Anda di halaman 1dari 8

BACK TO MUSLIM IDENTITY

ISLAM
KAFFAH
SOLUSI TUNTAS
HENTIKAN LIBERALISASI
DAN KEKERASAN SEKSUAL
#TolakLiberalisme #TolakRUUPKS
Kasus pelecehan seksual yang menimpa mahasiswi UGM
dengan penyelesaian damai banyak mendapat sorotan.
Kondisi yang menimpa mahasiswa UGM ini hanya secuil
dari banyak kasus kekerasan seksual yang dialami
perempuan. Sejak 2014 Komnas Perempuan menyatakan
Indonesia darurat kekerasan seksual. Angka kekerasan
seksual pun meningkat setiap tahun. Berdasarkan catatan
tahunan Komnas Perempuan, pada 2017 ada 348.446 kasus
kekerasan seksual yang dilaporkan dan ditangani. Angka ini
meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 259.150
kasus.
(tempo.com 7/2/2019)

Sobat BMI Community, keprihatinan kita atas kondisi yang dialami


perempuan akankah selesai dengan legalisasi RUU PKS? nyatanya jauh
panggang dari api, masalah kekerasan seksual kian mengerikan. Sebagai
milenial cerdas, sikap apa yang akan kita ambil terkait RUU P-KS? Maka,
harus dilihat secara paradigmatis. Bahwa RUU P-KS berbasis sekuler, hal
ini bisa dicermati melalui Naskah Akademik (NA) yang menjadi gagasan
pemikiran lahirnya RUU tersebut. Dalam NA norma agama & moralitas
menjadi salah satu sumber permasalahan kekerasan terhadap
perempuan dengan pemaksaan penggunaan simbol-simbol agama
terhadap perempuan. Sehingga norma agama tidak menjadi sumber
inspirasi dalam penyusunan NA & RUU P-KS, terbukti dalam landasan
losonya pun posisi agama tidak sama sekali dijadikan landasan
pemikiran.

Back to Muslim Identity


mahasiswa tolak ruu p-ks

1
Muatan western yakni liberalisasi nampak dalam denisi
Kekerasan seksual- yang digunakan terfokus pada klausul “secara paksa,
bertentangan dengan kehendak seseorang, yang menyebabkan
seseorang itu tidak mampu memberikan persetujuan dalam keadaan
bebas” memberi kesan bahwa sebuah perbuatan seksual yang dilakukan
tanpa paksaan, dikehendaki oleh satu sama lain –sekalipun relasinya tidak
setara- dan seseorang secara bebas memberikan persetujuannya, tidak
akan dikategorikan sebagai perbuatan yang patut disanksi. Di sinilah peran
agama –apalagi Islam- dinakan. Karena bagi pemuja liberalisme, mereka
memiliki doktrin “my body my otority”, “tidak ada urusan dengan
kebebasan kami”, “aurat gue, bukan urusan loe..”
Doktrin kebebasan ini telah merusak bahkan tanpa disadari oleh
generasi muslim. Liberalisme menjadi gaya hidup pemuda muslim.
Budaya hedon hingga seks bebas kian marak. Hal ini bisa ditandai makin
tingginya angka pembuangan bayi . Ada 54 bayi dibuang di jalanan pada
Januari 2018. Pelaku umumnya wanita muda berusia antara 15 hingga 21
tahun. Angka ini 100% lebih jika dibandingkan dengan tahun 2017.
(hidayatullah.com)

Sistem sekuler ini hanya memandang kriminal jika terjadi


kekerasan, padahal hancurnya generasi bangsa ini bukan hanya karena
faktor kekerasan tetapi juga liberalisme. Bahkan liberalisme adalah jalan
menuju kekerasan seksual. Adanya kebijakan penghapusan kekerasan
seksual-RUU P-KS, sesungguhnya bukan satu-satunya kebijakan
perlindungan perempuan dan generasi, sebelumnya telah banyak produk
sekuler yang dilegalisasi untuk menghentikan kekerasan terhadap
Back to Muslim Identity
mahasiswa tolak ruu p-ks

