PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun
hasil rekayasa teknologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal,
energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau
senyawa
menyiapkan sejumlah besar bahan pada temperatur Tᶠ¹, yang dapat dipakai
sebagai tandon kalor untuk menaikan tandon kalor secara isoterm ynag
berikutnya dari sejumlah bahan yang lebih sedikit dari bahan semula.
TERMODINAMIKA 1
Maka akan timbul pertanyaan apakah efek magnetokalorik dapat dipakai
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
TERMODINAMIKA 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TERMODINAMIKA
B. SISTEM TERMODINAMIKA
benda, energi dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem
1. Sistem terbuka
atau keluar sistem seperti pada kompresor, turbin, nozel dan motor bakar.
dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder,
dan gas buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun
TERMODINAMIKA 3
energi bisa melintasi batas sistem yang sifatnya permeabel. Dengan
demikian, pada sistem ini volume dari sistem tidak berubah sehingga
Untuk panas (Q) bernilai positif jika diberikan kepada sistem dan
Untuk usaha (W) bernilai positif jika keluar dari sistem dan
2. Sistem tertutup
dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem
tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini
tidak bisa melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk
panas (heat) maupun usaha (work) bisa melintasi lapis batas sistem
tersebut.
Dalam sistem tertutup, walaupun massa tidak bisa berubah selama proses
berlangsung, tapi volume bisa saja berubah disebabkan adanya lapis batas
yang bisa bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis
batas sistem tersebut. Contoh sistem tertutup yaitu suatu balon udara yang
berubah dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon.
TERMODINAMIKA 4
Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, jika panas diberikan
kepada sistem (Qin), maka akan terjadi pengembangan pada zat yang
Suatu sistem bisa mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya,
Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik
menyababkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang
3. Sistem terisolasi
yang disimpan dalam termos dan tabung gas yang terisolasi. Dalam
TERMODINAMIKA 5
karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, walaupun hanya penerimaan
(T), volume (v), masa (m), viskositas, konduksi panas dan lain-lain. Selain
itu ada juga koordinat sistem yang didefinisikan dari koordinat sistem
yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain.
Suatu sistem bisa berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, jika
(equilibrium).
Hukum Termodinamika
hukum ini menerangkan bagaimana dan apa saja konsep yang harus
termodinamika.
TERMODINAMIKA 6
Sejak perumusannya, hukum-hukum ini sudah menjadi hukum penting
bisa mengubah bentuk energi dari bentuk energi satu ke energi lainnya.
“untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem
ΔU = Q−W”.
TERMODINAMIKA 7
Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan dan negatif
jika melepas kalor pada lingkungan. Perubahan energi dari sebuah sistem
hanya tergantung pada transfer panas ke dalam sistem dan kerja yang
dilakukan oleh sistem dan tidak bergantung pada proses yang terjadi. Pada
hukum ini tidak ada petunjuk adanya arah perubahan dan batasan-batasan
lain.
berikut:
Q = ∆U+W
ΔU = Q − W
Keterangan :
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
TERMODINAMIKA 8
1. Energi Dalam
∆E = E2 - E1
sebagai panas yang diberikan kepada sistem atau kerja yang dilakukan
pada atau oleh sistem. Ide ini dapat digunakan untuk menuliskan
∆E = q + W
TERMODINAMIKA 9
jika sistem menerima panas, q mempunyai tanda positif (+), kerja
Lingkungan
3. Entalpi
Entalpi (H) adalah besaran mutlak yang tidak dapat diukur atau
ditentukan. Pada suatu proses yang terukur adalah harga dari ∆H.
hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir proses (∆H sebagai
semua kalor diubah menjadi kerja. Bila ∆H < 0 proses berjalan secara
∆H = Hhasil – Hpereaksi
jumlah zat yang terlibat dalam reaksi Jika kita gandakan dua kali jumlah
zat yang terlibat dalam reaksi maka perubahan entalpi reaksi juga
menjadi dua kali. ∆H akan berubah tanda bila arah reaksi berlangsung
sebaliknya
TERMODINAMIKA 10
4. Entalpi Pembentukan Standard dan Entalpi Reaksi Standar
(6.9) kita melihat bahwa ∆H juga dapat dihitung jika kita mengetahui
aA + bB à cC + Dd
TERMODINAMIKA 11
dimana a,b,c, dan d adalah koefisien stoikiometri.Untuk reaksi ini
∆Hof (6.17)
TERMODINAMIKA 12
D. PROSES SPONTAN DAN ENTROPI
1. Proses Spontan
reaksi akan terjadi atau tidak jika pereaksi bergabung bersam pada
kondisi tertentu. Reaksi yang terjadi pada kondisi tertentu disebut reaksi
spontan. Reaksi yang tidak terjadi pada kondisi tertentu disebut reaksi
non-spontan.
2. Entropi
Dengan kata lain entropi menjelaskan tingkat pada mana atom - atom,
keaadaan.
∆S = ASakhir – Sawal
TERMODINAMIKA 13
Jika perubahan menghasilkan kenaikan ketidateraturan maka, Sakhir >
proses spontan dan tidak berubah pada proses keseimbangan. Karena alam
semesta terdiri atas sistem dan lingkungan, perubahan entropi sistem dan
Untuk proses spontan hukum ini menyatakan bahwa harus lebih dari nol,
aA + bB → cC + dD
sama halnya dengan entalpi reaksi, maka perubahan entropi, ∆S° diberikan
oleh
TERMODINAMIKA 14
∆S°rxn = [cS°(C) + dS°(D) – [aS°(A) + bS°(B)]
termodinamika entropi zat kristal adalah nol pada suhu mutlak. Dengan
naiknya suhu gerakan bebas juga naik. Jadi entropi pada setiap zat pada
mutlak dari zat dapat ditentukan dengan hukum ini. Dengan pengetahuan
bahwa entropi zat kristal murni adalah nolpada suhu nol mutlak, kita dapat
diberikan oleh:
∆S = ∆Sakhir − ∆Sawal
jika terjadi kenaikan entropi alam semesta. Jadi ∆Stotal > 0, untuk
mentukan tanda dari ∆Stotal, ∆Ssis dan ∆Slingk harus diketahui. Oleh karena
itu kita biasanya hanya memperhatikan apa yang terjadi pada alam
TERMODINAMIKA 15
yang lain untuk membantu dalam menentukan apakah suatu reaksi
∆H𝑠𝑖𝑠
∆Stotal = ∆Ssis − >0
𝑇
Atau
dimana:
G = H – TS
∆G = ∆H − T∆S
TERMODINAMIKA 16
2. Perubahan Energi Bebas Standar
reaksi berikut
aA + bB → cC + dD
keadaan standar.
TERMODINAMIKA 17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
TERMODINAMIKA 18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/search/slideshow?searchfrom=header&q=termodinami
ka+kimia
http://indriafatwindari.blogspot.com/2011/10/termodinamika-kimia.html
http://kimfis-oke.blogspot.com/2009/09/termodinamika.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-
WIENDARTUN/ThermoMklh-1.pdf
https://dokumen.tips/download/link/46697557-makalah-termodinamikapdf
http://hexachemistry.blogspot.com/2016/02/entalpi-pembentukan-standard-
dan.html
TERMODINAMIKA 19