Bab-24-79-80-Cek 20090130071421 6
Bab-24-79-80-Cek 20090130071421 6
NASIONAL I. PENDAHULUAN
299
Perang sebagai jalan pemecahan terakhir hanya
dilakukan dalam keadaan terpaksa oleh bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, daya upaya untuk
memperoleh dan mempertahankan keadaan aman
dan damai harus selalu dilakukan oleh segenap
rakyat bersama ABRI.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara. Hal ini
merupakan dasar dari sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta. Pelaksanaannya diatur
dengan memenuhi keadilan dan pemerataan
dalam menjalankan tugas pertahanan dan
keamanan nasional. Dalam sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta, ABRI yang
tumbuh dari rakyat serta bersama dalam
kemanunggalan dengan rakyat menegakkan dan
mengisi kemerdekaan bangsa, menjadi inti dalam
sistem tersebut.
Pertahanan dan keamanan nasional yang disusun
berdasarkan sistem Pertahanan dan Keamanan
Rakyat Semesta akan mampu mensukseskan
perjuangan nasional pada umumnya, pembangunan
nasional pada khususnya dan mengamankannya
dari setiap ancaman, sehingga usaha bangsa dalam
mencapai tujuan nasional dapat berlangsung dalam
suasana damai, aman, tenteram, tertib dan
dinamis.
Pembinaan pertahanan dan keamanan nasional
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan
pertahanan dan keamanan, yang meliputi
kemampuan kekuatan di darat, di laut, di udara,
penertiban dan penyelamatan masyarakat,
sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas
pertahanan dan keamanan nasional sesuai de-
ngan keperluan dan tantangan yang dihadapi
300
oleh negara dan bangsa Indonesia.
Kekaryaan Angkatan Bersenjata RI sebagai
kekuatan sosial, bersama kekuatan sosial lainnya,
memikul tugas dan tanggung jawab perjuangan
bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan mem-
perjuangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pembinaan kemampuan ABRI sebagai
kekuatan sosial diarahkan agar Angkatan
Bersenjata RI dalam kemanunggalannya dengan
rakyat,
mampu secara aktif melaksanakan kegiatan
pembangunan nasio-nal, serta dapat meningkatkan
peranannya dalam memperkokoh ketahanan
nasional. Di samping itu, operasi Bakti ABRI meru-
pakan peluang untuk menyumbangkan sesuatu
yang berharga kepada masyarakat.
303
kinkan Indonesia memasarkan hasil-hasil
produksinya ke segenap penjuru dunia, dan
sebaliknya memperoleh segenap keperluan yang
belum dapat dihasilkan sendiri dari negara yang
dapat menyediakannya. Sehubungan dengan
kepentingan itu, bangsa Indonesia merasa wajib
untuk turut serta dalam setiap usaha mewujudkan
dan memelihara perdamaian dunia.
Mengingat bentuk dan letak geografis Indonesia
sebagai suatu wilayah lautan dengan pulau-pulau
di dalamnya serta segala sifat dan corak khasnya,
maka implementasi nyata dari Wawasan Nusantara
menjadi kepentingan Hankamnas, di satu pihak
untuk dapat menjamin keutuhan wilayah nasional
dan melindungi sumber-sumber kekayaan alam
beserta eksploitasinya, serta di lain pihak untuk
menunjukkan kemampuan Hankamnas dalam
menegakkan hak dan kedaulatan Negara Republik
Indonesia. Suatu hal yang sangat panting yang
terkandung dalam Wawasan Nusantara adalah
posisi yang diambil oleh Bangsa Indonesia dalam
mengartikan tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan
ekonomi dan kesatuan wilayah Hankamnas.
Hankamnas pada hakekatnya merupakan hasil
upaya total yang mengintegrasikan segenap
potensi dan kekuatan politik, ekonomi, sosial-
budaya dan militer bagi kepentingan nasional
Setiap manusia Indonesia segara perorangan
akhirnya akan merupakan subyek maupun obyek
yang utama, sehingga karenanya harus dibekali
dan diperkuat untuk dapat menjalankan peranan-
nya baik sebagai pelaku maupun sebagai
benteng keamanan nasional. Dengan ideologi
Pancasila dan nilai-nilai nasional lainnya sebagai
bekal yang tangguh, serta dilengkapi dengan
pengetahuan dan ketrampilan, diharapkan
304
spontanitas dan militansi segenap rakyat
Indonesia dapat dikerahkan dalam menghadapi
setiap ancaman dan gangguan yang dapat
membahayakan keamanan dan kelangsungan,
hidup bangsa, tanpa mengenal menyerah.
