Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan nasional terkhusus pada tingkat sarjana yang
mempelajari konsep-konsep teoritis dan praktis ilmu dasar, mengharuskan mahasiswa
untuk memahami, mengetahui dan mengambil manfaat dari ilmu tersebut, serta dapat
menerapkan ilmu yang didapatkan berlandaskan sesuai dengan konsep teoritis
tersebut. Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang
merupakan bagian dari proses perkuliahan dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan terkait matakuliah tertentu serta untuk menerapkan ilmu yang didapatkan
didunia perkuliahan agar dapat diselaraskan dengan keadaan dilapangan agar dapat
meningkatkan pengalaman dalam dunia kerja terkhusus dalam dunia manajemen
produksi dan operasi.
Jl. Letnan Tukiyat No. 69, (Jl. Soekarno Hatta No. 69), Blondo, Mungkid,
Magelang, Kawungan, Blondo, Magelang, Jawa Tengah merupakan lokasi penelitian
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Angkatan 2017
berlangsung, yang mayoritas kebanyakan masyarakat baik lokal maupun domestic
hanya mengenal salah satu objek wisata situs budaya Candi Borobudur. Ditempat ini
dimana disana berdiri sebuah perusahaan yang menjalankan sebuah Industry perakitan
bus dengan Nama “PUTRA AGUNG SETIA (PT KAROSERI AGUSTUS)” yang
dimana tempat ini merupakan salah satu pabrik perakitan bus yang dimiliki
perusahaan tersebut. Kekayaan seni dan budaya dari daerah tersebut sudah tidak dapat
dipungkiri lagi terbukti salah satu cagar budaya tertua berdiri didaerah tersebut.
Terlepas dari hal itu dalam sebuah perusahaan penentuan lokasi aktivitas baik
itu pabrik maupun pergudangan adalah hal yang sangat penting, terlebih berbicara
terkait lokasi pendirian pabrik yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
perusahaaan dan telah mempertimbangkan analisis masalah dampak lingkungan.
Penetapan lokasi oragnisasi perusahaan selalu menjadi pertimbangan, dalam menjaga
kesinambungan usaha perusahaan dalam masa mendatang.
Pentingnya penetapan lokasi adalah sebagai keputusan strategic, karena akan
mempengaruhi kemampuan perusahaan menghadapi prospek pasar kedepan,
menentukan kedudukan perusahaan dipasar dan kemampuan perusahaan menghadapi
persaingan.
Terlepas dari pembasan tersebut terselip sebuah pertanyaan dipikiran penulis yakni
apa yang menjadi alasan dari manajer PT KAROSERI AGUSTUS sehingga memilih
lokasi tersebut sebagai lokasi pendirian pabriknnya ?.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah manajemen operasi dan produksi itu ?
2. Apa yang mendasari sehingga penetapan lokasi pendirian pabrik menjadi sebegitu
penting ?
3. Apa yang menjadi tujuan dari penentapan lokasi dan tata letak pabrik itu sendiri ?

1
4. Apa factor yang berpengaruh dalam keputusan penetapan lokasi ?
5. Apa yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik ?
6. Bagaimana penentuan tata letak pabriknya ?
7. Bagaimana respond masyarakat terhadap produk yang dihasilkan ?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Menambah wawasan mahasiswa terkait strategi penentuan lokasi pabrik yang baik
dan sejalan dengan tujuan perusahaan kedepannya
2. Memberikan gamabaran kepada mahasiswa terkait implemetasi tata letak alam
sebuah perusahaan
3. Menambaha wawasan kepada mahasiswa terkait analisis dampak lingkungan
terhadap keputusan penetapan lokasi pabrik.
4. Memberikan gambaran umum terkait siknkronisasi antara materi dan kenyataan
5. Memberikan bukti nyata penerapan manajemn operasi produksi

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Apasih Manajemen Operasi dan Produksi itu ?


