Anda di halaman 1dari 4

TOPIK BAHASAN : INFLUENSA

DEFINISI Infeksi Saluran Nafas akibat virus influenza. Biasanya sembuh 2-5 hari. (FLU)
ETIOLOGI Virus Influensa, family orthomyxoviridae.
Terdiri dari 3 tipe :
1. Tipe A (Paling endemic)
2. Tipe B
3. Tipe C
EPIDEMIOLOGI Penyebaran melalui droplet atau airborne.
Bahaya pada :
1. Usia sangat muda
2. Gangguan kardiopulmonal
3. Usia lanjut dengan gagal ginjal kronik (GGK) atau penyakit metabolik
PATOGENESIS Virus melalui inhalasi >>> mukosa sal.nafas >>> didalam sel virus bereplikasi
dalam 4-6 jam >>> menginfeksi sel lain. Gejala sistemik timbul bila sitokin
masuk ke dalam pembuluh darah. Jarang menyebabkan viremia.
GEJALA KLINIS Timbul mendadak : Gejala Sistemik :
Gejala Respiratori 1. Demam disertai menggigil
1. Batuk 2. Nyeri otot
2. Pilek 3. Sakit kepala
3. Suara Serak
4. Sakit Menelan
Pemeriksaan fisik didapatkan : hiperemis selaput lender dan tenggorokan
Pemeiksaan Penunjang
1. Darah Lengkap ( Leukosit normal atau menurun. Jika meningkat
pikirkan infeksi sekunder)
2. Rapid test ( mendeteksi nucleoprotein atau neuroamidase)
3. Tissue culture (isolasi virus dari swab throat, nasopharing atau sputum.
DIAGNOSIS 1. Infeksi pernapasan akibat virus lainnya
BANDING 2. Mycoplasma pneumonia
3. Pharyngitis ec streptokokus
4. Bacterial pneumonia
PENATALAKSANAAN Badrest dan pemberian cairan dan nutrisi yang cukup.
Simptomatik :
1. Demam (Paracetamol)
2. Batuk (Codein)
Causal :
Antiviral >>> neuroamidase inhibitor :
1. Oseltamivir (Tamiflu) 2 x 75 mg selama 5 hari
2. Zanamivir inhalasi 2 x 10 mg selama 5 hari
3. Antibiotic bila dicurigai infeksi sekunder
PENCEGAHAN 1. Profilaksi (vaksin) diberiksan sebelum wabah dan setiap tahun pada
orang risiko tinggi dan belum mendapatkan vaksinasi.
2. Komoprofiklasis (oseltamivir 75 mg + zanamivir 10 mg)
3. Pada keadaan wabah dapat diberikan vaksin + komoprofilaksis
KOMPLIKASI Pada Paru : Ekstra Paru :
1. Myositis, rabdomiolisis,
myoglobinuria
1. Primay influensi viral 2. Miokarditis, pericarditis
pneumonia. (penyakit 3. Ensefalitis, guillain Barre
semakin memberat) syndrome
2. Secondery bacterial
pneumonia (2-3 hari setelah
membaik muncul demam dan
batuk purulent)
3. Avian influenza (H5N1)
JENIS INFLUENSA 1. Avain influensa (H5N1) flu
LAIN burung
2. Swan influenza (H1N1) flu
babi.
PUSTAKA cw.usu.ac.id › 1110000141-tropical-medicine › tmd175_slide_influenza
Topik Bahasan : Pertusis (4A)

DEFINISI Infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Bardetella pertussis. (BATUK
REJAN)
ETIOLOGI Bakteri bordetella pertussis. Penyebaran melalui droplet batuk atau bersin.
Masa inkubasi 7-10 hari
EPIDEMIOLOGI Penyebaran melalui droplet atau airborne.
Bahaya pada Bayi yang belum pernah di imunisasi.
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS Curiga bila anak batuk > 2 minggu. Gejala Sistemik :
Gejala Respiratori 1. muntah
1. Batuk paroksismal disertai 2. perdarahan subkonjungtiva
suara “whoop”
2. Tanpa “whoop”, tetapi batuk
disertai napas berhenti atau
sianosis atau napas berhenti
tanpa batuk
Pemeriksaan fisik :
1. laboratorium (limfositosis, leukositosis (dari 20.000 menjadi 50.000)
2. PCR
3. kultur bakteri dari bahan nasopharing swab
DIAGNOSIS 1. pneumonia
BANDING 2. croup desease (laringotrakeobrokitis akut)
3. bronkiolitis
PENATALAKSANAAN Badrest dan pemberian cairan dan nutrisi yang cukup.
Simptomatik :
1. oksigen bila terjadi sianosis dengan saturasi SPO2 < 95%
2. Batuk (anti tusif)
3. Demam (paracetamol 10-15 mg/kgBB/Kali, 4 x sehari
Causal :
Antibiotic :
Eritromisin 12,5 mg/kgBB/kali, 4 x sehari selama 10 hari. (pada anak ,< 1 bulan
sangat baik) Macrolide lain seperti azitromisin, klaritomisin.
Alternatif : trimetropin-sulfametoksasol (> 2 bulan di rekomendasi)
PENCEGAHAN 1. Imunisasi DPT pada pasien pertussis atau anak dalam keluarga
2. Beri DPT ulang pada anak yang sebelumnya telah di imunisasi.
3. Beri eritromisin suksinan 12,5 mg/kgBB/kali 4 x sehari selama 14 hari
untuk setiap bayi berusia dibawah 6 bulan yang disertai demam atau
tanda lain dari infeksi saluran napas dalam keluarga
KOMPLIKASI Pada Paru : Ekstra Paru :
1. pneumonia 1. Kejang
2. Malnutrisi
3. Perdarahan subkonjungtiva
dan epiktasis dan hernia
PUSTAKA http://www.ichrc.org/47-pertusis
Nelson esensial of pediatrict pertussis page 356

Anda mungkin juga menyukai