditolak yang menunjukan bahwa pada Uji:
d. Tukey, kemampuan dasar matematis :
- Rendah-Sedang terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kreatif
- Rendah-Tinggi terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kreatif
e. Sceffe, kemampuan dasar matematis :
- Rendah-Sedang terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kreatif
- Rendah-Tinggi terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kreatif
f. t LSD, kemampuan dasar matematis :
- Rendah-Sedang terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kreatif
- Rendah-Tinggi terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kreatif
2) Model Pembelajaran
➢ Pada Variabel Berpikir Kritis:
Jika 𝑺𝒊𝒈 < 𝟎, 𝟎𝟓 berarti 𝑯𝟎 ditolak yang menunjukan bahwa pada Uji:
g. Tukey, tidak ada 𝑯𝟎 ditolak
h. Sceffe, tidak ada 𝑯𝟎 ditolak
i. t LSD, model pembelajaran:
-Creative Problem Solving (CPS)-Discovery
Learning terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis
➢ Pada Variabel Berpikir Kreatif:
Jika 𝑺𝒊𝒈 < 𝟎, 𝟎𝟓 berarti 𝑯𝟎 ditolak yang menunjukan bahwa pada Uji:
j. Tukey, model pembelajaran:
- Creative Problem Solving (CPS)-Discovery
Learning terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kreatif
- Scaffolding (S)-Creative Problem Solving
(CPS) terdapat perbedaan kemampuan berpikir
kreatif
k. Sceffe, model pembelajaran:
- Creative Problem Solving (CPS)-Discovery
Learning terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kreatif
- Scaffolding (S)-Creative Problem Solving (CPS)
terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif
l. t LSD, model pembelajaran:
- Creative Problem Solving (CPS)-Discovery
Learning terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kreatif.
- Scaffolding (S)-Creative Problem Solving (CPS)
terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif

⚫ Plots Berpikir Kritis


⚫ Plots Berpikir Kreatif
3. Perhitungan Menggunakan Program R
Plot Interaksi Berpikir Kritis
Plot Interaksi Berpikir Kreatif

Menentukan nilai Lambda Wilks


Semua pengaruh multivariat signifikan pada level 0,05. Berdasarkan nilai F dengan
Wilks diperoleh untuk Metode(model) dan Kemampuan Dasar Matematis : F(8,88) = 2,5,
p = 0,017; untuk Metode F(4,88) = 4,82, p = 0,0014; dan Kemampuan Dasar Matematis :
F(4,88) = 6,88, p = 7,23.

Oleh karena pengaruh interaksi signifikan maka interpretasi berfokus pada


pengaruh interaksi. Ada pengaruh interaksi yang signifikan antara Metode(model) dan
Kemampuan Dasar Matematis terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif
(Willks’ = 0,66, F(8,88) = 2,5, p = 0,017).
Referensi

Jhonson, R. A., & Wichern, D. W. (2007). Applied Multivariate Statistical Analysis (6th
ed.). United States of America: Pearson Education, Inc.

Rencher, A. C. (1998). Multivariate Statistical Inference and Application. Canada: John


Wiley & Sons, Inc.

Santoso, S. (2012). Aplikasi SPSS Pada Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex
Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai