Anda di halaman 1dari 45

BAB

9
Teknik-teknik Pelatihan
dan Fasilitasi

Perkenalan Fasilitasi
Mempraktekkan Menyimak, Mengamati, Bertanya
Mempraktekkan Parafrase, Menguji, Dialog
Mempraktekkan Umpan Balik, Dinamika Kelompok
Mempraktekkan Fasilitasi
Menilai Ketrampilan Fasilitasi
9.1

Memperkenalkan Keterampilan Fasilitasi

Tujuan: Pada akhir sesi, peserta…



✔ Bisa menjelaskan mengapa ketrampilan fasilitasi penting dalam pelatihan partisi-
patif.

Bahan-bahan: 1. Flip chart atau transparansi dengan rumah pelatihan (lihat sesi peran pelatih hala-
man @)
2. Foto kopi hand-out

Waktu: 1 jam

Langkah-langkah 1. Perkenalkan sesi dengan menanyakan beberapa contoh ketrampilan fasilitasi.


2. Ingatkan mereka terhadap ‘rumah pelatihan’ atau perkenalkan jika belum dilakukan
sebelumnya. Tunjukkan bahwa dua lantai pertama dari ‘rumah pelatihan’ berkaitan
dengan teknik fasilitasi. Teknik fasilitasi semakin diperlukan seiring dengan semakin
partisipatifnya suatu pelatihan.
3. Jelaskan bahwa Anda akan mempraktekan suatu teknik fasilitasi, tapi sebelumnya,
Anda sebaiknya merefleksikan mengapa ketrampilan fasilitasi sangat penting dalam
pelatihan partisipatif.
4. Jelaskan tujuan teknik fasilitasi dengan bantuan beragam diagram gaya komunikasi
(lihat handout).
5. Distribusikan handout.

Komentar:

200 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.2

Fasilitasi Dalam Pelatihan Hand Out

Mengapa ketrampilan fasilitasi dalam pelatihan partisipatif sangat penting?


Pelatihan partisipatif yang efektif didasarkan pada masukan dari semua peserta. Ini
artinya bahwa kesuksesan suatu pelatihan lebih tergantung kepada kemampuan
pelatih untuk memperkirakan dinamika kelompok, kemampuan untuk melakukan
perubahan pada saat-saat menjelang pelatihan dimulai, kemampuan untuk mengambil
resiko dan memberi tantangan kepada peserta, kemampuan untuk memahami gaya
komunikasi peserta untuk memaksimalkan penggunaan metode fasilitasi yang inovatif.
Dengan kata lain, Anda memerlukan ketrampilan fasilitasi yang luar biasa, sehingga
proses sharing dan proses belajar yang efektif bisa berlangsung.

Apakah fasilitasi itu dan apa yang perlu difasilitasi?


Fasilitasi bisa digambarkan sebagai satu proses yang secara sadar dilakukan untuk
membantu satu kelompok agar sukses mencapai tujuan dan fungsinya sebagai satu
kelompok. Proses-proses yang perlu difasilitasi adalah :
● Proses belajar
● Proses-proses partisipasi, sharing dan dinamika kelompok

Bagaimana fasilitasi membantu terjadinya proses sharing yang efektif dan proses
pemahaman bersama ?
Dalam suatu pelatihan, biasanya banyak ide dan pengalaman yang dilontarkan
atau diceritakan. Namun, seringkali hanya beberapa yang mendapat perhatian semen-
tara yang lainnya hilang seolah-olah tidak pernah dikatakan. Kenapa hal ini terjadi?
Diagram berikut mengilustrasikan masalah tersebut;

Keragaman dalam komunikasi

Ide-ide yang hilang Ide-ide yang hilang


karena diekspresikan Ide-ide yang karena diekspresikan
dengan gaya komu- secara efektifdi- dengan gaya komu-
nikasi yang tidak bisa sampaikan dengan nikasi yang tidak bisa
diterima gaya komunikasi diterima
yang bisa diterima

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 201


9.3

Prinsipnya adalah: satu ide yang diekspresikan dengan gaya komunikasi yang bisa
diterima akan ditanggapi secara lebih serius oleh lebih banyak orang. Ide-ide yang dieks-
presikan secara buruk atau mengancam akan lebih sulit didengar peserta. Sebagai con-
toh, banyak peserta tidak sabar dengan peserta yang sangat pemalu atau gugup dan
bicara dalam kalimat terpatah-patah, atau yang tidak menguasai bahasa dengan baik.
Tidak jarang dijumpai, ada kelompok pelatihan yang pesertanya benar-benar ingin
menyuarakan opini, berbagi pandangannya, saling mendengarkan pengalaman dan
memunculkan ide-ide baru yang menarik. Namun, hal itu dibatasi oleh kemampuan
menerima gaya komunikasi yang berbeda, sehingga ruang lingkup dan kekayaan infor-
masi, pengetahuan dan pengalaman hasil sharingnya menjadi terbatas.
Dalam contoh dan ilustrasi berikut digambarkan bahwa walaupun ada ide-ide yang
hilang, akan lebih banyak ide-ide yang dibagi (di-share) apabila kita memperluas batas
gaya komunikasi yang bisa diterima. Dengan menggunakan teknik fasilitasi yang baik,
seorang fasilitator bisa menjadi pendukung untuk kelompok seperti itu.

Sebagai contoh:
● Ketika seseorang mengulang-ulang perkataanya sepanjang waktu, seorang fasilita-
tor bisa meringkaskan perkataannya untuk membantunya berpikir.
● Seorang fasilitator bisa membantu mereka yang bicara dalam kalimat terpatah-
patah dengan memperlambatnya dan menggali gagasan yang ingin disampaikan.
● Seorang fasilitator bisa mengulang satu ide dari seorang peserta yang malu agar
menjadi perhatian semua orang.
● Seorang fasilitator bisa melakukan interupsi dengan tegas dan baik apabila ada
topik yang berbeda dengan topik yang sedang didiskusikan. Namun fasilitator men-
janjikan kepada pembicara bahwa pada akhir diskusi, fasilitator akan meminta
kelompok memutuskan apa yang harus dilakukan dengan topik baru tersebut.
Kergaman dalam komunikasi

Ide-ide yang hilang Ide-ide yang hilang


karena diekspresikan Ide-ide yang karena diekspresikan
dengan gaya komu- secara efektifdi- dengan gaya komu-
nikasi yang tidak bisa sampaikan dengan nikasi yang tidak bisa
diterima gaya komunikasi diterima
yang bisa diterima

Kergaman dalam komunikasi

202 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.4

Bagaimana fasilitasi membantu proses partisipasi dan dinamika kelompok?

Proses untuk menemukan apa yang terjadi dalam satu kelompok disebut mendiag-
nosis. Itu adalah suatu ketrampilan penting bagi seorang fasilitator. Seorang fasilitator
hanya bisa menghindari atau menghilangkan masalah jika dia bisa mendiagnosis apa
yang terjadi. Dalam diagnosis terkandung pemahaman tentang penyebab masalah
yang diperoleh setelah mencari petunjuk:
● dari dalam kelompok, misalnya pola komunikasi, bahasa tubuh
● di luar kelompok, misalnya sejarah, hubungan masa lalu antara anggota, hierarki.

Beberapa contoh yang bisa diungkap di sini adalah:

Masalah Kemungkinan penyebab

Setiap orang tidak berpartisipasi Tugas tidak jelas untuk setiap orang
atau menunjukkan ketertarikan
dan sebagian diam Beberapa peserta merasa tidak aman

Beberapa peserta mendominasi berdasarkan pendidik-


an, kelas atau seks

Peserta tetap pada pandangan Adanya nilai-nilai yang berbeda jauh lebih penting
yang saling bertentangan, meng- ketimbang tugas kelompok
hambat proses atau pengambilan Adanya perbedaan/konflik antara individual yang ada
keputusan sebelum keberadaan kelompok

Beberapa peserta mengabaikan Peserta tidak sensitif terhadap kebutuhan dan


atau tidak memperdulikan kon- masukan dari yang lain
tribusi dari peserta lain
Peserta terlalu mementingkan diri sendiri

Kelompok tidak bisa mengambil Peserta tidak memiliki cukup informasi atau ketrampil-
keputusan, atau tidak ingin an untuk memecahkan masalah
melaksanakan keputusan Keputusan mengancam peserta
Takut salah

Bagaimana fasilitasi mendukung proses belajar yang efektif ?


Ketika kita memfasilitasi proses-proses partisipasi, sharing dan dinamika kelompok
maka fokus fasilitator terletak pada bagaimana dan prosesnya. Sedangkan untuk
memfasilitasi proses belajar, fokusnya terletak pada apa-nya.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 203


9.5

Ketika presentasi Perjelas tujuan

Kelompok, struktur dan kecepatan sesuai dengan apa


yang perlu dipelajari

Sebanyak mungkin gambarkan lah

Hubungkan dengan apa yang sudah peserta ketahui

Hubungkan dengan realitas kerja peserta

Ketika mendorong sharing Cari kesamaan dan perbedaan

Tetap pada jalur

Ikuti seluruh diskusi

Rumuskan poin-poin penting

Tantang dengan pemikiran hitam & putih

Dapatkan nilai-nilai belajar

Ketika mendorong penemuan Perkuat ekplorasi dan eksperimentasi

Perkuat untuk mencoba sesuatu yang baru

Dampingi

Ketika mendorong penerapan Kejelasan tugas

Mengawasi kemajuan

Beberapa sikap dan ketrampilan yang diperlukan untuk menjadi fasilitator yang
efektif
● Keterbukaan: kemampuan untuk mengundang dialog, menerima umpan balik, dan
siap untuk menguji nilai-nilai Anda termasuk opini, serta kesiapan untuk merubah-
nya, jika perlu.
● Sensitif/empati: kemampuan mengambil pesan implisit; untuk melihat masalah
melalui mata peserta; untuk memahami perasaan, ide-ide dan nilai-nilai mereka;
untuk fokus pada peran daripada sekedar hanya pada kepribadian atau kompeten-
si.
● Ketrampilan komunikasi dasar: kemampuan menyimak dan mengamati secara aktif,
bertanya, menguji, menciptakan dialog, mengungkapkan dengan cara lain, memberi
umpan balik,
● Mendiagnosis: kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan memilih cara dan
waktu intervensi yang tepat
● Mendukung dan mendorong peserta: kemampuan untuk memberikan dukungan,
apreasiasi dan kepedulian baik secara verbal maupun non-verbal.
● Menantang: kemampuan untuk berlawanan, untuk tidak setuju, untuk menghen-
tikan satu proses tanpa bersikap kasar.

204 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.6

● Mengelola konflik; kemampuan untuk menyelesaikan konflik melalui negosiasi dan


mediasi.
● Memodelkan: kemampuan untuk menyertakan diri sebagai model dalam kelompok,
menanggapi dengan spontan, tanpa menjadi idealis, bersikap sebagai pakar.

