Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
Asuhan Keperawatan Keluarga Peplau
Dosen : Hj. Ernawati Umar, Skep, Ners., M.M.KES., DNM

KELOMPOK 1 :

ANISSARI RAHAYU (34407017016) NADYA ALVIOLITA(34407017075)

ARIS RIANA (34407017017) OKA KURNIAWAN (34407017086)

FARBELLA FIRDA M (34407017036) TIKA PERTIWI P (34407017112)

M. THOHA HIDAYATULLAH (34407017072) VINI OKTAVIYANTI (34407017119)

III C
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KEMASYARAKATAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018 / 2019

52
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum.wr.wb
Alhamdulilah hirabbilalamin,dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Atas
berkat rahmat dan hidayahNya maka dengan ini penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan
lancar. Makalah ini dibuat sebagai penugasan mata ajar Keperawatan Keluarga.
Terselesainya Makalah ini berkat kerjasama dari berbagai pihak untuk itu penulis ucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Keluarga ibu dosen Hj. Lili Amaliah, SKM.,
M.M.KES., DNM dan rekan–rekan yang memberikan masukan dan gagasantentang makalah yang
penulis susun.
Penulis menyadari bahwa makalah kami banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari
isi maupun sistem penulisan,maka dari itu penulis mohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan modul ini.
Semoga apa yang penulis sajikan pada makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Serang, 27 Agustus 2019

Penulis

53
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Askep peplau ............................................................................... 2

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 27

54
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah, ikatan
perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lain
dan saling ketergantungan. Dalam keluarga biasanya terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibunya,
serta anak-anaknya, dan masing-masing individu memiliki perannya masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan perkembangan
yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif, pembentukan identitas, dan
pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis yang didasarkan perkembangan. Ada tiga
aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak perhatian, yakni emasipasi (otonomi
yang meningkat), budaya orang muda (perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan
antara generasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).
Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahap perkembangan anak remaja
karena pada tahap ini, anak berusaha mencari identitas diri, sehingga mereka sering membantah
orang tuanya, karena mulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-nilai sendiri yang
berbeda dengan orang tuanya. Orang yang dianggap penting pada usia ini adalah teman sebaya,
mereka berusaha untuk mengikuti pendapat dan gaya teman-temannya karena dianggap memiliki
kesamaan dengan dirinya, sehingga pada usia ini sering terlibat dalam geng-geng. Masalah lain
yang sering mengganggu anak remaja adalah masalah yang berkaitan dengan organ reproduksi
(seksual). Mereka memiliki dorongan untuk pemuasan seksual. Oleh karena itu, para remaja
mencari kepuasan dalam bentuk khayalan, membaca buku atau menonton film porno.

1.2 Tujuan Penulisan


Mahasiswa dapat memahami konsep dasar Asuhan Keperawatan Keluarga.

55
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

2.1 Pengkajian Keluarga

1. Data Umum

Tn. S (48th) adalah kepala keluarga dari Ny. S (46th) dan anak F (17th).

Pendidikan terakhir Tn. S adalah SD dan sekarang bekerja sebagai buruh

bangunan. Keluarga Tn. S tinggal di Desa Trimulyo RT.01 RW.III

Genuksari Semarang.

56
a. Genogram

Asma
TBC Jantung

TBC
Tn.S
Ny. S
48th
46th

Jatuh

An.F
17th

Keterangan :

=laki-laki = tinggal saturumah

=perempuan = hubungan dengankeluarga

=klien

b. Tipekeluarga

Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) karena di

dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.

c. Suku danbangsa

Bahasa yang digunakan keluarga Tn. S adalah bahasa Jawa karena

berasal dari Jawa. Dalam keluarga tidak ada pantangan makanan

apapun, tapi apabila ada anggota yang sakit cukup parah, biasanya

57
dibawa ke Puskesmas. Biasanya sebelum dibawa ke Puskesmas / ke

dokter terdekat, biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu.

d. Agama

Keluarga Tn. S beragama Islam semua. Tapi anggota keluarga dalam

melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang. Kalaupun

melakukan ibadah, itupun dilakukan secara sendiri-sendiri.

e. Status sosial dan ekonomikeluarga

Tn. S bekerja sebagai buruh bangunan. Penghasilan per bulan Rp.

300.000,-. Sedangkan pengeluaran Rp. 400.000,- per bulan.

f. Aktivitasrekreasi

Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan

berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas rekreasi di

luar rumah jarang mereka lakukan.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga denganRemaja

a. Tahap perkembangan keluarga denganremaja

Pada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan

keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak remaja. Dimana tugas

perkembangan keluarga dengan anak remaja antara lain:

a) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab

mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan memiliki

otonomi.

b) Mempertahankan hubungan intim dalamkeluarga.