307
menghendaki pembinaan mental dengan
mendapatkan prioritas yang tinggi. Ideologi
Pancasila dan nilai-nilai bangsa harus
tertanam
dengan teguh dalam alam pikiran, sehingga
mewujudkan sua-
tu ketahanan mental yang tangguh. Keahlian
dan ketrampilan melakukan pekerjaan harus
dibina agar setiap orang dapat menjalankan .
tugasnya dengan sempurna.
Berbagai hal dalam penyelenggaraan
pertahanan dan keamanan, karena menyangkut
kepentingan berbagai pihak dan rakyat banyak,
harus diatur melalui undang-undang atau per-
aturan pemerintah. Undang-undang Pokok
Pertahanan dan Keamanan Nasional yang
menetapkan aturan-aturan pokok yang dilandasi
oleh falsafah bangsa, Undang-Undang Dasar
1945 dan Doktrin Pertahanan dan Keamanan
Rakyat Semesta, perlu segera diwujudkan.
5. Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Teknologi
Penelitian dan pengembangan yang tertuju
pada perwujudan perlengkapan, umumnya
memerlukan dana, daya dan waktu yang
sangat banyak.
Penghematan dalam bidang ini dapat dicapai
melalui kerjasama yang erat dengan lembaga
lain di luar ABRI. Hendak-nya selalu dicegah
kegiatan-kegiatan yang bersifat duplikasi;
pengalihan pengetahuan dan teknologi dari luar
negeri melalui berbagai cara dapat
dimanfaatkan untuk mempercepat penguasaan
dan usaha pengembangan.
Keberhasilan tugas pertahanan dan keamanan
nasional banyak tergantung pada dukungan
yang diberikan oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu, upaya pertahanan
dan keamanan nasional harus dapat
memanfaatkan hasil perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
6. Kekaryaan
Hubungan timbal balik yang sangat erat
antara bidang keamanan dan kesejahteraan
nasional, menghendaki agar pembangunan ABRI
tidak semata-mata diarahkan kepada
pembentukan kekuatan pertahanan dan
30
8
keamanan. Pembangunan ABRI hendaknya juga
diarahkan agar memiliki kemampuan untuk
berfungsi sebagai kekuatan sosial, yang bersama
dengan kekuatan-kekuatan sosial lainnya dapat
menanggapi dan mengatasi permasalahan-
permasalahan nasional seba-
gai suatu kebulatan, sehingga dapat
mewujudkan ketahanan nasional yang utuh.
Pembinaan kemampuan ABRI sebagai
kekuatan sosial diarahkan agar ABRI mampu
untuk bersama-sama kekuatan sosial lainnya
secara aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan
pembangunan nasional serta meningkatkan
peranannya secara aktif dalam memperkokoh
ketahanan nasional.
Kekaryaan ABRI yang merupakan penjelmaan
jiwa dan semangat pengabdian ABRI sebagai
kekuatan sosial, bersama kekuatan sosial lainnya
memikul tugas dan tanggung jawab perjuangan
bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan mem-
perjuangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
7. Menejemen Hankam
Menejemen pertahanan dan keamanan, yang
mencakup sumber daya, Angkatan Bersenjata
dan Departemen Pertahanan dan Keamanan,
haruslah bisa dilaksanakan secara efektif dan
dengan efisiensi yang tinggi. Untuk itu agar
selalu diusahakan pengembangan dan
penerapan menejemen yang mutakhir.
8. Pemanfaatan Peluang
Pemanfaatan peluang pada hakekatnya adalah
suatu usaha untuk memperkecil atau
meniadakan pertentangan yang sering terjadi
antara tuntutan kesejahteraan nasional dan
keamanan nasional. Perencana-perencana
pada semua ting-
kat harus selalu waspada untuk
mengidentifikasikan setiap peluang yang
muncul, serta siap memanfaatkan semua
kesempatan yang bisa menghemat penggunaan
sumber daya, memperkecil kerugian, atau
menghasilkan kegunaan tambahan.