Mempraktekkan Kemampuan Menyimak1

Pada akhir sesi peserta Tujuan:



✔ Bisa menjelaskan perbedaan antara mendengar dan menyimak

✔ Bisa menjelaskan kenapa menyimak itu sulit dengan mendaftar beberapa hambat-
an dalam menyimak.
❏ Bisa mendaftar apa yang dilakukan dan tidak dilkukan selama menyimak sebagai

seorang pelatih

Foto kopi handout Bahan-bahan:

1 jam Waktu:

1. Perkenalkan tujuannya. Jelaskan bahwa menyimak adalah ketrampilan fasilitasi Langkah-langkah


yang paling mendasar untuk setiap pelatih karena semua ketrampilan fasilitasi lain
tidak bisa dilakukan tanpa menyimak.
2. Minta peserta jangan menulis apa pun selama menyelesaikan teka-teki berikut.
Bacakan keras-keras (jangan bagikan):

Anda seorang sopir bis. Pada pemberhentian berikutnya 12 orang naik. Pada pember-
hentian berikutnya 3 orang turun dan 5 naik Pada pemberhentian ketiga 1 turun dan
6 naik. Pada pemberhentian ketiga 1 turun dan 6 naik. Pada pemberhentian keempat
5 naik 8 turun. Pada pemberhentian kelima 9 turun dan 3 naik. Pada pemberhentian
keenam 3 turun dan 7 naik. Siapa kah nama sopir bisnya?

Jawab: nama Anda!

3. Refleksikan apa yang terjadi menggunakan pertanyaan berikut


● Kenapa kebanyakan orang tidak tahu jawabannya (melewatkan bagian awal,
meleng, asumsi mengenai masalahnya)
● Apakah perbedaan antara mendengar dan menyimak?
● Bagaimana kaitannya dengan menyimak sebagai seorang pelatih? (menyimak
masukan dan opini peserta tanpa mengadili, membandingkan, mengambil poin-
poin utama, elemen-elemen umum, merumuskan dll.)
4. Jelaskan dengan singkat beberapa hambatan untuk menyimak (lihat hand out) yang
perlu kita perhatikan untuk meningkatkan ketrampilan menyimak.

1
Diadaptasi dari Games Teams Play

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 205


9.7

5. Minta peserta untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang dan tuliskan
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menyimak sebagai pelatih pada
flipchart seperti berikut ini;
Seorang pelatih yang baik akan…. Seorang pelatih yang baik tidak akan …
6. Tempel flipcharts dan minta semua orang berkeliling dan membaca.
7. Bagikan handout dan jelaskan bahwa mereka bisa mempraktekkan ketrampilan
menyimak mereka selama pelatihan ini.

Komentar: Aktifitas ini bisa digunakan sebagai ilustrasi pendek yang menyegarkan mengenai fakta
bahwa menyimak secara aktif tidak segampang seperti yang dibayangkan. Hal ini
menunjukkan betapa gampangnya untuk tenggelam dalam detail dan melewatkan
poin-poin kritis. Mereka akan benar-benar mempraktekkan ketrampilan menyimak mere-
ka selama melakukan latihan fasilitasi yang lain.

Menyimak2 Hand Out

Menyimak secara baik adalah lebih sulit daripada yang kita pikir
Menyimak sepertinya mudah dilakukan. Tetapi dalam realitas, kita pikir kita menyi-
mak, tetapi kita ternyata hanya mendengar apa yang mau kita dengar! Hal ini bukan
proses sadar: hal ini hampir alamiah. Untuk menyimak dengan hati-hati dan secara
kreatif, kita harus dapat memilih aspek-aspek positif, masalah-masalah, kesulitan-kesuli-
tan dan menangkap ketegangan-ketegangan yang terjadi. Ini adalah ketrampilan paling
mendasar untuk fasilitasi. Karenanya kita selayaknya mencoba untuk memahami apa
yang bisa menghambat tindakan menyimak. Daftar di bawah ini disebut hambatan
untuk menyimak yang mungkin mengganggu tindakan menyimak yang sesuai dan
suportif. Memahaminya akan membantu untuk mengatasinya.

Hambatan menyimak

Menyimak hidup-mati
Kebiasaan menyimak yang tidak baik ini muncul dari fakta
bahwa kebanyakan orang berpikir sekitar 4 kali lebih cepat
dibanding rata-rata orang bisa bicara. Jadi pendengar memi-
liki kira-kira 3\4 menit ‘waktu berpikir tersisa’ untuk tiap
menit kegiatan menyimak. Kadang mereka menggunakan
waktu ekstra ini untuk berpikir tentang hal-hal pribadinya
daripada untuk menyimak dan merumuskan apa yang
harus pembicara katakan. Hal ini bisa diatasi dengan
memperhatikan ucapan, bahasa tubuh seperti gestur, ker-
aguan dll.

206 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.8

Menyimak Bendera Merah


Untuk beberapa orang, kata-kata tertentu bisa
bermakna bendera merah bagi banteng. Ketika mereka
mendengarnya, mereka menjadi marah dan menghen-
tikan tindakan menyimak. Istilah ini mungkin ada dalam
setiap kelompok peserta, tetapi beberapa lebih universal
seperti istilah suku terasing, hitam, kapitalis, komunis dll.
Beberapa kata-kata sangat ‘bermuatan’ sehingga pem-
bicara langsung tidak didengar. Pendengar kehilangan kon-
tak dengannya dan gagal untuk mengembangkan pema-
haman terhadap orang tersebut.

Menyimak dengan kuping terbuka – pikiran tertutup


Kadang-kadang ‘pendengar’ memutuskan dengan cepat
bahwa baik subjek atau pembicara bosan, dan apa
yang sedang dikatakan tidak masuk di akal. Sering
mereka mengambil kesimpulan bahwa mereka bisa
meramalkan apa yang diketahui pembicara atau apa
yang akan dikatakan; jadi mereka menyimpulkan bahwa
percuma menyimak karena mereka tidak akan menden-
gar sesuatu yang baru jika mereka melakukannya.

Menyimak dengan berkaca-kaca


Kadang-kadang ‘pendengar’ melihat orang dengan
tajam, dan kesannya sedang menyimak meskipun piki-
ran mereka mungkin menuju pada hal lain atau jauh
di sana. Mereka tenggelam di dalam kenyamanan piki-
ran mereka sendiri. Mata Mereka berkaca-kaca, dan
sering muka mereka menampilkan wajah sedang
bermimpi atau dengan pikiran yang kosong. Jika kita
perhatikan banyak peserta terlihat dengan mata berka-
ca-kaca dalam sesi, kita harus menemukan saat yang
tepat untuk berisitirahat atau merubah irama.

Terlalu serius menyimak


Ketika menyimak ide-ide yang terlalu kompleks dan
rumit, kita sering terlalu memaksa diri untuk mengikuti
diskusi dan benar-benar berusaha untuk memahaminya.
Menyimak dan memahami apa yang dikatakan orang,
mungkin membuat kita menemukan bahwa topik dan
pembicaranya cukup menarik. Apabila ada satu orang

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 207


9.9

atau beberapa orang yang tidak memahami, maka kelompok lain bisa diminta untuk
menjelaskan atau jika mungkin, dengan memberi contoh.

Menyimak Don’t-rock-the-boat (jangan mengguncang sampan)


Orang tidak suka kalau ide-ide, prasangka, cara pan-
dang favorit mereka dirusak; banyak yang tidak suka
opini mereka ditentang. Jadi jika seorang pembicara
mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa
yang mereka pikir atau percayai, mereka mungkin
secara tidak sadar menghentikan menyimak atau
bahkan bersikap bertahan. Bahkan jika hal ini dilakukan
dengan sadar, maka lebih baik kita berusaha menyimak
dan menemukan pikiran pembicara, dengan tujuan men-
dapatkan sisi lain dari permasalahan. Dengan demikian
kerja pemahaman dan tanggapan secara konstruktif
bisa dilakukan kemudian.

Hal yang dilakukan dan jangan dilakukan dalam Menyimak

Ketika menyimak kita seharusnya men- Ketika menyimak kita seharusnya


coba untuk melakukan hal berikut: menghindari hal berikut:

✔ Tunjukkan perhatian ❏
✘ Membuat pembicara terburu-buru

✔ Pahami ❏
✘ Menentang

✔ Ungkapkan empati ❏
✘ Menyela

✔ Singkirkan masalah jika ada ❏
✘ Menilai dengan cepat sejak awal


Simak penyebab masalah ❏
✘ Memberikan saran kecuali jika di-

✔ Bantu pembicara untuk mengem- minta orang lain
bangkan kompetensi dan ❏
✘ Langsung menyimpulkan
motivasi untuk memec- ❏
✘ Membiarkan emosi pembicara terlalu
ahkan masalah-masalah- langsung mempengaruhi kita.
nya

✔ Tanamkan kemampuan
untuk diam ketika diam
diperlukan.

208 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.10

Memraktekkan Pengamatan3

Pada akhir sesi peserta… Tujuan:



✔ Bisa menjelaskan kenapa kita kurang mengamati dalam kehidupan sehari-hari kita

✔ Bisa menyebutkan paling kurang tiga alasan kenapa seorang pelatih harus memiliki
pengamatan yang baik

Kartu-kartu yang menyebutkan/menunjukkan perbedaan perilaku atau perasaan seper- Bahan-bahan:


ti sedih, senang, frustrasi, dll.

1 jam Waktu:

1. Mulai lah dengan latihan pemanasan berikut ini: Yang mana?* Langkah-langkah
● Minta seseorang dalam kelompok yang mengenakan jam non-digital
● Minta orang tersebut untuk melepas jamnya dan masukkan ke dalam kantong
Anda
● Katakan kepada orang tersebut bahwa Anda akan menguji kemampuan penga-
matannya, dan minta seluruh kelompok untuk ikut bermain dengan orang yang
jamnya Anda gunakan, dengan cara menutup jam mereka sendiri.
● Katakan kepada peserta seolah bahwa jama mereka hilang dan Anda telah
menemukannya. Tetapi, sebelum Anda mengembalikannya, Anda ingin memas-
tikan bahwa jam tersebut memang miliknya. Beberapa pertanyaan disertakan:
“Apakah mereknya? Apa warna permukaannya? Apakah ada sesuatu yang ter-
cetak di permukaannya? Apakah hurufnya Roman atau Arabi? Berapa angka
yang ditunjukkan? “Apakah itu jam bekas?” Ingatkan kelompok untuk menja-
wab pertanyaan yang sama untuk jam mereka, yang sudah mereka tutup.
● Dengan mudah disimpulkan bahwa kebanyakan orang tidak gampang menje-
laskan tentang jam mereka sendiri bahkan meskipun mereka melihatnya berkali-
kali sehari.
2. Ucapkan terima kasih kepada sukarelawan dan tanyakan kepada kelompok: “kena-
pa kita kurang mengamati (Tekanan waktu? Kurangnya kepedulian? Menerima se-
suatu apa adanya?). Apakah mereka mengenal orang yang mengamati dengan
sangat baik (fotografer,seniman, pelukis dan dll. orang yang memerlukan ketram-
pilan mengamati dengan baik untuk profesi mereka)? Apakah nilai pengamatan
bagi seorang pelatih? Apa hal yang penting untuk diamati sebagai seorang
pelatih?
3. Memraktekkan mengamati. Jelaskan bahwa mengamati bahasa tubuh bisa men-
jelaskan banyak hal tentang apa yang terjadi. Kadang-kadang bahasa tubuh lebih
baik dari bahasa percakapan. Jelaskan bahwa kita akan mempraktekkan penga-
matan bahasa tubuh masing-masing. Bagikan kartu kepada kelompok kecil (3-4
orang) dan katakan kepada mereka satu dari anggota kelompok memainkan peran
(non-verbal) yang ada di kartu dan anggota kelompok lain harus menggunakan ke-
trampilan pengamatan mereka untuk menebak apakah perasaan atau perilakunya.
4. Rumuskan beberapa point belajar dan jelaskan bahwa mereka bisa mempraktekkan
ketrampilan pengamatan mereka hampir secara terus menerus selama pelatihan ini.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 209


9.11

Komentar: *Pilih satu objek yang tidak terlalu diamati dalam kebudayaan Anda (di Indonesia pem-
anasan ini tidak berjalan dengan baik karena hampir semua orang mengamati jam
mereka dengan sangat baik)

Memraktekkan Mengamati Latihan

Perbesar halaman pada kertas tebal A5 dan potong gambar wajah menjadi kartu-
kartu yang terpisah ------ ✃

210 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.12

Memraktekkan Mengamati Hand Out

Apakah mengamati itu?


