Anda di halaman 1dari 6

An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers

Ray Ball
University of Chicago

Philip Brown
University of Western Australia

1. Ringkasan
Penelitian ini meneliti informasi yang tercermin pada income numbers di dalam
laporan keuangan yang mempengaruhi return saham. Hal ini dilihat dari reaksi pasar
terhadap informasi yang tercermin pada income numbers. Ball dan Brown (1967)
menyatakan keberadaan autokorelasi menjadi gangguan ketika tingkat pendapatan
bersih dan EPS turun. Penelitian ini secara spesifikasi telah diubah dari tingkat
perbedaan. Pertama karena metode yang digunakan dalam menganalisis reaksi pasar
modal terhadap forecast error angka pendapatan yang tidak dapat diprediksi pada
minimal 12 bulan sebelum tanggal pengumuman. Peneliti menguji tingkat autokorelasi
dalam residual dari model regresi pendapatan setelah variabel telah berubah dari tingkat
perbedaan pertama. Peneliti-peneliti lainnya berasal dari patchwork development
mengenai praktek akuntansi dalam memenuhi situasi baru yang muncul seperti Canning
(1929), Gilman (1939), Littleton (1940), Vatter (1947), Edwards dan Bell (1961),
Chambers (1964), Chambers (1966), Lim (1966),Chambers (1967), Ijiri (1967), dan
Sterling (1967).
Skema penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Return saham (Y1)


Income numbers (X1)
Reaksi pasar (Y2)

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan yang datanya diperoleh dari
Compustat Standard and Poor dari tahun 1946-1966, The Wall Street Journal, dan
Pusat Penelitian Harga Sekuritas di University of Chicago. Data yang digunakan adalah
harga penutupan bulanan di New York Stock Exchange. Metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:

0
- Data pendapatan yang tersedia pada Compustat untuk masing-masing tahun
1946-1966.
- Tahun fiskal yang berakhir 31 Desember.
- Data harga yang tersedia pada Pusat Penelitian Harga Sekuritas untuk
setidaknya 100 bulan.
- Tersedianya tanggal pengumuman Wall Street Journal.
Analisis ini terbatas pada sembilan tahun fiskal yaitu 1957-1965. Data yang
digunakan adalah isi dari laporan pendapatan, tanggal dari pengumuman laporan,
dan pergerakan harga sekuritas disekitar tanggal pengumuman. Angka pendapatan
untuk tahun 1946 sampai 1966 yang diperoleh dari Compustat Standard and Poor.
Alat analisis yang digunakan adalah model regresi dengan menggunakan Ordinary
Least Squares (OLS) dan uji chi-square.
Hasil pengujian hipotesis memaparkan tentang APIM. APIM adalah nilai
ekuitas A dalam portofolio pada akhir setiap bulan MF6. Hasil numerik disajikan
dalam dua bentuk. Tabel 5 menggunakan statistik chi-square untuk klasifikasi dua-
dua perusahaan dengan tanda perkiraan pendapatan kesalahan, dan return saham
untuk bulan itu. Mereka menunjukkan bahwa informasi yang terkandung dalam
jumlah pendapatan tahunan berguna jika pendapatan yang sebenarnya berbeda
yaitu:
1. Abnormal Performance Index perusahaan dan tahun di mana perkiraan
pendapatan kesalahan positif.
2. Abnormal Performance Index perusahaan dan tahun di mana perkiraan
pendapatan
kesalahan negatif.
Statistik Chi-square untuk dua-dua klasifikasi dengan tanda perkiraan pendapatan
error (untuk tahun fiskal) dan tanda return saham sisa (untuk bulan ditunjukkan).
Gambar 1 pada artikel mengungkapkan tentang hubungan positif antara tanda
kesalahan dalam pendapatan peramalan dan Abnormal Performance Index, dan
dengan statistik chi-square (Tabel 5). Hasil pengujian hipotesis terakhir
menunjukkan hal itu sangat tidak mungkin bahwa tidak ada hubungan antara tanda

1
perkiraan kesalahan pendapatan dan tanda tingkat pengembalian sisa di sebagian
besar bulan sampai dengan laporan pengumuman tahunan. Namun, sebagian besar
informasi yang terkandung dalam laba yang dilaporkan diantisipasi oleh pasar
sebelum laporan tahunan. Bahkan, antisipasi begitu akurat bahwa jumlah
pendapatan yang sebenarnya tidak muncul menyebabkan lompatan yang tidak biasa
dalam Abnormal Performance Index dalam pengumuman bulanan.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa informasi yang terkandung
dalam income numbers berpengaruh terhadap return saham dan pasar cenderung
bereaksi terhadap income numbers ketika mereka memperoleh data yang tidak bias.
2. Motivasi Penelitian
Penelitian ini termotivasi untuk mengetahui apakah informasi yang
tercermin pada income numbers di dalam laporan keuangan dapat memengaruhi
return saham. Penelitian ini juga menyelidiki bagaimanakah reaksi pasar terhadap
informasi yang tercermin pada income numbers. Penelitian sebelumnya income
numbers tidak dapat didefinisikan secara substantif sehingga tidak memiliki makna.
Penelitian ini berusaha memberikan bukti bahwa informasi yang tercermin pada
income numbers memiliki informasi yang berguna bagi investor. Penelitian
sebelumnya juga mengabaikan sejauh mana prediksi dari model sesuai dengan
perilaku yang diamati.
3. Masalah Penelitian
Masalah penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
- Apakah informasi yang terdapat pada income numbers di dalam laporan
keuangan dapat memengaruhi return saham?
- Apakah informasi yang terdapat pada income numbers di dalam laporan
keuangan dapat memengaruhi reaksi pasar?
4. Landasan Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori akuntansi positif.

5. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Informasi yang terdapat pada income numbers di dalam laporan keuangan
berpengaruh terhadap return saham.
H2 : Informasi yang terdapat pada income numbers di dalam laopran keuangan
berpengaruh terhadap reaksi pasar.
6. Karakteristik Desain Penelitian

2
- Rantai kausal dan validitas logika
Pemaparan latar belakang yang rinci menjelaskan mengenai alasan peneliti
melakukan penelitian sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini memiliki rantai
kausal yang baik. Penelitian ini menjelaskan kausalitas (hubungan) mengenai
informasi income pada laporan keuangan yang berdampak pada return saham yang
diterima investor. Validitas logika adalah suatu instrumen evaluasi yang menunjuk
pada kondisi dimana instrumen dapat memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil
penalaran. Kondisi valid tersebut dipandang terpenuhi apabila instrumen yang
bersangkutan sudah dirancang dengan baik, mengikuti teori, dan ketentuan yang
ada. Penelitian ini menggunakan persamaan-persamaan tentang perubahan income
perusahaan. Logika dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan valid karena
instrumen penelitian telah digunakan oleh penelitian sebelumnya dan telah
dilakukan pengujian atas instrumen tersebut.
- Pengendalian variabel ekstraneous
Variabel extraneous merupakan variabel yang bukan subjek dari penelitian
yang sedang dipelajari dan berada di luar pengamatan/kajian utama penelitian.
Dalam penelitian variabel extraneous dikendalikan dengan metode pemilihan
sampel dengan menggunakan purposive sampling.
- Validitas internal
Validitas internal tercapai apabila peneliti berhasil meyakinkan bahwa
variabel Y benar-benar dipengaruhi oleh variabel X. Penelitian ini dapat
membuktikan bahwa informasi income pada laporan keuangan dapat mempengaruhi
harga saham perusahaan dan nantinya juga akan berpengaruh pada return saham
yang diterima investor. Penelitian ini berhasil membuktikan pengaruh variabel X
terhadap Y sehingga memiliki validitas internal yang kuat.
- Validitas eksternal
Validitas eksternal berkaitan dengan sejauh mana hasil suatu penelitian dapat
digeneralisasikan pada populasi induk (asal sampel) penelitian diambil. Populasi
dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan yang datanya diperoleh dari Compustat
Standard and Poor dari tahun 1946-1966, The Wall Street Journal, dan Pusat

3
Penelitian Harga Sekuritas di University of Chicago dimana data yang digunakan
adalah harga penutupan bulanan di New York Stock Exchange. Penelitian ini
memiliki validitas eksternal yang tinggi karena hasil penelitian bisa digeneralisasi.

- Pengumpulan dan analisis data


Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi
dan analisis data dalam penelitian menggunakan uji parametrik yaitu dengan
Ordinary Least Squares (OLS) dan uji chi-square.
- Uji statistik
Uji statistik yang digunakan adalah uji autokorelasi dalam residual dari
model regresi pendapatan setelah variabel berubah dari tingkat perbedaan pertama.
Selain itu, digunakan juga model yang naif untuk memprediksi bahwa pendapatan
akan sama untuk tahun ini.
- Konsistensi antara masalah penelitian, hipotesis dan analisis data
Masalah penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah informasi yang
terdapat pada income numbers di dalam laporan keuangan dapat memengaruhi
return saham dan reaksi pasar. Masalah penelitian yang diangkat dalam penelitian
sudah konsisten dengan hipotesis yang dibangun mengenai pengaruh informasi
yang terdapat pada income numbers di dalam laporan keuangan dapat memengaruhi
return saham dan reaksi pasar. Analisis data yang digunakan sudah sesuai untuk
menguji masalah dan hipotesis penelitian.
- Konsistensi hasil pengujian dengan simpulan
Hasil penelitian dan simpulan telah konsisten yang ditunjukkan dengan
pernyataan bahwa informasi yang terkandung dalam income numbers berpengaruh
terhadap harga saham dan pasar juga cenderung bereaksi terhadap income numbers
ketika mereka memperoleh data yang tidak bias.
- Implikasi kebijakan
Implikasi atas penelitian ini membuat pembaca atau pe-riview dapat
mengetahui cara yang berbeda untuk mengukur nilai informasi tentang perubahan
income, di samping itu juga memberikan wawasan tentang sifat statistik dari proses
income, dimana proses yang sedikit dimengerti tetapi menarik bagi para peneliti

4
akuntansi. Mekanisme telah disediakan untuk pendekatan empiris bagi pilihan
kontroversial dalam pelaporan eksternal.

Anda mungkin juga menyukai