Anda di halaman 1dari 45

BAB 24

PERTAHANAN DAN KEAMANAN


NASIONAL
BAB 24
PERTAHANAN DAN KEAMANAN

NASIONAL I. PENDAHULUAN

Pembangunan pertahanan dan keamanan nasional


merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Berhasilnya pembangunan nasional akan
meningkatkan ketahanan nasional dan selanjutnya
ketahanan nasional yang tangguh akan lebih
mendorong lagi pembangunan nasional.
Pembangunan pertahanan dan keamanan
nasional didasarkan pada pandangan hidup
bangsa Indonesia yang mencintai perdamaian,
tetapi terlebih lagi mencintai kemerdekaan dan
kedaulatannya. Hanya dalam suasana kehidupan
dunia yang damai dan dalam suasana negara
yang merdeka dan berdaulat itu, memungkinkan
bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kesejahteraannya melalui usaha pembangunan.
Upaya pertahanan dan keamanan nasional
haruslah menjamin tercegahnya atau teratasinya
hal-hal yang langsung atau tidak langsung dapat
mengganggu jalannya pembangunan nasional.
Hal-hal yang langsung dapat mengganggu
jalannya pembangunan nasional, adalah
gangguan keamanan dalam negeri dan ancaman
terhadap kemerdekaan, kedaulatan dan integritas
RI, sedangkan hal-hal yang bersifat tidak
langsung adalah keamanan dunia umumnya dan
keamanan di kawasan Asia Tenggara khususnya.
Bangsa Indonesia menyadari bahwa
kelangsungan hidup Bangsa dan Negara
ditentukan oleh keberhasilan pembangunan na-
sionalnya, Ancaman dan gangguan oleh lawan
dari dalam dan luar negeri, merupakan hal yang
tidak dapat begitu saja diserahkan kepada nasib,
ataupun dipercayakan kepada kekuatan-kekuatan
lain di dunia. Oleh karena itu upaya dan cara
penyelenggaraan pertahanan dan keamanan
nasional ditentukan dalam kebijaksanaan
Hankamnas.

299
Perang sebagai jalan pemecahan terakhir hanya
dilakukan dalam keadaan terpaksa oleh bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, daya upaya untuk
memperoleh dan mempertahankan keadaan aman
dan damai harus selalu dilakukan oleh segenap
rakyat bersama ABRI.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara. Hal ini
merupakan dasar dari sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta. Pelaksanaannya diatur
dengan memenuhi keadilan dan pemerataan
dalam menjalankan tugas pertahanan dan
keamanan nasional. Dalam sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta, ABRI yang
tumbuh dari rakyat serta bersama dalam
kemanunggalan dengan rakyat menegakkan dan
mengisi kemerdekaan bangsa, menjadi inti dalam
sistem tersebut.
Pertahanan dan keamanan nasional yang disusun
berdasarkan sistem Pertahanan dan Keamanan
Rakyat Semesta akan mampu mensukseskan
perjuangan nasional pada umumnya, pembangunan
nasional pada khususnya dan mengamankannya
dari setiap ancaman, sehingga usaha bangsa dalam
mencapai tujuan nasional dapat berlangsung dalam
suasana damai, aman, tenteram, tertib dan
dinamis.
Pembinaan pertahanan dan keamanan nasional
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan
pertahanan dan keamanan, yang meliputi
kemampuan kekuatan di darat, di laut, di udara,
penertiban dan penyelamatan masyarakat,
sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas
pertahanan dan keamanan nasional sesuai de-
ngan keperluan dan tantangan yang dihadapi

300
oleh negara dan bangsa Indonesia.
Kekaryaan Angkatan Bersenjata RI sebagai
kekuatan sosial, bersama kekuatan sosial lainnya,
memikul tugas dan tanggung jawab perjuangan
bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan mem-
perjuangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pembinaan kemampuan ABRI sebagai
kekuatan sosial diarahkan agar Angkatan
Bersenjata RI dalam kemanunggalannya dengan
rakyat,
mampu secara aktif melaksanakan kegiatan
pembangunan nasio-nal, serta dapat meningkatkan
peranannya dalam memperkokoh ketahanan
nasional. Di samping itu, operasi Bakti ABRI meru-
pakan peluang untuk menyumbangkan sesuatu
yang berharga kepada masyarakat.