Mengamati adalah kemampuan untuk;
● melihat apa yang terjadi tanpa menilai
● memahami petunjuk non-verbal
● memonitor kerja kelompok secara objektif.

Kenapa harus dipedulikan?


Dalam satu kelompok orang berinteraksi dengan berbagai cara yang berbeda, mereka
berinteraksi tidak hanya melalui apa yang sudah dikatakan tetapi juga melalui
bagaimana sesuatu dikatakan; penggunaan ekspresi suara, muka, sikap, gestures dan
yang sejenisnya. Komunikasi non-verbal (berkomunikasi selain dengan berbicara) bisa
mengirimkan pesan yang kuat. Pengamatan yang baik akan membantu Anda untuk:
● Memperkirakan perasaan
● memonitor dinamika kelompok
● dan memonitor partisipasi kedua belah pihak.

Karenanya sangat penting sebagai seorang pelatih untuk memperhatikan tipe


komunikasi non-verbal ini dan mengembangkan ketrampilan dalam mengamati mereka.
Anda dapat melakukan hal ini dengan cepat, dan tanpa seseorang pun memper-
hatikan.

Apa yang diamati?


Tugas mengamati adalah memperhatikan
● Siapa mengatakan apa?
● Siapa melakukan apa?
● Siapa yang duduk di sebelah siapa?
● Apa kah selalu seperti itu?
● Siapa menghindari siapa?
● Bagaimana tingkat umum energi?
● Apakah tingkat keseluruhan perhatian?
● Dll.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 211


9.13

Memraktekkan Bertanya

Tujuan: Pada akhir sesi peserta…



✔ Memiliki pengalaman membedakan antara mengajukan pertanyaan terbuka dan
pertanyaan tertutup

✔ Bisa menjelaskan mengapa mengajukan pertanyaan yang tepat adalah dasar
dalam pendidikan orang dewasa

Bahan-bahan: 1. Foto kopi latihan


2. Foto kopi handout

Waktu: 1.5 jam

Langkah-langkah: 1. Perkenalkan sesi dengan mengatakan bahwa mengajukan pertanyaan adalah alat
fasilitasi yang sangat berguna dalam lingkungan pelatihan partisipatif. Jelaskan
bahwa jika kita ingin peserta menggunakan istilah mereka sendiri atau untuk belajar
melalui penemuan, kita sebagai pelatih harus bisa mengajukan pertanyaan yang
tepat dengan cara yang tepat.
2. Undang mereka untuk mendiskusikan mengapa kita sebagai pelatih perlu menga-
jukan pertanyaan. Diskusi dilakukan dalam kelompok kecil selama sekitar 5 menit.
Mendaftar jawaban dalam pleno dan menambahkan jawaban Anda jika perlu (lihat
hand out).
3. Tanyakan apa perbedaan antara pertanyaan tertutup dan terbuka, dan undang
mereka untuk memberikan contoh untuk keduanya.
4. Jelaskan mekanisme dan prosedur dalam menggunakan Triads atau Dyads untuk
mempraktekkan
● Triads: setiap tiga orang memilih seorang pembicara, seorang pendengar dan
seorang pengamat; setelah pertama mempraktekkan, perannya digilir sehingga
setiap orang dapat melakukan ketiga peran tersebut.
● Dyads: Prinsipnya sama tetapi berpasangan tanpa pengamat.
5. Bagikan lembaran Exercise dan undang peserta untuk mulai memraktekkan dalam
triads atau dyads. Monitor waktunya sementara peserta mengajukan pertanyaan
satu dengan yang lain. Pastikan mereka bertukar peran dalam waktu tersebut.
6. Undang mereka untuk mengulang setelah kurang lebih 15 menit dan refleksikan lati-
han dengan menjawab pertanyaan refleksi.
7. Jelaskan bahwa ada beberapa tipe pertanyaan selain dari pertanyaan terbuka dan
tertutup. Tanyakan jika mereka bisa memikirkan tipe pertanyaan lain untuk digu-
nakan bagi kepentingan pelatihan. Diskusikan beberapa keuntungan dan kerugian
pertanyaan tipe lain dan berikan contoh (lihat handout).
8. Rumuskan poin-poin pelajaran utama dan bagikan handout.

Komentar: Jika peserta terbiasa dengan pertanyaan terbuka dan tertutup dari RRA/PRA Anda
hanya mengingatkan mereka tentang perbedaannya dan mereka berpikir tentang per-
tanyaan yang lebih tepat dalam satu lingkungan pelatihan. Pilihan yang lain adalah sesi
Pertanyaan tentang pertanyaan (halaman @).

212 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.14

Pertanyaan Terbuka dan Tertutup Exercise

1. diskusikan hasil kerja pasangan Anda dalam organisasinya:


● Ronde 1 – Pergunakan hanya pertanyaan tertutup
● Ronde 2 – Pergunakan hanya pertanyaan terbuka

2. Setelah 5 menit ganti peran dan ulangi prosedurnya.

3. Refleksikan pada latihan dengan mengajukan kepada Anda sendiri pertanyaan


berikut:
● Apa yang terjadi jika Anda mengajukan pertanyaan tertutup?
● Apa yang terjadi jika Anda mengajukan pertanyaan terbuka?
● Apakah perbedaan kualitas percakapan Anda jika menggunakan kedua tipe per-
tanyaan tersebut?

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 213


9.15

Menggunakan Pertanyaan Hand Out

Kenapa mengajukan pertanyaan sebagai seorang pelatih?

Ada ketrampilan yang bisa diuji yang bisa membantu seorang pelatih untuk
melakukan sesi pelatihan yang lebih efektif. Pertama, jadi lah seorang pendengar yang
baik. Kemudian menjadi ahli dalam seni menggunakan pertanyaan yang tepat dengan
cara yang tepat pada waktu yang tepat.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Anda bisa langsung memberikan jawa-
bannya, jika Anda merasa Anda memiliki semua jawaban dan ingin mengesankan seti-
ap orang dengan pengetahuan Anda. Atau, Anda bisa mendorong partisipasi peserta
dan memberi mereka kesempatan untuk merefleksikan, berpikir, menemukan dan belajar
sendiri.

Alasan Contoh

1. Meraih keterlibatan peserta Bagaimana perasaan Anda tentang…?

2. Rasakan pikiran, ide-ide atau opini Apa ide Anda tentang…? Bagaimana menurut
peserta. Anda?

3. Melibatkan orang yang non-partisipatif. Lin, apa yang Anda pikirkan?

4. Kenali kontributor penting. Thuba, itu ide yang menarik. Jelaskan lebih
lanjut kepada kita.

5. Mengelola waktu kelas OK, kita telah menggunakan sedikit waktu


untuk pertanyaan tersebut. Bagaimana kalau
kita teruskan?

6. Meraih pemahaman dengan menggali Itu salah satu cara pandang. Mari kita lihat
pertanyaan dari kedua belah pihak ten- cara pandang dari sisi lain. Apa yang terjadi
tang suatu hal. jika Anda…?

214 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.16

Tipe-tipe pertanyaan

Ada beberapa tipe-tipe pertanyaan bisa kita gunakan untuk keperluan yang berbeda:

Tipe-tipe Kegunaan Resiko

Pertanyaan Umum: Merangsang proses berpikir Pertanyaan yang tidak diajukan


Ditujukan kepada setiap orang. kepada seseorang secara
kelompok secara keselu- Berguna untuk memulai satu khusus, mungkin tidak dijawab.
ruhan, mungkin ditulis diskusi. Pertanyaan yang salah bisa
pada overhead atau Mengatur kecenderungan. membelokkan proses. Mungkin
flipchart tidak berguna, kecuali ada
waktu berpikir yang cukup.

Pertanyaan Langsung: Cara yang baik untuk dijawab. Bisa membuat malu peserta
Ditujukan kepada sese- Berguna untuk melibatkan yang tidak siap. Lebih efektif
orang dengan menyebut peserta yang pendiam dan jika diikuti dengan satu per-
nama, atau sebuah sub- pemalu. tanyaan umum untuk mengem-
kelompok. Bisa mengurangi monopoli balikan fokus kepada kelompok
diskusi oleh peserta yang lebih sebagai kesatuan.
dominan.
Bisa menyerap kemampuan
khusus seseorang dalam kelom-
pok, contohnya. rimbawan, spe-
sialis jender.
Bisa digunakan untuk men-
gaitkan pada satu poin yang
hilang karena ada komentar
orang lain yang tidak relevan.

Pertanyaan Terbuka: Untuk mendapatkan umpan Pertanyaan seperti itu lebih


Mulai dengan siapa, apa, balik yang kongkret atau infor- sulit untuk dijawab.
kapan. Di mana. masi. Pertanyaan yang dimulai den-
Bagaimana. Mengapa. Akan membuat peserta gan mengapa, mungkin dianggap
Pertanyaan yang tidak berpikir. mengancam.
bisa dijawab dengan Kualitas diskusi akan berkem- Jika pelatih tidak bisa
hanya mengatakan ya, bang ketika detail baru dite- mengembangkan tanggapan,
atau tidak. mukan, kegunaannya berkurang.
Baik untuk menganalisis situasi
masalah (Kenapa ini terjadi?
Apa yang perlu dilakukan agar
berubah?).

Pertanyaan Faktual: Untuk menjernihkan “kekabur- Beberapa peserta yang menge-


Diajukan untuk mendap- an” faktual. tahui faktanya mungkin memo-
atkan informasi faktual. Untuk mengalihkan dari asumsi nopoli diskusi.
atau jeneralisasi.
Berguna pada tahap awal
diskusi.

Pertanyaan yang Pastikan bahwa jawaban ada di Mungkin memberikan kesan


Dipantulkan: peserta. bahwa pelatih tidak memiliki
Pelatih melemparkan Bisa memicu perdebatan di pengetahuan. Bisa dianggap
pertanyaan kembali antara peserta. sebagai taktik menghindar.
kepada kelompok atas
pertanyaan yang dia-
jukan kepadanya.