Operasi produksi merupakan suau fungsi yang penting bagi pencapaian
sasaran suatu organisasi. Salah satu sasaran dari suatu orgasnisasi adalah dapat hidup
secara berkesinambungan,disamping itu selalu dapat tumbuh dan berkembang secara
berkseinambungan.
Pada dasarnya manajemen operasi produksi adalah manajemen dari bagian
suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk kegiatan produksi barang dan/atau
jasa. Peran manajemen operasi produksi merupakan fungsi inti dari suatu organisasi
yang harus dimanaje. Fungsi ini menggunakan upaya dalam menjalankan manajemen
system atau proses untuk menciptakan barang dan/atau memberikan jasa,
Umumnya suatu organisasi bisnis mempunyai tiga bidang fungsi dasar,yaitu
keuangan,operasi produksi dan pemasaran. Dalam manajemen operasi produksi,
banyak factor yang mempengaruhi desain dan manajemen system operasi produksi.

Seberapa Penting Penetapan Lokasi Pabrik Itu ?


Setiap organisasi perusahaan,sebelum memulai aktivitasnya harus terlebih
dahulu menetapkan dimana kegiatan usahanya akan beroperasi. Lokasi ini penting
bagi perusahaan,karena akan mempengaruhi dapat tidaknya berlangsungnya
kehidupan perusahaan dalam jangka panjang.
Keputusan penetapan lokasi, merupakan factor yang penting, baik bagi
perusahaan jasa maupun bagi perusahaan manufaktur. Organisasi perusahaan harus
mempertimbangkan factor pencapaian pasar atau konsumen. Di samping itu, juga
perlu dipertimbangkan factor biaya dalam menjalankan bisnis perusahaan.

Apasih Tata Letak Itu ?


Setiap organisasi, baik organisasi perusahaan besar, maupun organisasi
perusahaan kecil dan menengah, akan menghadapi pengambilan keputusan
penyusunan tata letak atau layout. Tata letak adalah suatu keputusan kunci yang
menentukan dapat berjalannya efisiensi jangka panjang dari fungsi operasi produksi.

A. MANAJEMEN OPERASI PRODUKSI


Operasi produksi merupakan suatu fungsi yang penting bagi pencapaian
sasaran suatu organisasi. Salah satu sasaran dari suatu organisasi adalah dapat
hidup secara berkesinambungan, di samping selalu dapat tumbuh dan berkembang
secara berkesinambungan. Pada dasarnya Manajemen Operasi Produksi adalah
manajemen dari bagian suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk kegiatan
produksi barang dan/atau jasa.

3
B. STRATEGI PENETAPAN LOKASI DAN PENYUSUNAN TATA
LETAK (Layout)
setiap organisasi perusahaan, sebelum memulai aktivitasnya harus terlebih
dahulu menetapkan dimana kegiatan usahanya akan beroperasi. Keputusan penetapan
lokasi, merupakan factor yang pentinng, baik bagi perusahaan jasa maupun
perusahaan manufaktur.
Pentingnya Penetapan Lokasi adalah sebagai keputusan stratejik, karena
akan mempengaruhi kemampuan perusahaan menghadapi prospek pasar kedepan,
menentukan keududukan perusahaan di pasar dan kemampuan perusahaan
menghadapi persaingan.
Penyusunan Tata Letak dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan
efisien semua fasilitas organisasi perusahaan, termasuk fasilitas untuk tenaga kerja
yang ada dalam organisasi perusahaan.
setiap keputusan tata letak akan mempunyai beberapa dampak atau implikasi
stratejik, karena itu keputusan yang diambil haruslah dapat membangun prioritas
untuk bersaingnya perusahaan. Suatu penyusunan Tata Letak yang baik, akan
membantu kelancaran dan keberhasilan fungsi operasi produksi.

C. TUJUAN PENETAPAN LOKASI PABRIK DAN TATA LETAK


(Layout)
Dalam penetapan lokasi perlu diperhatikan dari bidang orientasi perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Sebagai pola umum, organisasi perusahaan yang berorientasi
pada laba, maka dalam keputusan penetapan lokasi yang diambilnya akan selalu
didasarkan pada pencapaian laba potensial.

Umumnya tujuan dari penetapan lokasi dari suatu organisasi perusahaan adalah
agar lokasi yang tepat, dapat membantu organisasi dapat beroperasi dengan lancer,
efektif, dan efisien.

