Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dan
lingkungannya. Ekologi berasal dari Bahasa Yunani oikos (rumah atau tempat hidup)
dan logos (ilmu). Dimana pembahasan ilmu ekologi tidak lepas dari faktor abiotik,
yaitu air, suhu, kelembapan, intensitas cahaya, dan topografi, dan juga faktor biotik
yang terdiri atas, manusia, tumbuhan, dan hewan. Secara dasar, ekologi ini nantinya
juga kan mempelajari tingkatan-tingkatan organisme, yang dimulai dari tingkat
organisme itu sendiri sampai tingkat biospher.
Ekologi ini juga berhubungan erat dengan cabang ilmu Biologi yang lain.
Seperti Botani dan Zoologi, dimana Ekologi seringkali menunjukkan perpindahan-
perpindahan energi dari makhluk hidup yang satu ke yang lainnya.
Konsep dasar ekologi mengatakan bahwa komponen-komponen ekosistem
harus selalu dalam keadaan yang stabil dan seimbang (homeostasis). Bila sedikit saja
ada perubahan komponen di dalamnya tentu saja akan mempengaruhi komponen
lainnya.
Saat ini, ilmu ekologi sangat diperlukan untuk berbagai aspek dalam
kehidupan manusia. Dalam bidang politik, ekologi telah mempengaruhi pemikiran
para politisi, yang memunclkan gerakan seperti konservasi dam pecinta lingkungan.
Dari sini, muncullah sebuah gerakan yang disebut gerakan hijau. Gerakan ini
menjadikan kesehatan ekosistem sebagai proritas politik.
Akhir-akhir ini marak isu mengenai kesehatan ekosistem dunia, salah satunya
adalah isu global warming. Disinilah ilmu Ekologi pada tingkatan aplikatif sangat
diperlukan kehadirannya.
Untuk itu, kami akan membahas konsep-konsep dasar Ekologi, agar nantinya
lebih mudah untuk mempelajari ilmu ini pada tingkatan-tingkatan yang lebih sulit.
Bahkan, sampai pada tingkat aplikatif yang sangat dibutuhkan untuk krhidupan di
bumi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari organisme?
2. Bagaimana konsep dan karakteristik dari populasi?
3. Bagaimana konsep komunitas dalam ekosistem?
4. Bagaimana konsep dari ekosistem?
5. Bagaimana konsep dari bioma?
1
6. Bagaimana konsep dari biospher?
C. Tujuan
1. Memahami konsep mengenai organisme
2. Memahami konsep dan karakteristik populasi
3. Memahami konsep komunitas dalam ekosistem
4. Memahami konsep mengenai ekosistem
5. Memahami konsep mengenai bioma
6. Memahami konsep mengenai biospher

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organisme
Organisme atau seringkali disebut individu adalah spesies-spesies yang secara
genetik dianggap sama atau berbeda dan hidup pada habitat tertentu. Individu
merupakan organisme tunggal yang hidup dengan berdiri sendiri. Organisme-
organisme ini nantinya akan salin berhubungan dan membentuk organisasi ekologi
yang lebih tinggi tingkatannya. Contoh dari organisme antara lain: seekor kupu-kupu,
seekor bunglon, sebatang pohon pepaya, dll.

B. Populasi
Populasi berasal dari Bahasa Latin populus yang artinya rakyat, berarti penduduk.
1
Dalam sudut pandang Ekologi populasi berarti perkumpulan individu atau organisme
di suatu habitat yang memiliki sifat-sifat yang sama. Individu-individu ini merupakan
kumpulan heteroseksual. Contoh dari populasi antara lain: populasi penguin, populasi
bunga matahari,dll.

1
Ramli Utina dan Dewi Wahyuni K. Baderan, Ekologi dan Lingkungan Hidup, (Gorontalo, 2009), hlm. 18
3
Populasi juga memilii karakteristik yang dapat diukur sexara statistik, diantaranya
sebagai berikut:
1. Kepadatan/densitas populasi
Kepadatan atau densitas adalah ukuran besarnya populasi dalam satuan
ruang atau volume dan pada umumnya ukuran besarnya populasi dapat
digambarkan dengan cacah individu, atau biomas populasi per satuan ruang atu
volume. Dalam penentuan kepadatan populasi dapat dibedakan atas populasi
kasar yaitu besarnya populasi per satuan ruang keselruhan, dengan kepadatan
ekologis yaitu, besarnya populasi per satuan ruang habitat yang dapat ditempati
oleh populasi yang bersangkutan.
2. Natalitas
Natalitas adalah kemampuan populasi untuk menambah jumlah
anggotanya secara inheren. Laju natalitas dapat disamakan dengan laju kelahiran
dalam ilmu kependudukan. Natalitas maksimum adalah penambahan jumlah
anggota populasi dalam keadaan ideal (tidak adanya faktor eksternal yang
membatasi). Sedangkan natalitas ekologi merupakan pertambahan jumlah
anggota populasi dalam kondisi alam secara nyata.

