Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
NO. TUGAS : 05A

LAPORAN AWAL
COMPOSITE DAN IMPLICIT

Nama : Padli Ahmad Wijaya Kusuma


NPM : 10070116085
Shift / Waktu : I (Satu ) / 17.00 – 20.00 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Senin / 14 Oktober 2019
Hari/Tanggal Laporan : Kamis / 17 Oktober 2019
Asisten : 1. Ir. Yuliadi, M.T.
2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Juni Rahmad Hasibuan, S.T.
4. Rana Antariksa Dwisetiani
5. Dewi Luckyta Kusuma Negara
6. Fachrul Rozy Elba Ansofa
7. Guntur Indra Prahasta
8. Moch. Aprillianto Wicaksono
9. Nelly Nur Yuanita

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh


Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas izin nya maka Laporan
Praktikum Perencanaan Dan Simulasi Tambang dapat diselesaikan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan informasi
bahwa dilaksanakannya Praktikum Perencanaan Dan Simulasi Tambang, maka
dari itu Laporan menjadi salah satu syarat sebagai dilaksanakannya Praktikum
Perencanaan Dan Simulasi Tambang.
Laporan kegiatan ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolak ukur
dalam pelaksanaan Praktikum Perencanaan Dan Simulasi Tambang dan menjadi
bahan perbaikan untuk masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh

Bandung, 14 Oktober 2019

Padli Ahmad Wijaya


10070116085

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi Halaman


KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................... 1
1.2.1 Maksud ........................................................................................................ 1
1.2.2 Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 2
2.1 Konsep Block Model dan Basis Data ..................................................... 2
2.2 Komputer Sebagai Basis Data Block Model ........................................... 2
2.3 Komposit ............................................................................................... 5
2.4 Implisit ................................................................................................... 5
BAB III KESIMPULAN .............................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kegiatan pertambangan, akan dilakukan pengambilan endapan yang
menguntungkan dengan kuantitas dan kualitas yang diinginkan, sehingga akan
mencapai target penambangan yang sudah ditentukan. Salah satu penentu
keberhasilan dalam kegiatan pertambangan ini adalah perencanaan tambang.
Perencanaan tambang adalah kegiatan untuk melakukan simulasi penambangan
dengan data yang ada, sehingga kegiatan pertambangan dapat berjalan sebaik
mungkin dan seefektif mungkin sehingga mendapatkan keuntungan yang
semaksimal mungkin.
Perencanaan tambang serta perancangan tambang sangatlah penting agar
mendapatkan keuntungan yang maksimal dan efektif. Dalam merencanakan dan
merancang kegiatan pertambangan ini, maka akan diperlukan data-data yang
akan dijadikan dasar dalam perencanaan dan perancangan tambang ini, salah
satunya adalah untuk melakukan pemodelan kualitas. Dalam pemodelan kualitas
ini maka aka nada beberapa data yang dibutuhkan dapat berupa data composite
dan implisit. Ini adalah data-data yang dapat menunjang dalam kegiatan
perencanaan dan perancangan tambang.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan praktikum ini yaitu untuk memahami mengenai data
composite dan implisit dalam pemodelan quality.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui dan memahami tentang pemodelan quality;
2. Mengetahui composite dan implisit dalam perencaan tambang.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Block Model dan Basis Data


Dalam suatu pekerjaan pertambangan penting untuk dilakukannya
penaksiran cadangan. Penaksiran cadangan akan menghasilkan suatu taksiran.
Model pencadangan yang dibuat ini merupakan suatu pendekatan dari kenyataan
yang ada di lapangan berdasarkan informasi yang didapat, serta masih belum
mengandung kepastian. Suatu taksiran cadangan ini seharusnya mencerminkan
secara tepat kondisi geologis dan karakter/sifat mineralisasi, serta dengan tujuan
evaluasi. Tujuan dari penaksiran cadangan ini adalah:
1. Mengetahui taksiran kuantitas (tonase) dan kualitas (kadar) cadangan bijih;
2. Mengetahui gambaran bentuk 3 dimensi dari cadangan bijih dan distribusi
ruang dari kadarnya;
3. Mengetahui jumlah cadangan untuk mengetahui umur tambang;
4. Mengetahui batas-batas kegiatan penambangan yang dibuat berdasarkan
taksiran cadangan.

Sumber : Saputra, Dedi 2010


Gambar 2.1
Permodelan geologi

2.2 Komputer Sebagai Basis Data Block Model


Penggunaan computer ini sangat membantu pemodelan sumberdaya dalam
pengolahan, klasifikasi dan interprestasi data. data yang didapat berasal dari