II. KEADAAN DAN MASALAH


Strategi nasional bangsa Indonesia yang
mengutamakan pembangunan nasional untuk
peningkatan kesejahteraan rakyat, meru- pakan
kepentingan nasional yang utama. Oleh karena itu
segenap upaya nasional, baik ke dalam maupun ke
luar harus menunjang. suksesnya pembangunan
nasional. Sehubungan dengan itu, upaya
pertahanan dan keamanan nasional berkewajiban
mendukung usaha pembangunan itu dengan
menjamin terpeliharanya suasana dan kondisi
masyarakat yang damai, aman, tenteram, tertib dan
dinamis.
Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu
proses perubahan masyarakat dari suatu keadaan
tertentu menuju suatu keadaan baru yang lebih
baik dan lebih maju. Dan setiap perubahan akan
selalu menyebabkan gangguan terhadap
keseimbangan, sehingga akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh gangguan keseimbangan yang
lahir dari proses perubahan ini akan merupakan
suatu perubahan keadaan yang harus dihadapi dan
diatasi secara terus menerus.
Kondisi fisik bumi Indonesia serta letak
geografisnya di dunia mengandung faktor-faktor
penentu strategis yang relatif permanen. Garis-
garis pantainya yang panjang, laut teritorial
beserta selat-selatnya, dan wilayah udaranya
menjadi jalur pelayaran dan penerbangan
301
internasional. Wilayah perbatasan yang belum
berkembang, mewujudkan suatu pola
permasalahan tersendiri. Perkembangan sosial-
ekonomi dan kepadatan penduduk yang sangat
tinggi di daerah-daerah tertentu, mengandung
pula permasalahan yang relatif permanen. Semua
itu memerlukan perhatian dari segi pertahanan
dan keamanan nasional.
Sebagai suatu bangsa yang berada dalam
lingkungan dunia yang luas, perjuangan
mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur dapat mengakibatkan kepentingan bangsa
Indonesia dihadapkan kepada kepentingan bangsa
lain. Dalam keadaan demikian, bangsa Indonesia
yang cinta damai mengutamakan penyelesaian
masalah melalui perundingan dan diplomasi.
Tetapi, karena tidak ada jaminan bahwa bangsa
lain tidak akan menggunakan perang sebagai
cara penyelesaian, maka bangsa Indonesia harus
menjalankan upaya untuk membela dirinya
terha-
dap berbagai bentuk perang yang mungkin
dilancarkan terhadap
nya oleh bangsa lain.
Walaupun perang umum dapat diharapkan tidak
akan terjadi dalam jangka waktu lima tahun yang
akan datang, namun perang terbatas tetap
merupakan ancaman yang sukar untuk dapat dice-
gah, sedang kegiatan subversi senantiasa akan
merupakan bahaya laten yang akan memanfaatkan
setiap keadaan dalam negeri bangsa-bangsa yang
sedang berkembang. Oleh karena itu upaya
pertahanan dan keamanan haruslah dapat
mewujudkan kemampuan untuk dapat
menghadapi dan menanggulangi ancaman perang
terbatas, dan mencegah serta mengatasi kegiatan
subversi dalam berbagai bentuknya.
Dalam pengkajian masalah pertahanan dan
keamanan nasional diketemukan banyak ketidak-
pastian. Ketidak pastian masa depan menuntut
tersedianya jaminan dalam berbagai bentuk.
Pertama, perkembangan keadaan yang dapat
melahirkan ancaman harus dapat diketahui
segera. Suatu kemampuan intelijen harus dimi-
liki agar dapat mewujudkan jaminan tersedianya
waktu peringatan yang maksimum. Kedua,
persiapan pertahanan dan keamanan nasional
tidak dapat ditunda sampai munculnya suatu
302
ancaman secara pasti. Perkembangan-
perkembangan yang mendadak menuntut
tersedianya kekuatan siap yang cukup, yang jika
perlu dalam waktu yang singkat masih dapat
diperbesar lagi dengan mengaktifkan kekuatan
cadangan. Ketiga, berbagai peristiwa dalam
berbagai bentuk dapat timbul kemudian.
Pengkajian harus senantiasa dilakukan terhadap
peristiwa-peristiwa yang belum terjadi, tetapi
dapat merupakan bentuk peristiwa yang dapat
saja timbul di masa depan.
Kelangsungan hidup bangsa dan negara
Indonesia perlu diamankan terhadap ancaman
perang dan segala bentuk gangguan keamanan.
Kepentingan nasional yang demikian tinggi nilai-
nya, harus dijamin kelangsungannya oleh Bangsa
Indonesia sendiri dan tidak boleh disandarkan
kepada kekuatan bangsa lain. Ketetapan bangsa
Indonesia untuk tidak mengikatkan diri dalam
suatu persekutuan atau pakta pertahanan,
memperkuat keharusan untuk selalu bersandar
pada kemampuan sendiri. Di samping itu,
kepentingan Indonesia terhadap perdamaian
dunia, khususnya keamanan di kawasan Asia
Tenggara, mewajibkan bangsa Indonesia untuk
turut serta dalam upaya internasional maupun
regional untuk memelihara keamanan dan
perdamaian. Beban kewajiban ini dapat berupa
suatu kekuatan pemelihara perdamaian, sebagai
salah satu sahamnya dalam kerjasama
internasional. Sebagai suatu bangsa yang cinta
damai, Indonesia lebih mengutamakan
penyelesaian pertentangan melalui jalan
kebijaksanaan politik dari pada jalan militer.
Meskipun demikian dalam keada-an tertentu,
kemampuan Hankamnas yang berdiri di
belakangnya, sexing berguna untuk mendukung
kebijaksanaan politik. Oleh karena itu bagi
Indonesia adalah penting untuk menampakkan
dirinya sebagai suatu negara yang menangani
setiap permasalahan Hankamnas secara
bersungguh-sungguh serta untuk menunjukkan
bahwa kekuatan yang dimilikinya mempunyai
kemampuan yang harus diperhitungkan.
Kepentingan-kepentingan nasional lainnya
menuntut dijalankannya politik bebas dan aktif oleh
Negara Republik Indonesia, yang diabdikan
kepada kepentingan nasional. Politik bebas dan
aktif juga bertujuan turut serta dalam usaha
mencapai dan memelihara perdamaian dunia,
khususnya di kawasan Asia Tengga-ra yang
sangat besar pengaruhnya terhadap segenap
upaya pembangunan nasional.
Sebagai suatu negara yang belum dapat
menghasilkan sendiri segala keperluannya,
Indonesia, berkepentingan untuk dapat me -
langsungkan hubungan ekonomi dengan negara-
negara lain di dunia. Suasana aman dan damai di
seluruh dunia akan memung-