Adapun tujuan dari penetapan lokasi yang tepat atau efektif, pada dasarnya adalah
agar :

1. Dapat dipunyai kemampuan untuk melayani pembeli atau kosumen dengan


memuaskan.
2. Dapat mudah mendapatkan bahan mentah atau bahan baku yang cukup dan
kontinu, dengan harga yang layak dan memuaskan.
3. Dapat mudah mendapatkan tenaga kerja atau buruh, seperti yang diharapkan.
4. Dapat dimungkinkan untuk diadakan perluasan usaha dikemudian hari.

4
Sedangkan tujuan dari strategi penyusunan tata letak adalah untuk
mengembangkan tata letak yang efektif dan efisien. Upaya ini dilakukan agar dapat
dipenuhinya persyaratan keberhasilan dalam bersaingnya perusahaan.

Adapun tujuan dan sasaran dari penyusunan tata letak yang baik, adalah :

1. Dapat dikuranginya jarak perpindahan barang dan bahan, sehingga dapat


dikuranginya biaya material handling.
2. Dimungkinkannya ruang gerak yang cukup bagi perbaikan mesin dan peralatan,
serta perawatan atau maintenance dapat lebih mudah dilakukan.
3. Mempertinggi keselamatan kerja, serta dapat menjamin keamanan dan
keselamatan kerja, serta dapat meningkatkan moral para pekerja.
4. Dll.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN


PENETAPAN LOKASI PABRIK

Dalam mempertimbangkan petepan lokasi yang tepat, maka perlu diperhatikan


dan dipertimbangkan factor-faktor yang penting mempengaruhi suatu keputusan
penetapan lokasi.
Terdapat banyak factor yang mempengaruhi keputusan penetapan lokasi.
Sering pula terjadi, bahwa suatu atau beberapa factor yang sedemikian pentingnya,
seingga faktor-faktor itu menjadi dominan dalam pengambilan keputusan.
Oleh Karen banyak factor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan
keputusan lokasi, maka dalam pembahasan berikut perlu didalami, sehingga perlu
dikelompokkan, yaitu factor utama dan factor sekunder.
Penting tidaknya suatu factor yang dipertimbangkan, ditentukan oleh bentuk
dan jenis usaha organisasi perusahaan. Ada factor yang bagi suatu organisasi
perusahaan merupakan factor terpenting, sehingga termasuk dalam factor utama,
tetapi bagi organisasi perusahaan lain , factor itu adalah kuarang penting untuk
dipertimbangkan, sehingga masuk dalam factorsekunder.
Factor-faktor utama yang diperhatikan dalam membuat keputusan penetapan
lokasi adalah factor yang langsung mempengaruhi pencapaian tutjuan utama
organisasi. Factor yang tercakup dalam factor utama yang diperhatikan dalam
keputusan penetapan lokasi suatu organisasi perusahaan adalah :
1. Letak dari pasar produk hasil organisasi perusahaan.
2. Letak dari sumber-sumber bahan baku yang dibutuhkan organisasi.
3. Tersedianya fasilitas dan jaringan transportasi.
4. Tersedianyan supply dari buruh atau tenaga kerja yang dibutuhkan.
5. Tedapatnya fasilitas sumber daya, termasuk tenaga listrik dan air.

Factor-faktor yang perlu diperhatikan selain dari factor utama dalam


keputusan penetapan lokasi adalah factor sekunder dan factor tambahan. Factor
sekunder antara lain:

5
1. Rencana masa depan
2. Biaya dari lahan/tanah dan bangunan atau gedung terutama dalam
hubungannya dengan rencana masa depan
3. Kemungkinan perluasan lahan atau bangunan
4. Terdapatnya service facilities
5. Tersedianya pasokan air
6. Tinggi rendahnya pajak
7. Budaya masyarakat disuatu daerah

E. PENYUSUNAN TATA LETAK

Tata letak adalah suatu keputusan kunci yang menentukan dapat berjalannya
efisiensi jangka panjang dari fungsi operasi produksi. Setiap susunan tata letak dari
mesin dan peralatan operasi produksi, haruslah bertujuan untuk dapat mendukung
keberhasilan pencapaian tujuan oraganisasi perusahaannya. Setiap susunan tata letak
peralatan dan fasilitas organisasi perusahaan, haruslah dapat menekankan upaya
pencapaian :
1. Efisiensi operasi produksi perusahaan.
2. Keberhasilan dukungan pembentukan laba usaha peusahaan, dan
3. Keberhasilan berlangsungnya kehidupan usaha perusahaan yang berkelanjutan.