Pertanyaan Mengarah: Berguna untuk mengarahkan Bisa manipulatif.


Jawaban yang diharap- diskusi yang telah melantur. Poin penting bisa hilang karena
kan terkandung dalam Berguna untuk kontrol fasilitasi niat pelatih untuk memperta-
pertanyaan. dan mengendalikan. hankan kontrol.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 215


9.17

Memraktekkan Parafrase

Tujuan: Pada akhir sesi the peserta…




Bisa menjelaskan apa parafrase itu

✔ Bisa menjelaskan kapan parafrase itu bisa berguna

✔ Telah memraktekkan parafrase dalam lingkungan yang aman

Bahan-bahan: Foto kopi hand out

Waktu: 45 menit

Langkah-langkah: 1. Minta peserta, jika mereka bisa mendefinisikan apa parafrase itu. Tuliskan istilah
dan definisinya (lihat handout).
2. Gali ide-ide saat mereka berpikir bahwa hal ini bisa berguna untuk teknik fasilitasi.
3. Jelaskan kepada mereka bagaimana pengungkapan dengan cara lain dan
berikan beberapa contoh.
4. Jelaskan mekanisme dan prosedur menggunakan triads atau dyads untuk mem-
praktekkan
● Triads: setiap tiga orang memilih seorang pembicara, seorang pendengar dan
seorang penyimak; setelah mempraktekkan pertama kali, perannya digilir yang
memungkinkan setiap orang untuk bertindak dalam tiga peran tersebut.
● Dyads: prinsip yang sama tetapi dalam pasangan tanpa pengamat
5. Memraktekkan. Biarkan peserta untuk mengalami kegunaan parafrase dengan
memraktekkan parafrase dalam triads atau dyads masing-masing selama 5 menit
(untuk contoh mengenai mengapa mereka berpikir Komuniti forestri itu penting di
negara mereka masing-masing). Monitor waktunya sementara peserta masing-mas-
ing melakukan parafrase, pastikan mereka bertukar peran dalam waktu tersebut.
6. Refleksi. Undang mereka mengulang setelah kurang lebih 20 menit dan refleksikan
pada latihan dengan menanya dan menjawab pertanyaan berikut;
● Bagaimana tanggapan Anda sebagai seorang peserta ketika mendengar kem-
bali kata-kata Anda sendiri?
● Bagaimana cara Anda sebagai pelatih mengungkapkan dengan kata lain?
● Apa yang menyulitkan? Apa yang bisa membantu?
● Apa keuntungan dari parafrase untuk pembicara, penyimak dan pelatih
secara bersama-sama (lihat handout)
7. Bagikan hand out.

Komentar: Variasi: fasilitator memberikan sebuah contoh saat dimana mereka tidak menyimak
dengan baik. Orang selanjutnya mengungkapkan dengan kata lain apa yang dikatakan
fasilitator. Orang tersebut kemudian memberikan sebuah contoh untuk setiap orang
untuk mengungkapkan dengan cara benar, dan begitu selanjutnya.

216 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.18

PARAFRASE Hand Out

● Apakah parafrase itu?


Parafrase = adalah mengulang apa yang dikatakan orang lain, menggunakan kata-
kata Anda sendiri.

● Kenapa menggunakan parafrase?


Keuntungan bagi pelatih
Teknik ini memaksa Anda, sebagai seorang pelatih, untuk menyimak dengan hati-
hati, karena Anda tahu bahwa ketika peserta selesai berbicara, Anda perlu mengulang
apa yang telah dikatakan. Sebagai tambahan, Anda memiliki kesempatan untuk mene-
mukan, apakah Anda benar-benar memahami apa yang dikatakan.

Keuntungan Bagi Pembicara


Parafrase memiliki efek menenangkan dan menjernihkan. Parafrase meyakinkan
pembicara bahwa ide-idenya layak untuk disimak. Dan meyakinkan pembicara bahwa
orang lain mendengar ide-idenya. Dengan kata-kata lain, parafrase mendorong orang
untuk berpikir keras.

Keuntungan Bagi Pendengar


Mereka memiliki kesempatan kedua untuk memahami apa yang dijelaskan oleh
pembicara.

● Kapan menggunakan parafrase?


Ketika seorang peserta membuat pernyataan yang sangat panjang, rumit dan
membingungkan, atau ketika seorang peserta memiliki masalah-masalah dalam men-
gungkapkan pemikirannya sendiri secara jelas.

● Bagaimana menggunakan parafrase?


Tekniknya menggunakan model empat-langkah berikut:
1. Simak dengan hati-hati
2. Pergunakan kata-kata Anda sendiri untuk mengatakan apa yang kira-kira dikatakan
peserta, dimulai dengan, sebagai contoh:
‘ Dalam kata-kata lain …’ atau
A
‘ pakah yang Anda maksud adalah… atau
‘Kedengarnya yang Anda katakan adalah…’
3. Periksa dengan mengatakan sesuatu seperti:
A
‘ pakah benar begitu?’ atau
A
‘ pakah saya bisa menangkapnya’
4. Jika tidak, terus minta penjelasan sampai Anda memahami apa yang dimaksudkan-
nya.

Catatan : Jika pernyataan pembicara dalam satu atau dua kalimat, pergunakan
kira-kira jumlah kata-kata yang sama ketika Anda mem-parafrase-kannya.
Jika pernyataan pembicara dalam kalimat yang sangat panjang, ringkaskan.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 217


9.19

Memraktekkan menguji4

Tujuan: Pada akhir sesi peserta…



✔ Bisa menjelaskan apakah menguji itu

✔ Bisa menjelaskan kenapa menguji itu penting dalam suatu lingkup pelatihan

✔ Bisa menjelaskan perbedaan antara diskusi dan dialog

Bahan-bahan: 1. Foto kopi teka-teki pada flipchart atau transparansi


2. Foto kopi handout

Waktu: 45 menit

Langkah-langkah: 1. Jalankan satu curah pendapat mengenai apakah menguji itu. Jelaskan bahwa kita
akan mempraktekkan menguji dengan melakukan aktifitas yang menyenangkan.
2. Minta peserta untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 4 sampai 6 orang untuk
melakukan kegiatan yang merangsang pemikiran.
Teka-teki: 3. Jelaskan bahwa Anda akan memberikan kepada kelompok satu masalah untuk
Seseorang dikete- dipecahkan – satu teka-teki. Penyelesainnya akan diberikan kepada satu orang
mukan tewas di untuk tiap kelompok dan kelompok harus menemukan jawaban dengan bertanya
padang pasir. Di
kepada orang tersebut dengan pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan “ya”
sampingnya ter-
letak sebuah atau “tidak”.*
bungkusan. Jika 4. Bahwa orang yang terpilih ke pinggir dan berikan mereka teka-teki dan jawabannya.
dia membuka Jelaskan bahwa mereka tidak perlu mengingat teka-tekinya karena Anda akan
bungkusan terse- meberikannya kepada seluruh kelompok.
but dia tidak akan 5. Pajang teka-tekinya di tempat yang bisa dilihat setiap orang selama permainan ini.
mati. Apakah isi Minta seseorang yang pernah memainkan permainan ini sebelumnya sebagai seo-
bungkusan itu?
rang pengamat dalam kelompoknya.
Jawaban: 6. Minta kepada tiap kelompok saat mendapatkan jawaban agar menyimpannya
sebuah parasit! untuk kelompok sendiri, tetapi minta untuk melambaikan tangan (Anda mungkin
juga menghentikan permainan begitu satu kelompok mendapatkan jawaban,
menyediakan waktu yang cukup untuk setiap orang dalam berusaha memecahkan
teka-teki dengan baik, sekitar 10 menit).
7. Begitu teka-teki telah dipecahkan refleksikan apa yang terjadi dengan bertanya :
● Apa yang membantu Anda untuk menguji dengan baik (menyimak dengan aktif,
mengembangkan ide-ide, berpikir kreatif , memperjelas informasi, menganalisis
masalah dengan hati-hati)
● Apa yang menghindarkan Anda untuk menguji dengan baik? (tidak menyimak
dengan baik, meloncat dari satu pertanyaan ke pertanyaan lain, kurang berpikir
kreatif, berasumsi)
● Bagaimana hal ini berkaitan dengan pelatihan? Kenapa menguji adalah satu
ketrampilan penting untuk seorang pelatih (untuk menggali peserta, untuk
memecahkan masalah-masalah, untuk menjernihkan pertanyaan, masukan dan
opini peserta, untuk memfasilitasi dialog)
8. Ringkaskan pelajaran pentingnya dan bagikan handout.

4 Adapted from Games Team Play

218 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.20

*Umumnya seseorang menggunakan pertanyaan terbuka ketika menguji, tetapi ini Komentar:
adalah latihan yang baik karena pertanyaan tertutup mendorong Anda untuk menguji
dengan baik dengan tujuan untuk memecahkan masalah.
Satu lanjutan yang baik sesi ini adalah memraktekkan sesi dialog.

Menggunakan Menguji Hand Out

Apakah menguji itu?


Menguji adalah mengajukan pertanyaan berikut ini untuk mendapatkan pemahaman,
seperti;
● Bisa Anda jelaskan lebih?
● Bisakah Anda meletakkan dengan cara yang lain?
● Tolong jelaskan lebih lanjut hal tersebut.
● Tetapi mengapa, bagaimana, siapa, kapan, di mana?
● Apa pun yang lain?
Menguji lebih seperti mengupas lapisan bawang, dan tujuannya adalah menuju inti
bawang tersebut.

Kenapa dan kapan menggunakan menguji sebagai seorang pelatih?


Menguji bisa digunakan keperluan yang berbeda seperti:
● Untuk menggali peserta,
● Untuk menjernihkan pertanyaan, masukan dan/atau opini,
● Untuk membangun dialog,
● Untuk memecahkan masalah-masalah.

Bagaimana cara menguji dengan baik

Lakukan Jangan

✘ Menilai selama menyimak

✔ Aktif menyimak ❏
✘ Melompat dari satu pertanyaan

✔ Kembangkan pertanyaan selanjut- ke pertanyaan lain
nya dari jawaban sebelum ❏
✘ Membuat asumsi

✔ Perjelas informasi ❏
✘ Kehilangan arah karena terham-

✔ Pisahkan masalah atau poin utama bat detail atau menyimpang

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 219


9.21

Mempraktekkan dialog5

Tujuan: Pada akhir sesi peserta…



✔ Bisa menjelaskan perbedaan antara dialog dan diskusi

✔ Bisa menjelaskan pentingnya menciptakan dialog dalam pelatihan

✔ Praktek menciptakan dialog

Bahan-bahan: 1. Foto kopi lembar pengamatan


2. Foto kopi handout

Waktu: 1.5 jam

Langkah-langkah: 1. Jelaskan bahwa peserta akan mempraktekkan dialog. Jalankan curah pendapat
dengan cepat mengenai perbedaan antara diskusi dan dialog.
2. Diskusikan bagaimana kita bisa memfasilitasi dialog.
3. Jelaskan mekanisme dan prosedur menggunakan triads untuk mempraktekkan.
4. Triads: setiap tiga orang memilih seorang pembicara, seorang pendengar dan seo-
rang penyimak; setelah mempraktekkan pertama kali, perannya digilir yang memu-
ngkinkan setiap orang untuk bertindak dalam tiga peran tersebut.
5. Bagi kelompok dalam triads dan bagikan foto kopi lembar pengamatan.
6. Biarkan peserta untuk mempraktekkan dialog dalam triads masing-masing selama
5 menit agar mencapai satu konsensus mengenai satu masalah penting (pilih
sesuatu yang sesuai). Monitor waktunya sementara peserta mempraktekkan dia-
log, pastikan mereka menggilir peran dalam waktu tersebut.
7. Undang mereka untuk mengulang setelah kurang lebih 20 menit dan refleksikan lati-
han dengan mengajukan pertanyaan berikut;
● Kapan Anda melewatkan kesempatan dan mengapa?
● Mengapa membuatnya sulit? Apa yang bisa membantu?
● Apa manfaat menciptakan dialog dalam suatu pelatihan?
8. Bagikan hand out.

