Anda di halaman 1dari 2

3.

Tragedi Bom Thamrin

Serangan Jakarta 2016 merupakan serentetan peristiwa berupa


sedikitnya enam ledakan, dan juga penembakan di daerah sekitar Plaza
Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia pada
tanggal 14 Januari 2016. Ledakan terjadi di dua tempat, yakni daerah tempat
parkir Menara Cakrawala, gedung sebelah utara Sarinah, dan sebuah pos polisi
di depan gedung tersebut. Sedikitnya delapan orang (empat pelaku penyerangan
dan empat warga sipil) dilaporkan tewas dan 24 lainnya luka-luka akibat
serangan ini. Tujuh orang terlibat sebagai pelaku penyerangan, dan
organisasi Negara Islam Irak dan Syam mengklaim bertanggung jawab sebagai
pelaku penyerangan.
Walaupun Indonesia jauh dari Timur Tengah, namun negara ini sudah
sering mengalami serangkaian aksi terorisme yang menewaskan lebih dari
seratusan orang.
Serangan di Sarinah merupakan serangan pertama setelah Bom Jakarta
2009 yang menewaskan 9 orang termasuk dua pelaku yang merupakan
anggota Jemaah Islamiyah. Jemaah Islamiyah sendiri merupakan organisasi
terorisme yang bertujuan menyatukan Indonesia, Malaysia, dan wilayah
selatan Filipina ke dalam sebuah negara Islam.
Sejak kasus Bom Bali I pada tahun 2002, Indonesia mulai melangkah
lebih maju untuk memberantas aksi terorisme Indonesia. Pada tahun 2003,
Pemerintah Indonesia mengesahkan Undang-undang nomor 15 tahun 2003
tentang Terorisme. Sebuah badan yang khusus memberantas aksi terorisme
dibentuk pada tahun 2010 dengan nama Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme.
Menurut juru bicara Kepolisian Republik Indonesia, kepolisian
menerima informasi pada bulan November 2015 bahwa Negara Islam Irak dan
Syam memberi sinyal akan menyerang Indonesia. Hal ini dikuatkan oleh laporan
dari Institute for Policy Analysis of Conflict, lembaga kajian konflik di Indonesia
asal Jakarta, bahwa sedikitnya ada 50 Warga Negara Indonesia yang pergi secara
diam-diam ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi NIIS.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah sejak
satu atau dua bulan yang lalu sudah menemukan informasi mengenai potensi
serangan teror di kawasan Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta
Pusat. Kawasan tersebut berdekatan dengan lokasi ledakan bom Sarinah di
persimpangan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Ryamizard
mengatakan, Badan Intelijen Negara juga sudah memberikan laporan soal
potensi serangan tersebut. Ia mengakui pelaku penyerangan memanfaatkan
kelemahan aparat.

Anda mungkin juga menyukai