Pembangunan pertahanan dan keamanan
309
hendaknya diusahakan agar memanfaatkan
setiap peluang untuk turut serta memecahkan
permasalahan-permasalahan nasional maupun
daerah. Setiap rencana pembangunan kekuatan
dan prasarana Hankamnas hendaknya ditinjau
kaitannya dengan usaha-usaha memecahkan
masalah-masalah kependudukan, pemukiman,
kesempatan kerja, pengembangan daerah,
kelestarian lingkungan, dan sebagainya.
Sebaliknya upaya pertahanan dan
keamanan hendaknya juga dapat memberikan
pandangan dan saran bagaimana upaya dalam
bidang pembangunan kesejahteraan dapat
memanfaatkan peluang untuk turut serta meme-
cahkan permasalahan-permasalahan dalam
bidang keamanan nasional, termasuk
pertahanan dan keamanan.
Peluang untuk turut serta mengurangi
kepadatan penduduk daerah yang satu, dan
menambah di daerah yang lain, harus
dimanfaatkan secara bersungguh-sungguh
dalam upaya pertahanan dan keamanan.
Pemindahan satuan-satuan dari Jawa ke
pangkalan-pangkalan baru yang permanen di
daerah-daerah yang kurang penduduknya,
harus segera dapat dimulai. Pangkalan-
pangkalan baru tersebut agar diusahakan
dapat berfungsi sebagai pusat-pusat
perkembangan daerah.
Peluang untuk turut serta mendorong usaha
perkembangan industri nasional dan perluasan
kesempatan kerja, harus diusahakan secara
bersungguh-sungguh dengan sebanyak mungkin
melaksanakan pengadaan periengkapan
pertahanan dan keamanan pada industri di
dalam negeri.
Permasalahan Hankamnas yang sangat luas
dan rumit yang harus dihadapi ABRI,
menyebabkan bahwa sebagai suatu organisasi,
ia memiliki kemampuan menanggapi
permasalahan-permasalahan yang luas, baik
dalam bidang keamanan maupun bidang
kesejahteraan nasional.
Kemampuan ini hendaknya dimanfaatkan
untuk menunjang upaya pembangunan nasional,
dengan turut serta dalam kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan dan kenegaraan, meneruskan
31
0
tradisinya sebagai salah satu kekuatan sosial
yang dinamis.
Peluang untuk turut serta secara aktif
dalam kegiatan-ke-
giatan pembangunan, hendaknya selalu
dimanfaatkan oleh ABRI. Kemampuan-
kemampuan produktif yang dapat digunakan
untuk menunjang pembangunan
kesejahteraan nasional, hendaknya
dimanfaatkan pada setiap kesempatan yang
muncul. Operasi Bakti hendaknya dijadikan
suatu tradisi bagi ABRI, di masa damai maupun
di masa perang, sebagai perwujudan dari
kemanunggalan ABRI dengan rakyat.
IV. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
HANKAMNAS 1. Tujuan dan Sasaran
Pembangunan Hankamnas
Tujuan Pembangunan Hankamnas adalah
pertama-tama mewujudkan daya tangkal; yaitu
kekuatan yang memberikan keyakinan kepada
setiap pihak, baik yang mempunyai maksud
memusuhi Negara dan Bangsa Indonesia
maupun yang merencanakan agresi dengan cara
apapun juga, bahwa mere-ka tidak akan dapat
mencapai tujuan atau maksudnya. Daya
tangkal demikian terutama akan harus
bersandar pada kekuatan rakyat Indonesia
seluruhnya, yang harus memiliki ketahanan
ideologis dan mental yang tangguh untuk
menolak serta melawan setiap usaha yang
dapat membahayakan kelangsungan hidup
Bangsa Indonesia, ideologi Pancasila, nilai-nilai
nasional lainnya dan integritas wilayah Negara
Republik Indonesia.
311
tugas lainnya yang dapat dibebankan
kepadanya, termasuk pelaksanaan hak serta
kedaulatan negara atas seluruh wilayahnya.
c. Polri yang sanggup menjalankan tugas
pengamanan dan penertiban masyarakat;
penyelamatan jiwa-raga dan hartabenda;
mencegah dan menindak penyimpangan
hukum; serta menjalankan berbagai tugas
lainnya yang dapat dibebankan kepadanya.