58
c) Mempertahankankomunikasiterbukaantaraanakdanorangtua.

Kindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

d) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota)

keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota

keluarga

b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

1) Mempertahankan keintiman pasangan karena Tn. S lebih

cenderung diam dan menyendiri. Tn. S dan Ny. S sudah pisah

ranjang tetapi masih rukun dan tinggal saturumah.

2) Membantu suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masatua.

c. Riwayatkeluarga

Saat ini Ny. S mengeluh dadanya sakit ketika Ny. S sedang batuk. Ny.

S mengatakan dahaknya sulit keluar. Ketika Ny. S periksa ke RSI

Sultan Agung Semarang pada tanggal 24 Oktober 2007. Ny. S di

diagnosa oleh dokter menderita TB Paru. Ny. S mendapat terapi dan

mengikuti pemeriksaan rontgen sebanyak 4 kali ketika foto rontgen

terakhir pada tanggal 4 Juli 2008 klien telah dinyatakan sembuh oleh

dokter. Sejak saat itu sampai sekarang klien tidak pernah

mengontrolkan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Ny. S mengatakan

kadang terasa sesak saat batuk. Tetapi Ny. S melakukan istirahat lebih

banyak dan biasanya bisa sembuh.

59
3. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristikrumah

Rumah Tn. S terdiri dari ruang tamu, 3

kamar tidur, ruang gudang, ruang dapur, ruang kamar mandi.

Cara pengaturan perabot rumah kurang rapi, kebiasaan merawat

rumah disapu 1 kali sehari. Ukuran rumah 12 x 8 m2, tipe rumah semi

permanen, atap terbuat dari genting, lantai berubin, tetapi sudah

bercampur dengan tanah,karena ubin sudah banyak yang rusak.

Rumah Tn S terdapat ventilasi berupa 2 jendela di ruang tamu,

1jendela di kamar tidur, dan 1 pintu utama. Kondisi ruangan sangat

pengap, karena jendela yang ada di rumah Tn. S tidak pernah dibuka.

Keluarga Tn. S menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan

sehari – hari seperti mandi, mencuci, danmasak.

b. Denahrumah

KM
Gudang WC

T U
e
Dapur r B T
a
s
R. tamu S

Kamar Kamar Kamar


Ayah Ibu An. F

c. Karakteristik tetangga dan komunitasRW

Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Trimulyo, hubungan

antar tetangga cukup baik. Tapi Tn. S cenderung menutup diri dengan

60
tetangga maupun orang lain. Lain halnya dengan Ny. S yang selalu

mengikuti acara perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan

sekitar rumah.

d. Mobilitas geografiskeluarga

Rumah merupakan daerah perkampungan tidak jauh dari jalan raya,

mudah dijangkau oleh sepeda motor. Ny. S kalau membeli

perlengkapan masak, membeli di pasar yang berjarak 200 meter dari

rumahnya. Rumah Ny. S berada di pinggir jalan raya.

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi denganmasyarakat

Di dalam masyarakat Ny. S selalu mengikuti arisan dan perkumpulan

bersama masyarakat. Sedangkan Tn. S cenderung berdiam diri di

rumah dan tidak banyak bicara. Ny. S dan An. F dapat bersosialisasi

dengan orang lain secara baik. Ny. S bekerja sebagai penjual nasi

pecel. Sosialisasi Ny. S dengan para pembeli berjalan dengan baik.

An. F juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya

di rumah. An. F juga dapat bersosialisasi dengan baik dengan

masyarakatlain.

f. Sistem pendukungkeluarga

Anggota keluarga biasanya kalau sakit parah diperiksakan ke

Puskesmas/ke dokter terdekat. Ny. S sering tolong menolong begitu

juga dengan lingkungan sekitar.

61
4. StrukturKeluarga

a. Pola komunikasikeluarga

Pola komunikasi yang digunakan di keluarga Tn.S adalah komunikasi

terbuka. Mereka dapat mengungkapkan pendapatnya masing-masing.

b. Struktur kekuatankeluarga

Keluarga kalau ada masalah, yang memutuskan masalah adalah Tn. S.