Komentar: Sesi baik sebagai lanjutan sesi mempraktekkan menguji.

5 Adapted from Games Teams Play

220 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.22

Lembar Pengamatan Penilaian Dialog Latihan

Pengantar
Menguji pemahaman adalah hal penting dalam dialog. Ambil lah peran pengamat
dan perkirakan apakah kelompok Anda menguji dengan efektif. Jangan abaikan contoh
penguji yang menuju pemahaman yang baik. Juga carilah kesempatan yang terlewat
untuk menguji. Sebagai contoh cara pandang seseorang tidak benar-benar dipahami
dan pertanyaan yang mungkin membantu menjernihkan situasi justru tidak ditanyakan.

Contoh Menguji

1.

2.

3.

4.

5.

Contoh Kesempatan yang terlewat

1.

2.

3.

4.

5.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 221


9.23

Menciptakan Dialog Hand Out

Apakah dialog itu?


Dialog adalah aliran informasi yang sangat bebas di mana peserta ikut bertanggung
jawab.

Apakah perbedaan antara dialog dan diskusi?


Istilah dialog dan diskusi seringkali digunakan dimana saja, tergantung dari konteks
atau situasi penggunaannya. Selama pelatihan ini, kita mendefinisikan diskusi dan dia-
log sebagai berikut:

Diskusi Dialog

● Berdasarkan kompetisi ● Berdasarkan berpikir bersama


● Bertanggung-jawab untuk ● Bertanggung-jawab untuk mema-
mempengaruhi opini yang lain hami perspektif yang lain
● Pikiran tertutup ● Pikiran terbuka
● Bicara ● Menyimak
● Pernyataan ● Pertanyaan terbuka
● Opini yang pasti ● Menguji
● Mencari penyelesaian ● Mencari penyelesaian terbaik

Kenapa dialog penting dalam pelatihan?


● Dialog adalah perlu untuk:
● Menciptakan satu lingkungan saling percaya
● Sharing
● Menyelesaikan masalah secara efektif
● Mencapai konsensus

Bagaimana menciptakan dialog?


1. Perjelas tujuan sharing (jika diperlukan jelaskan perbedaan antara dialog dan
diskusi)
2. Uji dan dukung pengujian oleh peserta dengan informasi dan pemahaman
3. Tantang ide-ide atau asumsi yang mapan.

222 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.24

Mempraktekkan umpan balik

Pada akhir sesi peserta… Tujuan:



✔ Bisa menjelaskan tujuan umpan balik

✔ Bisa menjelaskan perbedaan antara umpan balik yang baik & buruk

✔ Menunjukkan ketrampilan dalam memberi dan menerima umpan balik

1. Foto kopi Latihan atau flip charts Bahan-bahan:


2. Foto kopi hand-out

1 jam Waktu:

1. Mulai sesi dengan menanyakan kepada peserta bagaimana mereka menggambar- Langkah-langkah:
kan umpan balik dan apa tujuan umpan balik itu. Jelaskan dengan singkat apa um-
pan balik itu. Gunakan jawaban peserta untuk menjelaskan mengapa teknik ini
berguna dalam konteks pelatihan (lihat juga hand out).
2. Katakan kepada peserta bahwa ada satu trick untuk menjelaskan kegunaan
umpan balik. Perkenalkan prinsip Johari’s window tahap demi tahap*;
● Pertama gambarkan empat kuadran dan jelaskan masing-masingnya dengan
menyebutkan satu contoh yang mengandung beberapa contoh yang baik dan
buruk dan jelaskan mengapa contoh tersebut baik atau buruk, jelaskan bahwa
kita bisa mengembangkan lebih jauh jika kita bisa membuat ‘kotak bebas’ lebih
besar.
● Tanyakan bagaimana kita bisa membuat kotak tertutup lebih kecil dengan mem-
perbesar kotak bebas (sharing), berikan satu contoh
● Tanyakan bagaimana kita bisa membuat kotak buta lebih besar dengan mem-
perbesar kotak bebas (umpan balik), berikan satu contoh
3. diskusikan tujuan umpan balik dalam lingkup pelatihan. Jalankan curah pendapat
mengenai apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam umpan balik yang
konstruktif dan tuliskan.
4. Bagikan hand out** dan sosio-drama, dan biarkan mereka bekerja dalam kelompok
bertiga untuk memerankan sosio-drama yang menampilkan masalah umpan balik.
5. Undang kelompok yang besar untuk menggunakan saran-saran yang ada dalam
handout untuk menunjukkan alternatif dari cara memberikan umpan balik.
6. Kelompok kecil, setelah diskusi, mungkin bisa juga memerankan cara alternatif
untuk memberikan umpan balik, yang bertujuan untuk menunjukkan kepada mereka
sendiri perbedaan-perbedaan dalam memberikan umpan balik.
7. Renungkan prinsip-prinsipnya sekali lagi, dan ringkaskan bahwa dalam TOT kita bisa
belajar banyak satu sama lain jika kita tahu bagaimana memberi dan menerima
umpan balik.

*Lengkapi penjelasan Anda dengan gambar Johari windows tahap-demi tahap selama Komentar:
cerita Anda berkembang.
**Tergantung pada lama pelatihan sesi ini bisa diperpendek, dengan hanya mendiskusi-
kan tujuan & prinsip-prinsip umpan balik termasuk memberikan beberapa contoh.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 223


9.25

Sosio-drama Memraktekkan Umpan balik Latihan

Sosio-drama: Lin dan Beang


Lin dan Beang adalah dua peserta Pelatihan Pelatih. Lin memfasilitasi satu sesi
pelatihan untuk mempraktekkan ketrampilannya sebagai seorang pelatih. Setelah sesi,
peserta lain diundang untuk memberi Lin umpan balik. Beang senang utuk berbagi
pengamatannya dan mengatakan kepada Lin:
Lin, Anda sering terlalu gugup di depan kelas, Anda mestinya lebih percaya diri
di depan kelas.

Sosio-drama: Bunna dan Lisa


Bunna dan Lisa adalah dua peserta dari Pelatihan Pelatih. Selama berlatih dalam
kelompok kecil, Lisa merasa terganggu oleh Bunna dan mengatakan kepadanya:
Bunna Anda sangat dominan, Anda mestinya lebih partisipatif!

Sosio-drama: Thuba dan Lal


Thuba adalah pelatih dari Pelatihan Pelatih, yang mengalami kesulitan karena memi-
liki banyak sekali peserta yang berpartisipasi dalam diskusi. Lal, yang terus-menerus
bicara, sangat mengganggunya. Setelah satu interupsi lain oleh Lal dia berkata
kepadanya:
Lal, diam lah, Anda terlalu cerewet! Anda mestinya memberi peserta lain kesem-
patan untuk mengatakan sesuatu.

224 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.26

Umpan Baik – Belajar Satu Sama Lain Hand Out

Apakah umpan balik itu?


Umpan balik personal memberi informasi tentang perilaku dan penampilan. Umpan
balik bisa sering dipertukarkan dalam satu situasi pelatihan, dari pelatih kepada peser-
ta, sebaliknya atau antara peserta.

Apakah tujuan umpan balik?


Umpan balik adalah satu cara membantu orang lain agar dia paham akibat peri-
lakunya terhadap orang lain. Umpan balik membantu seseorang untuk menjaga peri-
lakunya “sesuai sasaran” dan pada gilirannya akan meningkatkan penampilannya.

Bagaimana umpan balik bekerja?


Membiasakan diri dengan JOHARI’s-Window akan membantu untuk memahami aki-
bat dari umpan balik.
Lihat pada gambar berikut. Gambar tersebut berbentuk jendela dengan empat
daun. Yang disebut JOHARI’s window setelah orang menggunakannya. Jendela adalah
satu model yang bisa menunjukkan bagaimana komunikasi bekerja dan membantu kita
untuk memahami bagaimana kita bisa menumbuhkan pengetahuan-diri dan bagaimana
kita bisa membangun kepercayaan yang lebih dalam dalam kelompok dan komunitas
dengan membagikan umpan balik.

Diketahui oleh saya Tidak diketahui oleh saya

Diketahui Umpan
BEBAS BUTA
orang lain balik

berbagi
pengungkapan

Tidak
diketahui
TERSEMBUNYI MISTERI
orang lain

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 225


9.27

Jendela mewakili individu pribadi secara keseluruhan. Keempat daun jendela bisa digam-
barkan sebagai berikut:

Bebas Bagian diri Anda yang diketahui oleh Anda dan orang lain. Ini adalah
wilayah berbagi bersama (mutual sharing).

Tersembunyi Bagian diri Anda yang diketahui oleh Anda, tetapi tidak diketahui orang
lain. Kadangkala dengan lebih banyak berbagi akan bisa menjernihkan
suasana, membangun kepercayaan dan membuat kelompok bekerja
lebih mudah.

Buta Bagian diri Anda yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui
oleh Anda. Nada suara Anda, satu bakat yang tidak Anda perhatikan
mungkin berada dalam area ini.

Misteri Bagian diri Anda yang tidak diketahui oleh Anda sendiri dan orang lain. Di
sini terletak bakat dan kemampuan yang belum Anda ketahui dan
orang lain ketahui. Tetapi mereka bagian diri Anda dan mungkin satu hari
akan terungkap.

Umpan balik Adalah cara dimana orang lain membukakan wilayah buta Anda, den-
gan membiarkan orang lain menyampaikan apa yang Anda tidak
ketahui dan lihat tapi diketahui dan dilihat oleh orang lain.

Sharing Adalah cara membuka diri Anda lebih banyak kepada orang lain.

Pengung- Adalah sebuah pengalaman ketika bagian wilayah misterius diri Anda
kapan sendiri tiba-tiba terungkap. Pengungkapan muncul secara spontan; tidak
bisa direncanakan.

Dalam kata lain, cara kita melihat diri sendiri, adalah sebagian dari hasil yang orang
lain telah sampaikan kepada kita; bagaimana mereka melihat kita. Kadang-kadang
bahkan bisa dilihat sebaliknya: cara kita merasakan atau berperilaku, bisa tergantung
pada apa yang kita pikir orang lain lihat dalam diri kita. Contohnya:
“Saya tidak memahami apa yang guru katakan, tetapi jika saya minta kepadanya
untuk menjelaskan kepada saya lagi, dia akan berpikir bahwa saya sangat bodoh.
Maka lebih baik saya diam.”