303
kinkan Indonesia memasarkan hasil-hasil
produksinya ke segenap penjuru dunia, dan
sebaliknya memperoleh segenap keperluan yang
belum dapat dihasilkan sendiri dari negara yang
dapat menyediakannya. Sehubungan dengan
kepentingan itu, bangsa Indonesia merasa wajib
untuk turut serta dalam setiap usaha mewujudkan
dan memelihara perdamaian dunia.
Mengingat bentuk dan letak geografis Indonesia
sebagai suatu wilayah lautan dengan pulau-pulau
di dalamnya serta segala sifat dan corak khasnya,
maka implementasi nyata dari Wawasan Nusantara
menjadi kepentingan Hankamnas, di satu pihak
untuk dapat menjamin keutuhan wilayah nasional
dan melindungi sumber-sumber kekayaan alam
beserta eksploitasinya, serta di lain pihak untuk
menunjukkan kemampuan Hankamnas dalam
menegakkan hak dan kedaulatan Negara Republik
Indonesia. Suatu hal yang sangat panting yang
terkandung dalam Wawasan Nusantara adalah
posisi yang diambil oleh Bangsa Indonesia dalam
mengartikan tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan
ekonomi dan kesatuan wilayah Hankamnas.
Hankamnas pada hakekatnya merupakan hasil
upaya total yang mengintegrasikan segenap
potensi dan kekuatan politik, ekonomi, sosial-
budaya dan militer bagi kepentingan nasional
Setiap manusia Indonesia segara perorangan
akhirnya akan merupakan subyek maupun obyek
yang utama, sehingga karenanya harus dibekali
dan diperkuat untuk dapat menjalankan peranan-
nya baik sebagai pelaku maupun sebagai
benteng keamanan nasional. Dengan ideologi
Pancasila dan nilai-nilai nasional lainnya sebagai
bekal yang tangguh, serta dilengkapi dengan
pengetahuan dan ketrampilan, diharapkan
304
spontanitas dan militansi segenap rakyat
Indonesia dapat dikerahkan dalam menghadapi
setiap ancaman dan gangguan yang dapat
membahayakan keamanan dan kelangsungan,
hidup bangsa, tanpa mengenal menyerah.

III. KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH


Pokok-pokok kebijaksanaan dalam Repelita III
berlandaskan pada :
Pertama : KEPENTINGAN HANKAMNAS adalah
mengamankan jalannya Pembangunan
Nasional.
Kedua : TUJUAN HANKAMNAS adalah menjamin
keamanan dalam negeri dan turut serta
memelihara perdamaian dunia, khususnya
di kawasan Asia Tenggara.
Ketiga : KEBIJAKSANAAN HANKAMNAS adalah
mencegah dan menangkal gangguan
terhadap keamanan dalam negeri;
menangkal perang dalam berbagai bentuk
dan perwujudannya yang mungkin
ditujukan terhadap Negara Republik
Indonesia, termasuk perang terbatas; dan
apabila penangkalan tidak berhasil,
mengatasi gangguan terhadap keamanan
dalam negeri, menghalau atau
menghancurkan musuh dengan
mendasarkan pada kemampuan sendiri.
Keempat: STRATEGI yang ditempuh .adalah
membangun kemampuan pertahanan dan
keamanan rakyat semesta, dan
meniadakan kerawanannya dengan
membangun ABRI dengan kekuatan siap
yang kecil dan cadangan yang cukup,
serta Polri yang mampu membina ke-
amanan dan ketertiban masyarakat.
Kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam pembangunan
Hankamnas berpedoman pula pada prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Prinsip ekonomi dan efisiensi.

