Anda di halaman 1dari 2

Peran Mahasiswa dalam Pelestarian Seni dan Budaya Daerah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam seni dan
budaya yang berpotensi untuk dilestarikan, dikembangkan, dan didayagunakan. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang kaya raya, bangsa yang dianugerahi banyak kelebihan oleh
Allah dibanding bangsa lain. Namun kadang kala penghargaan, penghormatan, an rasa
kebanggan kita sebagai bangsa Indonesia yang masih kurang.
Pertama –tama perlu diketahui bahwa masih banyak sebagian dari kita mengartikan
“kebudayaan” sebagai “kesenian”, meskipun kita sebenarnya paham bahwa kesenian
hanyalah sebagian dari kebudayaan. Karena kesenian memiliki bobot besar dalam
kebudayaan, kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan
ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya.
Di masa era modern ini kebanyakan kebudayaan asli Indonesia telah tecampur dengan
kebudayaan asing yang mengakibatkan kebudayaan kita menurun. Bahkan sebagian
kebudayaan Indonesia sudah banyak diakui oleh negara asing. Sebagai penerus bangsa
selayaknya kita malu terhadap pahlawan yang telah mempertahankan negara ini hingga titik
darah penghabisan, namun dengan mudahnya saat ini kebudayaan kita telah diakui oleh
negara lain seperti: wayang kulit, tari pendet, batik hingga lagu Bengawan Solo diklaim oleh
negara lain. Ini merupakan suatu tamparan bagi bangsa kita untuk lebih menjaga dengan cara
terus melestarikan kebudayaan kita.
Diperlukan stayegi budaya untuk menangkal dan memfilter masuknya budaya asing
yang tidak sesuai. Penanaman kebanggan terhadap kebudayaan daerah sebagai aset bangsa,
sosialisasi dan saling tukar apresiasi produk-produk budaya yang beraneka ragam, sangat
penting untuk menumbuhkan kepemilikan dan kebersamaan.
Jiwa kritis dan gagasan-gagasan yang berpijak pada ilmu dan pemikiran yang
konsruktif diharapkan mampu menjadi langkah strategis dalam permasalahan ini. Dalam
aplikasinya, peran mahasiswa dalam rangka mempertahankan eksistensi kebudayaan nasional
sebagai identitas bangsa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Agent of Change
yaitu , pertama dengan cara memfilter kebudayaan asing yang masuk kedalam
masyarakat Indonesia terutama kaum muda yang dalam kenyataannya lebih cepat dapat
terpengaruh oleh kebudayaan asing yang masuk dalam gaya hidupnya. Kedua, melakukan
sosialisai akan pentingnya menjaga kebudayaan yang merupakan harta bagi bangsa ini.
Peranan ini tentunya tidak akan berhasil tanpa adanya kesadaran masyarakat pada umumnya.
b. moral force
Mahasiswa dituntut untuk menjadi insan yang berkualitas dan teladan bagi
masyarakat. Mahasiswa berkualitas adalah mahasiswa yang melengkapi dirinya
dengan kemantapan intelektual, kematangan emosional, dan kesantunan dalam
berperilaku. Salah satu budaya berperilaku orang Indonesia yang sudah dikenal
oleh dunia adalah sopan, santun, murah senyum, ramah tamah dan gotong
royong. Namun ciri khas tersebut sudah muai ditinggalkan oleh masyarakat
terutama kegiatan gotong royong di kalangan masyarakat perkotaan. Inilah tugas
mahasiswa untuk menggerakkan sifat-sifat masyarakat masyarakat indonesia
yang sudah menjadi identitas bangsa.
c. iron stock
mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa melalui pendidikan diharapkan mampu
mengantisipasi masa depan yang senantiasa berubah terkait dengan budaya,
bangsa, negara, dan hubungan internasioal serta memliki wawasan kesadaran
bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap, pola perilaku,
sebagai pola tindak cinta tanah air dan memiliki kesadaran maupun peran yang
harus dilakukan untuk melestarikan kesenian dan budaya sebagai warisan leluhur
bangsa.

Dengan demikian peran mahasiswa dalam eksistensi kebudayaan daerah sebagai


identitas bangsa yaitu agar mahasiswa indonesia bukan menjadi mahasiwa yang berjuang
untuk memperbaiki kehidupan dirinya sendiri, tetapi mampu menjadi mahasiswa yang
berjuang belandasan kepentingan bangsa seperti kodrat mahasiswa itu dari lahir, tumbuh, dan
berkembang atas integrasi fungsi kemasyarakatan.

Anda mungkin juga menyukai