HASIL PENELITIAN
Padang. Peneliti akan bekerja sama dengan para petugas ditempat penelitian. Waktu
penelitian dimulai dari survey awal dan pengambilan data awal pada tanggal 28
Maret 2019. Penelitian dilakukan dari tanggal 3 Mei 2019 sampai dengan 15 juni
2019. Wawancara dilakuka selama 11-60 menit terhadap partisipan. Partisipan pada
penelitian ini berjumlah delapan orang, karena pada partisipan kedelapan sudah
atau fenomena yang dirasakan oleh penderita kanker payudara terhadap dukungan
sosial yang diterimanya. Pemaparan hasil penelitian ini dibagi dalam dua bagian.
tingkat pendidikan partisipan adalah dari tingkat SMP sampai dengan S1.
Pekerjaan partisipan bervariasi yaitu IRT dan PNS. Awal mula partisipan
mendapatkan kanker payudara bervariasi antara 1-3 tahun, sebanyak enam orang
partisipan mengetahui mendapatkan kanker payudara lebih dari satu tahun, dua
orang partisipan mengetahui mendapatkan kanker payudara selama lebih dari dua
tahun tahun. Stadium kanker payudara yang diderita oleh partisipan juga beragam,
sebanyak satu orang partisipan mendapatkan stadium IIIb, tiga orang mendapatkan
stadium III , dua orang partisipan mendapatkan stadium II, dan dua orang
menyatakan tidak mengetahui stadium kanker yang dialami nya. Semua partisipan
minang.
Secara jelas karakteristik partisipan dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Partisipan
C. Analisa Tema
data hasil wawancara mendalam pada partisipan. Proses analisa data dimulai
Crpenter (2011) dalam Hasan (2018) tema muncul dimulai dari pembuatan
transkrip wawancara, hasil transkrip dibaca berulang kali dan mengutip pernyataan
yang bermakna dari setiap hasil transkrip kemudian menentukan kata kunci dan
mencoba menemukan makna dari kata kunci untuk membentuk kategori. Setelah
kelompok tema. peneliti membaca seluruh kategori yang ada, membandingkan dan
mencari persamaan diantara kategori yang serupa ke dalam sub tema dan tema.
Bagian ini secara rinci menjelaskan uraian 6 tema yang telah teridentifikasi
dari hasil wawancara. Tema-tema tersebut diantaranya adalah: (1) perasaan pada saat
kemoterapi mempengaruhi konsep diri dan aspek sosial, (3) dukungan dari keluarga
dan jaringan sosial, (4) dukungan dari tenaga kesehatan sebagai sumber informasi dan
dengan dukungan sosial yang didapatkan nya. Meskipun tema-tema ini dibahas secara
pengobatan
merupakan hal yang berat. Respon psikologisseperti sedih, cemas, takut, dan
1. Sedih
“deh ya ampun kalau perasaan, gak bisa lah awak membilang rasa, gimana
anak awak, ketek-ketek, sedih lah…….(ya ampun, kalau perasaan, tidak bisa di
gambarkan, gimana anak, anak masih kecil-kecil, ya sedih lah)…….(P4)”
“gimana ya, paling-paling ibuk tu sedih nya ngga bisa mengerjakan pekerjaan
perempuan, itu kan, walaupun anak, itu aja (pasien menangis)......(P5)”
2. Penolakan
“sekilas baa kok model iko nasib awak, kan membaca-baca diri awak gitu
kan…….. ( sekilas kenapa nasib ibuk seperti ini, membaca-baca diri ibuk gitu
kan.) ….
