Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 4

Nama anggota :

1. Rina Anggraini
2. Rizky Putri Jannati
3. Rizma Elfariana
4. Siti Aisyah Triwulan
5. Suci Agustina
Kelas : Pendidikan MIPA PPG Prajab 2022
Mata Kuliah : Proyek Kepemimpinan I
Dosen Pengampu : Dr. El Cintami Lamos, M.Pd.

Projek Kepemimpinan ini bermaksud mendorong upaya agar orang-orang dewasa


dapat berkontribusi memberikan dampak positif pada peserta didik/anak/cucu
harapan masa depan bangsa. Projek Kepemimpinan ini juga berupaya
membiasakan mahasiswa untuk berpikir bahwa di ujung akhir
tindakan/kegiatan/aksi mereka atau hasil/tujuan (outcome/goal) projek
kepemimpinan ini adalah dampak positif bagi peserta didik/anak.

Projek Kepemimpinan ini dilaksanakan di salah satu sekolah yang ada di Kota
Pealembang, tepatnya di SMA Negeri 13 Palembang. Sekolah ini bukanlah sekolah
yang sama dengan sekolah di mana mahasiswa anggota kelompok sedang melakukan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I.

Dalam observasi yang dilakukan dilakukan, anggota kelompok mencoba mewawancarai


guru terkait pemetaan tantangan dan kekuatan yang dimiliki sekolah tersebut. Dari
beberapa wawancara yang sudah dilakukan, guru dengan jujur menyampaikan bahwa
yang bersangkutan belum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Seperti
kita ketahui bahwa RPP memiliki fungsi penting dalam kegiatan pembelajaran, karena
deskripsi mengenai persiapan – pelaksanaan – penilaian proses pembelajaran tercantum
dalam RPP. Salah satu tanda bahwa pembelajaran berjalan efisien, dinamis dan positif
adalah dengan munculnya kesadaran antar pihak untuk terlibat di dalamnya. Salah
satunya dengan guru harus bahkan wajib untuk menyusun RPP agar pembelajaran di
kelas berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan. Tentu ini menjadi suatu
tantangan tersendiri dalam sekolah tersebut kenapa RPP yang fungsinya begitu esensial
dalam proses pembelajaran belum disusun. Selain itu, karena bidang keilmuan observer
adalah Pendidikan Matematika, maka observer berfokus dengan gaya dan hasil brlajar
peserta didik. Dari hasil wawancara dengan beberapa peserta didik di SMA Negeri 13
Palembang dapat disimpulkan bahwa persepsi peserta didik terhadap matematika adalah
sulit. Banyak peserta didik yang beranggapan bahwa matematika terlalu abstrak.
Bahkan ada beberapa peserta didik yang beranggapan untuk apa mempelajari
matematika jika tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pemaparan di atas, hasil refleksi yang berkaitan dengan pemetaan


tantangan dan kekuatan yang akan dibangun dan dibantu di SMA Negeri 13 Palembang
adalah sebagai berikut:

a. Persepsi peserta didik bahwasannya matematika itu sulit,


b. Kurangnya waktu dalam pembuatan perencanaan pelaksanaan perangkat
pembelajaran.

Solusi penguatan pemetaan tersebut bahwasannya sebagai pendidik harus memiliki


empat kompetensi yaitu kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian
sehingga dalam merancang pembelajaran dapat menggunakan berbagai metode, model,
strategi dan media pembelajaran yang kreatif, inovatif, interaktif agar pembelajaran
lebih bervariasi sehingga hal tersebut dapat lebih memotivasi peserta didik yang kurang
memahami pembelajaran serta membantu peserta didik dalam proses penerimaan
informasi lebih mudah dan syarat akan makna. Akan tetapi pendidik mengalami
tantangan keterbatasan waktu untuk merancang pembelajaran yang berbeda-beda
berdasarkan kebutuhan individu peserta didik. Solusinya, pendidik harus bisa
memanajemen waktu, menganalisa kalender akademik, dan dapat mengikuti in house
training atau workshop untuk menjadi panduan dalam menyusun perangkat perencanaan
pembelajaran seperti RPP dan asesmen.

1. Visi Kelompok
Visi kelompok bertujuan menciptakan pelajaran matematika yang
menyenangkan dengan cara membuat peserta didik sadar bahwa matematika
selalu ada di kehidupan sehari-hari.
2. Paradigma Inkuiri Apresiatif
Tentunya untuk mencapai visi tersebut guru perlu suatu pola pikir atau bisa kita
katakan model pendekatan untuk membantu mencapai visinya yakni
menggunakan paradigma inkuiri apresiatif. Inkuiri apresiatif merupakan suatu
pendekatan manajemem perubahan yang kolaboratif dan berbasis perubahan.
Pendekatan ini tidak berfokus pada masalah yang sedang dihadapi akan tetapi
pada kekuatan yang bisa dilihat dalam memecahkan masalah tersebut. Gagasan
penting lain yang ditawarkan inkuiri apresiatif adalah lebih baik
mengembangkan apa yang sudah berjalan baik di dalam suatu
komunitas/organisasi, ketimbang mencoba memperbaiki masalah. Selain itu,
setting pembelajarannya yang memacu peserta didik untuk selalu bertanya dan
berdiskusi memungkinkan peserta didik berlatih komunikasi dengan orang lain
sehingga keterampilannya bersosialisasi juga akan meningkat.