Keputusan pengaturan tata letak mesin dan peralatan, merupakan keputusan


penetapan desain operasi produksi suatu organisasi. Tujuan dari keputusan yang
diambil bertujuan agar desain operasi produksi organisasi dapat meningkatkan
keunggulan daya saing oganisasi itu.

Penyusunan tata letak merupakan keputusan untuk mengitegrasikan system dalam


desain operasi produksi. Dengan pengintegrasian ini, maka mesin dan peralatan,
tempat kerja dan gudang haruslah dapat menjamin agar jadwal operasi produksi dapat
berjalan secara efektif.

F. JENIS-JENIS TATA LETAK

Penyusunan tata letak fasilitas dan peralatan meliputi penempatan yang baik
dari mesin dan peralatan, perkantoran dan meja serta peralatan kantor, dan fasilitas
lainnya dari suatu organisasi perusahaan. Dengan penyusunan tata letak yang efektif,
diharapkan akan dapat menjamin aliran ata arus bahan, orang dan informasi di dalam
dan di antara area di dalam organisasi dapat berjalan lancer.
Terdapat beberapa jenis penyusunan tata letak fsilitas organisasi perusahaan,
yaitu :
1. Tata letak kantor atau office layout. Jenis tata letak kantor, merupakan
menempatkan posisi atau tempat pekerja, peralatan mereka dan ruangan
atau kantor untuk memberikan kemungkinan pergerakan informasi.

6
2. Tata letak ritel atau ritel layout. Jenis tata letak ini mengalokasikan
ruangan atau spasi sendiri dan tanggapnya perusahaan terhadap perilaku
pelanggan.
3. Tata letak penempatan yang tetap atau fixed-position layout. Tata letak ini
menekankan pada kebutuhan dari besarnya, bulky project seperti kapal dan
bangunan.
4. Tata letak perguangan atau warehouse. Tata letak ini mengalokasikan
batasan pertimbangan ruangan dan pemindahan material.
5. Tata letak yang berorientasi pada proses, atau process oriented layout.
Tata letak ini menekankan pada volume yang rendah, varietas produksi
yang banyak, dan juga disebut sebagai job shop atau intermittent
production.
6. Work-cell layot. Tata letak bagi penyusunan mesin dan peralatan, yang
difokuskan pada produksi dari suatu produk tunggal atau kelompok dari
produk yang berkaitan.
7. Tata letak yang berorientasi pada produk atau product –oriented layout.
Tata letak ini menekankan pada penempatan personalia yang terbaik dan
utilisasi mesin yang baik, dalam produksi yang berulang-ulang.

Dalam pembahasan penyusunan tata letak atau layout dari jenis-jenis strategi
layout, haruslah diperhatikan beberapa factor, agar penyusunan tata letak itu dapat
berhasil baik dan efektif. Adapun factor yang perlu diperhatikan tersebut adalah :

1. Desain dari fasilitas fisik.


2. Seni dari penyusunan tata letak itu.
3. Peralatan pemindahan bahan atau material handling equipment.
4. Kebutuhan akan ruang dan kapasitas.
5. Lingkungan dan estetika.
6. Aliran informasi.
7. Biaya perpindahan atau pergerakan diantara berbagai araea kerja.

7
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI LOKASI, WAKTU DAN SUBJEK PENELITIAN


Penelitian ini membahas tentang bagaimana implementasi strategi penentuan
lokasi dan tata letak perusahaan dalam manajemen operasi produksi terhadap proses
produksi PT KAROSERI AGUSTUS di kabupaten Magelang. Kabupaten Magelan
adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, kabupaten ini berbatasan
dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang di utara, Kabupeten
Semarang, Boyolali, dan Klaten di timur, Daerah Istimewa Yogyakarta Dan
Kabupaten Purworejo di selatan, serta Kabupaten Wonosobo Dan Kabupaten
Temanggung di Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019 dengan
mengunakan metode survei kepada Manajer Operasi PT KAROSERI AGUSTUS
yang selanjut bertindak sebagai responden.

Penelitian ini dilakukan dengan responden Manajer Operasional PT


KAROSERI AGUSTUS. Selanjutnya, responden dalam penelitian ini memberikan
penjelasan terkait proses produksi dalam perusahaan.