setelah ado penyuluhan tu, ante tetap bapikia, “ah, ndak ado do”kan gitu lo,
“iko cuman bangkak ndak mungkin iko kanker, jadi badiam-diam ajo dulu
kan”…. (setelah ada penyuluhan itu, ibuk tetap berpikir, “tidak mungkin” kan
gitu, “ini Cuma bengkak, tidak mungkin ini kanker”, jadi didiamkan saja dulu)
….(P1)”
“mancaliak urang tu.. Dehh,.. kanapo awak bisa kanai kanker, urang tu ndak
yo? aa... gitu.. jadi itu lah……..(duh, kenapa kita bisa terserang kanker, kok
orang tidak ya?begitu lah)…..(P2)”
3. Takut
“ibuk takuik, beko seandainyo ibuk maningga, tu apak nyo babini, tu anak ibuk
samo sia?.......(ibuk takut.. nanti seandainya ibuk meninggal, bapak kan
menikah lagi, terus anak ibuk sama siapa?)….(P2)”
“awal mulo kanai kanker tu, baa gitu raso nyo, takuik gitu, iko kan kanker,
penyakit yang mematikan, itu makaonyo agak takuik awak, kalau mati baa beko
anak awak, nyo ketek-ketek baru… (awal mula kena kanker itu, gimana gitu
rasanya, takut gitu, ini kan kanker penyakit yang mematikan, makanya ibuk
agak takut, kalau ibuk mati, bagaimana anak ibuk, mereka masih kecil-kecil)…
(P4)”
“sebelumnya kan memang sudah ada, waktu itu kan kecil, tapi ibuk merasa takut
mau dioperasi, terus pasti akan dikemo, ndak kuat rasanya….(P5)”
4. Banyak pikiran
“kepikiran, yang mati ko kan iyo ndak tatakok dek awak do…(kepikiran, mati
kan kita tidak ada yang mengetahui)…(P6)”
“ibuk mah, mmmmm.. banyak pikiran...gak liat anak dewasa, kalau pendek
lah umurnya gitu......(P8)”
5. Biasa saja
“ndak, biasa aja kan ibuk lah tau, kalau di susu tu kan berarti alah kanker
payudara, jadi ibuk alah tau, dakbaa do, biaso se ibuk nyo…..(nggak, ibuk
biasa saja, ibuk sudah tahu, kalau di payudara itu kan, bererti kanker
payudara, jadi ibuk sudah tahu, tidak apa-apa, biasa saja)…….(P3)”
1. Cemas
“iyo, cemas gitu a, soal nyo kan gitu, setiap biasonyo, orang kampuang kan
bilang kan gitu, setiap kanker payudara tu kalau udah dioperasi jarang
orang yang hidup….. (cemas gitu, soalnya kan gitu, biasanya orang
kampong kan bilang, kanker payudara itu kalau sudah dioperasi jarang
orang yang bisa hidup banyak yang meninggal)…..(P1)”
“Kalau cemas tu gini, cemas awak tu, awak kan masuk rumah sakik,
cemas awak tu kan ini belum diangkat habis jadi awak cemas…….(kalau
cemasnya itu begini, cemas ibuk tu, ibuk kan masuk rumah sakit, terus ini
(payudara) juga masih belum diangkat habis)……(P4)”
“yang katigo awak mintak lai, alah tu, ndak usah lanjuik kemo ko, ndak
talok lai……(yang ketiga, ibuk yang mintak, sudah lah, tidak usah
dilanjutkan kemo ini, tidak kuat lagi) …(P4)”
3. Pasrah
“pokok nyo ante alah pasrah, mau apopun yang akan tajadi jo diri ante,
ante lah menyerahkan nyo ka nan satu…(pokok nya ibuk pasrah,
apapun yang akan terjadi kepada diri ibuk, ibuk sudah menyerahkan
nya kepada tuhan)….(P1)”
a. Gejala fisik
5. Diare
7. fatigue
“saminggu setelah kemo tu ante dak bangun dari tampek tidua tu do,
di tampek tidua ajo tu, pasandian ko panek-panek, sado tulang ko
kan, lamah… (seminggu setelah kemo itu, ibuk tidak bisa bangun,
ditempat tidur saja, persendian capek, semua tulang, lemas)… (P1)”
“memang awak agak-agak apo, stek, gak latiah gitu… (memang ibuk
agak lelah))… (P3)”
“yooo, nafsu makan jadi kurang lo… (iya, nafsu makan jadi
berkurang) … (P1)”
9. kerontokan rambut
“iyo, iko a, rontok, lah rontok diawal kemo ka duo…(iya, ini sudah
mulai rontok smenjak kemo kedua)...(P1)”
“cuman ya itu, yang kemo itu, yang namanya rambut rontok memang
iya…..(P3)”
“semenjak minum obat kemo tu, jari-jari ibuk ni luka, jari kaki, jari
tangan, ujung-ujung nya…..(P3)”
b. Aspek sosial
c. Konsep diri
“iyo kalau di cermin awk kan, ado raso ibo hati awak gitu ha,
bantuak apo lah awak ko kan, ado lah raso sadiah awak tu ha,
mancaliak tubuah awak ko ha lah banyak ka kurangan…..(kalau
dicermin ibuk kan ada rasa sedih ibuk gitu, gimana lah penampilan
ibuk, ada lah rasa sedih ibuk tu, melihat tubuh ibuk tu kan, sudah
banyak kekurangan).... (P1)”
“awak rang kampuang barek raso nyo, sadiah betu a anggota wak
tabuang sadoalah ee
(kita kan orang kampong, berat rasanya, sedih gitu, anggota
(payudara) ini kalau diangkat kedua nya)....(P6)”
“ndak masalah samo ibuk do, ndak ibuk pakai anu, pakai jilbab ajo
gitu
( ngga masalah sama ibuk, ibuk kan pakai itu, pakai jilbab aja).....