3. Metode perubahan BAGJA-5D Inkuiri Apresiatif


Sebagai salah satu model manajemen perubahan, kita bisa mencoba menerapkan
paradigma inkuiri apresiatif melalui tahapan dalam inkuiri apresiatif yang
disebut dengan metode perubahan BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil Pelajaran,
Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi) – 5D Inkuiri Apresiatif.
Strategi yang kami ambil dan akan kami laksanakan dalam mewujudkan visi
tersebut sebagai berikut:
Proyek : MEME (MATHEMATICS ABOUT ME)
Visi : Bertujuan menciptakan pelajaran matematika yang menyenangkan
dengan cara membuat peserta didik sadar bahwa matematika selalu ada di
kehidupan sehari-hari.
Strategi : Strategi yang digunakan yakni dengan mensosialisasikan proyek
MEME ini melalui sosial media (Instagram, TikTok, FB dan media social
lainnya) dan mewajibkan peserta didik untuk mengikuti akun media sosial dari
MEME.

Berikut merupakan tabel BAGJA dari Proyek MEME

Tahapan Pertanyaan Strategi


Buat Pertanyaan 1. Bagaimana agar siswa 1. Melakukan
pembelajaran bervariasi
tertarik untuk mempelajari
2. Mengaitkan pelajaran
matematika? matematika dengan
aktivitas sehari-hari
3. Membuat proyek
MEME (MathEmatics
about ME)

Ambil Pelajaran 1. Bagaimana memotivasi 1. Meminta siswa


siswa agar tidak bosan menyampaikan pendapat
selama pembelajarantentang hal apa yang
matematika? mereka sukai selama
2. Hal apa sajakah yang pembelajaran berlangsung.
paling mudah diingat 2. Mendekatkan fenomena
siswa selamamatematika dengan
pembelajaraan kehidupan sehari – hari
matematika? melalui MEME (dimana
MEME selalu meng-
update berita-berita terbaru
terkait matematika yang
berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari
peserta didik)
Gali Mimpi 1. Siswa bersemangat 1. Berkolaborasi dengan
dalam pembelajaran wali murid dalam
matematika mendukung siswa selama
2. Siswa yang memiliki pembelajaran.
pemahaman yang baik 2. Berkolaborasi dengan
terhadap materi rekan guru dalam
3. Siswa dapat berprestasi merancang, melaksanakan,
di bidang matematika mengevaluasi
pembelajaran matematika
yang menarik melalui
MEME.
3. Berkolaborasi dengan
kepala sekolah dalam
penyediaan sarana dan
prasarana yang
mendukung pembelajaran
yang menarik (salah
satunya peserta didik
diwajibkan mengikuti
akun media sosial MEME
yang telah dibuat)
4. Memberikan semangat,
motivasi kepada siswa dan
memberikan hadiah
sederhana kepada siswa
yang berprestasi sehingga
mendorong siswa lain
untuk ikut berprestasi.
Jabarkan 1. Bagaimana pelaksanaan 1. Membuat RPP dan
perangkat lainnya yang
pembelajaran matematika
didalamnya terencana
yang menarik? pembelajaran yang
menarik dan bervariasi.
2. Mempersiapkan fasilitas
pendukung (Laboratorium,
LCD, bahan demonstrasi
dll).
3. Berkolaborasi dengan
pemangku kebijakan
( Kapsek, Guru, Wali
murid, Staff TU, petugas
Lab )
4. Mensosialisasikan
kegiatan pembelajaran
kepada wali murid
Atur Eksekusi Bagaimana dapat 1. Kegiatan pembelajaran
terlaksana pembelajaran yang dilakukan 2 kali
yang menarik? seminggu
1. Kapan pelaksanaannya 2. Setiap pertemuan 2×45
2. Siapa yang terlibat? menit
3. Siapa yang memonitor? 3. Setiap pertemuan
4. Apa saja indikator menggunakan metode atau
keberhasilannya? model pembelajaran yang
bervariasi
5. Bagaimana
evaluasinya? 4. Guru, siswa, kepala
sekolah, wali murid
terlibat aktif dalam
pembelajaran sesuai
perannya.
5. Kepala sekolah
memonitor dan
mensupervisi kegiatan
pembelajaran
6. Guru serumpun
memberikan masukan
terkait pembelajaran
sebagai bahan evaluasi
pada kegiatan berikutnya
7. Penggunaan IT
dimaksimalkan

4. Berpikir Sistem
Untuk mewujudkan visi maka akan dilakukan tindakan lanjutan:
a. Pembuatan akun pada media sosial (Instagram dan Whatsapp)
b. Menambahkan isi/konten dari materi yang berkesinambungan,
c. Berkolaborasi dengan wali murid (semisal menyiapkan perangkat digital dan
juga kuota)
d. Berkolaborasi bersama guru untuk mempersiapkan, merancang,
melaksanakan serta mengevaluasi sehingga projek dapat berjalan dengan
baik sesuai tujuan
e. Berkolaborasi dengan pihak sekolah dalam penyediaan fasilitas pendukung
sarana dan prasarana (Komputer, LCD) serta mewajibkan siswa untuk
mengikuti akun media social yang telah dibuat.
f. Memberikan penguatan, pengayaan serta motivasi kepada peserta didik.

5. Sustainability NEWS
Melalui projek MEME ini diharapkan peserta didik dapat memanfaatkan akun
media social ini sebagai sarana (dimensi economy) serta strategi mendapatkan
informasi dan membiasakan diri dalam mengaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari (dimensi nature), peserta didik dapat memanfaatkan akun media
social sebagai bahan pembelajaran yang aktif, inovatif dan menyenangkan
(dimensi Wellbeing), selanjutnya, diharapkan peserta didik dapat saling
berinteraksi, menjalankan serta melaksanakan media social yang telah dibuat
dengan baik (dimensi society).

Anda mungkin juga menyukai