ARENA IRAWAN
161211158
S1 KEPERAWATAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran kemandirian personal hygiene pada anak usia pra sekolah?
3. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum :
Memaparkan kemandirian personal hygiene pada anak usia pra sekolah
Tujuan Khusus :
Menggambarkan pemahaman anak usia pra sekolah tentang kemandirian
personal hygiene.
Memaparkan sikap anak usia pra sekolah tentang Kemandirian Personal
Hygiene.
Mengidentifikasikan tindakan anak usia pra sekolah dalam Kemandirian
Personal Hygiene.
4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini, diharapkan memberi manfaat bagi :
a. Masyarakat : dapat mengerti dan memahami tentang perkembangan anak masa
pra sekolah tentang kemandiriannya dalam melakukan tindakan personal hygiene,
mengasuh dan mengajarkan anak – anaknya agar dapat mandiri dalam melakukan
perawatan tubuhnya sendiri, dan sebagai bahan pertimbangan intuk meningkatkan
pendidikan dalam kemandirian anak tentang personal hygiene.
b. Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan
Sebagai penelitian pendahuluan untuk mengawali penelitian lebih lanjut
tentang gambaran kemandirian personal hygiene pada anak usia pra
sekolah.
Sebagai salah satu sumber informasi bagi pelaksanaan penelitian bidang
keperawatan tentang kemandirian personal hygiene pada anak usia pra
sekolah.
c. Penulis : memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang kemandirian anak
pada usia pra sekolah dalam melakukan perawatan dirinya nya sendiri tanpa
dibantu oleh orangtuanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kemandirian
1. Pengertian kemandirian
B. Personal Hygiene
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam
kehidupan sehari – hari karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.
Hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan
dan persepsi orang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
1. Pengertian Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya
peroranagan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan
yang dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahtaraan fisik dan psikis (Tarwoto dan Wartonah, 2004). Personal hygiene
merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik
secara fisik maupun psikologis (Aziz Alimul H, 2006).
Definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa personal hygiene merupakan
kegiatan atau tindakan membersihkan seluruh anggota tubuh yang bertujuan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang.
4. Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene (Tarwoto & Wartonah,
2004).
Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpelihara kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering
terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.
C. Anak UsiaPrasekolah
Anak usia prasekolah adalah anak yang berada pada rentang usia 3-6 tahun (Wong,
2003). Anak usia prasekolah mempunyai beberapa karakteristik perkembangan
diantaranya :
(a) Perkembangan Fisik
Pada perkembangan motorik kasar, diawali dengan kemampuan untuk
berdiri dengan1 kaki, melompat dengan satu kaki, berjalan dengan tumit,
membuat posisi merangkak, dan berjalan dengan bantuan.Perkembangan motorik
halus ditandai dengan mulai memiliki kemampuan menggoyangkanjari-jari kaki,
mampu menjepit benda, menggunakan tangannya untuk bermain, makan sendiri,
menggunakan sendok dengan bantuan, makan dengan jari, dan membuat coretan
diatas kertas.
Pada tahap ini anak mempunyai Kemampuan untuk melakukan partisipasi dalam
berbagai kegiatan fisik dan mampu mengambil inisiatif untuk suatu tindakan yang akan
dilakukan.Apabila pada tahap ini anak diberi kebebasan untuk menjelajahi dan
bereksperimen dalam lingkungannya, dan apabila orang tua dan guru memberikan waktu
untuk menjawab pertanyaan anak, maka anak cenderung akan lebih banyak mempunyai
inisiatif dalam menghadapi masalah yang ada di sekitarnya. Sebaliknya apabila anak
selalu dihalangi keinginannya, anak beranggapan apa saja yang dilakukan tidak ada
artinya, maka anak akan selalu merasa bersalah.
D. Kerangka Konseptual
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang desain penelitian, populasi dan sampel, lokasi penelitian, waktu
penelitian, variabel dan definisi operasional, pengumpulan dan pengolahanm data serta etika
penelitian.
(1) Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey Peneliti
ingin menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi (Notoatmodjo,
2002). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif yang dimaksudkan
untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi
tertentu yang bersifat factual dari variabel (kemandirian personal hygiene). Rancangan
ini diginakan untuk mendeskripsikan kemandirian personal hygiene di setiap populasi
yaitu anak usia 3 – 6 tahun. Hal ini berarti bahwa pengumpulan data hanya dilakukan
satu kali pada masing-masing responden (Setiadi, 2007).
(2) Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi Penelitian
Populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang
ditentukan peneliti (Siswojo dalam Setiadi, 2007). Populasi yang diambil dalam
penelitian ini adalah seluruh anak usia prasekolah yang berusia antara 3-6 tahun
Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Besar
sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel (Setiadi, 2007). Untuk
menentukan sampel digunakan teknik sampling yaitu Probability sampling. Hal
ini dilakukan dengan cara memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel .(Notoatmodjo, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Azis, Alimul, H.2009. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. A. 2004. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika
Tarwoto & Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan Edisi 4.
Jakarta: Salemba Medika