(P2)”
“kalau ibuk ngga, ngga ada rasa malu, ibuk kan “mengangkat ini
(payudara)” kan gara-gara ada penyakit, gitu lah.....(P4)”
“menerima, menerima, ibuk ngga pernag, gimana ya, ibuk ngga
pernah oooo ibuk kekurangan itu (organ payudara) ngga, malah
ibuk semangat, mudah-mudahan ngga ada lagi penyakit yang itu
(kanker payudara) .....(P5)”
“ngga ada, biasa aja, ngga ada ibuk pikirkan, harus di buang, tidak
apa-apa, aa.. cuman yang ibuk pikirkan sehat aja, secepat ya, itu
ajakan.....(P7)”
Tabel 4. 3.. Analisa tematik efek samping kemoterapi mempengaruhi konsep diri
dan aktivitas harian
3. Dukungan keluarga dan jaringan sosial
peran penting dalam proses perawatan pasien kanker payudara. Dari hasil
mereka merasa lebih berarti. Pada penelitian ini dukungan biasanya diberikan
oleh suami, anak, orang tua, kakak dan daik, ipar dan mertua berupa perhatian
“nggak, malah bapak yang menyarankan, dulu ibuk juga ndak mau,
takut operasi ini, takut, takut, makanya membesar, bapak lah yang
membujuk – bujuk ibuk kan,operasi lah, ndak apa-apa, walaupun
ndak ada (payudara), yang penting, kalau orang padang kan pamggil
uda, uda tetap sayang ,.....(P3)”
“mmm, ndak lah pokok nya kan dia (suami) penyakik awak tu,
dibuang payudara sebelah, nggak jadi masalah sama dia, pokoknya
semangat terus ibuk dikasih nya, yang penting, ibuk kan sudah hilang
(dibedah) sabalah payudara awak ko, kalau ada rasa iri samo teman-
teman nyo.., tapi nyo (suami) ndak peduli orang nya, nyo tau
panyakik awak (dia tahu penyakit ibuk) pokoknya ya, dikasih
semangat aja ibuk terus, ndak ditinggalkan....(P4)”
“pokok nya kalau misal nya, kayak ibuk kan ngga kuat lagi. jadi kan
kalau ibuk ngga kuat, minta tolong aja sama dia (suami), itu dia
bilang, antar ibuk berobat, karna bapak sudah pension, ya bapak
yang urus semua .....(P5)”
“yang penting ama bisa lah oooo, maapo te, tesya, nyo kan tesya
namonyo, tesya nantik, nyo kan sekarang baru tingkat satu tu, semester
dua baru kan, yang penting mama bisa lah maliek tesya nantik
wisuda, marasokan lah baa pitih tesya nantik kalau lah karajo kecek
anak kan, soal apo, jan ama pikian nak, istirahat
(yang penting mama bisa lah oo,…te.. tesya, nama nya tesya, nanti,
sekarang kan dia baru tingkat satu, semester dua, yang penting mama
bisa lah melihat tesya nanti wisuda, berhasil kan, gimana, gaji tesya
nanti kalau udah kerja kata anak kan, maslah apa, jangan mama
pikirkan ya, istirahat).....(P3)”
“kalau anak ibuk... alhamdulillah itu yang ibuk rasoan kini ko, taraso
na anak kini ko...ibuk ndak pernah sakik , dak pernah dirawat.. kini ko
lah anak tu nan maurus a..... (kalau anak ibuk alhamdulillah, yang ibuk
rasakan sekarang, terasa sekali hadirnya anak, ibuk tidak pernah sakit,
tidak pernah dirawat... sekarang anak lah yang mengurus)....(P6)”
“mama harus sembuh, mama harus sehat, mama banyak makan, kita
pergi jalan-jalan, kita kepantai ya ma, kita beli mainan ya ma.....(P8)”
“kalau ibu nyo jago nyo makanan ibuk, iko dak buliah, itu dak
buliah, kalau bisa ibuk yo anuu, sehat kalau bisa, itu dijago
makan…..(kalau ibu, dia jaga makan ibuk, itu tidak boleh, ini tidak
boleh, dijaga makanan )…..(P2)”
“iyo lah, semangat dari urang tuo ibuk,mandukung ibuk, manyuruah
untuak barubek……(iya lah semangat dari orang tua ibuk,
mendukung ibuk, menyuruh untuk berobat)......(P4)”
“gimana caranya sehat, minum banyak, kasih makan, ndak mau,
dibujuk-bujuk gitu, makan nasi, mau apa? mau makan apa? minum
air putih jangan kurang, obat kemo tu kan keras, harus banyak minum
kan, kontrol.. kan kalau makan apa lagi, buah nya apa yang mau?