4
3. Mortalitas
Mortalitas adalah pengurangan jumlah individu dalam suatu populasi.
Laju mortalitas sama dengan laju kematian pada demografi manusia. Mortalitas
fisiologik merupakan pengurangan individu dari populasi dalam kondisi yang
ideal. Mortalitas ekologik adalah pengurangan individu dari populasi dalam
keadaan alam secara nyata.
4. Struktur Umur
Struktur umur adalah faktor yang mempengaruhi natalitas dan
mortalitas. Baik natalitas maupun mortalitas biasanya berbeda menurut umur dan
kemampuan berkembang biaknya. Secara umum populasi meiliki struktur umum
yang dapat digolongkan menjadi tiga pola, yaitu:
a) Struktur umum menurun
Struktur umum menurun adalah struktur umum yang memiliki
kerapatan kecil pada umur muda, besar pada kelompok umur sedang, dan
kecil pada kelompok umur tua. Perkembangan populasi yang seperti ini akan
menimbulkan kepunahan pada populasi tersebut di waktu tertentu.
b) Struktur umum stabil
Struktur ini jika digambarkan akan memiliki bentuk seperti piramida
sama sisi. Populasi dengan pola struktur seperti ii dapat mempertahankan
keberadaannya dlam waktu yang relatif lama.
c) Struktur umum meningkat
Struktur umu meningkat adalah struktur umum yang memiliki
kerapatan paling besar pada kelompok umur mudanya. Populasi dengan pola
seperti ini akan mengalami perkembangan kerapatan yang relatif tinggi pada
periode waktu yang akan datang.
5. Pola sebaran ruang
Pola penyebaran populasi secara umum dibedakan menjadi tiga
kelompok, antara lain:
a) Penyebaran teratur atau seragam
Individu-individu pada pola penyebaran ini terdapat pada tempat-
tempat tertentu dalam komunitas.
b) Penyebaran secara acak (random)
Individu-individu pada pola penyebaran ini menyebar pada
beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya.

5
c) Penyebaran berkelompok
Individu-individu selalu berada dalam kelompok-kelompok dan
sangat jarang terlihat sendiri atau terpisah.
C. Komunitas
Komunitas dalam arti Ekologi mengacu kepada kumpulan populasi yang
terdiri dari spesies yang berlainan, yang menempati suatu daerah tertentu. Sedangkan
pengertian komunitas secara umum sendiri adalah kumpulan populasi makhluk hidup
yang saling berinteraksi dan tinggal di suatu habitat. Setiap komunitas tidak harus
menempati daerah yang luas, artinya komunitas dapat mempunyai ukuran berapa pun.
Misalnya dalam suatu aquarium yang terdiri dari ikan, siput, hydrilla sebagai
komponen biotik, serta air, bebatuan sebagai komponen abiotik dapat disebut sebagai
suatu komunitas. Komunitas tumbuhan di daerah trofik biasanya bersifat rumit dan
tidak mudah diberi nama menurut satu atau dua spesies yang paling berkuasa
sebagaimana yang umum di daerah yang beriklim sedang (Umar, 2004).
Aby (2012), menjelaskan komunitas sebagai kumpulan dari berbagai
populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih
kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua
organismee merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan melalui keragaman interaksinya.
Menurut Odum (1971), mendeskripsikan tentang komunitas biotik sebagai
kumpulan populasi apa saja yang hidup dalam daerah atau habitat fisik yang telah
ditentukan, hal tersebut merupakan satuan yang di organisir sedemikian bahwa dia
mempunyai sifat-sifat tambahan terhadap komponen individu dan fungsi-fungsi
sebagai unit melalui transformasi metabolik yang bergandengan. Komunitas utama
adalah mereka yang cukup besar hingga mereka relatif tidak tergantung dari masukkan
dan hasil dari komunitas didekatnya sedangkan komunitas-komunitas minor adalah
mereka yang kurang bergantung pada kumpulan-kumpulan tetangganya.
Dalam tingkatan komunitas ciri, sifat dan kemampuannya lebih tinggi dari
populasi misalnya dalam hal interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi antar
populasi, tidak hanya antar individu atau spesies seperti pada populasi. Hubungan
antar populasi ini menggambarkan berbagai keadaan yaitu bisa saling menguntungkan
sehingga terwujud suatu hubungan timbal balik yang positif bagi kedua belah pihak
(mutualisme). Sebaliknya bisa juga terjadi hubungan salah satu pihak dirugikan
(parasitisme) Apabila suatu komunitas sudah terbentuk, maka populasi-populasi yang