Penelitian ini juga menggunakan data pendukung untuk mengonfirmasi


pernyataan dari responden yang dihimpun dengan cara mengambil gambar
dokumentasi terkait proses produksi dan lokasi pabrik.

B. HASIL PENELITIAN
Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik purposive terhadap 1
orang narasumber kunci yang dilakukan di PT KAROSERI AGUSTUS. Narasumber
yang berhasil diwawancarai secara intensif adalah Manajer Operasi Produksi.
Wawancara dengan narasumber dilakukan pada 9 April 2019. Data yang tidak
terungkap melalui wawancara, dilengkapi dengan data hasil observasi langsung secara
partisipatif yang dilakukan rentang waktu pada bulan April. Untuk memperkuat
substansi data hasil wawancara dan observasi, maka dilakukanlah penelusuran
terhadap dokumen dan arsip yang ada. Semua data hasil penelitian ini diuraikan
berdasarkan fokus pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apa yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik ini

Peneliti melakukan teknik wawancara dan dokumentasi untuk memperoleh data


terkait pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik. Menurut Manajer Operasi
Poduksi pertimbangan dalam pemilhan lokasi pabrik selalu memperhatikan aspek
biaya dan efektifitas dalam proses produksi serta mempertimbangkan terkait tingkat
pajak yang berlaku didaerah tersebut. Narasumber mengatakan bahwa :

8
“Lokasi pabrik ini merupakan lokasi kedua, sebelumnya perusahaan menyewa tanah
dan bangunan untuk lokasi pabrik. Namun seiring waktu berjalan dengan peningkatan
jumlah produksi serta perkembangan usaha lokasi pabrik dipindahkan dengan alasan
lokasi pabrik pertama kurang memadai, serta kurang memenuhi syarat seiring dengan
meningkatnya jumlah pesanan, selain itu lokasi tersebut terbilang sempit serta kurang
lapang. Alasan pemilihan lokasi kedua adalah karena lokasi tersebut merupakan lahan
sendiri, terbilang luas, tanah lapang , serta memenuhi syarat yang dipatok
perusahaan.”

Sejalan dengan pendapat narasumber diatas dosen pengampuh juga


mengatakan bahwa hal tersebut diatas merupakan hal yang umum dipertimbangkan
oleh industry otomotif. Beliau berpendapat bahwa :

“ Memang seperti itulah adanya, industri-industri otomotif yang notabenenya masih


bisa dikatakan 70% menggunakan tenaga manusia serta proses perakitan yang
memerlukan lokasi lapang dan luas untuk menunjang kelancaran proses produksi.”

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi diambil kesimpulan bahwa


pemilihan lokasi pabrik harus melihat beberapa pertimbangan, seperti apakah lokasi
pabrik tersebut dapat menunjang dalam proses produksi, bagaimana dampak yang
ditimbulkan apabila pabrik didirikan di lokasi itu, dan hal-hal lain terkait pemilihan
lokasi pabrik. Jadi suatu perusahaan harus lebih memperhatikan lokasi yang dipilih
agar proses produksi bisa lebih maksimal sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
yakni memperoleh laba yang lebih besar.

2. Apa yang menjadi alasan dalam pemisahan kantor dengan pabrik.

Peneliti melakukan teknik wawancara dan dokumentasi untuk memperoleh data


terkait alasan pemisahan kantor dengan pabrik. Menurut Manajer Operasi Poduksi
pertimbangan dalam pemisahan kantor dengan pabrik adalah agar karyawan yang
bekerja dikantor tidak terganggu dengan aktivitas yang dilakukan di pabrik.
Narasumber mengatakan bahwa :

“ Kantor dipisahkan dengan pabrik produksi hal ini tidak terlalu menghambat proses
monitoring oleh manajer utama karena adanya cctv disetiap sudut pabrik yang
terhubung langsung dengan kantor dan juga karena untuk menjaga kondisi kondusif di
lingkungan kantor”

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi diambil kesimpulan bahwa dalam


penentuan lokasi pabrik dan kantor perlu diperhatikan beberapa hal. Hal ini baiasanya
menyangkut tentang bagaimana kenyamanan karyawan terkait posisi kantor. Untuk
lebih efisiennya posisi kantor dipisahkan dengan lokasi pabrik agar karyawan yang
bekerja dikantor tidak terganggu dengan proses produksi. Tapi dalam hal ini

9
diperlukan banyak biaya karena adanya biaya pengadaan CCTV agar dapat memantau
para karyawan yang bekerja di pabrik.