wortel, tomat, gak ditinggalin selama lima bulan......(P8)”
“ya gimana ya, waktu ibuk operasi tu kan, (partisipan menangis) dia
kan yang menunggu ibuk, menunggu di rumah sakit, dialah yang ngasih
semangat ibuk…(P5)”
5. dukungan dari ipar
banyak nyo kisah-kisah anu tu, survivor kanker tadi kan, di anuan
nyo, di print nyo suruah baco gitu kan. ado termotivasi mancaliak
urang yang pejuang-pejuang kanker yang lain tu kan……… (dikasih
nya kisah-kisah dari internet, di internet kan banyak kisah-kisah
survivor kanker tadi kan, terus di print kan sama adik kan, disuruh
baca gitu kan, ada termotivasi nengok orang yang pejuang kanker
yang lain itu kan. )….(P2)”
1. orang tua
“itu nio dibantu samo keluarga 20 juta, mm “ti, iko ado patikan
sawah, ibu samo uan, samo ante, dari kami 20 juta” kato nyo gitu
(itu mau dibantu sama keluarga kemaren 20 juta, mmmm yaa “ti, ini
ada a’patikan sawah’ ibu sama om, sama tante, dari kami 20 juta”
kata nya gitu)….(P2)”
“dikasih nyo awak sabidang tanah, pokok nyo amak awak lah tibo
nyo,dikasih nyolah awak sabidang tanah,nyo kasih nyo lah awak
sabidang tanah, pokok nyo anak langsuang barubek, sampai baranti
kato pak ditor, jadi dijual nya lah apo oooo, tanah tu, nah itu lah
biaya untuak erobat …..(dikasih nya (ibu)lah ibu sebidang tanah,
pokok nya dikasih sebidang tanah, sama ibu ibuk, pokok nya ibuk
langsung berobat, sampai selesai kata dokter, jadi dijualnya tanah, itu
lah biaya untuk berobat kesini)..(P4)”
2. suami
“suami ibuk pokok nya semangat, perekonomian kan susah, macam
dari pasaman kasiko, (seperti dari pasaman kesini kan butuh biaya,
kalaurumah sakit kan Alhamdulillah BPJS, tapi klau untuk berobat
kesini kan dibilang sama suami, antian ajo lah, bia uda yang mancari
(tenag saja biar uda yang cari uang))…..(P4)”
c. dukungan dari jaringan sosial
” saling curhat, beko nyo curhat lo ka awak kan, apo yang dirasokan
nyo beko awak mintak pulo kan, baa caro nyo, giko-giko ma.. maa...
supayo awak oooo, kuat, kan gitu manghadapi iko, musibah yang
tibo di awak ko kan gitu, tu beko kawan tu maagiah saran lo ka awak
kan, tu beko kok ado lo di awak beko awak berbagi lo gitu ka inyo,
aaaa.. gitu, berbagi sama-sama penderita yo nak………(saling curhat
sama mereka, terus nanti mereka juga curhat sama ibuk kan, apa
yag dirasakan nya, nanti ibuk minta gimana cara nya, gini-gini,
supaya ibuk ooo kuat kan gitu, manghadapi ini, musibah yang ada
sama kita, terus nanti itu kan ada teman memberikan saran ke ibuk
kan, terus nanti kalau ada yang dari ibuk, kan ibuk bagi juga, berbagi
juga itu sama mereka, aaa gitu, berbagi sesama penderita kan)………
(P1)”
” missal nyo kan adoh anu, kan berbagi pengalaman kan banyak
macam pasien ko, adoh yang takuik, sudah nanyo gitu, ndak takuik,
ndak namuah di kemo gitu , kan ado lo yang kek, kan saling
mengasih dukungan……..(misalnya kan ada, berbagi pengalaman,
kan banyak macam nya pasien ini kan, ada yang takut, nanya-nanya
gitu, takut, ngga mau di kemo gitu… saling-saling mengasih
dukungan lah, ngga mau menjatuhkan gitu, ngga usah lah dikemo,
kan seperti ada yang, pokok nya saling mengasih dukungan )…….