Dalam banyak kasus akan sangat membantu untuk mendengar dari orang lain
bagaimana mereka sebenarnya melihat saya, dan hal ini bisa dilakukan melalui umpan
balik.

226 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.28

Bagaimana memberi umpan balik?


Umpan balik hanya akan efektif jika kriteria tertentu digunakan. Berikut beberapa
petunjuk untuk memberi umpan balik konstruktif.

Kriteria Contoh buruk Contoh baik

Spesifik , tidak umum. Anda selalu terlalu Ketika kita sedang memutuskan suatu hal,
cerewet! Anda terlalu banyak berbicara sehingga
saya berhenti menyimak.

Deskriptif, tidak Anda hanya mau meng- Saya merasa terganggu, karena Anda
menilai ganggu saya! menyela saya sepanjang waktu!

Penerima, Saya katakan kepada Jika Anda siap saya akan memberi Anda
bukan pemberi Anda… beberapa umpan balik mengenai…

Fokus pada Perilaku Anda sombong! Anda sering mengangkat alis, ketika saya
Bukan pada orang berbicara. Ini menyulitkan bagi saya
untuk terus berbicara.

Fokus pada hal Anda tidak cukup Anda memiliki senyuman yang hangat,
positif, tersenyum.. Anda bisa melalukannya lebih sering, hal
Bukan negatif itu membuat saya senang untuk bekerja
dengan Anda.

Minta jangan paksa Pasti Anda ingin Tolong, katakan apa yang telah Anda lihat
mengetahui… dari pekerjaan saya ….Apakah semua
orang paham apa yang saya jelaskan ?

Waktu yang baik Minggu lalu…. Secara umum jangan menunda umpan ba-
lik. Hal itu akan lebih berguna jika dilaku-
kan setelah pengamatan. Orang bisa ke-
mudian bisa menghubungkannya dengan
situasi spesifik.

Singkatnya coba katakan umpan balik Anda sebagai berikut:


Ketika… (menyebutkan perilaku spesifik)…
saya…. (menjelaskan perasaan Anda)….
Karenanya…. (memberitahu akibat perilaku)….

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 227


9.29

Bagaimana cara menerima umpan balik?


Umpan balik dapat memberi gambaran kepada Anda bagaimana orang lain melihat
tindakan Anda dan memberi Anda pilihan untuk merubah perilaku Anda. Bahkan
sekalipun Anda “tidak setuju’ dengan umpan balik tersebut, Anda juga perlu untuk
mendengar dan memahaminya dengan jelas.
Memberi umpan balik kepada orang lain kadangkala sulit. Karenanya menjadi pent-
ing untuk memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan orang mudah menerima
umpan balik. Dalam bagian berikut, ada hal-hal yang bisa membantu Anda untuk
memahami cara menerima umpan balik yang positif.

Konsentrasi, Amati dan Simak


Anda tidak perlu melakukan apa pun dengan
umpan balik. Yang perlu Anda lakukan,
hanyalah memperhatikan orang yang memberi
Anda umpan balik.

Periksa Jadi, apa yang Anda katakan adalah bahwa…


Tunggu sampai umpan balik diberikan, kemu-
dian katakan dengan kata lain poin pent-
ingnya.

Jernihkan Kapan dan bagaimana saya membuat Anda


Ajukan pertanyaan untuk memperjelas atau marah?
minta contoh.

Jangan membela diri Itu karena…


Banyak di antara kita yang memiliki kesulitan Saya berpikir bahwa kebanyakan orang…
dalam mendengar hal negatif tentang diri Ya. Tetapi…
kita sendiri. Biasanya kita merasa tidak nya- Anda salah paham…
man sehingga kita berusaha mempertahankan Anda siapa ? Mengapa Anda berani berko-
diri, antara lain dengan memberi tanggapan mentar seperti itu ?
yang cepat. Sayangnya, kalau hal itu kita
lakukan, berarti kita akan kehilangan kesem-
patan yang bernilai untuk pengembangan diri.

Katakan batas Anda Saya sudah cukup mendengar, terima kasih


Jika orang yang memberi umpan balik terlalu atas semua umpan balik yang membantu.
banyak memberi saran-saran, petunjuk, atau
kritik, yang membingungkan, maka Anda bisa
mengatakan bahwa itu cukup.

228 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.30

Kartu umpan balik: foto kopi bolak-balik pada kertas tebal (berwarna) dan gunting
menjadi empat bagian

Untuk : Untuk :
Dari : Dari :
Latihan : Latihan :

What you did well : What you did well :

What you could improve : What you could improve :

As follows : As follows :

Untuk : Untuk :
Dari : Dari :
Latihan : Latihan :

What you did well : What you did well :

What you could improve : What you could improve :

As follows : As follows :

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 229


9.31

Memraktekkan Dinamika Kelompok

Tujuan: Pada akhir sesi peserta…



✔ Pernah secara praktis menghadapi berbagai situasi dan anggota kelompok yang
sulit

Bahan-bahan: 1. Foto kopi permainan-peran


2. Foto kopi handout

Waktu: 2.5 jam

Langkah-langkah 1. Perkenalkan sesi, dengan menjelaskan bahwa kita akan mempraktekkan bagaimana
cara menghadapi perilaku peserta yang sulit. Jelaskan bahwa kita akan melakukan-
nya dengan mempraktekkan situasi yang berbeda melalui permainan-peran.
2. Jelaskan bahwa peserta akan dibagi ke dalam 3 kelompok berbeda, masing-masing
memainkan situasi kelas yang berbeda. Tiap anggota kelompok akan menerima
lembaran perintah, yang tidak boleh diberitahukan kepada anggota lain kelompok.
Dalam tiap kelompok akan ada satu pelatih dan 5 peserta.
3. Bagi peserta ke dalm 3 kelompok dan bagikan lembaran (pastikan bahwa peran
dominan dilakukan oleh orang yang dominan). Biarkan mereka mempersiapkan diri
selama 5 menit untuk permainan peran. Sejumlah peserta tambahan bisa menjadi
pengamat atau bisa ditambahkan sebagai peserta dengan menjadi diri sendiri.
4. Mulai permainan peran pertama dan refleksikan setelahnya dengan cara berikut:
● Undang pelatih untuk menjelaskan apa yang dipikirkan tentang permainan peran
yang baru saja dilakukan, dan tanyakan juga apa yang akan dilakukan lain kali
apabila menjumpai masalah yang sama. Tanyakan pula kepada pengamat, ba-
gaimana pendapatnya terhadap hal-hal yang disampaikan oleh pelatih barusan.
● Mintalah pendapat peserta, pertama minta masukan positif, lalu hal-hal lain
yang penting dan perlu dipertimbangkan, setelah itu minta saran atau tips untuk
perbaikan.
● Tambahkan dengan umpan balik dan tips Anda sendiri jika perlu.
5. Lanjutkan dengan permainan peran yang lain dengan cara yang sama dan dorong
pelatih untuk menggunakan poin belajar dari permainan peran sebelumnya.
6. Tutup dengan merumuskan pengalaman utama yang telah dipelajari,
7. Bagikan handout.

Komentar: Ini adalah latihan yang baik untuk menggabungkan antara semua ketrampilan fasilitasi
praktis yang telah dilatihkan sebelumnya dengan cara menangani dinamika kelompok
yang sulit.

230 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.32

Permainan Peran 1: Memfasilitasi Satu Kesepakatan Konsensus

Pedoman Bagi Peran Pelatih Permainan Peran 1

Anda adalah pelatih suatu pelatihan yang akan berlangsung


selama 2 minggu. Pada hari Sabtu ada kesempatan untuk
mengorganisir program wisata selama satu hari karena libur.
Selama 15 menit kemudian Anda akan memfasilitasi satu
kesepakatan konsensus antara peserta tentang ke mana
mereka akan pergi.

Pedoman Bagi Peran Dominator Permainan Peran 1

Anda adalah peserta suatu pelatihan yang akan berlansung


selama 2 minggu. Sabtu hanya satu-satunya hari libur selama
kursus. Selama 15 menit kemudian pelatih akan mendiskusikan
program selama hari itu dengan peserta. Karena Anda tidak
menyukai pelatih Anda, maka Anda akan mencoba mengambil
alih kendali darinya dan memanipulasi kelompok agar setuju
dengan pilihan Anda.

Pedoman Bagi Peran Perayu Permainan Peran 1

Anda adalah peserta suatu pelatihan yang akan berlang-


sung selama 2 minggu. Sabtu hanya satu-satunya hari libur
selama kursus. Selama 15 menit kemudian pelatih akan
mendiskusikan program selama hari itu dengan peserta.
Karena Anda memiliki minat khusus untuk berbelanja bagi kelu-
arga Anda maka Anda sebisa mungkin akan berusaha
memenuhi keinginan Anda.

Pedoman Bagi Peran Si Jujur Permainan Peran 1

Anda adalah peserta pelatihan yang akan berlangsung


selama 2 minggu. Sabtu hanya satu-satunya hari libur sela-
ma pelatihan. Selama 15 menit kemudian pelatih akan
mendiskusikan program selama hari itu dengan peserta.
Karena Anda memiliki keluarga yang tinggal di dekat situ,
Anda akan mengakui bahwa Anda akan pergi keluar mengun-
jungi keluarga Anda. Anda begitu bersemangat mengatakan
kepada mereka apa yang akan Anda lakukan bersama den-
gan keluarga sehingga Anda selalu menyela diskusi.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 231


9.33

Pedoman Bagi Peran Inisiator Permainan Peran 1

Anda adalah peserta pelatihan yang akan


berlangsung selama 2 minggu. Sabtu hanya satu-
satunya hari libur selama pelatihan. Selama 15
menit kemudian pelatih akan mendiskusikan pro-
gram selama hari itu dengan peserta. Karena Anda
mengenal tempatnya dengan baik, Anda bisa mem-
berikan ide-ide baru dan saran-saran mengenai tem-
pat-tempat yang bisa dikunjungi, apa yang bisa
dibeli, aktifitas yang bisa dilakukan, pemandangan
yang bisa dilihat dll.

Pedoman Bagi Peran Pembangun Permainan Peran 1

Anda adalah peserta pelatihan yang akan berlangsung


selama 2 minggu. Sabtu hanya satu-satunya hari libur selama
pelatihan. Selama 15 menit kemudian pelatih akan
mendiskusikan program selama hari itu dengan peserta.
Karena Anda tidak memiliki minat khusus tetapi hanya senang
bersama-sama kawan-kawan selama hari libur, Anda akan
mendukung dan membangun ide-ide dan saran-saran yang
dikemukakan orang lain.

