Anda di halaman 1dari 2

Kembali Mengerutkan Kening

By Meiliza Aminy

The Critic of Pure Reason (Immanuel Kant)

Kant beropini bahwa “seluruh pengetahuan yang terjadi pada kehidupan kita dimulai
menggunakan pengalaman”. asal pernyataan ini, dua kata yang perlu digaris bawahi
merupakan “pengetahuan” serta “pengalaman”. Dari pemahaman saya, pengalaman dianggap
juga menggunakan persepsi karena disini datangnya pengetahuan sebab adanya suatu hal yg
mempengaruhi indera kita, yg artinya sudah terjadi proses konseptualisasi. Proses ini artinya
bagaimana suatu bahan mentah itu tersebut dapat direpresentasikan, dan bisa mengakibatkan
pemahaman serta tindakan. Bertolak belakang dengan pengertian intuisi, intuisi diartikan
menjadi pengetahuan dari pengalaman tetapi tidak melalui proses konseptualisasi. “Apakah
terdapat pengetahuan yang sama sekali tidak bergantung pada pengalamanan, bahkan tidak
meninggalkan kesan apapun?”. Kant beropini bahwa pengetahuan semacam itu diklaim
menggunakan A Priori. serta ini bertentangan menggunakan pengetahuan empiris atau yang
diklaim pula A posteriori.

Kant beropini, bahwa A priori ialah sesuatu yang esensial, karena merupakan bagian
dari keutuhan logika kita. A priori yaitu sesuatu yang berkaitan dengan alasan atau
pengetahuan yang berasal dari deduksi teoritis yang bukan dari pengamatan atau pengalaman,
sedangkan A posteriori yaitu yang melibatkan deduksi teori dari fakta dan pengalaman.

Pengetahuan menurut kant, ada pengetahuan sintetik serta analitik, pengetahuan ini
didasari menggunakan adanya keterkaitan antara penilaian dan korelasi. Pernyataan bisa
dikatakan analitik, dimana korelasi subjek menggunakan prediket dikenali, contohnya di
dalam prediket B memuat subjek A ialah di prediket B masih mengkonsepkan subjek A.
Sedangkan pernyataan sintetik adalah pernyataan dimana prediket B berada diluar subjek A,
ialah kemungkinan pada prediket B artinya penjelasan tambahan di Subjek A. misalnya saja
aku berkata Sebagai contoh, tautologi “Bola itu bulat”. Pernyataan ini benar karena predikat
‘bulat’ terkandung dalam subjek ‘bola’.
Menurut kant, pengalaman selalu sintetik. ialah pernyataan analitik akan bersifat A
Priori Bila dalam pembuktiannya tidak memerlukan tambahan bukti pengalaman yang kita
alami. Sedangkan pernyataan sintetik selalu bersifat A posteriori sebab pembuktiannya sesuai
pengalaman serta menambahkan sesuatu yang baru tentang subjek. contohnya pernyataan
“Bola itu berwarna hijau” pernyataan ini merupakan sintetik, sebab kita perlu mencari
pembuktian akan rona hijau, dan mencari pembuktian ini ialah bentuk pengalaman.
Berdasarkan kesimpulan Kant, seluruh yang dianggap ilmu metafisika artinya ilusi,
sebab metafisika intinya hanya timbul dari wawasan logika yang dibayangkan, yang
kemudian menjadi pengalaman, pengalaman. Preferensi sintetis berdasarkan Kant artinya
keadaan di mana pengetahuan diperlukan buat sebagai pengetahuan yang layak. namun
terkadang metafisika diperlukan, bukan sebagai ilmu melainkan hanya kodrat pikiran
manusia. tetapi pertanyaan-pertanyaan metafisik naturalis ini mau tidak mau mengarah pada
pertentangan, serta tidak mampu dihindari. oleh sebab itu pada hal ini manusia perlu
mengetahui batasan kebutuhan berpikir secara metafisika.

Anda mungkin juga menyukai