6
ada haruslah hidup berdampingan atau bertetangga satu sama lainnya. Dalam
biosistem komunitas ini berasosiasi dengan komponen abiotik membentuk suatu
ekosistem (Resosoedarmo, 1990).
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila
dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme
merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan
melalui keragaman interaksinya. Contoh komunitas adalah populasi ikan, populasi
ganggang dan populasi hewan di sekitarnya membentuk komunitas terumbu karang
(Aby, 2012).
Berikut ini beberapa jenis interaksi yang terdapat pada komunitas:
1. Kompetisi
Menurut Campbell (2008), Kompetisi antar spesies adalah interaksi yang
terjadi sewaktu individu-individu spesies yang berbeda bersaing memperebutkan
sumber daya yang membatasi pertumbuhan dan kesintasan mereka. Misalnya,
gulma yang tumbuh di kebun bersaing dengan tumbuhan kebun memperebutkan
nutrien tanah dan air. Belalang dan bison di Great Plaints bersaing
memperebutkan rumput yang menjadi makanannya.Lynk dan rubah hutan utara
Alaksara dan Kanada bersaing memperebutkan makanan seperti terwelu sepatu-
salju. Berkebalikan dengan itu, sejumlah sumber daya, misalnya oksigen, jarang
mengalami kelangkaan; dengan demikian walaupun sebagian besar spesies
menggunakan sumber daya ini, jarang ada kompetisi memperebutkan oksigen.
2. Simbiosis
Menurut Campbell (2008), sewaktu individu dari satu atau lebih spesies
hidup dalam kontak langsung dan akrab dengan satu sama lain, hubungan mereka
dinamakan dengan simbiosis. Definisi umum simbiosis yaitu mencakup semua
interaksi semacamnya itu, entah itu berbahaya, bermanfaat, atau netral. Macam-
macam interaksi simbiosis ,yaitu sebagai berikut:
a) Parasitisme
Menurut Campbell (2008), parasitisme adalah interaksi simbiotik (+/-
) dengan suatu organisme, parasit memperoleh nutrien dari organisme lain,
sang inang (host), yang dirugikan dalam proses tersebut. Parasit yang hidup
dalam tubuh inang, misalnya cacing pita disebut endoparasit, sedangkan
parasit yang makan dipermukaan kulit disebut ektoparasit. Salah satu tipe
khusus parasitisme, serangga parasitoid–biasanya tawon kecil–bertelur pada
atau dalam inang yang masih hidup. Larva kemudian menyantap tubuh

7
inang dan pada akhirnya membunuhnya. Interaksi parasitisme ini
merupakan interaksi antara dua organisme yang satu untung dan yang
satunya lagi dirugikan.
b) Mutualisme
Menurut Campbell (2008), simbiosis mutualistik, atau mutualisme
adalah interaksi antar spesies yang menguntungkan kedua spesies (+/+).
Hubungan mutualisme terkadang melibatkan evolusi adaptasi-adaptasi
terkait pada kedua spesies, dengan perubahan pada masing-masing spesies
mungkin mempengaruhi kesintasan dan reproduksi spesies yang satu lagi.
Misalnya, kebanyakan tumbuhan berbunga memiliki adaptasi-adaptasi
seperti nektar atau buah yang melibatlkan hewan yang berfungsi dalam
polinasi atau penyebaran biji. Demikian pula banyak hewan yang memiliki
adaptasi-adaptasi yang membantu menemukan mengonsumsi nektar.
Contoh dari simbiosis mutualisme ini yaitu: fiksasi nitrogen oleh nodul akar
polong-polongan, pencernaan selulosa oleh mikroorganisme dalam sistem
pencernaan rayap dan mamalia pemamah-biak, dan interaksi antara rayap
dan mikroorganisme dalam pencernaan serangga tersebut.
c) Komensalisme
Menurut Campbell (2008), interaksi antara spesies yang
menguntungkan yang satu namun tidak merugikan atau membantu spesies
yang satu lagi (+/0) disebut dengan interaksi komensalisme. Interaksi
komensal sulit didokumentasi di alam, sebab asosiasi dekat antara spesies
berkembangkinan mempengaruhi kedua spesies, meskipun hanya sedikit.
Misalnya, spesies “penumpang”, seperti alga yang hidup di cangkang penyu
air atau tertitip yang melekat ke paus, terkadang dianggap komensal. Para
penumpang memperoleh tempat untuk tumbuh sementara tampaknya hanya
berpengaruh kecil pada hewan yang ditumpangi. Akan tetapi, para
penumpang itu mungkin sebenarnya sedikit mengurangi keberhasilan
reproduksi inang, karena mengurangi efisiensi pergerakan inang sewaktu
mencari makan atau meloloskan diri dari predator. Sebaliknya, para
penumpang mungkin memperoleh manfaat dalam bentuk kamuflase.
Sejumlah asosiasi yang mungkin komensalimse melibatkan satu spesies
yang memperoleh makanan yang tanpa sengaja tersingkapkan oleh spesies
lain. Misaalnya, cowbird dan kuntul kerbau memakan serangga yang
berguguran dari rumput yang dilahap oleh bison, sapi, kuda, dan herbivora

8
lain. Karena tingkat makan burung meningkat sewaktu mengikuti herbivora,
jelas burung memperoleh keuntungan dari asosiasi tersebut. Herbivora
mungkin nyaris selalu tidak dipengaruhi oleh hubungan semacam itu. Akan
tetapi herbivora mungkin terkadang memperoleh keuntungan; burung
cendrung merupakan pemakan oportunistik yang terkadang mematuk dan
memakan tungau dan ektoparasit lain dari herbivora. Burung juga mungkin
memberikan peringatan pada herbivora jika ada predator mendekat.
D. Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh A.G. Tansley seorang ahli
ekologi berkebangsaan Inggris. Ekosistem adalah suatu sistem yang saling terkait
antara organisme hidup dan organisme tak hidup atau lingkungan fisiknya.
Ciri ekosistem adalah sebagai berikut:
1. Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau panas
2. Bumi pada ekosistem yang ditemukan di
dasar laut yang dangkal.
3. Populasi makhluk hidup mampu
menyimpan energi dalam bentuk materi
organik.
4. Terdapat daur materi yang
berkesinambungan antara populasi dan
lingkungannya.
5. Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.
Contoh ekosistem diantaranya,
1. Ekosistem alami, hutan
2. Ekosistem binaan, agroekosistem
3. Ekosistem buatan, aquarium2