2
3

populasi cebakan bijih dengan cara pengeboran, pemetaan permukaan, tunnel


sampling, stope sampling, dll. Untuk melakukan pemodelan perlu dilakukan
penyiapan basis data computer yang bersih. Pengecekan data dimulai setelah
semua data dimasukkan kedalam computer. Selain data assay dan data geologi
dari titik pengambilan data, perlu di cek juga koordinat collar dan data surbey titik
pengambilan data. basis data computer meliputi pembuatan basis data assay dan
basis data komposit. Basis data assay merupakan informasi kadar sampel dari
hasil kegiatan eksplorasi. Umumnya basis data terdiri dari:
1. Koordinat (northing, easting, elevasi lubang bora tau collar)
2. Titik awal (from) dan akhir (to) assay setiap interval kedalaman lubang bor;
3. Panjang (interval) assay;
4. Peubah (variable), dalam basis data misalnya kadar tembaga (Cu), kadar
emas (Au), kadar perak (Ag), jenis batuan, densitas (density), jenis (type)
data. jenis data misalnya sampel dari pemboran, sampel dari permukaan,
sampel dari tunnel, dll.
Permodelan dan penaksiran data sumberdaya mineral dapat dilakukan
secara komputerisasi yang didasarkan pada kerangka model blok. Ukuran blok
merupakan fungsi geometri dari mineralisasi yang ada pada daerah yang dituju
dan system penambangan yang akan dilakukan di daerah tersebut.
Biasanya permodelan sumberdaya memiliki batas koordinat tertentu, contoh
yaitu kearah utara 0°N - 180°E, kearah timur 10°N - 90°E, dan ketinggian seperti
[ada 1000m – 2000m. peubah (variable) yang digunakan untuk pemodelan yaitu
data topografi daerah penelitian, informasi geologi, kadar mineral, jenis batuan,
massa jenis, persentase blok sebagai bagian bijih, tonase setiap blok dan jumlah
minimum komposit. Apabila pemodelan cadangan bijih mewakili atau hampir sama
dengan kondisi geologi dan karakteristik dari mineralisasi yang ada dilapangan
makan pemodelan cadangan bijih nya dapat dikatakan akurat. Pemodelan geologi
ini perlu dilakukan secara akurat pada setiap zona-zona mineralisasi yang
berbeda.
Pemodelan sumberdaya ini didasarkan pada estimasi spasial dari data assay
(kadar) dari suatu bahan galian, parameter estimasi nya mengacu pada kualitas
bahan galiannya yang dapat berupa pada oer thickness, grade/kadar, density,
specific gravity dan parameter yang lainnya yang berguna untuk evaluasi
cadangan. Pemodelan ini juga biasanya disajikan dalam bentuk 3 dimensi dan
4

dibagi berdasarkan ukuran blok yang diinginkan, adapun beberapa metode nya
adalah ordinary krigging, inverse distance, dll.
Pada umumnya dimensi ukuran-ukuran blok dalam pemodelan ini
merupakan fungsi dari geometri endapan dan disesuaikan dengan kerapatan data
dan system penambangan yang digunakan, tergantung juga pada jenis cebakan
yang dihadapi. Setiap blok memiliki atribut (variable model) seperti topografi atau
volume blok (utuh/tidak utuh), jenis batuan, berat jenis, aspek
pengolahan/metalurgi, dll. Semakin banyak jumlah blok dan jumlah variable dalam
model, semakin besar pula kebutuhan memori dan data yang harus dimiliki. Blok-
blok ini akan ditampilkan dari dimensi x, y, z yang akn menampilkan volume
deposit yang diinginkan. Setiap ruang blok menentukan dimensi tertentu yang
biasanya dapat beripa persegi Panjang dan jajaran jenjang. Setiap blok
menyimpan nilai kadar atau value kualitas yang diperlukan dan informasi geologi
serta spatial lainnya untuk tiap hal yang penting yang terdapat dalam deposit. Blok-
blok ini biasanya akan menampilkan persebaran deposit seperti tembaga, emas
dan deposit noonstratabound lainnya, deposit yang tertutup dan tertindih atau
deposit yang ada didalam area yang sulit dicapai dan deposit stratiform dimana
terdapat tingkat dan kualitas yang beragam melalui rangkaian stratigraphic.

Sumber: Redi, 2017


Gambar 2.2
Contoh Blok Model
5

2.3 Komposit
Komposit adalah meratakan data secara berbobot pada selang waktu
tertentu Membuat basis data komposit dilakukan untuk menyamakan
selang/interval data yang nantinya akan memiliki volume (support) yang sama.
Basis data komposit ini digunakan untuk permodelan sumberdaya mineral yang
mempunyai peubah yang hampir sama dengan basis data assay.

2.4 Implisit
Data implisit adalah data yang didapat dari data yang lainnya atau data yang
sengaja tidak disediakan, baik secara langsung atau melalui analisis data eksplisit.
Data eksplisit adalah data yang disediakan secara sengaja, seperti melalui survey
dan lainnya.
BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat adalah:


1. Pemodelan quality adalah salah satu cara untuk menaksirkan keadaan
bahan galian tambang yang ada dilapangan yang didasarkan pada data-data
kualitas dari bahan galiannya, sehingga nanti akan dapat diketahui tonase
dari bahan galian dengan kualitas yang berbeda-beda.
2. Dalam perancanaan dan perancangan tambang atau dalam pemodelan
quality data composite digunakan sebagai data yang dapat meratakan bobot
dengan cara menyamakan interval/selang data sehingga nantinya dapat
diketahui data volume yang sama, sedangkan data implisit dapat digunakan
untuk data tambahan yang dibutuhkan dalam perencanaan nya namun data
ini didapat berdasarkan analisis data yang sudah ada.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonimous, 2019. “Depicting the 3D geometry of ore bodies using implicit


lithological modeling: An example from the Horto-Baratinha iron
deposit, Guanhães block, MG” Journal. REM-International Engineering
Journal Vol.72 no.3

2. Maryanto, 2008. “ Perencanaan Tambang”. Bahan Ajar. Jurusan Teknik


Pertambangan Universitas Islam Bandung. Bandung.

3. Anonimous, 2015. “Konsep Block Model dan Basis Data”.


geologinesia.com. diakses pada tanggal 13 Oktober 2019. (Referensi
Internet)
4. Margianmoko, Dedy. 2013. “Pemodelan Sumberdaya Mineral Dan
Batubara”. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”. Yogyakarta – D.I Yogyakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai