Waktu : Selasa, 30 Juli 2019 Tempat : Jl. Pangrango 2, No 185 Perumnas Way Halim B. Alat dan Bahan Alat : - Pulpen - Media elektronik untuk merekam dan memoto Bahan : - Kuesioner C. Prosedur Kerja
Tetapkan tempat kunjungan lapangan khususnya ke industri makanan yang
membuat suatu produk makanan (diusahakan produk dengan faktor dan proses yang kompleks dari tahap penerimaan bahan sampai dengan tahap distribusi atau pemasaran produk makanan).
Lakukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pada tiap tahap
produksi.
Lakukan pembahsan tentang produk yang dihasilkan pada industri makanan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi berdasarkan identifikasi tersebut. BAB IV PEMBAHASAN
Melakukan identifikasi atau penentuan faktor-faktor yang akan mempengaruhi proses
produksi makanan sejak awal/dini, akan memudahkan untuk melakukan kontrol pada tiap tahap produksi. Tahap produksi makanan mulai tahap penerimaan bahan makanan sampai dengan tahap distribusi atau pemasaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor tunggal maupun faktor yang saling terkait. Faktor-faktor tersebut berasal dari bahan baku/bahan pangan, tenaga, peralatan/sarana/prasarana, bangunantempat produksi, lingkungan dan juga media yang digunakan. Dalam kegiatan praktikum ini akan dilakukan praktek kunjungan ke industri makanan. Pada praktikum pengawasan mutu pangan tentang identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi dimana mengharuskan untuk melakukan wawancara ke industri makanan. Kelompok kami melakukan wawancara ke home industri yaitu penjual pempek, sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu kelompok kami membuat quesioner atau angket mengenai faktor dan proses kompleks dari tahan penerimaan bahan sampai dengan tahap distribusi atau pemasaran produk makanan tersebut. Setelah membuat kuesioner kami mulai melakukan kunjungan lapangan ke industri makanan penjual pempek, kami pun mulai melakukan wawancara kepada yang mempunyai usaha pempek tersebut. Nama Ibu Ayun, jenis kelamin perempuan, berumur 48 tahun, pekerjaan pedagang pempek, alamat Jl. Pangrango 2 No 185 Perumnas Way Halim. Ibu Ayun sudah menjalankan usaha pempek ini sejak tahun 2009 dimana yang artinya sudah 10 tahun ibu ayun berjualan pempek, selain berjualan pempek ibu ayun juga mempunyai usaha lain/usaha sampingan yaitu berjualan soup buah, dalam keseharian membuat pempek ibu ayun ini sering dibantu oleh anaknya sendiri. Sebelum ibu ayun akhirnya berjualan pempek ternyata ibu ayun pernah ingin membuka usaha berjualan mie ayam, namun ternyata sudah terlebih dahulu dijual oleh tetangganya. Pada pembuatan pempek ini biasanaya ibu ayun menggunakan ikan ekor kuning, ikan dencis, namun juga terkadang bahan tersebut dicampur dengan ikan jenis lainnya. Ibu ayun ini biasanya menperoleh ikan tersebut di pasar way halim atau gudang lelang yang lebih murah namun letak gudang lelang ini lebih jauh tempatnya bila dibandingkan dengan pasar way halim. Resep pempek ini merupakan resep yang ibu ayun buat sendiri tanpa adanya resep turun menurun dari keluarganya, dalam memproduksi pempeknya ibu ayun biasa mulai menyiapkan adonan dari jam 2 dini hari hingga selesai, bila produksi pempeknya sedikit ibu ayun hanya membutuhkan sekitar 1 jam dalam menyiapkan adonan, namun bila produksinya dalam jumlah yang cukup banyak ibu ayun membutuhkan sampai 2,5 jam. Dalam memasarkan pempek ibu ayun tidak mempunyai cara khusus dalam memasarkannya, namun pada usaha pempek ibu ayun ini sudah maju atau modern karena bisa dipesan menggunakan aplikasi makanan online seperti gofood, selain itu juga pempek ibu ayun juga membuka tempat untuk makan disana dan bisa dibawa pulang. Dalam penjualan pempek selama sebulan ibu ayun bisa mendapatkan keuntungan yaitu rata-rata Rp 3.000.000/bulan, namun keuntungan yang didapatkan ibu ayun dalam berjualan pempek ini termasuk kurang dapat mencukupi kebutuhan keluarga karena untuk pempek saja tidak tercukupi maka dari itu ibu ayun membuka usaha soup buah. Biaya produksi yang dibutuhkan ibu ayun dalam pembuatan pempek dalam sebulan ini bisa mencapai Rp 4.000.00/bulan yang cukup jauh bila dibandingakan dengan keuntungan yang didapatkan dalam berjualan pempek. Dalam membeli bahan baku pempek biasanya ibu ayun tidak hanya membeli pada satu tempat saja namun sering beli di tempat lainnya untuk menghemat anggaran dan mencari harga murah dan berkualitas untuk pempeknya, pada pembuatan pempek ini ibu ayun tidak mempunyai kendala khusus dalam bahan baku pempek, namun terdapat kendala pada sambalnya karena harga cabai dipasaran yang meningkat dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dalam produksi sambal. Dengan adanya meningkatnya harga cabai dipasaran ini tidak terlalu mempengaruhi penghasilan dalam produksi pempek ibu ayun dan hal tersebut juga tidak terlalu mempengaruhi pada keuntungan yang didapatkan dari penjualan pempek ibu ayun. Pada produksi pempek ibu ayun pernah berfikir untuk mengganti bahan baku ikan dengan menggunakan teri medan, ayam, udang yang diharapkan dapat mengurangi biaya produksi dari bahan baku pempek, dan jika bahan baku pembuatan pempek benar-benar tidak lagi tersedia ibu ayun akan melakukan inovasi pempeknya menggunakan bahan baku teri medan, ayam atau udang. Dan untuk mengatasinya ibu ayun akan benar-benar melakukan inovasi resep pada pempeknya yang biasanya mengguanakan ikan sebagai bahan bakunya makan ibu ayun akan melakukan inovasi yaitu menjadikan teri medan, ayam atau udang sebagai bahan baku pempeknya.