1. Komponen Ekosistem
a. Komponen Biotik
Merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yang
berinteraksi dengannya. Contoh dampak faktor biotik pada suatu lingkungan
adalah penyerbukan bunga oleh angin. Komponen biotik apat dibagi
berdasarkan fungsinya, adalah :

2
Hutagalung RA, Ekologi Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
9
1) Produsen, semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri. Contohnya: makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan
berklorofil.
2) Konsumen, semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen
sebagai sumber energinya. Berdasarkan jenis makannya konsumen dibagi
menjadi:
a) Herbivor, konsumen yang memakan tumbuhan, contohnya: sapi,
kambing, dan kelinci.
b) Karnivor, konsumen yang memakan hewan lain. Contohnya:
harimau, serigala, dan macan.
c) Omnivor, konsumen yang memakan tumbuhan dan hewan.
Contohnya: manusia dan tikus.
3) Dekomposer atau pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh
nutrisi dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal
dari makhluk hidup yang telah mati. Contohnya: bakteri, jamur, dan
cacing.
b. Komponen Abiotik
Merupakan semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen
abiotik untuk makhluk hidup adalah sebagai berikut,
1) Kemampuan organisme untuk hidup dan berkembang biak bergantung
pada beberapa faktor fisika dan kimia di lingkungannya.
2) Sebagai faktor pembatas, faktor yang membatasi kehidupan organisme.
Contohnya, jumlah kadar air sebagai faktor pembatas yang menentukan
jenis organisme yang hidup di padang pasir.
Komponen abiotik pada ekosistem di antaranya: air, cahaya matahari,
oksigen, suhu, dan tanah.
1) Hubungan Antar Komponen Ekosistem
a. Hubungan Makan
Suatu interaksi dalam ekosistem yang menyediakan nutrisi untuk
setiap makhluk hidup yang sangat diperlukan untuk pemeliharaan diri,
pertumbuhan,dan perkembangbiakan.
1) Nutrisi Autotrof, makhluk hidup tertentu yang dapat menyintesis
makanannya sendiri.
2) Nutrisi Heterotrof, hubungan makan diantara makhluk hidup yang
bergantung pada makhluk hidup yang lain sebagai sumber energinya.

10
3) Saprofit, makhluk hidup yang menggunakan bahan organik dari
organisme yang telah mati sebagai sumber makanannya.
4) Herbivor, makhluk hidup pemakan tumbuhan
5) Karnivor, makhluk hidup pemakan hewan lain
6) Omnivor, makhluk hidup pemakan segala.
b. Hubungan Simbiosis
Hubungan dua organisme yang hidup bersama dalam suatu hubungan
nutrisi yang erat. Beberapa jenis simbiosis antara lain:
Simbiosis Organisme A Organisme Contoh
B
Mutualisme + + Lumut kerak, antara
ganggang dan jamur
Komensalisme + 0 Hiu dan ikan remora
Parasitisme + _ Benalu dengan
tumbuhan inang

c. Hubungan Kompetisi
Hubungan persaingan antar makhluk hidup untuk mempertahankan
hidupnya. Dalam ekosistem dikenal istilah
1) Habitat, tempat suatu organisme dapat hidup dan menyediakan semua
hal yang dibutuhkan oleh organisme tersebut.
2) Relung (niche), cara hidup suatu organisme.
Kompetisi tidak terjadi jika organisme-organisme menempati relung
yang berbeda, walaupun habitat dan jenis makannya sama.
2) Tipe-Tipe Ekosistem
a) Ekosistem Air
1) Ekosistem Air Tawar
a. Ekosistem Air Tenang
Contoh: danau dan kolam
b. Ekosistem Air Mengalir
Contoh: sungai

2) Air Laut

11
a. Estuari (muara sungai), mempunyai air yang dangkal sehingga dapat
tertembus cahaya matahari, contoh hewan: kepiting, remis, dan
cacing.
b. Zona Intertidal (zona pantai), zona perbatasan antara ekosistem
daratdan ekosistem laut, contoh hewan: ganggang, timun laut, dan
bintang laut.
c. Zona Neritik, bagian tepi benua atau pulau memanjang sampai
kedalam laut hingga jarak tertentu, contoh: Terumbu karang
d. Zona laut terbuka, penetrasi cahaya hanya beberapa ratus meter saja
Contoh hewan: Ikan tuna, lumba-lumba, paus dan
fitoplankton(sebagaisumber makannya)
b) Ekosistem Darat
1) Ekosistem hutan hujan tropis
a. Suhu ± 250C sepanjang tahun
b. Curah hujan tinggi
c. Hewan dan tumbuhan sangat beragam
d. Tumbuhan khas, liana (rotan), epifit (angrek)
2) Ekosistem hutan gugur
a. Mempunyai empat musim
b. Tumbuhannya, campuran pohon beech-maple dan oak-hickory.
c. Hewannya, rusa, tupai, salamander, dan beruang hitam
3) Ekosistem tundra
a. Terdapat di kutub utara yang mempunyai curah hujan rendah
b. Tumbuhannya, lumut kerak dan lumut
c. Hewannya, serigala, beruang kutub, dan rusa kutub.

www.e-dukasi.net

12
4) Ekosistem taiga
a. Terdapat di belahan bumi bagian utara dan pegunungan daerah tropik.
b. Suhu pada musim dingin rendah
c. Hutan yang terdiri atas satu spesies, seperti konifer, pinus, dan cemara.
d. Hewannya merupakan pemakan biji-bijian pohon konifer, seperti
tupai,serangga, dan burung finch.

www.e-dukasi.net

5) Ekosistem padang rumput


a. Terdapat pada iklim sedang sampai tropis dengan curah hujan
25cmsampai 75 cm per tahun
b. Tumbuhan yang dominant rumput
c. Hewannya, seperti jerapah, gajah afrika, bison amerika, dan singa.

www.e-dukasi.net

6) Ekosistem gurun
13
a. Sangat gersang dan curah hujan sangat rendah
b. Suhu pada siang hari sangat dingin mancapai 450C, sedangkan
malamhari sangat dingin sampai 0℃.
c. Tumbuhannya kaktus
d. Hewannya unta.

www.e-dukasi.net3
E. Bioma
Iklim utama dengan vegetasi dan hewannya merupakan suatu ekosistem skala
besar yang disebut bioma. Di dalam setiap bioma terdapat ekosistem yang lebih kecil.
Variasi batuan dan tanah, ketinggian dan topografi menyebabkan variasi dalam biota.
Selanjutnya, di bagian besar dunia, manusia telah mengubah pengaruh iklim dengan
berbagai cara dan manusia telah menyebabkan banyak ragam lainnya dalam
pemandangan.
Bioma tidak dibatasi dengan jelas, pemandangan sering berubah secara
berangsur-angsur dari suatu padang rumput ke gurun pasir atau padang rumput ke
hutan. Para ahli ekologi tidak sependapat tentang letak batas-batas yang memisahkan
bioma-bioma ini. Ini hanyalah soal pendapat bukan soal fakta. Mereka juga tidak
sependapat tentang berapa jumlah bioma yang dikenal.
1. Tundra
Bioma tundra terdapat di sekitar kutub di belahan bumi Utara. Bioma ini
terletak di selatan laut kutub yang tertutup es. Di belahan bumi selatan, bioma
yang seperti ini tidak dapat berkembang, karena daratan Antartika di utara yang
tertutup salju ini, yaitu pada garis lintang yang iklimnya memungkinkan adanya
tundra, tertutup oleh lautan.

3
https://www.scribd.com/doc/99773884/Ekologi-Dan-Konsep-Ekosistem
14
Karena sudut arah jatuhnya sinar matahari tidak pernah besar, maka
setiap waktu tundra menerima sedikit energi radiasi. Akan tetapi dalam musim
panas, hari yang panjang mengimbangi penyinaran yang kurang ini. Kemudian
lapisan atas tanah mencair, meskipun tanah di bawahnya masih tetap beku, yaitu
yang disebut permafrost (Latin: per = melalui, manere = tinggal, frost = beku).
Salju yang mencair tidak dapat mengalir ke bawah, ke tanah yang beku, jadi air
terkumpul di permukaan. Selama enam sampai delapan Minggu tundra
merupakan daratan dengan genangan-genangan dan paya-paya, meskipun
presipitasi tahunan sangat rendah. Dalam musim tumbuh yang pendek ini
tumbuhan harus membuat persediaan makanan untuk setahun penuh.

Perubahan dari musim panas ke musim dingin terjadi secara cepat.


Danau-danau dan genangan-genangan membeku, genangan-genangan yang
dangkal membeku sampai ke dasarnya. Salju yang turun hanya sedikit, dan angin
kencang meniup bersih salju pada tempat-tempat yang terbuka. Hari pendek dan
suhu rendah. Organisma harus hidup dari energi yang disimpannya. Hanya sedikit
spesies yang tahan keadaan demikian.
Pada musim panas, rumput merupakan tumbuhan utama tundra. Daerah-
daerah yang sangat luas di tundra tertutup oleh permadani lichen dan lumut yang
tipis. Tumbuhan kayu yang jumlahnya sedikit yang tumbuh di permukaan tanah
dan jarang mencapai ketinggian lebih dari beberapa sentimeter. Selama musim
panas, tundra penuh dengan hewan. Kelompok-kelompok burung air tawar dan
burung pantai, spesies serangga kecil, hewan sebangsa menjangan, pemakan
rumput dan lumut kerak.
Pada musim dingin, musim dingin tidak saja berarti dingin, tetapi juga
gelap dan makanan sangat kurang. Sejumlah besar burung air tawar yang telah
menggunakan persediaan makanan musim panas, meninggalkan tundra pada
musim dingin, dan terbang jauh ke selatan. Di antara hewan menyusui migran
utama adalah caribou yang kembali ke arah selatan menuju ke hutan.
2. Taiga
15
Jika di belahan bumi utara kita berjalan di tundra ke arah selatan, akan
ada kelompok-kelompok pohon-pohon kerdil yang berserakan di tempat-tempat
yang terlindung, dan akhirnya tundra berubah menjadi tumbuhan konifer,
semacam pohon berdaun jarum, yang terbentang dalam zona yang lebar, yang
melintang sepanjang Eurasia dan Amerika Utara. Inilah taiga. Di sebelah bumi
selatan, iklim daratan yang tidak luas pada garis lintang yang sama sangat
dipengaruhi laut sekitarnya sehingga di belah bumi selatan taiga tidak kita jumpai.
Taiga terletak lebih dekat dengan katulistiwa, taiga menerima lebih banyak energi
radiasi tahunan dan harian dibandingkan dengan tundra. Pada musim panas, hutan
taiga hampir seluruhnya terdiri dari pohon-pohon konifer yang umumnya selalu
hijau. Sepanjang tahun pohon-pohon ini menahan sinar matahari sehingga
vegetasi di permukaan tanah hanya sedikit. Di sini selubung vegetasi lebih tebal
dibanding dengan selubung vegetasi di tundra dan produksi makanan terjadi
terutama di bagian atas pohon-pohonan.
Di hutan, pohon-pohon muda pun sangat sedikit jumlahnya. Pohon-
pohon muda ini hanya mendapat kesempatan tumbuh jika ada api atau angin ribut
yang menghancurkan hutan. Cahaya lalu masuk dan selama beberapa tahun
muncullah tumbuhan lebat yang terdiri dari herba dan pohon-pohon berumur
pendek, seperti Aspen (Populus sp.) dan birch. Dibawah tumbuhan gugur daun
ini, konifer muda mulai membuat hutan taiga baru.