Pembangunan pertahanan dan keamanan


nasional secara keseluruhan harus dikaitkan
dengan pembangunan dalam bidang
305
kesejahteraan sedemikian rupa sehingga
merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Setiap investasi harus menunjukkan
kemanfaatan yang nyata dalam hubungannya
dengan pencapaian tujuan atau sasaran, serta
harus memiliki waktu kegunaan yang cukup
panjang. Suatu kegunaan tambahan hendaknya
diusahakan apabila mungkin.
Meskipun pertahanan dan keamanan nasional
merupakan suatu upaya yang tidak bisa
diabaikan, prioritas pembangun-
an nasional akan harus diletakkan pada
pembangunan bidang kesejahteraan, sehingga
alokasi sumber daya nasional juga akan harus
mengutamakan yang terakhir ini. Upaya perta-
hanan dan keamanan harus menyesuaikan
segenap rencanarencananya dengan sumber
yang disediakan untuknya, dan kemampuan
kemampuan harus dibangun dengan
menetapkan sasaran-sasaran yang harus
dicapai secara bertahap.
Prinsip ekonomi perlu diterapkan sebaik
mungkin dalam usaha pertahanan dan
keamanan; di samping itu efektivitas untuk
menghadapi keadaan darurat harus tetap
terjamin. Dalam keadaan aman dan damai
dipelihara kekuatan pertahanan dan keamanan
yang relatif kecil tetapi efisien, yang dalam
keadaan darurat harus dapat dikembangkan
dengan cepat. Keperluan akan kemampuan
pengembangan kekuatan ini menghendaki agar
dirumuskan suatu sistem cadangan, yang
mencakup kekuatan lapangan beserta segenap
unsur, sarana dan sumber daya yang diperlukan
untuk mendukungnya.
2. Mencukupi kebutuhan sendiri
Dalam rangka modernisasi penyelenggaraan
pertahanan dan keamanan nasional hendaklah
digunakan perlengkapan yang disesuaikan
dengan tingkat kemajuan teknologi bangsa
Indonesia. Hasil produksi dalam negeri harus
diutamakan. Keharusan untuk mengurangi
ketergantungan pada luar negeri menuntut
dibangunnya industri pertahanan dan keamanan
nasional ataupun industri umum yang dapat
digunakan untuk itu, setidak-tidaknya untuk
memproduksi perlengkapan dan bekal yang
paling vital.
30
6
Suatu penelitian nasional perlu dilaksanakan
untuk membuat inventarisasi kemampuan
industri dalam negeri guna mendukung
penyelenggaraan pertahanan dan keamanan
dan direncanakan cara-cara pemanfaatannya
dalam keadaan darurat.
Pemeliharaan dan perawatan mempunyai
peranan yang sangat panting dalam menjamin
kesiapan peralatan yang juga
menentukan tingkat kemampuan pertahanan
dan keamanan. Oleh karena itu kemampuan
pemeliharaan yang tinggi meliputi keahlian,
bahan-bahan dan alat-alat pemeliharaan, perlu
mendapat perhatian. Keterbatasan jumlah
peralatan yang dimiliki agar diimbangi dengan
kemampuan pemeliharaan yang tinggi.
3. Dislokasi kekuatan
Kekuatan-kekuatan lapangan menurut sifat
dan tugas khasnya masing-masing, harus
direncanakan menempati posisi strategis yang
memungkinkan dilakukannya reaksi yang cepat
terhadap ancaman yang datang. Daerah-daerah
perbatasan, alur-alur pelayaran dan selat-selat
yang penting, perlu dinilai tingkat
kemungkinan menjadi arah pendekat potensiil
bagi berbagai bentuk ancaman, untuk
kemudian digunakan sebagai dasar penentu
dislokasi kekuatan atau pangkalan yang sesuai.
Perhatian yang lebih besar harus diberikan
kepada kekuatan pemukul, yang perlu
memperoleh latihan-latihan terus-menerus
dengan dukungan fasilitas yang sebaik
mungkin. Daerah-daerah latihan yang cukup
luas di luar Jawa yang sekaligus dijadikan
pangkalan bagi satuan-satuan, perlu memper -
oleh prioritas yang tinggi dalam pembangunan
pertahanan dan keamanan nasional.
4. Perundang-undangan
Hak, kewajiban dan kehormatan turut serta
dalam pembelaan negara dari setiap
warganegara Indonesia, harus dilaksanakan
dalam bentuk keadilan dan pemerataan
menjalankan tugas pertahanan dan
keamanan. Peranan rakyat sebagai
sasaran maupun pelaku dalam perang total,

