PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan nasional terkhusus pada tingkat sarjana yang
mempelajari konsep-konsep teoritis dan praktis ilmu dasar, mengharuskan mahasiswa
untuk memahami, mengetahui dan mengambil manfaat dari ilmu tersebut, serta dapat
menerapkan ilmu yang didapatkan berlandaskan sesuai dengan konsep teoritis
tersebut. Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang
merupakan bagian dari proses perkuliahan dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan terkait matakuliah tertentu serta untuk menerapkan ilmu yang didapatkan
didunia perkuliahan agar dapat diselaraskan dengan keadaan dilapangan agar dapat
meningkatkan pengalaman dalam dunia kerja terkhusus dalam dunia manajemen
produksi dan operasi.
Jl. Letnan Tukiyat No. 69, (Jl. Soekarno Hatta No. 69), Blondo, Mungkid,
Magelang, Kawungan, Blondo, Magelang, Jawa Tengah merupakan lokasi penelitian
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Angkatan 2017
berlangsung, yang mayoritas kebanyakan masyarakat baik lokal maupun domestic
hanya mengenal salah satu objek wisata situs budaya Candi Borobudur. Ditempat ini
dimana disana berdiri sebuah perusahaan yang menjalankan sebuah Industry perakitan
bus dengan Nama “PUTRA AGUNG SETIA (PT KAROSERI AGUSTUS)” yang
dimana tempat ini merupakan salah satu pabrik perakitan bus yang dimiliki
perusahaan tersebut. Kekayaan seni dan budaya dari daerah tersebut sudah tidak dapat
dipungkiri lagi terbukti salah satu cagar budaya tertua berdiri didaerah tersebut.
Terlepas dari hal itu dalam sebuah perusahaan penentuan lokasi aktivitas baik
itu pabrik maupun pergudangan adalah hal yang sangat penting, terlebih berbicara
terkait lokasi pendirian pabrik yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
perusahaaan dan telah mempertimbangkan analisis masalah dampak lingkungan.
Penetapan lokasi oragnisasi perusahaan selalu menjadi pertimbangan, dalam menjaga
kesinambungan usaha perusahaan dalam masa mendatang.
Pentingnya penetapan lokasi adalah sebagai keputusan strategic, karena akan
mempengaruhi kemampuan perusahaan menghadapi prospek pasar kedepan,
menentukan kedudukan perusahaan dipasar dan kemampuan perusahaan menghadapi
persaingan.
Terlepas dari pembasan tersebut terselip sebuah pertanyaan dipikiran penulis yakni
apa yang menjadi alasan dari manajer PT KAROSERI AGUSTUS sehingga memilih
lokasi tersebut sebagai lokasi pendirian pabriknnya ?.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah manajemen operasi dan produksi itu ?
2. Apa yang mendasari sehingga penetapan lokasi pendirian pabrik menjadi sebegitu
penting ?
3. Apa yang menjadi tujuan dari penentapan lokasi dan tata letak pabrik itu sendiri ?
1
4. Apa factor yang berpengaruh dalam keputusan penetapan lokasi ?
5. Apa yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik ?
6. Bagaimana penentuan tata letak pabriknya ?
7. Bagaimana respond masyarakat terhadap produk yang dihasilkan ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Menambah wawasan mahasiswa terkait strategi penentuan lokasi pabrik yang baik
dan sejalan dengan tujuan perusahaan kedepannya
2. Memberikan gamabaran kepada mahasiswa terkait implemetasi tata letak alam
sebuah perusahaan
3. Menambaha wawasan kepada mahasiswa terkait analisis dampak lingkungan
terhadap keputusan penetapan lokasi pabrik.
4. Memberikan gambaran umum terkait siknkronisasi antara materi dan kenyataan
5. Memberikan bukti nyata penerapan manajemn operasi produksi
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
B. STRATEGI PENETAPAN LOKASI DAN PENYUSUNAN TATA
LETAK (Layout)
setiap organisasi perusahaan, sebelum memulai aktivitasnya harus terlebih
dahulu menetapkan dimana kegiatan usahanya akan beroperasi. Keputusan penetapan
lokasi, merupakan factor yang pentinng, baik bagi perusahaan jasa maupun
perusahaan manufaktur.
Pentingnya Penetapan Lokasi adalah sebagai keputusan stratejik, karena
akan mempengaruhi kemampuan perusahaan menghadapi prospek pasar kedepan,
menentukan keududukan perusahaan di pasar dan kemampuan perusahaan
menghadapi persaingan.
Penyusunan Tata Letak dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan
efisien semua fasilitas organisasi perusahaan, termasuk fasilitas untuk tenaga kerja
yang ada dalam organisasi perusahaan.
setiap keputusan tata letak akan mempunyai beberapa dampak atau implikasi
stratejik, karena itu keputusan yang diambil haruslah dapat membangun prioritas
untuk bersaingnya perusahaan. Suatu penyusunan Tata Letak yang baik, akan
membantu kelancaran dan keberhasilan fungsi operasi produksi.