Keputusan diambil dengan cara bermusyawarah bersama.

c. Strukturperan

Tn. S yang berperan sebagai kepala keluarga, sudah bisa

melaksanakan perannya dengan baik. Ny. S yang berperan sebagai ibu

rumah tangga, juga membantu Tn.S untuk mencari nafkah dengan

berjualan nasi pecel. An. F dapat berperan dengan baik di dalam

keluarga An. F yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA, bisa

melaksanakan peran sebagai anak usia sekolah dengan cukupbaik.

d. Nilai atau normakeluarga

Keluarga Tn. S apabila sakit, dibelikan obat di warung terlebih

dahulu. Jika dibelikan obat di warung belum sembuh, maka

diperiksakan ke Puskesmas/pelayanan kesehatanterdekat.

5. FungsiKeluarga

a. Fungsiafektif

Keluarga Tn. S kurang mengetahui tentang penyakit flek paru/TB paru

yang diderita oleh Ny. S. Tapi, Ny. S sewaktu sakit mau

memeriksakan diri ke pelayanankesehatan.

62
b. Fungsisosialisasi

Tn. S belum/sosialisasinya kurang dengan tetangga, saudara, maupun

orang lain. Ny. S mengajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup

mandiri dan hidup menerima apa adanya, dapat hidup dengan sabar.

c. Fungsi perawatankesehatan

Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit

TB Paru. Hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari /

mengetahui pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari penyakit

TB Paru. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga

terbatas karena kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit

respiratori.

d. Fungsiekonomi

Keluarga Tn. S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi

kebutuhan keluarga setiap hari. Ny. S mengatakan penghasilannya

jarang ada sisa tiap bulannya, sebaliknya kadang masih kekurangan.

6. Stres Jangka Pendek danPanjang

a. Stresor jangka pendek danpanjang

Ny. S merasakan ketakutan jika penyakitnya tidak bisa sembuh dan

harus mengulang pengobatan dari awal.

63
b. Kemampuan keluarga berespon terhadapsituasi/stressor

Apabila ada masalah, Tn. S biasanya selalu bersabar dan menyuruh

anggota keluarga yang lain untuk bersabar pula serta menyerahkan

semua kepada Allah SWT.

c. Strategi koping yangdigunakan

Dalam menghadapi suatu masalah, biasanya Tn.S berunding dengan

istri dan anaknya.

7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. S Ny. S An. F


TD 120/80 mmHg 100/60 mmHg 120/70 mmHg
BB 52 kg 38 kg 54 kg
TB 158 cm 153 cm 161 cm
Nadi 78 x/mnt 80 x/mnt 76 x/mnt
RR 16 x/mnt 22 x/mnt 20 x/mnt
Kepala Bentuk mesochepal Bentuk mesochepal Bentuk mesochepal
Rambut Warna hitam ada Warna hitam ke- Warna hitam, lurus,
ubannya, cukup merahan, agak ikal, bersih.
bersih, lurus. kering, kotor.
Mata Tidak ada Tidak ada gangguan Tidak anemis, tidak
gangguan penglihatan, anemis, ikterik.
penglihatan, tidak tidak ikterik
ada ikterik.
Hidung
Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret tidak ada
polip. polip. polip
Telinga Tampak kotor, ada Bersih, tidak ada Kotor, ada serumen,
serumen, tidak ada serumen, tidak ada tidak ada luka
luka. luka.
Mulut & Bibir cukup lembab Bibir kering, tidak Bibir lembab, tidak
Tenggorokan tidak ada stomatitis stomatitis, tidak ada ada nyeri telan
nyeri telan
Leher Tidak ada pem- Tidak ada pem- Tidak ada pem-
besaran kel. Tiroid. besaran kel. Tiroid besaran kel. Tiroid
Dada Simetris, vesikuler Simetris, tidak Vesikuler, simetris,
terdengar bunyi tidak terdengar
gallop, terdengar bunyi gallop
bunyiwhezing
Abdomen Datar, tidak ada Datar, bising usus, Datar, bising usus
luka terdengar normal, terdengar normal
tidak ada luka
Ekstremitas Berfungsi dengan Berfungsi dengan
baik tidak ada baik, tidak ada
kelainan kelainan
Kulit Sawo matang, tidak Hitam, kering, tidak Sawo matang,
ada alergi, bersih ada alergi, bersih bersih, tidak ada
Genital - - alergi
8. Harapan Keluarga

Tn. S menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di

lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin

melakukan kegiatan pengobatan/penyuluhan terhadap warga khususnya di

lingkungan RW. III Trimulyo.