307
menghendaki pembinaan mental dengan
mendapatkan prioritas yang tinggi. Ideologi
Pancasila dan nilai-nilai bangsa harus
tertanam
dengan teguh dalam alam pikiran, sehingga
mewujudkan sua-
tu ketahanan mental yang tangguh. Keahlian
dan ketrampilan melakukan pekerjaan harus
dibina agar setiap orang dapat menjalankan .
tugasnya dengan sempurna.
Berbagai hal dalam penyelenggaraan
pertahanan dan keamanan, karena menyangkut
kepentingan berbagai pihak dan rakyat banyak,
harus diatur melalui undang-undang atau per-
aturan pemerintah. Undang-undang Pokok
Pertahanan dan Keamanan Nasional yang
menetapkan aturan-aturan pokok yang dilandasi
oleh falsafah bangsa, Undang-Undang Dasar
1945 dan Doktrin Pertahanan dan Keamanan
Rakyat Semesta, perlu segera diwujudkan.
5. Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Teknologi
Penelitian dan pengembangan yang tertuju
pada perwujudan perlengkapan, umumnya
memerlukan dana, daya dan waktu yang
sangat banyak.
Penghematan dalam bidang ini dapat dicapai
melalui kerjasama yang erat dengan lembaga
lain di luar ABRI. Hendak-nya selalu dicegah
kegiatan-kegiatan yang bersifat duplikasi;
pengalihan pengetahuan dan teknologi dari luar
negeri melalui berbagai cara dapat
dimanfaatkan untuk mempercepat penguasaan
dan usaha pengembangan.
Keberhasilan tugas pertahanan dan keamanan
nasional banyak tergantung pada dukungan
yang diberikan oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu, upaya pertahanan
dan keamanan nasional harus dapat
memanfaatkan hasil perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
6. Kekaryaan
Hubungan timbal balik yang sangat erat
antara bidang keamanan dan kesejahteraan
nasional, menghendaki agar pembangunan ABRI
tidak semata-mata diarahkan kepada
pembentukan kekuatan pertahanan dan
30
8
keamanan. Pembangunan ABRI hendaknya juga
diarahkan agar memiliki kemampuan untuk
berfungsi sebagai kekuatan sosial, yang bersama
dengan kekuatan-kekuatan sosial lainnya dapat
menanggapi dan mengatasi permasalahan-
permasalahan nasional seba-
gai suatu kebulatan, sehingga dapat
mewujudkan ketahanan nasional yang utuh.
Pembinaan kemampuan ABRI sebagai
kekuatan sosial diarahkan agar ABRI mampu
untuk bersama-sama kekuatan sosial lainnya
secara aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan
pembangunan nasional serta meningkatkan
peranannya secara aktif dalam memperkokoh
ketahanan nasional.
Kekaryaan ABRI yang merupakan penjelmaan
jiwa dan semangat pengabdian ABRI sebagai
kekuatan sosial, bersama kekuatan sosial lainnya
memikul tugas dan tanggung jawab perjuangan
bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan mem-
perjuangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
7. Menejemen Hankam
Menejemen pertahanan dan keamanan, yang
mencakup sumber daya, Angkatan Bersenjata
dan Departemen Pertahanan dan Keamanan,
haruslah bisa dilaksanakan secara efektif dan
dengan efisiensi yang tinggi. Untuk itu agar
selalu diusahakan pengembangan dan
penerapan menejemen yang mutakhir.
8. Pemanfaatan Peluang
Pemanfaatan peluang pada hakekatnya adalah
suatu usaha untuk memperkecil atau
meniadakan pertentangan yang sering terjadi
antara tuntutan kesejahteraan nasional dan
keamanan nasional. Perencana-perencana
pada semua ting-
kat harus selalu waspada untuk
mengidentifikasikan setiap peluang yang
muncul, serta siap memanfaatkan semua
kesempatan yang bisa menghemat penggunaan
sumber daya, memperkecil kerugian, atau
menghasilkan kegunaan tambahan.
Pembangunan pertahanan dan keamanan
309
hendaknya diusahakan agar memanfaatkan
setiap peluang untuk turut serta memecahkan
permasalahan-permasalahan nasional maupun
daerah. Setiap rencana pembangunan kekuatan
dan prasarana Hankamnas hendaknya ditinjau
kaitannya dengan usaha-usaha memecahkan
masalah-masalah kependudukan, pemukiman,
kesempatan kerja, pengembangan daerah,
kelestarian lingkungan, dan sebagainya.
Sebaliknya upaya pertahanan dan
keamanan hendaknya juga dapat memberikan
pandangan dan saran bagaimana upaya dalam
bidang pembangunan kesejahteraan dapat
memanfaatkan peluang untuk turut serta meme-
cahkan permasalahan-permasalahan dalam
bidang keamanan nasional, termasuk
pertahanan dan keamanan.
Peluang untuk turut serta mengurangi
kepadatan penduduk daerah yang satu, dan
menambah di daerah yang lain, harus
dimanfaatkan secara bersungguh-sungguh
dalam upaya pertahanan dan keamanan.
Pemindahan satuan-satuan dari Jawa ke
pangkalan-pangkalan baru yang permanen di
daerah-daerah yang kurang penduduknya,
harus segera dapat dimulai. Pangkalan-
pangkalan baru tersebut agar diusahakan
dapat berfungsi sebagai pusat-pusat
perkembangan daerah.
Peluang untuk turut serta mendorong usaha
perkembangan industri nasional dan perluasan
kesempatan kerja, harus diusahakan secara
bersungguh-sungguh dengan sebanyak mungkin
melaksanakan pengadaan periengkapan
pertahanan dan keamanan pada industri di
dalam negeri.
Permasalahan Hankamnas yang sangat luas
dan rumit yang harus dihadapi ABRI,
menyebabkan bahwa sebagai suatu organisasi,
ia memiliki kemampuan menanggapi
permasalahan-permasalahan yang luas, baik
dalam bidang keamanan maupun bidang
kesejahteraan nasional.
Kemampuan ini hendaknya dimanfaatkan
untuk menunjang upaya pembangunan nasional,
dengan turut serta dalam kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan dan kenegaraan, meneruskan
31
0
tradisinya sebagai salah satu kekuatan sosial
yang dinamis.
Peluang untuk turut serta secara aktif
dalam kegiatan-ke-
giatan pembangunan, hendaknya selalu
dimanfaatkan oleh ABRI. Kemampuan-
kemampuan produktif yang dapat digunakan
untuk menunjang pembangunan
kesejahteraan nasional, hendaknya
dimanfaatkan pada setiap kesempatan yang
muncul. Operasi Bakti hendaknya dijadikan
suatu tradisi bagi ABRI, di masa damai maupun
di masa perang, sebagai perwujudan dari
kemanunggalan ABRI dengan rakyat.
IV. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
HANKAMNAS 1. Tujuan dan Sasaran
Pembangunan Hankamnas
Tujuan Pembangunan Hankamnas adalah
pertama-tama mewujudkan daya tangkal; yaitu
kekuatan yang memberikan keyakinan kepada
setiap pihak, baik yang mempunyai maksud
memusuhi Negara dan Bangsa Indonesia
maupun yang merencanakan agresi dengan cara
apapun juga, bahwa mere-ka tidak akan dapat
mencapai tujuan atau maksudnya. Daya
tangkal demikian terutama akan harus
bersandar pada kekuatan rakyat Indonesia
seluruhnya, yang harus memiliki ketahanan
ideologis dan mental yang tangguh untuk
menolak serta melawan setiap usaha yang
dapat membahayakan kelangsungan hidup
Bangsa Indonesia, ideologi Pancasila, nilai-nilai
nasional lainnya dan integritas wilayah Negara
Republik Indonesia.