3. Respon masyarakat di sekitar lokasi pabrik.

Peneliti melakukan tehnik wawancara dan dokumentasi untuk memperoleh


data terkait respon bagaimana respond masyarakat terhadap pabrik yang ada. Menurut
Manajer Operasi Produksi respon masyarakat dengan adanya pabrik yang berdiri
disekitar lingkungan mereka sangat baik dan antusias hal ini dikarenakan adanya
pembangunan jalanan yang meghubungkan beberapa titik jauh yang dulunya harus
ditempuh dalam waktu lama. Narasumber mengatakan bahwa :

“ Masyarakat memberikan respon positif terhadap pendirian pabrik terebut


pasalnya perusahaan membangun jalan pintas atau jalanpenghubung anatar titik
terjauh yang dulunya sulit untuk dijangkau”

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi diambil kesimpulan bahwa


dalam penentuan lokasi pabrik perlu juga memperhatikan dampak yang ditimbulkan
dengan adanya pabrik di lokasi tersebut. Hal ini perlu agar masyarakat di sekitar
pabrik tidak merasa terganggu dengan pendirian pabrik di lokasi tersebut sehingga
antara perusahaan dan masyarakat saling memberi keuntungan.

C. PEMBAHASAN

1. Perencanaan implementasian keputusan penetapan lokasi pabrik

Dari hasil wawancara observasi dan studi literature diperoleh gambaran bahwa
keputusan dalam penetapan lokasi pabrik yang dilkukan oleh perusahaaan adalah
mempertimbangkan dengan matang-matang dengan berbagai factor yang menjadi
standar lokasi yang ditetapkan perusahaan yang setidaknya memuat beberapa dari
fakktor utama, factor sekunder dan factor penunjaang seperti tersedianya Supply
dari buruh atau tenaga kerja, biaya dari lahan/tanah dan
bangunan/gedung,terutama dalam hubungannya dengan rencana masa depan,
kemungkinan perluasan lahan dan bangunan,serta resiko politik, peraturan
pemerintah,serta sikap dan insentif sebagai factor penunjang.

Dalam implementasi penentuan keputusan penetapan lokasi pabrik factor


tersebut diatas berfungsi dalam pencapaian tujuan dari suatu organisasi
perusahaan seperti memproduksi atau mendeliver nilai-nilai yang dibutuhkan atau
dikonsumsi menurut macam dan kualitas, serta menurut waktu dan tempat yang
dibutuhkan.

10
Berdasarkan penejelasan diatas dapat disimpulakn bahwa dalam pengambilan
keputusan penempatan lokasi pabrik harus mempertimbangakan factor-faktor
serta sesuai dengan syarat yang ditentukan oleh perusahaan sebagai acuan kriteria
lokasi serta harus mencerminkaan tujuan dari perusahaan tersebut.

2. Implementasi Tata Letak(layouout)dari kantor dan pabrik

Dari hasil wawancara observasi dan studi literature diperoleh gambaran bahwa
keputusan dari pemisahan letak kantor dan pabrik yang berbeda namun masih
dalam satu lokasi dilaukan perusahaan adalah agar teciptanya kondisi yang
kondusif sehingga semuanya dapat bekerja dengan efisien dan efektif.

Dalam implementasi pemisahan ini tidak mengurangi tujuan perusahaan dalam


kemudahan pengawasan yang lebih baik, dan dapat mengurangi terjadinya
kelambatan atau delay dalam pekerjan, serta mengurangi atau menghilangkan
titik-titik kongesti. Berdasarkan observasi dapat dilihat bahwa perusahaan
menggunakan office layout, work-cell layout, procces oriented layout dan,
product-oriented layout secara bergantian disesuaikan dengan kondisi saat itu.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan dalam


pemilihan tata letak yang diguankan dalam perusahaan tidak selalu atau mesti
tetap dan permanen akan tetapi bisa bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan
akan tetapi harus tetap sesuai dengan prosedur.

