Anda di halaman 1dari 4

Tugas Core Value Berakhlak

Berorientasi Pelayanan
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Melakukan assessment awal pasien baru pada pasien dan keluarga, mengkaji kebutuhan pasien
secara bio, psiko dan spiritual untuk mendapatkan data yang akurat sehingga dapat diberi asuhan
keperawatan yang holistic.

 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.


Ramah dalam memberikan pelayanan dengan menerapkan 5S (senyum, sapa, salam, sopan dan
santun). Ketika pasien dan keluarga menanyakan kondisi kesehatan terkini maka saya sebagai
perawat akan menyampaikan informasi dengan kata-kata yang sopan dan mudah untuk dipahami.
Cepat tanggap dalam merespon keluhan pasien
Ex: ketika ada laporan cairan humidifier oxygen sudah sedikit dan mengganggu aliran oxygen pada
pasien, maka saya sebagai perawat akan menghampiri pasien dan menambah air oxygen serta
mencek kapasitas O2 yang tersisa untuk memastikan kebutuhan oxigenasi pasien tercukupi.
Solutif
Memberikan solusi atas permasalahan pasien
Ex: ketika keluarga pasien melapor aliran infus macet, tangan yang di infus bengkak dan terasa
nyeri, maka saya sebagai perawat akan menemui pasien yang bersangkutan untuk melihat kondisi
infus, jika terjadi phlebitis maka solusi yang di berikan kepada pasien dan keluarga adalah
memasang pasien baru agar therapy parenteral dapat terus dijalankan.
Dapat diandalkan
Ketika pasien mengalami kebingungan dengan alur pendaftaran di poli klinik, maka saya sebagai
perawat menjelaskan dan jika masih kebingungan maka akan mendampingi.

 Melakukan perbaikan tiada henti


Unit tempat saya bekerja rutin melakukan rapat ruangan bersama Karu, Katim, dan rekan kerja lain
nya sebulan sekali dengan topic pembahasan seputar pelayanan kepada pasien.
Ex: membahas mengenai pengisian status pasien dengan lengkap, pemberian informasi seputar
perawatan di unit serta mengorientasikan pasien dan keluarga.
Akuntabel
 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas
tinggi.
Ex: melakukan tugas dengan prinsip “dokumentasikan apa yang dilakukan dan lakukan apa yang di
dokumentasikan” seperti sebelum tindakan pemberian obat pada pasien, memastikan no. medical
record yang tertera pada gelang penanda pasien sama dengan blanko yang ada di etiket obat pasien
yang bersangkutan.

 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Ex: Memastikan peralatan medis seperti monitor, infus pump, syringe pump, dalam keadaan mati
setelah pasien pulang atau ada order dokter penanggung jawab untuk tidak digunakan lagi pada
pasien.

 Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.


Ex: Memastikan surat tanda registrasi dalam keadaan aktif ketika bekerja agar tidak terjadi
malpraktek.

Kompeten
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
Ex: mengikuti rangkayan kegiatan yang dilakukan di Unit kerja yaitu diskusi refleksi kasus, yang
diangkat dari permasalahan yang paling banyak ditemukan di lingkungan kerja, membuat
rancangan proposal bersama tim dan di diskusikan untuk mendapatkan solusi serta implementasi
tindakan dan pelayanan untuk kemudian di presentasikan.

 Membantu orang lain belajar.


Seiring berkembangnya teknologi maka pengurusan STR sudah dapat dilakukan secara online.
Ex: ketika ada rekan kerja yang meminta bantuan atau bertanya mengenai pengurusan E-STR maka
dengan senang hati memberikan bantuan.

 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.


Memberikan perasaan aman dan nyaman kepada pasien dan keluarga adalah salah satu indicator
pelayanan keperawatan, untuk menumbuhkan perasaan itu sikap saya sebagai seorang perawat akan
memberikan pelayanan yang berkualitas, ramah, peduli, serta peka dengan kebutuhan pasien.
Harmonis
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Memberikan pelayanan keperawatan yang setara pada pasien, tidak membedakan pelayanan
berdasarkan kelas Bpjs yang dimiliki. Tidak membedakan pelayaan pada pasien berdasarkan latar
belakang pekerjaan.

 Suka menolong orang lain.


Ex: ketika berdinas di satu shift, salah satu pasien dari rekan kerja mendapatkan therapy baru dari
dpjp, yang mengharuskan pemasangan alat-alat kesehatan yang banyak, maka dengan kesadaran
diri membantu rekan satu shift untuk memasang alat dan therapy tambahan agar meringankan
pekerjaan nya.

 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.


Menerapkan prinsip “kato mandaki, kato malereng, kato mandata” di lingkungan kerja dengan
range umur yang beragam agar tidak terjadi perpecahan dan saling menjaga perasaan.

Loyal
 Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Bersikap disiplin seperti tidak datang terlambat serta melakukan absensi tepat waktu.

 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara


Jika terdapat isu mengenai salah satu oknum atau kejadian yang hangat di tempat kerja maka tidak
menjadikan hal tersebut sebagai topic pembicaraan dengan orang lain.

 Menjaga rahasia jabatan dan Negara.


Berkomitmen pada sumpah profesi seperti tidak membocorkan informasi pasien kepada orang
lain.

Adaptif
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
Ikut serta menjalankan perubahan dalam pengumpulan evaluasi kepuasan pasien rawat inap yang
biasanya di tulis di buku oleh pasien atau keluarga yang sekarang beralih ke pengisian google form.
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
Unit tempat saya bekerja menerapkan layanan berupa bantuan pendaftaran rujuk balik pasien
bersangkutan ke poli klinik. Sehingga pasien bersangkutan tidak perlu mengurus pendaftaran di
hari-H kontrol ke poliklinik, serta layanan call sehari sebelum hari kontrol untuk mengingatkan
keluarga mengenai jadwal kontrol ke poli.

 Bertindak proaktif.
Melakukan pendampingan visite dokter spesialis.
Ex: ketika shift malam, di pagi hari ada dpjp yang visite sebelum pergantian jam dinas, maka
sebagai perawat yang bertugas saya harus siap siaga mendampingi dpjp dan dokter jaga untuk
visite. Menyampaikan keluhan pasien yang perlu dilaporkan dan mendokumentasikan tambahan
therapy serta tindak lanjut lain nya pada pasien bersangkutan.

Kolaboratif
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
Melakukan komunikasi SBAR (situation, background, assessment, dan recomendation) ketika
berkonsultasi dengan bidang lain dalam pemberian perawatan.

 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.


Melakukan overran jaga dengan rekan kerja mengenai kondisi pasien sedetail mungkin agar tidak
terjadi miss komunikasi dan miss persepsi dalam memberikan perawatan pada pasien.

 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.


Melakukan pelaporan mengenai alat kesehatan yang macet atau bermasalah sesuai alur pelaporan
pada pihak IPSRS untuk segera di perbaiki agar tidak mengganggu perawatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai