Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh karena terjadinya reaksi kimia antara logam dengan zat-zat di C. Faktor Penyebab Korosi Pada Besi (Faktor-faktor lingkungannya membentuk senyawa yang tak dikehendaki. yang Mempengaruhi) Contoh peristiwa korosi antara lain karat pada besi, pudarnya 1. Konsentrasi H2O dan O2 warna mengkilap pada perak, dan munculnya warna kehijauan Dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, besi akan lebih pada tembaga. Reaksi kimia yang terjadi termasuk proses cepat berkarat. Selain itu, dalam air yang kadar oksigen elektrokimia di mana terjadi reaksi oksidasi logam membentuk terlarutnya lebih tinggi, perkaratan juga akan lebih cepat. Hal ini senyawa-senyawa oksida logam ataupun sulfida logam. sebagaimana air dan oksigen masing-masing berperan sebagai medium terjadinya korosi dan agen pengoksidasi besi. B. Korosi pada Besi (Perkaratan) 2. pH Proses korosi pada besi dapat dibagi menjadi dua reaksi Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan redoks terpisah, antara lain: lebih cepat, sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang ditandai dengan 1. Proses hilangnya besi potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana Bagian besi yang hilang umumnya adalah bagian besi yang netral ataupun basa. mengalami kontak dengan air. Bagian ini disebut daerah anode, 3. Keberadaan elektrolit sebagaimana reaksi oksidasi besi terjadi: Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu menghantarkan elektron-elektron bebas Ketika atom-atom Fe kehilangan elektron, terbentuklah yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah anode kepada cekungan di bagian hilangnya besi tersebut. reaksi reduksi pada daerah katode. Selanjutnya, elektron-elektron yang terlepas tersebut akan 4. Suhu mengalir ke bagian dengan konsentrasi oksigen tinggi yang Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini umumnya terletak di tepi tetesan air tempat terbentuknya sebagaimana laju reaksi kimia meningkat seiring bertambahnya cekungan. Bagian ini disebut daerah katode, di mana elektron suhu. yang terlepas dari atom besi mereduksi O2: 5. Galvanic coupling Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang atau kurang reaktif (tidak mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan Pada umumnya, reaksi reduksi yang terjadi adalah reaksi terjadinya aliran elektron dari besi (anode) ke logam kurang reduksi oksigen dengan H+, sebagaimana medium terjadinya reaktif (katode). Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat korosi cenderung bersifat asam dan reaksi reduksi dalam mengalami korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam suasana asam cenderung lebih spontan, sebagaimana kurang reaktif. Efek ini disebut juga dengan efek galvanic potensial reduksinya lebih besar (+1,23 V). Ion H+ berasal dari coupling. asam H2CO3 yang terbentuk dari reaksi pelarutan karbon dioksida dalam uap air di udara. D. Cara Mencegah Korosi pada Besi Jadi, keseluruhan reaksi hilangnya besi, tanpa reaksi Contoh lapisan pelindung yang dapat digunakan, antara lain pembentukan karat, yaitu: lapisan cat, lapisan oli dan gemuk, lapisan plastik, dan pelapisan logam lain, seperti Sn, Zn, dan Cr. Pada pelapisan cat dan pelapisan plastik, bila cat tergores/terkelupas atau plastik terkelupas, korosi akan mulai terjadi bagian yang 2. Proses pembentukan karat terpapar dengan udara tersebut. Pada pelapisan dengan oli Karat besi, Fe2O3∙nH2O yang merupakan senyawa padatan dan gemuk, perlu dilakukan pengolesan secara berkala. yang berwarna coklat kemerahan, terbentuk pada reaksi redoks Pada pelapisan timah (tin plating), timah lebih tahan korosi yang berbeda dengan reaksi sebelumnya. Ion-ion Fe2+ yang (kurang reaktif) dibanding besi, di mana potensial reduksi besi terbentuk pada daerah anode terdispersi dalam air dan lebih negatif (E° Fe = −0,44 V; E° Sn = −0,14 V). Namun, bereaksi dengan O2 membentuk Fe3+ dalam karat. Keseluruhan sebagaimana efek galvanic coupling, apabila lapisan timah reaksi pada proses ini adalah: tergores, maka timah justru akan mempercepat korosi pada besi. Pelapisan timah umumnya dilakukan pada kaleng-kaleng kemasan. Pelapisan timah umumnya digunakan pada kaleng- kaleng kemasan dengan tujuan agar kaleng-kaleng bekas cepat rusak dan hancur. Pada pelapisan zink (galvanisasi), zink lebih reaktif dibanding besi (E° Fe = −0,44 V; E° Sn = −0,76 V). Berbeda dengan timah, bila lapisannnya tidak utuh, zink masih dapat melindungi besi dari korosi. Hal ini terjadi sebagaimana terbentuknya sel elektrokimia dengan zink sebagai anode yang teroksidasi dan besi sebagai katode. Mekanisme perlindungan ini disebut perlindungan katode. Pelapisan zink umumnya digunakan pada besi penopang konstruksi dan pipa besi. Pada pelapisan kromium (chrome plating), kromium lebih reaktif dibanding besi (E° Fe = −0,44 V; E° Cr = −0,74 V). Sama seperti zink, mekanisme perlindungan katode juga terjadi pada pelapisan kromium meskipun ada lapisan kromium yang rusak. Pelapisan kromium umumnya digunakan pada ketel, setang, dan bemper mobil.