(P2)”
“orang lingkungan ado juo gitu tetangga awak kan dating ka rumah,
ngasih-ngasih semangat awak, ado.. banyak gitu.. kan ante sarupo
iko, kan ado lo raso, simpati nyo samo awak gitu, jadi “ndak baa do
uni” kecek nyo “operasi ajo lah uni, indak baa do” kato nyo
(orang lingkungan ada juga gitu tetangga kita kan yang datang ke
rumah, ngasih-ngasih semangat ibuk, ada.. banyak gitu.. kan ibuk
seperti ini, kan dia juga ada rasa, simpati gitu sama ibuk, jadi “ngga
apa-apa uni” katanya “operasi aja uni, ngga apa-apa” kata nya)……
(P1)”
“missal nyo kan kalau ado baralek, “ndak usah lah ti kau kan sakik,
duduak ajo lah”………(Misal nya kalau ada baralek (pesta), “ngga
usah bantuin ti, kamu kan sakit, duduk aja lah” …….(P2)”
“Pas selesai operasi rame-rame kerumah sakit ada, Cuma sekedar
itu aja kan, tapi sampai sekarang ngga ada, paling-paling kalau
ketemu di jalan itu, aa udah berangsur sehat E ya, udah alhamdulillah,
sekedar itu aja…..(P5)”
menjalani pengobatan
1. informasi kemoterapi
“aa, habis dioperasi kan ada di kemo, ada di, di apa namanya tu, di
sinar, ada terus kan dibilangnya gitu(dokter), kalau minum obat
itu(kemo) ya, wajah akan menghitam... (P3)”
“kata dokter, cuman kalau obat yang ini (obat makan) kalau
seandainya dikemo, misal nya kemo yang pertama, kemo yang
kedua, kan cek darah, cek darah cek trombosit, kalau ada yang
kurang, itu kan disuntik dibagian pusar...... (P4)”
kan sebelum kita kemo itu kan kita udah di kasih tau sama dokter,
dalam kemo pertama enamkali, kalau dapat, ooo, penuh semua.....
(P5)”
2. informasi pasca operasi
kalau kata dokter kan, harus digerakkan semua badan, tangan ini,
di, setelah operasi sekarang, besok kita harus di tinggi kan, kalau
ngga diluruskan tangan kita keatas, bengkok tangan kita, gitu kata
dokter tu, harus diluruskan, aaa, kalau masih sakit, luruskan pelan-
pelan, masih sakit juga angkat pelan-pelan lagi, tiap hari, biar ngga
kaku.......(P7)”
“obat nya ini buk, ada waktu ibuk apa, minum obat ini, kalau minum
obat ini buk efek samping nya ini ya buk, dikasih tau sama perawat
tu.......(P3)”
“sabalum itu kan memang ado penyuluhan, dari apo ado kan, puskesmas,
alah ado partamo awal ante kena, kanai apo tu kanker payudara tu…
(sebelum itu kan memang ada penyuluhan, dari apa ada akan, puskesmas,
sudah ada pertama kali ibuk kena, kena kanker payudara itu)…(P1)”
kalau dari perawat ya gini aja waktu di rumah sakit, ibuk minum air putih
banyak-banyak, makan sayur, makan nasi, nasi kurang, kurangin makan
nasi banyak-banyak, makan sayur makan buah itu aja kata perawat.....
(P4)”
“ibuk dak usah ibuk pikirkan ya, yang penting ibuk sehat, kek gitu-
gitu aja dokter bilang kan.....(P3)”
“jadi ibuk dokter nan mangemo ibuktu gitu juo, “ibuk harus
menguatkan semangat ibuk ”katanya…..(jadi ibuk dokter yang
mengkemo ibuk tu gitu juga, “ibuk harus menguatkan semangat ibuk”
kata nya).....(P4)”
2. Dukungan dari perawat
“jadi betu kecek bidan rumah sakik... kalau ndak bakemo kini ibuk
nantik baa-baa ibuk, baulang kemo samulo baliak, baa rancak dek
ibuk? cek e.. dak mati gai urang dek kemo tu do... di agiah nyo
semangat
(jadi gini kata perawat di rumah sakit... kalau tidak di kemo
sekarang nanti ibuk giman-gimana, diulang lagi kemo dari awal,
bagaimana buk?..orang tidak akan mati karna kemo itu buk….
diberi semangat).....(P6)”
“bukan karna obat kita sembuh tapi karna semangat, ada perawat
disana tu bilang. bukan karna obat kita sembuh, tapi karna
semangat.....(P8)”
b. penyamaian
informasi dalam
bentuk
penyuluhan
Tabel 4.5. Analisa tematik dukungan dari tenaga kesehatan sebagai informasi
dan semangat menjalani engobatan
payudara, semua partisipan merasa bahwa diri mereka sedang diuji oleh tuhan.
keadaan sakit, hal ini disebabakan karena kepercayaan yang telah dibentuk oleh
” apo nan adoh dek ibuk, ibuk sarahan ka nan satu, iko..iko...iko..
