Anda di halaman 1dari 5

Keracunan Makanan Penyebab & Cara

Menghindarinya
Jangan remehkan keracunan makanan ! http://72.14.235.132/search?
q=cache:3udI7ItkH3cJ:www.untag-sby.ac.id/index.php%3Fmod%3Dberita%26id
%3D65+keracunan+makanan&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id

Untag-Net Di tahun 2004 saja telah terjadi lebih dari 50 kali kejadian keracunan
makanan massal (yang korbannya lebih dari 10 orang) di Indonesia, 15 orang korbannya
dinyatakan meninggal dunia ! WHO menyebutkan sekitar 81 juta orang di muka bumi
tiap tahun menderita sakit akibat keracunan makanan, 9.000 di antaranya menimbulkan
kematian.

PENYEBAB

Jenis makanan yang sering menyebabkan keracunan antara lain adalah:

1. Daging ternak yang tidak dimasak atau dimasak setengah matang

(bakteri E.coli dan cacing Trichinella).

2. Ayam dan telur (bakteri Salmonella).

3. Makanan laut, khususnya jenis kerang-kerangan

(virus Hepatitis A dan jenis virus lainnya serta bakteri dan logam berat).

4. Buah dan sayuran (virus Hepatitis A dan parasit, kadang pestisida !).

5. Susu yang tidak dipasteurisasi (bakteri pembusuk).

CARA MENGHINDARI

1. Jangan membeli makanan yang segel pengamannya tidak utuh lagi atau makanan
kaleng yang kemasannya sudah penyok atau menggelembung.

2. Pulang belanja, bahan makanan yang mudah rusak (ikan, daging, sayur, buah) segera
simpan di kulkas. Jaga agar kulkas anda tetap pada suhu < 8oC dan suhu freezer < 0oC.

3. Cuci buah dan sayuran sebelum dimakan.


4. Saat memotong makanan gunakan papan iris/talenan plastik karena bakteri bisa
terperangkap di dasar talenan yang terbuat dari kayu.

5. Cuci tangan minimal selama 20 detik dengan sabun dan air hangat sebelum memasak
dan menghidangkan makanan.

6. Hindari kontaminasi silang antar-makanan dengan cara mencuci peralatan masak yang
sebelumnya telah kontak dengan makanan.

7. Jauhkan hewan peliharaan dari seluruh area tempat menyiapkan makanan.

8. Masak makanan untuk membunuh bakteri. Daging merah dimasak hingga suhu
180oC atau bila bagian dalamnya telah berwarna coklat (telah matang benar).

9. Sisa makanan sebaiknya disimpan di lemari pendingin, jangan tinggalkan makanan


dalam suhu ruang > 2 jam. Panaskan kembali sisa makanan tadi sebelum dimakan.

10. Hindari makan telur mentah dan jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi.

11. Jangan mengkonsumsi makanan/minuman yang rasa, bau atau warnanya sudah
berubah.

12. Jika tidak yakin apakah suatu makanan masih baik atau tidak, jangan ambil risiko,
buang saja makanan tersebut.

MANAJEMEN

"Museum kesehatan Dr. Adhyatma diresmikan". Menkes Achmad Sujudi meresmikan museum
Kesehatan Dr. Adhyatma MPH yang berlokasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan
dan Teknologi Kesehatan Depkes Surabaya. Pemberian nama Dr. Adhyatma dimaksudkan untuk
mengenang salah satu putra terbaik Indonesia yang mengabdikan karyanya bagi pembangunan
kesehatan dengan jabatan terakhir Menkes RI periode 1986-1993. (Hr. Sinar Harapan 15/9/04)

"Tak semua kegagalan pengobatan adalah malapraktik". Menkes dr. Achmad Sujudi menegaskan
tidak semua kegagalan pengobatan atau penyembuhan penyakit yang dilakukan dokter bisa
dikatakan tindakan malapraktik. Kegagalan pengobatan perlu dicari penyebabnya. . Jika semua
kegagalan pengobatan oleh dokter dikategorikan tindakan malapraktik akan menjadi repot. Jadi
kita harus melihat secara obyektif dan adil berdasarkan UU Praktik Kedokteran yang bulan ini
akan disahkan. (Hr. Sinar Harapan 14/9/04)