3. Respon masyarakat terhadap keberadaan pabrik

Dari hasil wawancara observasi dan studi literature diperoleh gambaran bahwa
keputusan pendirian pabrik oleh perusahaan mendapat respon posiif dari warga
sekitar. Respond masyarakat ini berupa respond positif yang disebabkan oleh
perusahaan membangun jalan penghubung titik jauh diderah tersebut, hal ini
merupakan salah satu strategi perusahaan untuk memperpendek jalur distribusi
sekaligus mempermudah masyarakat sekitar.
Berdasarkan penjelasan dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan yang baik
akan menghasilakn respon yang baik. Selain itu jika pertimbangan sudah matang
dan telah melewati uji validitas sebelum pelaksanaan makan aka nada gambaran
kemasa depan.

11
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian dan dihubungkan dengan teori yang didapatkan


di bangku perkuliahan kami selaku peserta mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan
dapat menyimpulkan bahwa :

Setelah kita mempelajari dan membahas tentang apa itu Manajemen Operasi
Produksi terkait Strategi Penentuan Lokasi Pabrik dan Tata Letak (layout) dengan
kejadian di lapangan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam perusahaan
Manufaktur apapun jenis perusahaannya pasti memiliki strategi penentuan lokasi
pabrik dan Tata Letak(layout) terkait tujuan untuk mendapatkan keuntungan baik itu
laba ataupun margin profit yang besar. Sehubungan dengan itu maka setelah
melakukan penelitian di salah satu perusahaan manufaktur indutriperakitan bus di PT
KAROSERI AGUSTUS Magelang sebagai contoh dengan hasilnya adalah sebagai
berikut :

Berdasarakan tujuan diatas terdapat beberapa pertimbangan yang digunakan


oleh PT KAROSERI AGUSTUS dalam memilih lokasi pabriknya yaitu terkait
memperhatikan aspek biaya dan efektifitas dalam proses produksi serta
mempertimbangkan terkait tingkat pajak yang berlaku didaerah tersebut. Selain itu
perusaaan juga memiliki alasan pemilihan tempat tersebut karena merupakan lahan
sendiri sehingga bisa melakukan pengembangan atau perluasan dan ruang gerak
yangbaik karena lahan terhitung luas dan lapang.

Sedangkan untuk strategi Tata Letak(layout) perusahaan bersifat felksibel


dalam penggunaanya dan disesuaikan dengan kondisi saat itu. Perusahaan
memisahkan gedung kantor dengan pabrik karena perusahaan ingin mewujudkan
adanya suasana kerja yang kondusif dan privasi kerja tanpa menghilangkan adanya
monitoring teradap proses prduksi krena adanya fasilitas cctv disetiap sudut pabrik
sehingga memudahkan dalam proses monitoring.

Masyarakat memberikan respon positif terkait pabrik PT KAOSERI


AGUSTUS yang berdiri didaerah tersebut. Hal tersebut ditunjang dengan bukti
masyarakat sangat mengapresiasi adanya pembangunan jalan penghubung setiap titik
terjauh didaerah tersebut, hal ini tidak lepas dari strategi perusahaan dalam
memperlancar proses distribusi bahan baku.

Berdasarkan pembahasan pada Sub-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa


PT KAROSERI AGUSTUS dalam penetapan lokasi dan tata letak(layout) selalu
memperhatikan kondisi saat itu baik dari intern mauapun ekstern perusahaan,
termasuk analisis dampak lingkungannya.

12
B. SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran kepada PT
KAROSERI AGUSTUS agar dalam proses pengerjaan kedepannya memperhatikan
tata letak yang lebih baik seperti pengeompokan struktur bagian produk sesuai dengan
klasifikasinya agar mempermudah dalam proses selanjutnya, meskipun diketahui
bahwa para tenaga kerja merupakan ahli dibidangnya tetapi tetap harus diperhatikan
hal tersebut agar apabila pada saat perakitan tenaga kerja dapat dengan mudah
meneukan bagian-bagian produk dengan mudah. Selaih hal tersebut penulis
menyarankan agar fasilitas penunjang yang dalam pabrik lebih diperhatikan
begitupula dengan fasiltas yang ada disekitar pabrik agar masyarakt bisa merasa
terbantu.

13
14

Anda mungkin juga menyukai