Daya tangkal ini kemudian harus dibulatkan


dengan membangun kekuatan-kekuatan yang
nyata maupun potensiil, yang secara integral
mewujudkan kemampuan-kemampuan yang
sanggup melaksanakan berbagai tugas umum
yang terkandung dalam kebijaksanaan
pertahanan dan keamanan nasional, sekaligus
menegakkan hak serta kedaulatan negara atas
wila yahnya berdasarkan Wawasan Nusantara.
Adapun sasaran Pembangunan Hankamnas
adalah :

a. Kekuatan rakyat terlatih yang merata di


seluruh wilayah Negara dan nyata dapat
dirasakan, berwujud masa rakyat yang
militan, spontan, didasari ketahanan
ideologi Pancasila dan rasa cinta terhadap
tanah air, untuk menentang setiap usaha
atau gejala yang membahayakan, melawan
musuh yang mengancam kelangsungan
hidup negara dan bangsa Indonesia, tanpa
mengenal menyerah.
b. Angkatan Perang dengan kekuatan siap
kecil dan cadangan yang cukup, yang
sanggup menghadapi situasi yang dapat
timbul di masa depan, dan menjalankan
berbagai

311
tugas lainnya yang dapat dibebankan
kepadanya, termasuk pelaksanaan hak serta
kedaulatan negara atas seluruh wilayahnya.
c. Polri yang sanggup menjalankan tugas
pengamanan dan penertiban masyarakat;
penyelamatan jiwa-raga dan hartabenda;
mencegah dan menindak penyimpangan
hukum; serta menjalankan berbagai tugas
lainnya yang dapat dibebankan kepadanya.
2. Program Hankamnas

Pembinaan pertahanan dan keamanan


nasional diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan pertahanan dan keamanan, yang
meliputi kemampuan kekuatan di darat, di
laut, di udara, penertiban dan penyelamatan
masyarakat, sehingga mampu melaksanakan
tugas-tugas pertahanan dan keamanan nasional
sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang
dihadapi oleh negara dan bangsa Indonesia.
Untuk dapat mencapai sasaran kemampuan
tersebut maka dalam Repelita III akan
dilaksanakan program-progam seba- gai
berikut:
a. Program Utama Kekuatan Pertahanan.
b. Program Utama Kekuatan Keamanan
c. Program Utama Kekuatan Keamanan.
d. Program Utama Dukungan Umum.
e. Program Utama Bakti ABRI.
a. Program Utama Kekuatan Pertahanan
Program Utama Kekuatan Pertahanan menjadi
titik perhatian utama dari segenap upaya
pembinaan pertahanan
di masa yang akan datang. Pertimbangan segi

312
ekonomi dan efisiensi, dihadapkan pada
efektivitas pelaksanaan tugas-
tugas umum, menuntut agar TNI-AD
memberikan perha-
tian yang lebih besar terhadap
peningkatan kemampuan
Bala Pertahanan Wilayah, sedangkan TNI-
AL dan TNI
AU meningkatkan kemampuan Bala
Pertahanan Terpusat
Dan Angkutan Terpusat. Peningkatan
kemampuan Kekuat-
an Pertahanan ini disertai upaya untuk
meningkatkan kemampuan organisasi
komando dan pengendalian antar Angkatan.
Untuk seluruh Kekuatan Pertahanan ini perlu
dibangun atau ditingkatkan fasilitas-fasilitas
pangkalan, baik yang berupa pangkalan
operasi maupun asrama kesatuan, yang
lokasinya sedapat mungkin disesuaikan
dengan rencana pengembangan wilayah.
Program Utama ini terdiri dari Program Bala
Pertahanan Wilayah, Program Bala
Pertahanan Terpusat, Program Angkutan
Terpusat, Pro-gram Bala Cadangan dan
Program Intelijen, dan Komunikasi Terpusat.
1) Program Bala Pertahanan Wilayah
Program ini meliputi kegiatan sebagai
berikut:
a) Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada
peningkatan pembinaan teritorial
sampai ke pelosok-pelosok wilayah
Nasional untuk dapat menciptakan
kondisi teritorial yang mantap serta
dapat menumbuhkan desa sebagai
pangkal kekuatan per tahanan rakyat
semesta; meningkatkan kemampuan
kekuatan pemukul wilayah termasuk
kemampuan pembekalan dan
pemeliharaan wilayah serta me-
ningkatkan kemampuan aparatur
intelijen dari tingkat Kodam sampai
dengan tingkat Koramil, sehingga
dapat melaksanakan penginderaan
sedini mungkin, menghambat,
melokalisasikan dan menetralisasikan
setiap gangguan dan ancaman.
b) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada
peningkatan pengendalian laut dan
peningkatan pembinaan perlawanan
rakyat di laut guna mendukung
kemampuan pengamatan laut teritorial
dalam rang-ka mengimplementasikan
Wawasan Nusantara dan meningkatkan
sistem dukungan administrasi dan
logistik yang mampu menunjang
operasi-operasi, baik yang dilaksanakan
oleh Kekuatan Wilayah maupun
Kekuatan Terpusat.
c) Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada
peningkatan kemampuan komando dan
pengendalian operasi udara dalam
rangka membantu pelaksanaan operasi-
operasi darat dan laut; peningkatan ke-
mampuan pengamatan udara dengan
memanfaatkan segenap potensi yang
ada dalam wilayah seperti organisasi
penerbangan sipil dan rakyat; mening-
katkan sistim dukungan administrasi
dan logistik yang mampu menunjang
operasi-operasi, baik yang dilaksanakan
.
oleh kekuatan wilayah maupun oleh
kekuatan terpusat.