(apa yang ada sama ibuk, ibuk serahkan kepada tuhan)....(P6)”
” jadi kan kalau wak diagiah panyakik, dokter suruah pai ko, berarti,
dokter, anu tuhan masih sayang samo awak
(jadi kalau kita diberikan penyakit dokter suruh pergi, eh berarti tuhan
masih sayang sama ibuk).......(P2)”
” tapi renungan lah dek awak kan,berarti tuhan sayang ka awak, nyo
agiah nyo ujian. ...(renungan untuk kita, berarti tuhan masih saying,
diberimya ibuk ujian)....(P8)”
“ante taruih kan solat malam kan, (ibuk selalu kan solat malam).......
(P1)”
” kalau ibuk bangun malam, solat malam, kadang kan minum obat ini
kadang mata ini ndak mau apa tidur aha kalau minum obat ini kan,
(menangis).......(P3)”
” lanjut, lanjut, sasudah operasi lanjut, langsuang solat, bisa, diusahokan,
kalau indak bisa tagak, duduak, baa caro bisa, pokok nyo solat jo
taruih……(lanjut, setelah operasi lanjut, langsung solat, bisa, ya
diusahakan, kalau ngga bisa berdiri ya duduk, gimana bisa nya, pokok
nya solat aja terus).......(P4)”
c. peningkatan
aktivitas ibadah
1. sembuh
“jadi ibuk nio sembuh gitu kan, jadi bisa manggadangan anak (Jadi
ibuk ingin sembuh gitu kan, jadi bisa membesarkan anak)......(P2)”
“yaaa, harapan ibuk ya lekas sembuh aja jangan, balik lagi penyakit
itu, ibuk dan keluarga rukun semua nya, dengan anak-anak dengan cucu,
itu aja.......(P7)”
PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan
lebih lanjut dari hasil penelitian ini terutama bagi pendidikan keperawatan, pelayanan
A. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan enam tema utama, yaitu perasaan saat
kemoterapi mempengaruhi konsep diri dan aktivitas harian, dukungan dari keluarga
dan jaringan sosial, dukungan dari tenaga kesehatan sebagai informasi dan semangat
pengobatan
pikiran dan ada beberapa yang mengatakan biasa saja. Perasaan tersebut
dapat terjadi karena adanya respon psikologis dari stress akibat kanker
dialami. Perasaan sedih terjadi karena merasa khawatir dengan masa depan
anak dan merasa akan meninggalkan anak disaat anak-anak mereka masih
kecil kemudian berpikiran bahwa anak tersebut akan tumbuh tanpa adanya
figure seorang ibu.. Menurut Barros, A.E.S., et.al (2018) setelah terdiagnosa,
penderita akan cenderung lebih peduli kepada anak nya, bagi mereka situasi
ini adalah situasi yang sangat menyakitkan karena merasa bahwa mereka tidak
memposisikan diri dengan kondisi sakit dan dengan peran yang dimiliki
wanita dalam keluarga diungkapkan oleh salah satu partisipan. Hal ini
kanker payudara, perubahan peran yang bersifat situasional yang dialami oleh
dijalani. Hal serupa juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Keesing, S., et.al. (2018) akibatkanker payudara yang terjadi pada wanita
adalah terjadinya perubahan peran sebagai orang tua, pasangan, teman, dan
terburuk yang selalu ditemui pada pasien penyakit kanker adalah perasaan
takut. Tingkat ketakutan yang tinggi yang dialami oleh partisipan disebabkan
untuk hidup akan lebih sedikit, juga penyakit kanker dirasa menjadi beban
S (2016), ketakutan yang timbul pada diri penderita kanker payudara dipicu
penyakit itu sendiri, kefatalan ini diartikan juga sebagai kematian. Namun ada
terdiagnosa kanker payudara respon yang dia tunjukkan adalah biasa saja,
tidak ada perasaan takut dan cemas ketika terdiagnosa kanker payudara.