"Korban bom tetap nanggung biaya ambulans - Gimana sih, katanya gratis tapi kok bayar juga
ya…". Janji Pemprov. DKI yang akan menanggung semua biaya korban ledakan bom di depan
kantor kedutaan besar Australia masih tanda tanya. Buktinya, enam korban tewas di RSCM
harus melunasi pembayaran pengantaran jenazah hingga ke rumah masing-masing. Keenam
korban itu adalah Maria Eva Komalawati, Rina Puspita, Asep Saepudin, Anton Sujarwo, Mughofir
dan Suryadi. Mereka harus membayar uang ambilan Rp. 150-300 ribu, tergantung letak
rumahnya. (Hr. Rakyat Merdeka 15/9/04)
"Korban ledakan bisa klaim biaya perawatan". Kadinkes DKI Chalik Masulili mengatakan RS
yang merawat korban peledakan bom di depan Kedubes Australia, dapat meminta klaim
penggantian biaya perawatan ke Dinkes DKI yang telah dimulai sejak Rabu (15/9). Sedangkan
bagi pasien atau keluarga pasien yang sudah terlanjur membayar biaya perawatan, dapat pula
menagih ke rumah sakit bersangkutan. Proses penagihan biaya dilakukan dengan sistem tidak
tunai. Tetapi penggantian biayanya dilakukan dengan giro atau transfer antarbank dari Dinkes
DKI ke rumah sakit yang bersangkutan. Proses penggantian biaya dilakukan paling lama 5 hari
sejak RS bersangkutan mengirimkan penagihan. (Hr. Media Indonesia 17/9/04)

KESEHATAN MASYARAKAT

"Menkes minta UKS makin intensif awasi jajanan". UKS dan Dinkes diminta semakin intensif
melakukan pengawasan terhadap makanan dan minuman yang dijual di luar lingkungan sekolah,
untuk mengantisipasi terjadinya keracunan yang menimpa siswa=siswa sekolah. Menurut
Menkes, terjadinya keracunan adalah menyangkut pengawasan. UKS yang ada di sekolah harus
intensif melakukan pengawasan makanan yang dijual di luar. Sebab untuk melarang mereka
berjualan sulit dilakukan. Selama ini kontrol terhadap makanan di sekolah sudah dilakukan
sejalan dengan program peningkatan gizi di sekolah, tapi yang terdepan dalam pengawasan
adalah UKS dan Dinkes di masing-masing kabupaten/kota. (Hr. Media Indonesia 15/9/04)

"Penting, perusahaan kembangkan sistem informasi kesehatan kerja". Menkes dr. Achmad Sujudi
meminta instansi pemerintah dan perusahaan swasta untuk mengembangkan sistem informasi
kesehatan kerja di lingkungan masing-masing, guna menekan angka kasus kecelakaan dan
penyakit akibat kerja yang masih tinggi di Indonesia. Selama tahun 2002 terjadi 66.367 kasus
kecelakaan kerja dengan kematian 4.142 orang. Tahun 2003 terjadi 440 kasus kecelakaan kerja
dan 9,8% (10.393 orang) mengalami kecacatan. Namun Menkes menyayangkan Indonesia
belum memiliki data penyakit akibat kerja secara nasional. (Hr. Suara Karya 15/9/04)

"Puskesmas masih jadi primadona masyarakat rembang". Kadinkes Kab. Rembang, dr. Agus
Setiyo, HP, M.Kes pada peresmian Puskesmas rawat inap Sulang di Kec. Sulang mengatakan
Puskesmas sampai saat ini merupakan sarana pelayanan kesehatan yang paling diminati
masyarakat untuk mencari pertolongan pengobatan. Kab Rembang tahun 2003 tercatat 346.771
kunjungan rawat jalan di Puskesmas se Kab Rembang yang terdiri dari 16 Puskesmas dan 58
Puskesmas Pembantu. Mengingat puskesmas masih menjadi primadona dalam mencari
pertolongan kesehatan, Pemkab Rembang memberikan perhatian serius pada upaya
peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama pada puskesmas dan
puskesmas pembantu melalui peningkatan SDM dan peningkatan sarana fisik dan peralatan
puskesmas. (Hr. Dialog 16/9/04)

PELAYANAN MEDIK

"agar pasien tetap senang rumah sakit harus beretika". Menanggapi keluhan tentang pelayanan
rumah sakit, Samsi Jacobalis pada seminar Aspek etika pada pemasaran rumah sakit mengakui
dalam tiga dekade telah terjadi perubahan signifikan pada penyelenggaraan sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia. Itu pengaruh dari bisnis dan sistim pembiayaan sehingga terjadi
perubahan serta berdampak pada sistem nilai masyarakat. Termasuk nilai baru dalam hubungan
masyarakat dengan dokter dan antara rumah sakit dan masyarakat. Ada 4 teori etika dan falsafah
moral yang perlu diperhatikan antara lain teori deontologi, teori utilitarianisme, teori budi pekerti
dan teori etika mengasuh. (Hr. Pos Kota 14/9/04)

"Sedot lemak masih berisiko tinggi". Bedah sedot lemak (liposuction) masih memiliki risiko tinggi,
karena efek sampingnya cukup besar dan dapat menyebabkan kematian. Menurut dr. Edwin
Djuanda SpKK dari RS Pluit mengatakan banyak persyaratan bagi pasien yang akan menjalani
liposuction. Pasien dengan gangguan perdarahan, anemia atau gangguan jantung dan paru-paru
sangat tidak dianjurkan. Pasien yang mengonsumsi aspirin pun harus dihentikan sekitar satu
sampai dua minggu sebelum pembedahan. Umumnya, komplikasi akibat bedah ini adalah
perdarahan, infeksi, dan tromboembolisma. (Hr. Media Indonesia 15/9/04, Hr. Terbit, Hr. Pos Kota
14/9/04)