2
perempuan dan Generasi. Diantaranya, -seperti UU No. 21/2007
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, UU
No.23/2004 tentang PKDRT, UU No.44/2008 tentang Pornogra, UU
No. 17/2016 sebagai revisi UU No. 35/tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak, juga KUHP- semua produk kebijakan ini belum
cukup menghentikan laju kekerasan terhadap perempuan dan generasi .
Hal ini dikarenakan sistem kehidupan sekuler demokrasi yang telah
menyuburkan rangsangan dan kesempatan untuk merealisasikan
perilaku liberal dan kekerasan seksual.

Memang miris ketika sistem demokrasi sekuler yang


diadopsi negara kita menumbuhsuburkan liberalisme atas nama
kebebasan perilaku. budaya hedon, permisif, pergaulan bebas,
Perzinahan, bukan dianggap masalah alias kriminal yang perlu disanksi
jika dilakukan suka sama suka tanpa paksaan. Meskipun generasi
muda bangsa ini sedang darurat seks bebas hingga menuju
kehancurannya, namun belum ada kebijakan yang membebaskan
generasi dari liberalisasi perilaku.

Kehidupan sekuler menjadi penyebab utama merebaknya


liberalisasi dan kekerasan termasuk kekerasan seksual. Sekulerisme yang
memisahkan agama dari sistem negara berimplikasi pada semua bidang,
yakni pengaturan harus dijauhkan dari norma agama. Sistem
pendidikannya sekuler-materialistik jauh dari asas ruhiyah dan moral
menjadikan anak negeri ini jauh dari pemahaman agama dan lemah iman.
sistem sosial liberal, dimana relasi masyarakat dalam kehidupannya
berbasis pada manfaat, kekebasan dan hawa nafsu, berbagai bisnis
media, lm yang mengumbar syahwat, pergaulan bebas dibiarkan
Back to Muslim Identity
mahasiswa tolak ruu p-ks

3
bahkan dipromosikan untuk ditonton dan ditiru. Kondisi ini semakin parah
dengan sistem politik demokrasi sekuler dan ekonomi liberal, negara
tidak sibuk mengurusi generasi, tidak tegas memberi sanksi pada bisnis
pornogra, lebih tunduk pada kepentingan pemilik modal akibatnya
generasi muda kian rusak dan hancur.

/islam solusi tuntas liberalisasi


& kekerasan seksual/
Solusi tuntas atas liberalisasi dan kekerasan pada perempuan
dan generasi haruslah holistik yang mulai dari upaya preventif, kuratif
hingga sanksi tegas, yang semua itu melibatkan peran semua pihak baik
individu umat, mayarakat dan negara. Penerapan holistik tersebut hanya
dengan penerapan syariah kaffah, berikut yang bisa dilakukan oleh:

Menyadarkan atas keimanan yang mengharuskan tunduk


pada syariat kaffah, sekaligus memahamkan tentang pengaturan syariat
atas dirinya serta pergaulannya dengan lawan jenis. Semua syariat
tersebut Wajib dilaksanakan untuk meraih ridho Allah SWT dan
keyakinan bahwa pelaksanaan syariat akan membawa maslahat bagi
dirinya dan umat dalam hal ini adlah perlindungan diri dan juga
melindungi umat agar tidak terpicu berbuat maksiat.
Berikut diantara syariat yang harus dilaksanakan:
Tuntunan Islam di dalam pergaulan
1. Laki-laki dan perempuan menundukkan pandangan
2. Berpakaian yang sempurna sesuai syariat & tidak boleh tabarujj
3. Larangan safar bagi wanita sehari semalam tanpa mahram
4. Larangan berkhalwat
Back to Muslim Identity
mahasiswa tolak ruu p-ks

4
5. Larangan ikhtilat (hendaknya terpisah (inshol) antara jamaah
perempuan dan jamaah laki-laki di dalam kehidupan khusus,
maupun kehidupan umum)
6. Larangan laki-laki menyerupai perempuan dan sebaliknya
termasuk melaknat kaum luth (LGBT)
7. Larangan wanita keluar rumah tanpa izin wali orantua/ suami