berlangsung lama, namun dengan kondisi yang seperti itu, partisipan mau
begitu, tetap masih ada dari beberapa partisipan yang mengaku masih
terbawa oleh perkataan tersebut sehingga menjadikan semua hal itu menjadi
dalam menilai kondisi kesehatan nya, hal ini tergantung dengan pola pikir dan
mempengaruhi adaptasi.
dan ikhlas. Sikap pasrah muncul apabila seluruh potensi akal budi, berusaha
tujuan agar diberi kesempatan oleh yang maha kuasa untuk merasakan
kepada tuhan biasanya memiliki kepuasan hidup dan mempunyai rasa optimis
dan dapat memicu sikap penerimaan kondisi yang telah terjadi. Menurut
muntah pada tiga hari pertama di ungkapkan oleh hampir dari semua
partisipan, hal ini terjadi karena partisipan dalam penelitian ini adalah
siklus pertama sehingga sensasi mual, muntah pusing dan fatigue sering
dirasakan. Hal serupa diungkapkan oleh Shinta & Surarso, (2016), yang
kemoterapi yang kedua. Diare yang dirasakan oleh bebrapa partisipan karena
konsumsi obat tambahan dan mendapatkan efek samping pada kulit sperti
luka diujung jari dan terdapat beberapa ungkapan seperti sakit persendian.
Menurut Aslam M,S et.al (2014) dalam penelitian nya yang dilakukan di
mual dan muntah, sensasi mulut kering, diare, kerusakan kulit dapat
aktivitas sehari-hari.
Dari aspek sosial gambaran yang diungkapkan oleh beberapa
peforma nya sebagai seorang perempuan. Menurut Keesing, S., et.al. (2018)
dalam penelitian nya, akibat kanker payudara yang terjadi pada wanita adalah
lain nya.
Menyadari bahwa payudara memiliki fungsi yang sangat vital bagi seorang
merasa terguncang karena mereka menyadari telah menjadi wanita yang tak
lengkap, mereka mungkin merasa telah cacat atau rusak atau merasa sangat
tidak bahagia karena tubuh mereka tidak sempurna dan tidak simetris lagi. Hal
bagian penting dalam diri mereka hilang karena adanya prosedur operasi. Hal
ini juga di paparkan dalam penelitian sebelum nya oleh Kocan, S & Gursoy, A
(2016) perempuan penderita kanker payudara seringkali memiliki pandangan
negatif terhadap diri mereka karena sebagaian dari mereka telah hilang.
akan berbeda-beda, hal ini sesuai dengan cara pikir yang mereka miliki.
lakukan oleh beberapa partisipan. Hal ini juga diungkapkan oleh penelitian
sebelum nya Bagheri & Mazaheri (2015) semua tergantung dari keputusan
beradaptasi dengan kondisi yang dialami akibat efek samping pengobatan. Hal
agar terlihat seperti orang normal pada umum nya. Hal ini serupa
diungkapkan dalam penelitian sebelum nya yang dilakukan oleh Kocan, S &
kehidupan pasien kanker payudara. kondisi sakit yang dialami oleh penderita
suatu hal yang penting bagi penderita kanker payudara, seperti memberikan
dan merupakan bentuk nyata dari dukungan bagi perempuan penderita kanker
mengontrol emosi dan dukungan nyata atau tangible bagi wanita dengan
kanker.
(2017) menikah dapat membuat penderita kanker payudara dapat lebih positif
beda. Dukungan yang diberikan oleh suami seperti rasa perhatian, kasih
saying dan dapat menerima kondisi partisipan menjadi suatu penghargaan dan
beradaptasi dengan kondisi fisik yang baru. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Salakari, M., et.al (2017), dukungan dari pasangan dapat
membantu kesuksesan dalam adaptasi pasien dalam menghadapi kanker
dalam menjalani prosedur pengobatan dan bertahan dengan kondisi baru nya.
Hal ini juga dipaparkan dalam penelitian sebelum nya oleh Salakari, M., et.al
(2017) penderita kanker payudara akan memiliki koping yang baik terhadap
penyakit nya apabila mereka telah menikah, tinggal dengan keluarga, dan
memiliki anak.