2) Program Bala Pertahanan Terpusat


Program ini meliputi kegiatan sebagai
berikut:
a) Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada
peningkatan kekuatan pemukul yang
memiliki daya tem-pur dan kesiapan
yang tinggi, mobilitas darat dan lintas
udara yang memadai, beserta
perlengkapan yang lebih baik.
b) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada
peningkat-an kemampuan peperangan
di taut dan peningkatan kemampuan
pengamatan taut dengan mengem-
bangkan kekuatan-kekuatan tempur
laut yang tergabung dalam Eskader
TNI-AL.
c) Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada
peningkatan kemampuan pengamatan
udara, penyerangan udara dan
pertahanan udara.
314
3) Program Angkutan Terpusat

Program ini meliputi kegiatan


peningkatan kemampuan pemindahan
strategis pasukan, perlengkapan dan
perbekalan keseluruh wilayah Nusantara,
dengan membentuk dan atau
menyempurnakan satuan-satuan angkutan
strategis, terutama taut dan udara.
4) Program Bala Cadangan
Program ini meliputi kegiatan
pembentukan satuansatuan tempur
cadangan untuk meningkatkan kekuat-an
bala pertahanan wilayah, khususnya
dalam rangka meningkatkan kemampuan
peperangan wilayah; satuan-satuan
angkutan darat, taut dan udara cadangan
untuk meningkatkan kemampuan
pemindahan strategis; serta personil
militer cadangan dalam rangka
membangun satuan-satuan, cadangan.
Untuk itu, perlu segera disiapkan
ketentuan-ketentuan serta petunjuk-
petunjuk tentang bala cadangan.

5) Program Intelijen dan


Komunikasi Terpusat. Program ini
meliputi kegiatan:

a) Peningkatan kemampuan intelijen


strategis melalui peningkatan
kemampuan personil yang ada dan
penambahan tenaga-tenaga ahli, serta
meningkat-kan penginderaan dan
apresiasi terhadap lingkungan strategis
di dalam negeri maupun di luar negeri,
yang meliputi bidang-bidang politik,
ekonomi, sosial-budaya, psychologi dan
militer, sehingga perubahan-perubahan
tersebut dapat diidentifikasikan
dengan teliti dan cermat serta dapat
b. memberikan cukup waktu untuk
bertindak.
b) Peningkatan pelaksanaan kegiatan
topografi dan hidrografi untuk
melengkapkan data bumi dan perairan
wilayah Nusantara, yang punya arti
penting bagi upaya pertahanan dan
keamanan maupun kesejahteraan
nasional.
c) Peningkatan kemampuan komunikasi
strategis yang meliputi
pendayagunaan segenap peralatan
modern yang sudah ada.
Program Utama Kekuatan
Keamanan 1) Program
Kepolisian Daerah
Program ini meliputi kegiatan
peningkatan kemampuan kepolisian
daerah untuk dapat memelihara ke-
amanan dan ketertiban masyarakat,
mampu memberikan pelayanan dan
penyelenggaraan penyelamatan
masyarakat, penanggulangan gangguan
terhadap keamanan dan ketertiban
masyarakat serta kemampuan penegakan
hukum yang dapat menindak,
membuktikan di depan pengadilan dan
melaksanakan putusan pengadilan atas
perbuatan penyimpangan terhadap
hukum.
2) Program Kepolisian Pusat
Program ini meliputi kegiatan,
peningkatan kemampuan untuk
penanggulangan gangguan-gangguan
terhadap keamanan dan ketertiban
masyarakat yang bersifat khusus,
berintensitas tinggi dan memerlukan
pencegahan serta penindakan secara
khusus.
3) Program Angkutan Terpusat
Kebutuhan pemindahan strategis Polri
dipenuhi oleh Angkutan Terpusat dari
Program Utama Kekuatan Pertahanan.
4) Program Bantuan Keamanan
Masyarakat
Program ini meliputi kegiatan
peningkatan kemampuan
menyelenggarakan upaya keamanan oleh
rakyat sendiri, dan peningkatan
kemampuan dari berbagai kepolisian
khusus yang dibentuk dalam badan-badan
pemerintah tertentu.
31 5) Program Intelijen Kepolisian
6
Program ini meliputi kegiatan
peningkatan kemampuan penginderaan
gejala atau kecenderungan yang dapat
mengarah kepada timbulnya gangguan
terhadap keamanan dan ketertiban
masyarakat, yang disebabkan oleh
perkembangan dan perubahan tata hidup
masyarakat di dalam negeri dan
masyarakat dunia umumnya, sehingga
pencegahan dapat dilaksanakan sedini
dan secepat mungkin.
c. Program Utama Dukungan Umum