Pada musim panas banyak serangga menyerang konifer, dan jumlah


besar burung kecil hidupnya dari serangga. Beberapa burung makan biji konifer,
dan beberapa hewan menyusui mekanisme daun dan ranting konifer.
Pada musim dingin tumbuhan rendah di sepanjang genangan-genangan
air, anak-anak sungai dan tempat-tempat yang terbuka di hutan, tertutup rapat oleh
lapisan salju yang tebal. Daun jarum konifer tertutup oleh lapisan lilin yang
mengurangi penguapan air jika tanah membeku dan air sukar di dapat. dahan-
dahan merunduk karena beban salju, sampai saljunya jatuh. Di taiga cara hewan

16
menghadapi musim dingin yakni dengan cara berhibernasi dan ada pula hewan
yang pindah ke selatan.
3. Hutan gugur daun ugahari
Daerah Massachussetts, sebelah selatan Michigan, terutama ditumbuhi
pohon-pohon gugur daun. Bioma ini adalah hutan gugur daun ugahari. Bioma ini
tidak bersambung sambung secara sempurna. Bioma ini di jumpai di Amerika
Serikat bagian timur, di Eropa barat dan Asia timur. Di belah bumi selatan di suatu
daerah sempit di Chili kita jumpai hutan yang serupa. Dalam musim panas,
matahari terlihat tinggi di langit dan hari pun panjang. gabungan keadaan ini
menyebabkan banyak energi radiasi dapat diterima.
Dalam musim dingin, salju dapat turun dengan lebat, tetapi sering
mencair dengan cepat, dan oleh karena itu tanah jarang tertutup salju
menerus.Dalam musim panas, suhu dan kelembaban mungkin tinggi, tetapi setiap
saat udara yang sejuk dan kering dapat bertiup dari garis lintang yang lebih tinggi.
Musim panas dan musim gugur. Dalam hutan gugur daun ugahari terdapat banyak
sekali spesies pohon. Pohon-pohon tertinggi membentuk suatu langit-langit, yaitu
lapisan teratas, yang dapat menangkap radiasi matahari sebanyak banyaknya.
Tetapi karena daun-daun pohon gugur daun itu tipis, banyak radiasi yang
menembus kebawah. oleh karena itu lapisan pohon-pohon lain di bawah nya
masih terdapat cukup cahaya.
Di hutan gugur daun ugahari ada empat musim yang jelas berbeda. pada
musim gugur, bioma ini penuh dengan berbagai warna karena daun-daun pohon
gugur apa yang berwarna merah, jingga, emas, tembaga dan akhirnya coklat
kemerahan. kemudian daun-daun ini melayang jatuh menutup tanah, merupakan
lapisan bahan organik yang tebal. buah yang memenuhi pohon berjatuhan di atas
tanah.
Musim dingin dan musim semi. Hutan gugur daun yang telah gundul,
kehilangan sedikit air salama air tanah membeku. Tanpa dormansi penuh
kebanyakan hewan menyusui beristirahat selama musim dingin dan kembali giat
sewaktu udara panas tertiup dari garis lintang di bawah nya.
Pada musim semi sebelum suhu udara menjadi tinggi radiasi matahari
cukup kuat bagi pohon-pohonan untuk bersemi sejumlah besar herba muncul dari
lantai hutan. Daun dan bunganya tumbuh dengan cepat dan waktu bayang-bayang
pohon nya tumbuhan ini telah menyelesaikan fotosintesisnya untuk setahun.
dengan persediaan makanan yang tersimpan dalam akar atau batang di bawah

17
tanah, tumbuhan ini menyebarkan bijinya, kemudian tidur kembali di tanah
sampai musim semi berikutnya tiba.
4. Hutan hujan tropik

Hutan hujan tropik, keadaan lingkungan lebih baik bagi lebih banyak
organisme dibanding dengan keadaan lingkungan dibioma darat lainnya. Pada
siang hari matahari tidak pernah lebih dari 23½° disebelah utara atau selatan
katulistiwa, jadi persediaan energi besar dan tetap. Hujan turun hampir setiap hari
dan kelembaban selalu tinggi.
5. Hutan musim
Hutan musim terdapat secara mozaik diantara hutan hujan, seperti di
Karawang, Cirebon, jawa tengah, jawa timur di Banyuwangi kang di kepulauan
Nusa Tenggara. Musim kemarau yang kering berlangsung dari tiga sampai
sembilan bulan setiap tahunnya. Akibatnya tanah menjadi kering sampai kedalam.
Karena itu tumbuhan umumnya berakar sampai dalam. Pada musim kemarau
banyak pohon yang gugur daunnya, seperti hal nya pohon-pohon di daerah
ugahari pada musim dingin. Akan tetapi ada juga yang tetap hijau sepanjang
tahun. beberapa jenis ada yang berbunga dan ada yang berbuah pada musim
kemarau. Tetapi ada juga yang tetap gundul sampai musim hujan tiba. Dibioma
ini langit-langit pohon tidak setebal dan serapat dihutan hujan tropis. Cahaya
menembus terus kelantai hutan, yang oleh karenanya tertutup rapat oleh tumbuhan
bawah. inilah bioma yang paling tepat dinamakan hutan rimba, suatu nama yang
umum dikenal.
6. Hutan sabana
Di tempat-tempat dengan musim kemarau tropik yang sangat panjang
dan kering, pohon-pohon tumbuh dengan jarak yang jauh. Diantara pohon-pohon
tanah tertutup rumput yang tinggi. Ini disebut hutan sabana. Pohonnya pendek-
pendek, antara lain terdapat famili Mimosaceae, seperti pete, Myrtaceae seperti
jambu biji. Sabana afrika adalah tempat hewan buruan besar. Banyak herbivor

18
bertumbuh besar seperti gajah, badak, zebra dan berbagai antelope, dan predator
bertumbuh besar seperti singa dan harimau hidup di hutan sabana Afrika.
7. Hutan mangrove
Terdapat di daerah pasang surut yang berlumpur. Yang tumbuh dalam
hutan mangrove adalah terutama pohon bakau (Rhizophora sp.), Pohon-pohon
api-api (Avicennia sp.) dan perepat (sonneratia sp.) dengan akar nafas dan akar
tunjang sesuai dengan habitatnya. Hutan mangrove antara lain terdapat di segara
Anakan (dekat Nusa Kambangan) dan di Kalimantan. Sepanjang muara sungai
yang bermuara di hutan mangrove banyak terdapat pohon nipah. Di hutan
mangrove banyak terdapat nyamuk, burung, udang dan ikan.
8. Hutan hujan ugahari
Di Amerika utara dari Alaska Selatan sampai Oregon, iklimnya lebih
lunak, lebih sejuk pada musim panas dan lebih hangat pada musim dingin
daripada yang kita harapkan pada garis lintang ini. Selain dari pada itu prespitasi
tinggi. Keadaan iklim demikian ini menghasilakan hutan hujan daerah ugahari
tengah. Pohon terutama konifer, tetapi jauh lebih besar dari konifer di taiga,
beberapa melebihi tinggi pohon dihutan hujan tropik. Tetapi tajuk nya jauh lebih
sederhana dibanding dengan di daerah tropik dan jumlah spesies pohonnya
sedikit. Lumut, paku-pakuan dan lumut kerak. Semak-semak terdapat agak
banyak tetapi herba sangat sedikit. Tanahnya tertutup lapis lumut yang tebal.
9. Padang rumput ugahari
Di padang rumput perubahan suhu antara siang dan malam serta antara
musim panas dan musim dingin lebih besar daripada perubahan suhu di hutan.
Sebenarnya perbedaan utama terletak pada presipitasinya.
Tebal vegetasi jelas kurang daripada di hutan. Tinggi rumput berbeda-
beda antara ½-2 meter. Namun di bagian padang rumput yang kelembapannya
relatif tinggi, vegetasinya sangat tebal. Banyak herba lain yang tumbuh di antara
rumput. Tumbuhan kayu jarang terdapat, kecuali sepanjang aliran air. Banyak
hidup hewan menyusui konsumen tingkat pertama, seperti bison dan pronghorn
bangsa sapi.
Seperti halnya di semua tempat didaerah ugahari, dalam musim dingin
tumbuhan berkurang, berarti persediaan makanan berkurang. Sehingga berkurang
pula kegiatan kehidupan hewan. Umumnya hewan mengerat berhibernasi.