Umumnya tujuan dari penetapan lokasi dari suatu organisasi perusahaan adalah
agar lokasi yang tepat, dapat membantu organisasi dapat beroperasi dengan lancer,
efektif, dan efisien.
Adapun tujuan dari penetapan lokasi yang tepat atau efektif, pada dasarnya adalah
agar :
4
Sedangkan tujuan dari strategi penyusunan tata letak adalah untuk
mengembangkan tata letak yang efektif dan efisien. Upaya ini dilakukan agar dapat
dipenuhinya persyaratan keberhasilan dalam bersaingnya perusahaan.
Adapun tujuan dan sasaran dari penyusunan tata letak yang baik, adalah :
5
1. Rencana masa depan
2. Biaya dari lahan/tanah dan bangunan atau gedung terutama dalam
hubungannya dengan rencana masa depan
3. Kemungkinan perluasan lahan atau bangunan
4. Terdapatnya service facilities
5. Tersedianya pasokan air
6. Tinggi rendahnya pajak
7. Budaya masyarakat disuatu daerah
Tata letak adalah suatu keputusan kunci yang menentukan dapat berjalannya
efisiensi jangka panjang dari fungsi operasi produksi. Setiap susunan tata letak dari
mesin dan peralatan operasi produksi, haruslah bertujuan untuk dapat mendukung
keberhasilan pencapaian tujuan oraganisasi perusahaannya. Setiap susunan tata letak
peralatan dan fasilitas organisasi perusahaan, haruslah dapat menekankan upaya
pencapaian :
1. Efisiensi operasi produksi perusahaan.
2. Keberhasilan dukungan pembentukan laba usaha peusahaan, dan
3. Keberhasilan berlangsungnya kehidupan usaha perusahaan yang berkelanjutan.
Penyusunan tata letak fasilitas dan peralatan meliputi penempatan yang baik
dari mesin dan peralatan, perkantoran dan meja serta peralatan kantor, dan fasilitas
lainnya dari suatu organisasi perusahaan. Dengan penyusunan tata letak yang efektif,
diharapkan akan dapat menjamin aliran ata arus bahan, orang dan informasi di dalam
dan di antara area di dalam organisasi dapat berjalan lancer.
Terdapat beberapa jenis penyusunan tata letak fsilitas organisasi perusahaan,
yaitu :
1. Tata letak kantor atau office layout. Jenis tata letak kantor, merupakan
menempatkan posisi atau tempat pekerja, peralatan mereka dan ruangan
atau kantor untuk memberikan kemungkinan pergerakan informasi.
6
2. Tata letak ritel atau ritel layout. Jenis tata letak ini mengalokasikan
ruangan atau spasi sendiri dan tanggapnya perusahaan terhadap perilaku
pelanggan.
3. Tata letak penempatan yang tetap atau fixed-position layout. Tata letak ini
menekankan pada kebutuhan dari besarnya, bulky project seperti kapal dan
bangunan.
4. Tata letak perguangan atau warehouse. Tata letak ini mengalokasikan
batasan pertimbangan ruangan dan pemindahan material.
5. Tata letak yang berorientasi pada proses, atau process oriented layout.
Tata letak ini menekankan pada volume yang rendah, varietas produksi
yang banyak, dan juga disebut sebagai job shop atau intermittent
production.
6. Work-cell layot. Tata letak bagi penyusunan mesin dan peralatan, yang
difokuskan pada produksi dari suatu produk tunggal atau kelompok dari
produk yang berkaitan.
7. Tata letak yang berorientasi pada produk atau product –oriented layout.
Tata letak ini menekankan pada penempatan personalia yang terbaik dan
utilisasi mesin yang baik, dalam produksi yang berulang-ulang.
Dalam pembahasan penyusunan tata letak atau layout dari jenis-jenis strategi
layout, haruslah diperhatikan beberapa factor, agar penyusunan tata letak itu dapat
berhasil baik dan efektif. Adapun factor yang perlu diperhatikan tersebut adalah :
7
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. HASIL PENELITIAN
Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik purposive terhadap 1
orang narasumber kunci yang dilakukan di PT KAROSERI AGUSTUS. Narasumber
yang berhasil diwawancarai secara intensif adalah Manajer Operasi Produksi.