1) Program Penelitian dan Pengembangan


Program ini meliputi kegiatan peningkatan
penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan dengan meni- tik beratkan
pada per wujuda n da n pen yempu r n a a n
dok tr in pertahanan dan keamanan nasional,
sehingga menghasilkan tatanan dengan hirarki
yang tepat, kait-mengkait dan mer u pak a n
sa tu k ebula ta n. Da la m bida n g
per lengk a pa n da n pera la ta n , dia da k a n
k er ja -sa ma ya ng er a t den ga n ber ba ga i
lemba ga penelitia n da n pen gemba n ga n
ya ng a da , denga n mema n f aa tk an seba n ya k
mungk in ha sil- ha sil yan g dic a pa i oleh lem -
ba ga tersebut.

2) Program Pembekalan dan Pemeliharaan Terpusat

Program ini meliputi kegiatan peningkatan


kemam- puan yang diprioritaskan pada
peningkatan atau per- wujudan kemampuan
produksi senjata ringan, amu- nisi, bahan -
bahan peledak dan pendorong serta alat-
alat perhubungan; pembentukan persediaan
bekal pe- rang yang memadai untuk
menghadapi keadaan- keadaan darurat,
dan peningkatan kemampuan per - baikan
besar dan modifi kasi alat tempur utama,
serta peningkatan kemampuan produksi suku
cadang dalam rangka swadaya di bidang
pemeliharaan.
3) Program Pendidikan, Kesehatan dan Kegiatan
Umum Personil
Program meliputi kegiatan peningkatan
pembi - naan personil baik militer/polisi
maupun sipil untuk meningkatkan kemampuan
profesionalnya. Di bidang personil
militer/polisi diprioritaskan pada peningkat-
an keahlian/kejuruan jabatan melalui
pengadaan yang tepat, pendidikan
pembentukan dan pendidikan keah -
lian/k e j u r u a n yang sebaik-baiknya,
sehingga mengha-

317
silkan pejuang yang terdukung oleh
kemampuan profesional yang sesuai
dengan jabatan dan kepangkatan. Di
bidang personil sipil meningkatkan
penggunaan pegawai sipil dalam upaya
pertahanan dan keamanan nasional
sehingga menjadi komplemen dari pada
personil militer/polisi untuk tugas-tugas
yang tidak memerlukan kwalifikasi
militer/polisi. Peningkatan perawatan
personil terutama pada bidang subsistensi
dan kesehatan. Peningkatan usaha
penyaluran personil yang habis masa
dinasnya atau memberikan bantuan agar
dapat menyesuaikan diri dalam
kehidupan setelah selesai menjalankan
dinas sehingga dapat menjadi pendorong
dan penggerak pembangunan.

4) Program Administrasi dan Manajemen


Program ini meliputi kegiatan
peningkatan administrasi dan
manajemen yang terutama
diprioritaskan pada fungsionalisasi dan
efisiensi segenap badan pertahanan dan
keamanan; menyempurnakan sistem ma-
najemen sehingga mewujudkan suatu
pembinaan partisipatif di semua tingkat,
dengan menyusun sistem administrasi
dan manajemen yang memadai, lengkap
dan menyeluruh, yang mampu menjamin
efisiensi penggunaan segenap sumber
daya.

d. Program Utama Bakti


ABRI Program Bakti
31 ABRI
8
Program ini meliputi pemanfaatan
kemampuan ABRI guna menyelenggarakan
operasi bakti pada setiap kesempatan yang
muncul untuk menunjang pembangunan
nasional, penanggulangan bencana alam
dan sebagainya.
TABEL 24 — 1
PEMBIAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KETIGA,
1979/80 — 1983/84
(dalam jutaan rupiah)

PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL

1979/80 —
1979/80
Nomor 1983/84
Kode SEKTOR/SUB SEKTOR/PROGRAM (Anggaran (Anggaran
Pemba- Pemba-
ngunan)

13. SEKTOR PERTAHANAN DAN 254.300,0 1.483.600,0


KEAMANAN NASIONAL
13.1. Sub Sektor Pertahanan dan 254300,0 1.483.600,0
Keamanan Nasional

13.1.1. Program Utama Kekuatan Pertahan- 220.879,8 912.600,0


an
13.1.2 Program Utama Kekuatan Keaman- 1.150,0 68.000,0
an
13.1.3 Program Utama Dukungan Umum 32.270,2 503.000,0

13.1.4 Program Utama Bakti ABRI

319

Anda mungkin juga menyukai