Memahamkan masyarakat untuk tidak individualis, dan saling


melakukan amar-makruf. Karena itu harus melakukan dakwah ke
tengah masyarakat dengan memahamkan tentang system pergaulan
dalam Islam sehingga sudut pandang dalam melakukan kontrol sosial
adalah syariat Islam Kaffah. Hubungan antar individu ditengah
masyarakat dibangun dengan saling menjaga kehormatan dan saling
tolong-menolong. “
Dan siapakah yang lebih bagus pernyataannya daripada orang yang
mengajak kepada Allah dan beramal shalih, serta menyatakan: 'Aku
adalah termasuk orang-orang muslim.”
(QS Fussilat: 33)

1. Sistem sosial yang diterapkan negara mengatur interaksi


perempuan dan laki-laki mewajibkan keduanya untuk menahan
pandangan bila melihat aurat ataupun syahwatnya terbangkitkan
sekalipun tidak melihat aurat.
2. Sistem pendidikan yang berbasis ruhiyah dan moral , sehingga
keluarga akan mendidik anaknya sedari kecil untuk menjaga
kehormatan, memiliki rasa malu, menutup aurat dan selalu
Back to Muslim Identity
mahasiswa tolak ruu p-ks

5
merasa diawasi Allah. Sehingga mereka terbiasa menjaga
pergaulan dan tidak merasakannya sebagai aturan yang memaksa.
3. Sistem layanan publik juga akan menjaga interaksi laki-laki dan
perempuan secara tertib untuk menjaga campur baur (ikhtilath)
yang tak berkorelasi dengan hajat yang akan ditunaikan.
4. Sistem informasi pun diatur dalam membangun masyarakat Islami
yang kuat dan pasti hanya akan menyebarluaskan kebaikan. Tak
bakal ada konten pornogra ataupun pornoaksi.
5. Sistem sanksi, menjadi solusi kuratif yang menjerakan. Bagaimana
tidak jera bila ancaman perzinahan dan perkosaan bisa dikenai
hukuman mati (rajam)? Bahkan sekedar pelecehan verbal saja
bisa terkena ta'zir penjara 6 bulan atau cambukan. Inilah sistem
perlindungan seutuhnya sebagai solusi konkrit penghapusan
kekerasan seksual, tidak hanya bagi perempuan tapi bagi semua
anggota masyarakat.

Masya Allah, penerapan Islam dari berbagai aspek tentu hanya


bisa terwujud melalui institusi Khilafah Islamiyah. Sistem inilah yang
dibutuhkan untuk menuntaskan masalahliberalisasi dan kekerasan
seksual bukan solusi sistem sekuler demokrasi. So, Sobat BMI
Community, saatnya ambil peran untuk menghentikan liberalisasi dan
kekerasan seksual dengan tuntas. Yakni
1. Upaya penyadaran ditengah-tengah masyarakat.
Keimanan individu umat (tunduk syariat- takut pada neraka dan
berharap masuk surga) Dan memahamkan syariatNya terutama
tentang pergaulan agar individu bisa menerapkanya,
2. Masyarakat bisa melakukan control sosial berbasis aturan syariat dan
3. Negara bisa membuat kebijakan yang holistik untuk melindungi
perempuan dan generasi.
Back to Muslim Identity
mahasiswa tolak ruu p-ks

6
Masih Kepo??

Nggak yakin??

atau Nggak Percaya??

Ingin tau, bagaimana Islam mengatur pergaulan secara lebih


detail dan jelas? Yuk dapatkan (Buku Bagus yang
PAS di Saku) dengan judul YUK GAUL SYAR’I.

#Tolak Liberalisme #Tolak RUU P-KS

#backtomuslimidentity #duta islam politik


Follow us :
backto_muslimidentity backtomuslimidentity
Back to Muslim Identity identity_muslim

Anda mungkin juga menyukai