PELAYANAN FARMASI

"Akibat pengolahan tidak higienis - Meningkat, kasus keracunan makanan". Hampir setiap
tahun kasus keracunan selalu ada dan angka kejadiannya pun cukup tinggi. Dari seluruh kasus
keracunan makanan, semua bersumber pada pengolahan makanan tidak higienis. Menurut
Kepala BPOM, Sampurno, angka keracunan makanan di Indonesia tiap tahun cukup tinggi.
Sejak Januari hingga Agustus 2004 terdapat 54 kasus. Sebagian besar sumber keracunan pada
pengolahan makanan di tingkat rumah tangga. Dari 54 kejadian terdapat 3.034 orang menjadi
korban keracunan makanan dan 14 diantaranya meninggal dunia. (Hr. Media Indonesia
15/9/04).

"Air yang memenuhi syarat bakteriologis baru 51,4%". Menteri Kesehatan Achmad Sujudi
mengatakan cakupan air bersih di tingkat penduduk pedesaan sebesar 67,3%. Dari persentase
itu, baru 51,4% yang memenuhi syarat bakteriologis. Sedangkan yang menggunakan jamban
sehat hanya 54,3%. Kondisi ini membuat penyakit diare sebagai salah satu penyakit yang
ditularkan melalui air, masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan diare
374/1.000 penduduk yang merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita, dan menjadi
penyebab kematian nomor 3 bagi bayi serta nomor 5 bagi semua umur. Penyediaan air bersih
dapat mencegah diare 35%. Penggunaan jamban sehat dapat mencegah diare 28%. Sementara
Direktur Penyehatan air dan sanitasi Ditjen PPMPL. Dr. Hening Darpito mengatakan air bersih
dikategorikan memenuhi syarat bakteriologis bila pada air tersebut tidak ditemukan coli tinja. (Hr.
Suara Pembaruan 15/9/04)

P 2 M & PL DAN LITBANGKES

"Sekolah diliburkan - Kabut asap di Jambi sudah membahayakan". Kabut asap di Jambi sudah
dianggap membahayakan. Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin menginstruksikan pada semua
sekolah supaya diliburkan, guna mengantisipasi mewabahnya gangguan penyakit ISPA.
Kadinkes Kota Jambi, Hengky Indradjaya mengatakan di kota Jambi, kini warga yang mengidap
penyakit ISPA sudah mencapai angka yang cukup mengejutkan, yaitu 10.392 orang. Angka itu
kalau tidak diantisipasi kemungkinan akan bertambah. Oleh karena itu, pihaknya telah
menginstruksikan kepada seluruh puskesmas dalam kota Jambi supaya siaga selama 24 jam
untuk menangani penderita penyakit ISPA dan diare. (Hr. Dialog 16/9/04)

"Ribuan warga Terserang TBC". Penyakit TBC terus mengancam kesehatan warga Kab
Tangerang. Kadinkes Kab Tangerang, dr. Bachtiar Oesman mengungkapkan sepanjang semester
1 tahun 2004, sekitar 2.043 warga yang tersebar di 26 kecamatan telah terserang penyakit
berbahaya tersebut. Sebagian penderita TBC tersebut berasal dari usia produktif. (Hr. Republika ,
Koran Tempo 16/9/04)

"infeksi hepatitis C kadang hanya bergejala ringan". Penyakit hepatitis C sebagai infeksi
terselubung. Pada saat infeksi dini kadang tidak bergejala atau hanya bergejala ringan.
Akibatnya, banyak orang yang terinfeksi hepatitis C tidak mencari pengobatan ke dokter.
Diperkirakan 6,6 hingga 7 juta orang Indonesia mengidap virus hepatitis C. Prof. Dr. LA Lesmana,
SpPD, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia mengatakan penyakit hepatitis C bisa menjadi
hepatitis kronik, sirosis hati dan akhirnya kanker hati primer jika tidak diobati secara adekuat.
Dibandingkan dengan hepatitis B, virus hepatitis C lebih sering menyebabkan penyakit hati
menahun. Sementara Menkes Achmad Sujudi mengatakan pada 2003 prevalensi hepatitis C di
Indonesia antara 1% sampai 2,4%. (Hr. Media Indonesia 15/9/04)
http://72.14.235.132/search?q=cache:tdbFEFjkqvMJ:www.depkes.go.id/index.php
%3Foption%3Dnews%26task%3Dviewarticle%26sid%3D620%26Itemid
%3D+kasus+keracunan+makanan&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id

Anda mungkin juga menyukai