Wawancara dengan narasumber dilakukan pada 9 April 2019. Data yang tidak
terungkap melalui wawancara, dilengkapi dengan data hasil observasi langsung secara
partisipatif yang dilakukan rentang waktu pada bulan April. Untuk memperkuat
substansi data hasil wawancara dan observasi, maka dilakukanlah penelusuran
terhadap dokumen dan arsip yang ada. Semua data hasil penelitian ini diuraikan
berdasarkan fokus pertanyaan penelitian sebagai berikut:
8
“Lokasi pabrik ini merupakan lokasi kedua, sebelumnya perusahaan menyewa tanah
dan bangunan untuk lokasi pabrik. Namun seiring waktu berjalan dengan peningkatan
jumlah produksi serta perkembangan usaha lokasi pabrik dipindahkan dengan alasan
lokasi pabrik pertama kurang memadai, serta kurang memenuhi syarat seiring dengan
meningkatnya jumlah pesanan, selain itu lokasi tersebut terbilang sempit serta kurang
lapang. Alasan pemilihan lokasi kedua adalah karena lokasi tersebut merupakan lahan
sendiri, terbilang luas, tanah lapang , serta memenuhi syarat yang dipatok
perusahaan.”
“ Kantor dipisahkan dengan pabrik produksi hal ini tidak terlalu menghambat proses
monitoring oleh manajer utama karena adanya cctv disetiap sudut pabrik yang
terhubung langsung dengan kantor dan juga karena untuk menjaga kondisi kondusif di
lingkungan kantor”
9
diperlukan banyak biaya karena adanya biaya pengadaan CCTV agar dapat memantau
para karyawan yang bekerja di pabrik.
C. PEMBAHASAN
Dari hasil wawancara observasi dan studi literature diperoleh gambaran bahwa
keputusan dalam penetapan lokasi pabrik yang dilkukan oleh perusahaaan adalah
mempertimbangkan dengan matang-matang dengan berbagai factor yang menjadi
standar lokasi yang ditetapkan perusahaan yang setidaknya memuat beberapa dari
fakktor utama, factor sekunder dan factor penunjaang seperti tersedianya Supply
dari buruh atau tenaga kerja, biaya dari lahan/tanah dan
bangunan/gedung,terutama dalam hubungannya dengan rencana masa depan,
kemungkinan perluasan lahan dan bangunan,serta resiko politik, peraturan
pemerintah,serta sikap dan insentif sebagai factor penunjang.
10
Berdasarkan penejelasan diatas dapat disimpulakn bahwa dalam pengambilan
keputusan penempatan lokasi pabrik harus mempertimbangakan factor-faktor
serta sesuai dengan syarat yang ditentukan oleh perusahaan sebagai acuan kriteria
lokasi serta harus mencerminkaan tujuan dari perusahaan tersebut.
Dari hasil wawancara observasi dan studi literature diperoleh gambaran bahwa
keputusan dari pemisahan letak kantor dan pabrik yang berbeda namun masih
dalam satu lokasi dilaukan perusahaan adalah agar teciptanya kondisi yang
kondusif sehingga semuanya dapat bekerja dengan efisien dan efektif.
Dari hasil wawancara observasi dan studi literature diperoleh gambaran bahwa
keputusan pendirian pabrik oleh perusahaan mendapat respon posiif dari warga
sekitar. Respond masyarakat ini berupa respond positif yang disebabkan oleh
perusahaan membangun jalan penghubung titik jauh diderah tersebut, hal ini
merupakan salah satu strategi perusahaan untuk memperpendek jalur distribusi
sekaligus mempermudah masyarakat sekitar.
Berdasarkan penjelasan dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan yang baik
akan menghasilakn respon yang baik. Selain itu jika pertimbangan sudah matang
dan telah melewati uji validitas sebelum pelaksanaan makan aka nada gambaran
kemasa depan.
11
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah kita mempelajari dan membahas tentang apa itu Manajemen Operasi
Produksi terkait Strategi Penentuan Lokasi Pabrik dan Tata Letak (layout) dengan
kejadian di lapangan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam perusahaan
Manufaktur apapun jenis perusahaannya pasti memiliki strategi penentuan lokasi
pabrik dan Tata Letak(layout) terkait tujuan untuk mendapatkan keuntungan baik itu
laba ataupun margin profit yang besar. Sehubungan dengan itu maka setelah
melakukan penelitian di salah satu perusahaan manufaktur indutriperakitan bus di PT
KAROSERI AGUSTUS Magelang sebagai contoh dengan hasilnya adalah sebagai
berikut :
12
B. SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran kepada PT
KAROSERI AGUSTUS agar dalam proses pengerjaan kedepannya memperhatikan
tata letak yang lebih baik seperti pengeompokan struktur bagian produk sesuai dengan
klasifikasinya agar mempermudah dalam proses selanjutnya, meskipun diketahui
bahwa para tenaga kerja merupakan ahli dibidangnya tetapi tetap harus diperhatikan
hal tersebut agar apabila pada saat perakitan tenaga kerja dapat dengan mudah
meneukan bagian-bagian produk dengan mudah. Selaih hal tersebut penulis
menyarankan agar fasilitas penunjang yang dalam pabrik lebih diperhatikan
begitupula dengan fasiltas yang ada disekitar pabrik agar masyarakt bisa merasa
terbantu.
13
14