19
Curah salju tidak banyak, lapisan salju mudah sekali tertiup angin yang
kuat. Dengan demikian lapisan salju mungkin di beberapa tempat sangat tebal,
tetapi di tempat-tempat lain terdapat rumput-rumput yang kering dan terbuka.
10. Gurun ugahari
Kata gurun biasanya dihubungkan dengan presipitasi rendah. Juga
kecepatan evaporasi bagi iklim gurun sama pentingnya. Di gurun kecepatan
evaporasi lebih tinggi dibanding dengan presipitasi. Hal ini berkait dengan garis
lintang, sebab jumlah presipitasi yang dapat mengakibatkan terjadinya gurun di
katulistiwa dapat menghasilkan padang rumput yang baik digaris lintang tengah.
Presipitasi digurun jika ada biasanya banyak tetapi sebentar, dan air yang
mengalir di permukaan lebih banyak daripada yang meresap kedalam tanah. Di
bumi, hilangnya panas diperlambat oleh uap air di udara. Karena udara gurun
sangat kering, panas yang tertimbun pada siang hari yang cerah dengan cepat
hilang lagi pada malam hari. Meskipun suhu udara dan suhu permukaan tanah
berbeda banyak antara siang dan malam, akan tetapi suhu di bawang tanah jauh
lebih baik.
Tumbuhan gurun hidup tersebar dengan jarak jauh antara yang satu
dengan yang lain. Akarnya yang tumbuh jauh kesemua jurusan kebanyakan
dangkal. Air hujan disimpan dalam jaringan tumbuhan. Misalnya kaktus
menyimpan sejumlah besar air dalam batangnya yang tebal. Tumbuhan gurun
terduri banyak, umumnya berdaun kecil atau sama sekali tidak berdaun.
Hewan-hewan nampak banyak jumlahnya. Terdapat sedikit herbivor,
tetapi hewan pengerat terdapat banyak. Umumnya hewan-hewan ini menggali
lubang di tanah. Air didapatnya dari makanan atau dari embun. Tikus kantung
misalnya dapat tinggal hidup hanya dengan air sedikit karena dapat menggunakan
air yang didapat dari penguraian makanan secara kimia yang terjadi dalam
tubuhnya.
F. Biospher
Secara etimologis, biosfer berasal dari kata bios yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. 4Sehingga, biospher dapat diartikan sebagai lapisan tempat
tinggal makhluk hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme.
Biospher tersusun dari beberapa komponen sebagai berikut:
1. Atmosphere

4
http://digilib.unila.ac.id/1741/13/LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf
20
Atmosphere adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosphere
terdiri atas empat lapisan sebagai berikut:
a. Lapisan troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi.
Ketinggiannya sekitar 0-12 km dari permukaan air laut.
b. Lapisan stratosfer
Lapisan ini merupakan lapisan kedua dari permukaan bumi. Lapisan ini
memiliki ketinggian sekitar 12-50 km dari permukaan laut.
c. Lapisan mesosfer
Lapisan meosfer merupakan lapisan ketiga dari atmosphere yang memiliki
ketinggian sekitar 50-80 km dari permukaan laut.
d. Lapisan termosfer/ionosfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang panas dengan ketinggian antara 80-700
km dari atas permukaan laut.
2. Litosphere
Litosphere adalah lapisan kulit bumi yang paling luar dengan ketebalan
1200 km dan memiliki berat jenis rata-rata 2.8 gram/cm3. Litosphere tersusun atas
beberapa lapisan sebagai berikut:
a. Lapisan silisium dan aluminium.
Di dalam lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, dan batuan lain yang
terdapat di daratan benua.
b. Lapisan silisium magnesium
Lapisan ini bersifat elastis dan memiliki ketebalan rata-rata 65 km.
3. Hydrosphere
Berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan.
Hydrosphere di permukaan bumi meliputi: danau, sungai, laut, samudra, air tanah,
dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

21
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Organisme atau seringkali disebut individu adalah spesies-spesies yang secara genetik
dianggap sama atau berbeda dan hidup pada habitat tertentu.
2. Populasi berasal dari Bahasa Latin populus yang artinya rakyat, berarti penduduk.
Dalam sudut pandang Ekologi populasi berarti perkumpulan individu atau organisme
di suatu habitat yang memiliki sifat-sifat yang sama. Karakteristik populasi:
a. Kepadatan/densitas populasi
b. Natalitas
c. Mortalitas
d. Struktur umur
e. Pola sebaran ruang
3. Komunitas dalam arti Ekologi mengacu kepada kumpulan populasi yang terdiri dari
spesies yang berlainan, yang menempati suatu daerah tertentu. Sedangkan pengertian
komunitas secara umum sendiri adalah kumpulan populasi makhluk hidup yang saling
berinteraksi dan tinggal di suatu habitat. Interaksi pada komunitas:
a. Kompetisi
b. Simbiosis
4. Ekosistem adalah suatu sistem yang saling terkait antara organisme hidup dan
organisme tak hidup atau lingkungan fisiknya. Tipe-tipe ekosistem:
a. Ekosistem air
b. Ekosistem darat
5. Bioma adalah iklim utama dengan vegetasi dan hewannya merupakan suatu ekosistem
skala besar. Berikut beberapa bioma yang terdapat di dunia:
a. Tundra
b. Taiga
c. Hutan gugur daun ugahari
d. Hutan hujan tropik
e. Hutan musim
f. Hutan sabana
g. Hutan mangrove
h. Hutan hujan ugahari
i. Padang rumput ugahari

22
j. Gurun ugahari
6. Secara etimologis, biosfer berasal dari kata bios yang berarti hidup dan sphere yang
berarti lapisan. Sehingga, biospher dapat diartikan sebagai lapisan tempat tinggal
makhluk hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme. Beberapa
komponen biospher:
a. Atmosphere
b. Lithosphere
c. Hydrosphere

23
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Utina, Ramli dan Wayuni, Dewi. 2009. Ekologi dan Lingkungan Hidup. Gorontalo
http://digilib.unila.ac.id/1741/13/LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf
https://www.scribd.com/doc/99773884/Ekologi-Dan-Konsep-Ekosistem

24

Anda mungkin juga menyukai