Permainan Peran 2: Memfasilitasi satu debat

Pedoman Bagi Peran Pelatih Permainan Peran 2

Selama 15 menit kemudian Anda akan memfasilitasi satu


debat apakah pertanian gilir-balik itu buruk atau baik. Adalah
tanggung-jawab Anda untuk melibatkan peserta secara lang-
sung, tetapi bukan perdebatan yang agresif. Tantangannya
adalah untuk membuat peserta saling menyimak masing-masing
argumen, dan untuk menantang mereka dengan pandangan
ekstrim yang mungkin terjadi. Karena pada akhirnya Anda akan
menunjukkan keseluruhan spektrum praktek pertanian gilir-balik,
dari yang sangat lestari bisa sampai yang tidak lestari, tergan-
tung pada banyak faktor luar.

232 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.34

Pedoman Bagi Peran Agresor Permainan Peran 2

Lima belas menit kemudian Anda akan berpartisipasi


dalam suatu debat mengenai kelestarian pertanian gilir balik.
Berdasarkan pengalaman yang luas dengan hasil negatif dari
praktek pertanian gilir balik di wilayah Anda, maka Anda akan
memastikan bahwa pengalaman Anda diakui oleh kelompok.
Anda akan sangat menentang orang lain yang berbeda
pemikiran.

Pedoman Bagi Peran the Topik Jumper Permainan Peran 2

Lima belas menit kemudian Anda akan berpartisipasi


dalam suatu debat mengenai kelestarian pertanian gilir balik.
Karena Anda tidak begitu tertarik dengan topik ini, Anda akan
terus-menerus mencoba untuk mengubah topik pembicaraan.
Karena Anda bosan menyimak semua argumen, Anda akan
sering menyela diskusi.

Pedoman Bagi peran Tukang Mundur Permainan Peran 2

Lima belas menit kemudian Anda akan berpartisipasi


dalam suatu debat mengenai kelestarian pertanian gilir balik.
Karena Anda tidak begitu tertarik dengan topik ini, Anda tidak
akan berpartisipasi dalam diskusi. Anda akan menunjukkan
ketidaktertarikan Anda dengan berbicara dengan sebelah Anda
mengenai hal lain. Anda juga akan membaca majalah atau
koran, atau tertidur atau apa pun yang bisa Anda pikirkan.

Pedoman Bagi Peran Pengacara Setan Permainan Peran 2

Lima belas menit kemudian Anda akan berpartisipasi


dalam suatu debat mengenai kelestarian pertanian gilir balik.
Anda memiliki banyak pengalaman dengan contoh kelestarian
pertanian gilir balik di wilayah kerja Anda, terutama kelompok
suku minoritas pegunungan. Jadi peran Anda adalah untuk
menantang mereka di dalam kelompok yang berpikir bahwa
pertanian gilir balik tidak bisa lestari.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 233


9.35

Pedomab Bagi Peran Pemberi Opini Permainan Peran 2

Lima belas menit kemudian Anda akan berpartisipasi


dalam suatu debat mengenai kelestarian pertanian gilir
balik. Karena Anda tahu bahwa pertanian gilir balik adalah
masalah yang kompleks, Anda tidak mengambil sikap
dalam perdebatan ini. Peran Anda adalah membawa opini
dan kepercayaan yang relevan mengenai masalah yang
dimunculkan oleh orang lain selama diskusi.

Peran-play 3: Menghindari konflik

Pedoman Bagi Peran Pelatih Permainan Peran 3

Selama 15 menit kemudian Anda akan bertanggung


jawab untuk menyelesaikan ketegangan di dalam kelompok.
Selama hari yang lalu Anda menyadari bahwa ketegangan
terbentuk di antara anggota kelompok tertentu, tetapi Anda
tidak tahu apa penyebab suasana menjadi buruk. Kini Anda
harus menemukan apa yang terjadi sebelum ketegangan-
ketegangan berkembang menjadi satu konflik sebenarnya.

Pedoman Bagi Peran Penentang (The Blocker) Permainan Peran 3

Anda menyesal harus ikut dalam pelatihan. Pelatihannya


tidak hanya sangat berbeda dari yang Anda harapkan tetapi
Anda benar-benar muak dengan peserta lain karena mereka
tidak memiliki pengalaman dan mengajukan pertanyaan
yang bodoh sepanjang waktu. Hal yang hanya Anda ingin
lakukan adalah meyakinkan pelatih tentang pengalaman
Anda sendiri dalam komuniti forestri di negara Anda.

Pedoman Bagi Peran Si Gengsi Permainan Peran 3

Anda adalah peserta kursus pelatihan paling senior den-


gan latar belakang pendidikan yang paling tinggi. Sejak awal
Anda sangat terganggu dengan beberapa peserta lain yang
tidak menghargai latar belakang Anda dan orang lain yang
tidak menganggap serius pelatihan ini. Karenanya Anda
membuat keputusan untuk berbicara dengan pelatih selama
sesi selanjutnya untuk mengatakan padanya agar menjaga
disiplin.

234 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.36

Pedoman Bagi Peran Si Play-Boy Permainan Peran 2

Anda ikut pelatihan untuk menikmati uang saku.


Anda menganggap peserta lain terlalu serius dan
membosankan. Karena Anda tidak tertarik dengan
topiknya, Anda mencoba memeriahkan sesi dengan
melucu dan bercerita.

Pedoman Bagi Peran Si Pecinta Damain Permainan Peran 2

Anda menyayangkan ketegangan yang terjadi di


antara berbagai peserta. Menurut Anda susah
berpartisipasi dalam suasana seperti itu. Anda tidak
menyukai argumen atau ketidaksetujuan, jadi Anda
mencoba menjaga perdamaian.

Pedoman Bagi Peran Tukang Kompromi Permainan Peran 2

Meskipun Anda sering tidak setuju dengan pandan-


gan dan opini peserta lain, Anda bersedia berkompromi
jika ketegangan-ketegangan meningkat terlalu tinggi
atau jika kemajuan mengalami kemacetan. Dalam situ-
asi tersebutAnda akan menyerah untuk menghindari
konflik atau berusaha mencapai persetujuan.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 235


9.37

Tips Untuk Menyeimbangkan Dinamika Hand Out


& Mengelola Anggota Kelompok yang Sulit

Tips untuk menyeimbangkan dinamika kelompok


Menyeimbangkan dinamika kelompok memerlukan kombinasi yang efektif dari berba-
gai ketrampilan fasilitasi seperti; mengamati, menyimak, mendiagnosis, memberikan
umpan balik, membuat model, menyemangati dan mengelola konflik. Beberapa tips
umum antara lain:
● Mencoba untuk memahami sebanyak mungkin sifat-sifat dari anggota kelompok
● Memfasilitasi penyusunan norma kelompok dan selalu menjadikannya sebagai
rujukan
● Mencermati sejauh mana tahapan kelompok telah terbangun, dan peranan dari tim,
dan jika diperlukan mintalah agar kelompok juga mencermati hal yang sama
● Mengembangkan kepekaan dan berbagi tanggung jawab dengan kelompok
● Memberikan umpan balik konstruktif kepada kelompok dan anggota mengenai peri-
laku mereka
● Bentuk aturan dari perilaku yang tepat dan seperti yang diharapkan
● Bentuk kelompok kecil dengan sangat berhati-hati
● Minta nasihat dari orang di luar kelompok jika perlu.

Tips untuk mengelola anggota kelompok yang sulit


Berikut ini adalah tipe-tipe anggota kelompok yang perilakunya bisa mengakibatkan
kesulitan dalam kelompok, disertai pilihan tentang bagaimana mengelola mereka.

Tipe Kemungkinan Intervensi

Pendiam atau Hargai peran serta apa pun. Di luar kelompok


pemalu semangati dia. Berikan umpan balik secara
tersendiri. Beri waktu untuk mempersiapkan
suatu topik, dengan cara memberi tahu sebelum-
nya. Luangkan waktu. Berikan waktu.
Bersabarlah. Undang untuk bicara atau uji pema-
haman dari waktu ke waktu. Tempatkan dalam
kelompok yang saling membantu. Kelompok lebih
kecil.

Marah ter- Periksa alasan. Berikan umpan balik.


hadap tugas Sesuaikan dan ingatkan aturan kelompok. Beri
atau menge- tanggung jawab dalam kelompok. Hadapi peri-
cewakan lakunya jika terjadi. Dukung/ perkuat perilaku lain.
orang lain Berikan waktu di luar kelompok.

236 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.38

Aggresif Cari penyebabnya dan hilangkan jika mungkin.


Berikan umpan balik. Rubah kelompok. Ingatkan
kelompok tentang aturan. Hadapi perilakunya
ketika terjadi dan perkuat perilaku lain ketika ter-
jadi. Bentuk alternatif non-agressif. Diskusikan aki-
batnya dengan keseluruhan kelompok.

Terlalu Luangkan waktu. Berikan umpan balik. Catat


dominan tingkat keikutsertaan.Tempatkan dengan tipe-tipe
lain yang semacam. Tempatkan dalam kelompok
yang sama dengan pelatih. Minta diam. Undang
untuk ikut bertanggung jawab atas peran serta
yang lain. Kembangkan sikap asertif terhadap
orang lain.

Motivasi Periksa alasannya. Berikan peran dalam


rendah memilih tugas. Tawarkan pilihan kerja. Perkuat,
atau malas semangati, dukung keikutsertaan. Berikan tang-
gung jawab. Tantang jika sesuai. Tempatkan
bersama dengan kelompok inti yang memotivasi.
Terima dan bersabarlah. Cari terus keterlibatan.

Pelawak Diskusikan dalam kelompok mengenai kegu-


naan dan penyalahgunaan humor. Hadapi peri-
lakunya. Berikan umpan balik – beri waktu untuk
berubah. Dukung perilaku yang berbeda dari yang
ini.

Penyendiri Selalu menerima. Berikan umpan balik jika


sesuai. Berikan dukungan khusus. Alokasikan
peran atau tanggung jawab khusus. Dukung –
ciptakan kesempatan untuk meraih penghargaan.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 237


9.39

Mempraktekkan Fasilitasi

Tujuan: Pada akhir sesi peserta…



✔ Telah mempraktekkan ketrampilan fasilitasi mereka

✔ Telah melihat pengaruh ketrampilan mereka pada orang lain

Bahan-bahan: Foto kopi latihan dan lembar pengamatan

Waktu: Pendahuluan 15 menit


Persiapan 60 menit
Untuk tiap peserta (fasilitasi & umpan balik) 30 menit
Penutup 10 menit

Langkah-langkah 1. Perkenalkan dengan mengatakan bahwa ini adalah kesempatan bagi peserta
untuk mempraktekkan semua ketrampilan pelatihan dan fasilitasi mereka dalam
satu lingkungan yang aman.
2. Bagikan latihan dan berikan orang kesempatan untuk membaca isinya. Dorong
orang agar mencoba sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya
(menggunakan media atau metode pelatihan baru).
3. Buatlah jadwal tentang siapa, kapan akan memfasilitasi, sehingga peserta tahu
kapan mereka harus bersiap.
4. Berikan waktu paling kurang satu jam untuk persiapan. Hal ini bisa dijadwalkan di
waktu malam hari juga.
5. Sebelum peserta pertama mulai, ingatkan mereka tentang semua tujuan latihan
ini. Jelaskan bahwa peserta akan juga menjadi pengamat. Bagikan lembar penga-
matan dan perjelas setiap pertanyaan.
6. Undang peserta pertama ke depan dan ‘serahkan tongkat komando’.
7. Setelah mempraktekkan, minta peserta untuk mengingat dan menulis pengala-
man dan pengamatan mereka.
8. Mulai refleksikan dengan mengundang ‘pelatih’ untuk memberikan umpan balik
tentang bagaimana pikirannya saat berlangsung latihan. Cocokkan perasaan
tersebut dengan pengamatan peserta lain. Tanyakan kepada ‘pelatih’ apa yang
akan dia rubah di lain waktu.
9. Lanjutkan dengan peserta lain dengan cara yang sama dan dorong mereka untuk
menggunakan poin belajar dari praktek seblumnya.
10. Minta mereka masing-masing untuk mencatat poin belajar utama mereka dan hal-
hal yang akan mereka kerjakan lebih lanjut**.
11. Ringkaskan poin belajar utamanya.

Komentar: *Waktu tergantung pada jumlah peserta yang akan mempraktekkan fasilitasi. Kalau
ada lebih dari satu pelatih dan terlalu banyak peserta, sedangkan waktunya terbatas,
maka sesi ini bisa juga dilakukan secara paralel.
**Satu tindak lanjut yang baik adalah sesi Menilai ketrampilan fasilitasi.

238 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.40

Persiapan Untuk Mempraktekkan Fasilitasi Latihan

Pendahuluan
Tujuan mempraktekkan atau latihan fasilitasi adalah untuk membantu Anda agar
lebih efektif menjalan peran Anda sebagai seorang pelatih. Latihan ini akan memberi
Anda kesempatan mempraktekkan berbagai hal yang disebut di bawah ini, sambil
mencoba keluar dari situasi lingkungan yang aman:
● mempraktekkan ketrampilan fasilitasi baru (seperti menyimak, mengamati,
bertanya, parafrase)
● membuat ketrampilan yang sudah ada menjadi lebih baik
● mempelajari diri Anda sendiri sebagai seorang pelatih
● melihat pengaruh ketrampilan Anda terhadap orang lain
● menerima umpan balik dari kelompok inti dan pelatih Anda
● belajar dari mengamati praktek yang dilakukan orang lain.

Persiapan
Semakin baik Anda menyiapkannya dan menganggapnya sebagai sesi pelatihan
yang sebenarnya, maka akan semakin banyak yang Anda pelajari. Saatnya bagi Anda,
menjadi seorang pelatih; Anda akan menjalankan pelatihan. Anda akan memiliki 15
sampai 20 menit untuk mempraktekkannya.
Siapkan aktifitas Anda sebagai berikut:
1. Pilih topik Anda
Subyeknya bisa apa pun Anda yang Anda inginkan, tetapi ingat, Anda hanya memili-
ki waktu 15 menit.
2. Identifikasikan peserta Anda
Anda bisa memutuskan peserta Anda hanyalah peserta lokakarya, tetapi Anda bisa
juga memutuskan bahwa mereka adalah petani, pekerja penyuluhan atau apa pun.
Pastikan untuk menjelaskan kepada peserta, siapakah peserta sesi Anda, apapun
yang Anda inginkan.
3. Kembangkan tujuan belajar
Tulis tujuan belajar SMART dan jelaskan kepada peserta sejak
awal.
Pilih satu metode
4. Pilih satu metode partisipatif yang ingin coba untuk pertama kali
atau satu metode yang ingin Anda alami lebih jauh. Metodenya
harus sesuai dengan topik, tujuan, waktu dan pesertanya.
5. Sumber daya/Media
Persiapkan untuk menggunakan paling kurang satu media pelati-
han (flipchart, overhead projector, whiteboard), lebih baik satu yang
tidak biasa Anda gunakan.
6. Tulis rencana sesi Anda.
7. Kalau perlu lakukan uji coba dulu dengan beberapa kawan, dan
lakukan penyesuian yang diperlukan.
8. Lakukan!

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 239


9.41

Lembar Pengamatan Hand Out

Tujuan ● Apakah tujuan sesi ini jelas untuk Anda? ❏

Prosedur, metode ● Apakah metode dan prosedur jelas untuk Anda? ❏

Suasana pelatihan ● Apakah Anda tertarik dengan topik ini? ❏


● Apakah Anda merasa nyaman dengan pelatih dan ❏
peserta?

Teknik fasilitasi ● Apakah pelatih menggunakan pertanyaan untuk ❏


mengembangkan diskusi?
● Apakah Anda didorong untuk mengajukan pertanyaan? ❏
● Apakah pelatih menggunakan parafrase dan perumu- ❏
san?
● Apakah pelatih memberi arah yang cukup dan jelas? ❏
● Apakah pelatih mengganggu Anda dengan ekspresi ❏
atau gerakan muka?

Partisipasi ● Apakah Anda merasa terlibat? ❏


● Apakah Anda memiliki kesempatan berpartisipasi aktif? ❏

Pengalaman ● Apakah Anda memiliki kesempatan untuk bereaksi ter- ❏


hadap satu pengalaman (dulu atau sekarang)
● Apakah Anda memiliki kesempatan untuk merefleksikan ❏
dan menarik kesimpulan berdasarkan pada satu diskusi
atau aktifitas?

Dinamika ● Apakah pelatih mendorong partisipasi dari setiap ❏


kelompok orang?
● Apakah pelatih menangani saat sulit dalam kebingun- ❏
gan, kekacauan, perlawanan atau konflik dengan baik?

Timing ● Apakah pelatih mengatur waktu dengan baik, melu- ❏


angkan cukup waktu untuk berproses dan menutup
aktifitas?

Apa yang membantu Anda untuk belajar?

Apa yang menghambat Anda untuk belajar?

Apa yang dilakukan pelatih dengan baik?

240 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.42

Apa yang bisa dikembangkan pelatih?

Menilai Ketrampilan Fasilitasi

Pada akhir sesi peserta… Tujuan:



✔ Sadar atas kekuatan dan kelemahan mereka dalam fasilitasi

✔ Telah membuat daftar yang berisi tindakan yang harus dilakukan mereka sendiri
untuk mengembangkan ketrampilan fasilitasi mereka

Foto kopi daftar penilaian dan tindakan Bahan-bahan:

45 menit Waktu:

1. Perkenalkan atau segarkan ide bahwa kita akan bisa belajar banyak apablia kita Langkah-langkah
menyadari kelemahan dan kekuatan kita. Jelaskan bahwa pada sesi ini kita akan
menilai keterampilan fasilitasi kita. Tekankan bahwa ini bukan ujian tetapi alat agar
peserta bisa lebih fokus dalam belajar dan bertindak.
2. Bagikan lembar penilaian dan minta tiap peserta untuk melengkapinya sendiri.
3. Pada waktu peserta mengisi lembaran, bagikan daftar tindakan. Jelaskan bahwa
lembaran ini akan membantu mereka untuk berpikir dan menyiapkan cara
meningkatkan keterampilan fasilitasi mereka di masa depan. Lakukan curah penda-
pat secara cepat tentang situasi dan peristiwa yang memungkinkan untuk mem-
praktekkan fasilitasi (tidak hanya selama pelatihan tetapi juga dalam pertemuan,
loka karya, kelompok kerja kecil, bekerja dengan sejawat dll.)
4. Minta peserta untuk memamerkan rencana tindakan mereka, dan lihat milik orang
lain’.
5. Dorong peserta untuk mengambil ide-ide baik dari orang lain. Selain itu, ingatkan
peserta agar melaksanakan rencana tindak lanjutnya, misalnya dengan mengirim
kartu pos atau email yang berisi catatan rencana tindak lanjut yang telah disusun
ketika pelatihan berlangsung.

Penilaian ini bisa dilakukan pada waktu yang berbeda tergantung pada tujuannya dan Komentar:
tingkat pengalaman serta keterbukaan peserta:
● Penilaian bisa dilakukan sebelum mempraktekkan keterampilan fasilitasi. Ini
dilakukan agar peserta bisa lebih memusatkan perhatiannya pada materi pelatihan.
● Penilaian bisa dilakukan setelah mempraktekkan keterampilan fasilitasi agar bisa
segera disusun rencana tindak lanjut pelatihan. Hal ini biasanya dilakukan pada
kelompok yang kurang berpengalaman
● Penilaian bisa dilakukan baik sebelum maupun setelah praktek fasilitasi, yang bertu-
juan untuk menilai kemajuan belajar.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 241


9.43

Fasilitasi Ketrampilan Lembar Penilaian Diri Hand Out

Penjelasan:
Dalam tabel di bawah ini terdapat berbagai keterampilan fasilitasi yang telah dise-
butkan di bagian sebelumnya. Bacalah tiap keterampilan dan refleksikan seberapa
banyak Anda menguasai keterampilan fasilitasi tersebut. Urutkan sendiri dari 1 (=jelek)
sampai 5 (=sangat trampil). Kemudian urutkan sendiri bagaimana yang Anda harapkan,
dengan tetap mengingat tipe aktifitas yang akan Anda miliki untuk memfasilitasi.

Penilaian:
1 = jelek
2= begitulah
3= lumayan
4= trampil
5= sangat trampil

Ketrampilan Fasilitasi Urutan Kini Harapan

1. Menyimak dengan penuh perhatian

2. Mengamati bahasa tubuh dan interaksi kelompok

3. Mengajukan dan menjawab pertanyaan

4. Parafrase

5. Memfasilitasi sebuah diskusi terbuka

6. Merumuskan diskusi

7. Mendiagnosis: tanda-tanda masalah-masalah dan


bertindak dengan tepat

8. Memberi umpan balik konstruktif kepada individual

9. Memberi umpan balik konstruktif kepada kelompok

10. Menggali dan merumuskan poin belajar


11. Terbuka untuk menerima umpan balik

12. Mendorong orang pendiam untuk bicara

13. Mendorong orang yang dominan untuk mendengarkan


orang lain

14. Menangani penolakan

15. Menangani satu kelompok ketika ada suatu konflik

16. Membantu satu kelompok yang berada dalam kebuntuan

17. Mendorong pembangunan tim

18. Menantang dan tidak setuju tanpa bersikap kasar

242 Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi


9.44

Daftar tindakan Bekerja dengan ketrampilan fasilitasi Hand Out

Penjelasan:
Lengkapi daftar tindakan ini, dengan menggunakan hasil dari lembar penilaian diri.
Coba tuliskan paling kurang 3 aktifitas yang akan Anda lakukan dan Anda ingin ketahui
ketika melakukannya. Cobalah se-spesifik mungkin. Semakin spesifik Anda tuliskan
aktifitas Anda, semakin besar peluang Anda akan benar-benar mengingatnya ketika
diperlukan.
Anda bisa meminta bantuan orang lain dalam kelompok, atau manajer Anda, atau
sejawat Anda, atau teman Anda untuk mengingatkan Anda. Jika orang tersebut ada
dalam sesi pelatihan ini, dapatkan janji mereka sekarang.

Ketrampilan fasilitasi yang Anda ingin Kapan hal ini Siapa yang bisa Sudah
kerjakan? mungkin? membantu Anda? dilakukan✔

1.

2.

3.

Teknik-teknik Pelatihan dan Fasilitasi 243

Anda mungkin juga menyukai