2. Program Hankamnas
312
ekonomi dan efisiensi, dihadapkan pada
efektivitas pelaksanaan tugas-
tugas umum, menuntut agar TNI-AD
memberikan perha-
tian yang lebih besar terhadap
peningkatan kemampuan
Bala Pertahanan Wilayah, sedangkan TNI-
AL dan TNI
AU meningkatkan kemampuan Bala
Pertahanan Terpusat
Dan Angkutan Terpusat. Peningkatan
kemampuan Kekuat-
an Pertahanan ini disertai upaya untuk
meningkatkan kemampuan organisasi
komando dan pengendalian antar Angkatan.
Untuk seluruh Kekuatan Pertahanan ini perlu
dibangun atau ditingkatkan fasilitas-fasilitas
pangkalan, baik yang berupa pangkalan
operasi maupun asrama kesatuan, yang
lokasinya sedapat mungkin disesuaikan
dengan rencana pengembangan wilayah.
Program Utama ini terdiri dari Program Bala
Pertahanan Wilayah, Program Bala
Pertahanan Terpusat, Program Angkutan
Terpusat, Pro-gram Bala Cadangan dan
Program Intelijen, dan Komunikasi Terpusat.
1) Program Bala Pertahanan Wilayah
Program ini meliputi kegiatan sebagai
berikut:
a) Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada
peningkatan pembinaan teritorial
sampai ke pelosok-pelosok wilayah
Nasional untuk dapat menciptakan
kondisi teritorial yang mantap serta
dapat menumbuhkan desa sebagai
pangkal kekuatan per tahanan rakyat
semesta; meningkatkan kemampuan
kekuatan pemukul wilayah termasuk
kemampuan pembekalan dan
pemeliharaan wilayah serta me-
ningkatkan kemampuan aparatur
intelijen dari tingkat Kodam sampai
dengan tingkat Koramil, sehingga
dapat melaksanakan penginderaan
sedini mungkin, menghambat,
melokalisasikan dan menetralisasikan
setiap gangguan dan ancaman.
b) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada
peningkatan pengendalian laut dan
peningkatan pembinaan perlawanan
rakyat di laut guna mendukung
kemampuan pengamatan laut teritorial
dalam rang-ka mengimplementasikan
Wawasan Nusantara dan meningkatkan
sistem dukungan administrasi dan
logistik yang mampu menunjang
operasi-operasi, baik yang dilaksanakan
oleh Kekuatan Wilayah maupun
Kekuatan Terpusat.
c) Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada
peningkatan kemampuan komando dan
pengendalian operasi udara dalam
rangka membantu pelaksanaan operasi-
operasi darat dan laut; peningkatan ke-
mampuan pengamatan udara dengan
memanfaatkan segenap potensi yang
ada dalam wilayah seperti organisasi
penerbangan sipil dan rakyat; mening-
katkan sistim dukungan administrasi
dan logistik yang mampu menunjang
operasi-operasi, baik yang dilaksanakan
.
oleh kekuatan wilayah maupun oleh
kekuatan terpusat.
317
silkan pejuang yang terdukung oleh
kemampuan profesional yang sesuai
dengan jabatan dan kepangkatan. Di
bidang personil sipil meningkatkan
penggunaan pegawai sipil dalam upaya
pertahanan dan keamanan nasional
sehingga menjadi komplemen dari pada
personil militer/polisi untuk tugas-tugas
yang tidak memerlukan kwalifikasi
militer/polisi. Peningkatan perawatan
personil terutama pada bidang subsistensi
dan kesehatan. Peningkatan usaha
penyaluran personil yang habis masa
dinasnya atau memberikan bantuan agar
dapat menyesuaikan diri dalam
kehidupan setelah selesai menjalankan
dinas sehingga dapat menjadi pendorong
dan penggerak pembangunan.
1979/80 —
1979/80
Nomor 1983/84
Kode SEKTOR/SUB SEKTOR/PROGRAM (Anggaran (Anggaran
Pemba- Pemba-
ngunan)
319