A. UJI HOMOGENITAS
Pengujian homogenitas adalah sebuah pengujian yang dilakukan dengan maksud
memberikan keyakinan bahwa dua buah kelompok data (distribusi) atau lebih yang dimanipulasi
dalam serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda
keragaman/variansnya.
Uji homogenitas yang biasa digunakan adalah Uji Homogenitas Variansi dan Uji Burlett.
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data didalam variabel X dan Y bersifat
homogen atau tidak.
1. Uji Homogenitas Variansi
Adapun langkah-langkah yang perlu kita lakukan dalam uji homogenitas variansi ini adalah
sebagai berikut.
a) Menentukan nilai varians/standar deviasi untuk variabel X dan Y, yaitu dengan rumus:
𝑆𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹=
𝑆𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Contoh perhitungan:
Berikut adalah 10 data tentang hubungan antara nilai siswa ketika belajar dengan metode
pembelajaran ceramah (X) dan nilai siswa ketika belajar dengan metode pembelajaran
diskusi (Y).
No X Y X2 Y2
1 89 87 7921 7569
2 78 90 6084 8100
3 92 78 8464 6084
4 85 83 7225 6889
5 79 76 6241 5776
6 80 91 6400 8281
7 80 82 6400 6724
8 83 90 6889 8100
9 92 82 8464 6724
10 90 80 8100 6400
JUMLAH 848 839 72188 70647
Jawab:
a) Menentukan nilai varians/standar deviasi untuk variabel X dan Y, yaitu dengan rumus:
𝑆𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 5,55
𝐹= = = 1,04
𝑆𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 5,32
Dari perhitungan diatas, 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,04 dan grafik daftar distribusi F dengan dk
pembilang = 10 – 1 = 9. dk penyebut = 10 – 1 = 9. Dan 𝛼 = 0,05 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,18
Tampak bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen.
2. Uji Bartlett
Adapun langkah-langkah yang perlu kita lakukan dalam uji barlett ini adalah sebagai
berikut.
a) Misalkan sampel berukuran 𝑛1 , 𝑛2 , … , 𝑛𝑘 dengan data 𝑌𝑖𝑗 = (𝐼 = 1, 2, … , 𝑘 dan 𝑗 =
1, 2, … , 𝑛𝑘 ) dan hasil pengamatan lebih disusun seperi didalam tabel di bawah ini.
Data Populasi ke
1 2 ... K
𝑦11 𝑦11 ... 𝑦11
Data 𝑦11 𝑦11 ... 𝑦11
hasil
pengamatan ⋮ ⋮ ⋮
𝑦11 𝑦11 ... 𝑦11
2 𝑛. ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2
𝑆𝑖 =
𝑛(𝑛 − 1)
c) Untuk mempermudah perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan uji barlett lebih baik
disusun dalam sebuah tabel seperti berikut:
Sampel 𝟏
dk 𝒔𝒊 𝟐 𝐥𝐨𝐠 𝒔𝒊 𝟐 𝒅𝒌 𝐥𝐨𝐠(𝒔𝒊 𝟐 )
ke 𝒅𝒌
1 𝑛1 − 1 1/(𝑛1 − 1) 𝑠1 2 log 𝑠1 2 (𝑛1 − 1) log(𝑠1 2 )
2 𝑛2 − 1 1/(𝑛2 − 1) 𝑠2 2 log 𝑠2 2 (𝑛2 − 1) log(𝑠2 2 )
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
k 𝑛𝑘 − 1 1/(𝑛𝑘 − 1) 𝑠𝑘 2 log 𝑠𝑘 2 (𝑛𝑘 − 1) log(𝑠𝑘 2 )
d) Menentukan hipotesis
Ho : 𝜎1 2 = 𝜎2 2 = ⋯ = 𝜎𝑘 2
H1 : 𝜎1 2 ≠ 𝜎2 2 ≠ ⋯ ≠ 𝜎𝑘 2
2
∑(𝑛𝑖 − 1)𝑠𝑖 2
𝑠 =
∑(𝑛 − 1)
Harga satuan B
𝐵 = (log 𝑠 2 ) ∑(𝑛𝑖 − 1)
Statistik chi-kuadrat
dengan ln 10 = 2,3026
Data populasi ke
1 2 3
92 89 80
Data 84 82 87
hasil 87 86 90
pengamatan 79 87 85
83 76 80
Jawab:
Data populasi ke
1 2 3 𝑋1 2 𝑋2 2 𝑋3 2
92 89 80 8464 7921 6400
Data 84 82 87 7056 6724 7569
hasil 87 86 90 7569 7396 8100
pengamatan 79 87 85 6241 7569 7225
83 76 80 6889 5776 6400
JUMLAH 425 420 422 36219 35386 35694
2 5(36219) − (425)2
𝑆1 = = 23,5
5(4)
5(35386) − (420)2
𝑆2 2 = = 26,5
5(4)
2 5(35694) − (422)2
𝑆3 = = 19,3
5(4)
b) Menentukan hipotesis
Ho : 𝜎1 2 = 𝜎2 2 = 𝜎3 2
H1 : 𝜎1 2 ≠ 𝜎2 2 ≠ 𝜎3 2
d) Untuk mempermudah perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan uji barlett lebih baik
disusun dalam sebuah tabel seperti berikut:
Sampel 𝟏
dk 𝒔𝒊 𝟐 𝐥𝐨𝐠 𝒔𝒊 𝟐 𝒅𝒌 𝐥𝐨𝐠(𝒔𝒊 𝟐 )
ke 𝒅𝒌
1 4 0,25 23,5 1,37 5,48
2 4 0,25 26,5 1,42 5,68
3 4 0,25 19,3 1,28 5,12
JUMLAH 𝟏𝟐 𝟎, 𝟕𝟓 𝟔𝟗, 𝟑 𝟒, 𝟎𝟕 𝟏𝟔, 𝟐𝟖
2
∑(𝑛𝑖 − 1)𝑠𝑖 2 4(23,5) + 4(26,5) + 4(19,3)
𝑠 = = = 23,1
∑(𝑛 − 1) 4+4+4
Harga satuan B
Statistik chi-kuadrat
𝑋 2 = (ln 10) {𝐵 − ∑(𝑛 − 1) log 𝑠𝑖 2 } = (2,3026)(16,32 − 16,28) = 0,0921
Tampak bahwa 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Hal ini berarti data tersebut homogen.
KESIMPULAN
UJI HOMOGENITAS
Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen
yaitu dengan mambandingkan kedua variansnya. Jika kedua varians sama besarnya, maka uji
homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dapat dianggap homogen. Namun
untuk varians yang tidak sama besarnya, perlu diadakan pengujian homogenitas melalui uji
kesamaan dua varians ini. Persyaratan agar uji homogenitas dapat dilakukan ialah apabila kedua
datanya telah terbukti berdistribusi normal.