2.2 ANALISADATA

No Data Fokus Masalah Penyebab

1 DS : Ansietas Ketidakmampuan
- Keluarga mengatakan Keluarga dalam
bahwa Ny. S merasa mengatasi kecemasan
khawatir dengan penyakit Ny. Sterhadap
yang diderita nya saat ini penyakit TB
- Keluarga mengatakan Paruyang dideritanya
bahwa Ny. S merasa takut
kalau penyakitnya menular
ke anggota keluarganya
dan masyarakat sekitar

DO :
- Ny. S tampak mengurung
diri dirumah
- Ny. S terlihat cemas akan
kondisinya
2.3 SKORING

Ansietas berhubungan dengan Ketidakmampuan Keluarga dalam

mengatasi kecemasan Ny. Sterhadap penyakit TB Paruyang dideritanya

Kriteria Skor

1. Sifat Masalah Aktual 3/3 x 1 = 1

2. Kemungkinan Masalah 1/2 x 2 = 1

dapat diubah Sebagian

3. Potensi dicegah Cukup 2/3 x 1 = 2/3

4. Menonjolnya Masalah 2/2 x 1 = 1

Segera Ditangani

Total 3 2/3
2.4 DIAGNOSAKEPERAWATAN
Ansietas berhubungan dengan Ketidakmampuan Keluarga dalam mengatasi
kecemasan Ny. Sterhadap penyakit TB Paruyang dideritanya

2.5 PRIORITAS MASALAH

Ansietas berhubungan dengan Ketidakmampuan Keluarga dalam

mengatasi kecemasan Ny. Sterhadap penyakit TB Paruyang dideritanya


2.6 RENCANA KEPERAWATANKELUARGA

Diagnosa Keperawatan Tujuan Khusus Evaluasi Intervensi


No Tujuan Umum (TUM)
Keluarga (TUK) Kriteria Standar Keperawatan
1 Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Keluarga dapat Verbal  Keluargadapat 1. Kaji penyebab
Ketidakmampuan Keluarga tindakan keperawatan mengatasi mengenal cemas pada pasien
dalam mengatasi kecemasan Ny. Ansietas kecemasan Pasien tanda-tanda 2. Jelaskan pada
Sterhadap penyakit TB cemas keluarga tentang
Paruyang dideritanya  Keluarga dapat pengertian,
menjelaskan tanda/gejala dan
penyebab cara mengatasi
cemas cemas pada pasien
 Keluargadapat 3. Bimbingkeluarga
menjelaskan untuk mengulang
cara mengatasi kembali apa yang
cemas dijelaskan oleh
perawat.
4. Beri pujian atas
jawaban yang
disampaikanoleh
keluarga.
2.7 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Tujuan Khusus


Tanggal.
Dx. (TUK) Implementasi Evaluasi Paraf
Jam
Kep.
Sabtu, 1 Keluarga 1. Kaji S: Keluarga Tn. S mengatakan
27-09- dapat penyebab kalau Ny. S sedikit
19 mengatasi cemas pada berkurangnya kecemasan
11.00 kecemasan pasien pada penyakit yang
Pasien. 2. Jelaskan dideritanya. Ny. S
pada mengatakan sudah sekitit
keluarga berani bertemu dengan
tentang masyrakat sekitar.
pengertian, O: Ny. S juga sudah terlihat
tanda/gejala mau berinteraksi dengan
dan cara warga sekitar
mengatasi A: Masalah teratasi sebagian
cemas pada P : Intervensi dilanjutkan
pasien - Intervensi dilakukan
3. Bimbingkel dengan kerjasama
uarga untuk dari keluarga Ny.S
mengulang
kembali apa
yang
dijelaskan
oleh
perawat.
4. Beri pujian
atas
jawaban
yang
disampaika
noleh
keluarga.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada
keluarga.
Pengkajian yang digunakan menurut Yura dan Walsh (1998) adalah : Tindakan
pemantauan secara langsung pada manusia untuk memperoleh data tentang klien dengan
maksud menegaskan kondisi penyakit dan masalah kesehatan.
Pengkajian merupakan suatu proses berkelanjutan, dimana pengkaji menggambarkan
kondisi/situasi klien sebelumnya dan saat ini sehingga informasi tersebut bisa digunakan
untuk memprediksi di masa yang akan datang.
Asumsi yang mendasari adalah keluarga sebagai sistem sosial, merupakan
kelompok kecil dari masyarakat. Friedman memberikan batasan 6 katagori dalam
memberikan pertanyaan-pertanyaan saat melakukan pengkajian :
A. Data pengenalan keluarga
B. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
C. Data lingkungan
D. Struktur keluarga
E. Fungsi keluarga
F. Koping keluarga.

Anda mungkin juga menyukai