Anda di halaman 1dari 3

NILAI-NILAI DALAM PROFESI KEPERAWATAN

1. Alturisme (Mengutamakan orang lain)


Merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan
orang lain. Sikap dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi pemberian
perhatian, komitmen atau prinsip yang dipegang teguh oleh perawat untuk
mempertahankan janji, rasa iba, kemurahan hati, serta ketekunan.
Pada Altruisme, salah satu yang penting adalah sifat empati atau merasakan
perasaan orang lain di sekitar kita. Hanya altruisme timbal balik yang mempunyai
dasar biologis. Kerugian potensial dari altruisme yang dialami individu diimbangi
dengan kemungkinan menerima pertolongan dari individu lain. Beberapa ahli
mengatakan bahwa altruisme merupakan bagian “sifat manusia” yang ditentukan
secara genetika, karena keputusan untuk memberikan pertolongan melibatkan proses
kongnisi sosial komplek dalam mengambil keputusan yang rasional (Latane&Darley,
Schwartz, dalam Sears, 1991).
Sikap dan kualitas pribadi : Perhatian, Komitmen, Kasihan, Kemurahan Hati,
Ketekunan.
Contoh Perilaku Professional:
 Memberikan perhatian yang penuh kepada klien ketika memberikan perawatan.
 Membantu rekan perawat lainnya dalam memberikan perawatan ketika mereka
tidak dapat melakukannya.
 Menunjukkan perhatian pada kecenderungan dan masalah sosial yang memiliki
implikasi perawatan kesehatan.
Contoh situasi :
Pada saat terjadi pandemi seperti ini terdapat pasien yang reaktif maupun
Orang Tanpa Gejala(OTG) Covid19 yang harus menjalankan isolasi mandiri di
rumah, sebagai seorang perawat kita sepatutnya membantu pasien tersebut dengan
menggerakkan masyarakat untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari hari serta
memberikan dukungan moril. Selain itu, seorang perawat juga harus turut
memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar untuk tidak mengucilkan pasien
tersebut.

2. Persamaan
Persamaan berarti mempunyai hak dan status yang sama, sikap yang dapat
ditunjukkan perawat yaitu menerima, adil atau tidak diskriminatif.
Sikap dan kualitas pribadi : Penerimaan, Asertif, Tidak berpihak, Hargai diri,
Toleransi.
Contoh perilaku professional :
 Memberikan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan individu, bukan pada
karakter pribadi.
 Lakukan interaksi dengan perawat yang lain dengan cara yang tidak diskriminatif.
 Ekspresikan pemikiran tentang perkembangan akses keperawatan dan perawatan
kesehatan.
Contoh situasi :
Ani merupakan seorang perawat di rumah sakit X sebelum ditempatkan
diruang mawar Ani ditugaskan diruang VVIP. Seperti yang kita ketahui bahwa
biasanya pasien yang dirawat diruangan VVIP merupakan golongan atas atau
mempunyai pangkat. Diruangan VVIP pun Ani harus melaksanakan tugasnya sesuai
dengan kode etik perawat tidak perlu berlebihan hanya karena pasien Ani merupakan
orang berpangkat tinggi ataupun seorang artis.

3. Freedom (Kebebasan)
Kebebasan berarti memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri,
harapan, disiplin, serta kebebasan.
Sikap dan Kualitas pribadi : Percaya diri, harapan, kemerdekaan, keterbukaan,
penugasan diri, disiplin.
Contoh perilaku professional :
 Menghargai hak individu untuk menolak perawatan.
 Mendukung hak perawat lain untuk memberikan berbagai alternative pada
rencana perawatan.
 Dukung dilakukannya diskusi terbuka pada isu-isu yang kontroversial dalam
profesi.
Contoh situasi :
Seorang pasien yang menderita suatu penyakit, harus menjalani sebuah
operasi. Namun sebelum itu, pasien terlebih dahulu harus menjalani perawatan guna
menyiapkan keadaan pasien saat operasi. Ketika perawat akan melakukan tindakan
perawatan, pasien menolak tindakan perawatan dengan alasan blablabla. Perawat
berusaha membujuk pasien agar mau menjalani tindakan perawatan. Tetapi pasien
tetap menolah. Sehingga perawat akhirnya mengikuti keinginan pasien, karena hak
pasien untuk menolah tindakan perawatan.

4. Justice (Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Sikap dan Kualitas Pribadi : Keberanian, Integritas, moralitas, Objektivitas.
Contoh perilaku Professional :
 Bertindak sebagai advokat dalam perawatan kesehatan.
 Mengalokasikan sumberdaya secara adil.
 Melaporkan praktik yang tidak kompeten, tidak etis, dan illegal secara objektif
dan actual.
Contoh situasi :
Seorang nenek sedang antri menunggu giliran, setelah mengantri cukup lama
tiba-tiba ada yang merebut antrian nenek tersebut. Lalu datang seorang perawat untuk
mengingatkan dan membuat semua pasien mengantri secara tertib karena seluruh
pasien berhak menerima keadilan

5. Kebenaran/Kejujuran
Kejujuran berarti penuh dengan kebenaran, nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Menerapkan prinsip veracity yg berarti
penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan
untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan
objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan
mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat
beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika
kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan
paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka
memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran
merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

Sikap dan Kualitas pribadi : Akuntabilitas, Kebenaran, Kejujuran, Keingintahuan,


Rasionalitas, Reflektivitas.
Contoh perilaku professional :
 Mendokumentasikan keperawatan secara akurat dan jujur.
 Dapatkan data yang cukup untuk membuat suatu keputusan sebelum melaporkan
adanya pelanggaran kebijakan organisasi.
 Berpartisipasi dalam usaha professional untuk melindungi masyarakat dari
kesalahan informasi mengenai keperawatan.
Contoh situasi :
Seorang perawat baru saja bekerja di klinik X selama 3 bulan. Suatu hari
secara tidak sengaja, ia melihat seorang bidan melakukan praktik aborsi ilegal di
klinik tempat ia bekerja. Lalu perawat tersebut berencana untuk melaporkannya
kepada pihak berwajib,sehingga ia mencari data serta bukti yang valid. Hari
berikutnya, perawat tersebut tidak sengaja menemukan ruangan yang penuh dengan
awetan janin dan janin yang masih segar. Setelah itu ia melihat seorang office boy
yang sedang berbincang dengan bidan. Perawat tersebut mengikuti office boy yang
sedang mengambil sebuah janin dan berjalan ke taman belakang klinik. Setelah
mengambil beberapa gambar menggunakan ponsel nya dan office boy selesai
menguburkan janin, ia juga menemukan gundukan gundukan tanah lain di taman
belakang. Sehingga dengan bukti ini, perawat tersebut melaporkan tindak yang
dilakukan bidan tersebut kepada pihak yang berwenang.

Anda mungkin juga menyukai