Light emitting diode (dioda pemancar cahaya), yang lebih dikenal
dengan LED, menghasilkan cahaya bila arus mengalir melewatinya. Sebuah LED yang tipikal memiliki kemasan berbentuk kubah yang terbuat dari bahan plastik dnegan pinggiran yang menonjol (rim) pada bagian bawah kubah. Terdapat dua buah kaki terminal di bagian bawah kubah. Biasanya, kaki katoda lebih pendek dari anoda. Cara lain untuk membedakan kaki katoda dengan anoda adalah dengan memperhatikan bagian rim. Rim dibuat dengan bentuk datar pada sisi yang berdekatan dengan kaki katoda.
Bentuk dan ukuran
LED dibuat dengan ukuran tertentu. LED terkecil memiliki ukuran diameter 1 mm, digunakan sebagai lampu-lampu indikator pada panel- panel dengan ruang yang relatif sempit. LED terbesar memiliki diameter 10 mm dan digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan lampu-lampu peringatan yang mudah dilihat.
LED-LED Dua Warna
LED-LED yang dapat berubah warna sangat berguna untuk aplikasi tertentu. Contoh, LED dapat digunakan untuk mengindikasikan ‘semua sistem berjalan baik’ ketika warnanya hijau dan mengindikasikan kondisi ‘kegagalan sistem’ ketika warnanya merah. Sebuah LED dua warna terdiri dari dua buah LED yang terpisah dengan warna yang berbeda, ditempatkan di dalam satu kemasan yang sama. Terdapat dua jenis sambungan yang dapat digunakan untuk menggabungkan kedua LED ini. Pada tipe yang menggunakan tiga buah kaki terminal, kedua LED memiliki sebuah kaki katoda bersama. Tegangan positif yang diberikan ke salah satu diantara kedua kaki terminal lainnya digunakan untuk menyalakan LED yang bersangkutan. Pada tipe dua kaki terminal, terminal anoda LED yang satu disambungkan ke terminal katoda LED lainnya. LED mana yang akan menyala ditentukan oleh terminal mana yang diberikan tegangan positif. Dengan mensaklarkan sambungan daya, kita dapat menyalakan LED merah dan LED hijau secara bergantian. Apabila hal ini dilakukan dengan kecepatan yang tinggi LED akan terlihat memancarkan cahaya kuning.