Selain ada upaya pencegahan dari potensi bahaya yang terjadi, tentu saja ada faktor-
faktor bahaya potensial di RS yang disebabkan oleh antara lain faktor biologi (virus, bakteri,
jamur), faktor kimia (antiseptik, gas anestesi), faktor ergonomi (cara kerja yang salah), faktor
fisika (suhu, cahaya, getaran, dan radiasi) dan faktor psikososial (kerja sift, hubungan sesama
karyawan/atasan). Faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan.
Contohnya adalah insiden kebarakaran di Rumah Sakit Henri-Mondor di Creteil, Prancis
sebagai suatu bentuk kecelakaan akibat dari kurang maksimalnya upaya kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
Oleh karena itu upaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di rumah sakit menjadi
poin yang sangat penting. Mengingat hal tersebut bukan hanya menyangkut keselamatan
tenaga kerja tetapi juga menyangkut keselamatan pasien. Apabila sistem manajemen dari
rumah sakit itu tertata secara baik maka potensi terjadinya bahaya-bahaya akan semakin kecil.
Daftar Pustaka
Dimas, Hugo. (2018). 1 Orang Tewas dan 8 Lainnya Terluka Akibat Kebakaran Rumah
Sakit di Paris. Retrieved from: https://www.liputan6.com/global/read/4044333/1-orang-tewas-
dan-8-lainnya-terluka-akibat-kebakaran-rumah-sakit-di-paris
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia. (n.d). Pedoman Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit. Retrieved from:
https://www.persi.or.id/images/regulasi/kepmenkes/kmk4322007.pdf
Rasyid, AF Ichsan. (2018). RS Al Huda Pelatihan keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Retrieved from: https://radarbanyuwangi.jawapos.com/read/2018/03/20/58262/rs-al-huda-
pelatihan-keselamatan-dan-kesehatan-kerja