Dukungan yang diberikan oleh keluarga seperti dari orang tua, mertua,
ipar, kakak dan adik membuat penderita kanker payudara tidak sendiri dalam
menjalankan kondisi baru yang dialami nya. dukungan yang diberikan orang
tua kepada anak berupa kasih sayang dan perhatian secara emosional
pola makan anak nya yang telah terdiagnosa kanker menjadi bentuk ungkapan
kasih saying dan perhatian yang dapat ditunjukan oleh seorang ibu terhadap
anak. Menjaga anak agar tetap sehat dan dapat melanjutkan kehidupan layak
nya sediakala.
karena itu keberadaan keluarga disekitar pasien menjadi hal yang sangat
dibutuhkan oleh pasien dalam beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas.
yang dirasakan pasien, dengan berada disekitar pasien selama kondisi sakit
yang dialami adalah suatu hal yang sangat berharga dari sekedar ucapan.
dengan keluarga setelah terdiagnosa lebih dekat dan merasa bahwa dukungan
(immediate family) dan juga berasal dari extended family. Seperti yang
dalam penelitin nya yaitu salah satu hal yang esensial dalam support penderita
penderita kanker payudara yang dalam hal ini adalah perempuan minang
yang lebih baik, sudah seharus nya membantu kerabat yang kurang beruntung.
jordania dukungan financial akan diberikan oleh suami dan keluarga, sesuai
dengan kebudayaan yang mereka miliki bahwa suami adalah orang yang akan
terlepas dari pengaruh lingkungan nya, Dukungan dari teman dan kelompok
partisipan beradaptasi dengan kondisi sakit yang di alami nya sehingga dapat
membuat partisipan merasa dirinya sangat berarti bagi lingkungan sosial yang
dimiliki nya Salah satunya adalah dukungan dari teman dimaknai dapat
oleh keluarga dan teman adalah hal yang penting. Memberikan dukungan
dukungan yang berbeda, karena perasaan memiliki nasib yang sama sehingga
dapat membentuk bonding dan rasa saling mengerti antara satu dengan yang
lain nya. Seperti yang diungkapkan oleh Drageset, S., et.al. (2015) dalam
dan setiap penderita memiliki kisah mereka masing-masing sehingga hal ini
bahwa dukungan sosial yang diterima secara signifikan oleh penderita kanker
dan psikologis.
dukungan dari tenaga kesehatan, selain itu salah satu kebutuhan klien kanker
dokter. Selain itu, informasi penggunaan obat yang dalam hal ini seringkali di
kanker payudara. Oleh karena itu tenaga kesehatan berperan penting dalam
kanker payudara.
spiritual yang dimiliki menjadi salah satu bentuk adaptasi dan membantu
menerima kondisi sakit yang mereka alami. Kepercayaan terhadap yang maha
adanya masalah maka disitulah ada suatu solusi yang akan diberikan.
Kepasrahan yang timbul karena proses percaya kepada tuhan, bahwa tuhan
dan berserah kepada tuhan dan menganggap semua cobaan adalah bentuk
kasih saying tuhan kepadda hamba. Bentuk dukungan spiritual juga dapat
dilihat dari kedekatan partisipan dengan tuhan seperti yang telah mereka
yang mereka alami adalah salah satu bentuk kasih sayang tuhan kepada nya.
mereka dari penyakit yang mereka alami. Temuan yang sama juga di paparkan
menyayangi nya.
ceramah agama. Hal ini dijadikan sebagai bentuk ekspresi kedekatan kepada
tuhan agar dapat merasa tenang dan tentram walaupun dalam kondisi sakit.
penderita kanker payudara akan lebih aktif dalam kegiatan ibadah sebagai
metode koping dan akan lebih tenag dengan ketentuan takdir yang mereka
miliki.
Harapan agar dapat sembuh dan penyakit yang dialami tidak muncul
merawat anak merupakan hal yang sangat diinginkan oleh semua penderita
mereka derita.
dari adanya dukungan sosial yang diberikan oleh orang terdekat dalam hidup
nya. Dukungan sosial memiliki arti yang sangat bermakna bagi setiap
B. Keterbatasan Penelitian
didapat.
2. Peneliti tidak menampilkan foto dan video yang menggambarkan subjek lebih
perlihatkan pada orang lain walaupun peneliti seudah membujuk dengan baik
3. Keterbatasan lain yang peneliti temukan adalah dari kondisi partisipan, ada
nya adalah karena adanya kebisingan dan jarak kursi peneliti dan partisipan
yang tidak dapat diatus sesuai keinginan menyebabkan kualitas rekaman yang
kurang baik.
survivor kanker payudara, dimulai dari respon survivor kanker payudara pasca
sosial.
sub tema yang muncul didalam penelitian ini dapat digunakan oleh
perawat untuk melakukan tindakan keperawatan yang berkaitan dengan
dukungan sosial.
adaptif.
Keenam tema ini dapat dijadikan data dasar bagi peneliti selanjutnya yang
data.
4. Bagi masyarakat
payudara.