Anda di halaman 1dari 6

E.

Konsep dan Pengertian Eksternalitas

Bila suatu perusahaan melakukan aktivitas bisnisnya, maka dia akan menghasilkan berbagai barang dan
jasa beserta dampak ikutannya bagi masyarakat luas. Sebagian dari dampak tersebut akan memberikan:

1. Manfaat bagi masyarakat (Benefit to Society)

Manfaat bagi masyarakat yang dihasilkan perusahaan dapat berupa:

a. Penciptaan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan masyarakat.
b. Penciptaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
c. Pengalokasian sumber daya lebih efesien.

Manfaat keberadaan perusahaan bagi masyarakat tersebut biasanya dapat diukur dengan hitungan nilai
tambah (value added)97 yang dapat dihasilkan oleh perusahaan tersebut dari aktivitas ekonominya.

2. Beban atau Biaya bagi Masyarakat (Cost on Society)


Beban atau biaya yang ditanggung masyarakat karena beroperasinya suatu perusahaan di
lingkungannya, dapat berupa:
a. Polusi yang dapat merusak kualitas dan kenyamanan lingkungan hidup.
b. Ekspoiltasi lingkungan dan tenaga kerja.
c. Eksploitasi konsumen.

Manfaat dan biaya keberadaan perusahaan bagi masyarakat di atas, tidak hanya dirasakan oleh orang
yang berkepentingan langsung dengan perusahaan tersebut seperti pemilik, konsumen, pekerja,
pemerintah, atau masyarakat yang berhubungan langsung dengan perusahaan tersebut, namun juga
dirasakan oleh masyarakat lain yang tidak ada hubungan langsungnya dengan aktivitas, dan keberadaan
perusahaan tersebut. Limpahan (spill over) manfaat dan beban keberadaan perusahaan keluar dari
masyarakat yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut, dinamakan dengan eksternalitas, atau
dampak keberadaan perusahaan, pada masyarakat luas, yang tidak berhubungan atau punya kepentingan
langsung dengan perusahaan tersebut.

3. Jenis Eksternalitas

Seperti disinggung di atas bahwa keberadaan (eksistensi) suatu perusahaan akan memberikan
dampak tidak saja kepada internal perusahaan, tetapi juga akan berdampak kepada external perusahaan.
Dampak terhadap pihak external ini disebut juga dengan eksternalitas, yaitu dampak atau akibat
keberadaan perusahaan, yang diterima oleh pihak yang tidak ada sangkut pautnya dengan perusahaan,
baik sebagai pemilik, pekerja, konsumen, pemasok, ataupun kreditor. Dengan demikian, maka
eksternalitas yang dihasilkan perusahaan, dapat berupa eksternalitas positif atau dampak positif (+),
maupun eksternalitas negative berupa dampak negative (-), bagi masyarakat.
97
Nilai tambah adalah nilai yang timbul karena adanya aktivitas ekonomi. Komponen dari nilai tambah ini
adalah: Upah dan Gaji (dari kesempatan kerja yang timbul), sewa (dari peralatan yang digunakan), balas
jasa modal, dan balas jasa usaha. Nilai tambah ini adalah komponen dari Produk Domestik Bruto (PDB)
a. Eksternalitas Positif atau Dampak Positif (+)
Masyarakat akan merasakan adanya eksternalitas atau dampak positif dari keberadaan suatu
perusahaan, bila masyarakat merasakan perusahaan tersebut menghasilkan barang dan jasa sangat
sedikit (too little), dibandingkan dengan yang dibutuhkan masyarakat.

Contoh

a. Suatu Yayasan kemasyarakatan, memberikan pendidikan kewirausahaan kepada sekelompok


pemuda (yang terpilih dengan kriteria tertentu), di suatu daerah dalam rangka pemberdayaan
masyarakat setempat. Pendidikan yang diberikan adalah bagaimana memulai, dan menjalankan
operasi perusahaan sehari-hari, mulai dari perencanaan usaha, perencanaan produksi, pemasaran,
sampai kepada masalah keuangan. Bila pemuda yang ikut dalam pelatihan ini adalah seorang
anggota atau tokoh masyarakat lokal, dan pandai bergaul dengan lingkungannya, maka yang
merasakan manfaat dari hasil pendidikan ini, bukan hanya para peserta latihan saja, tetapi keluarga,
adik, kakak, atau isteri dan anak dari yang bersangkutan, bahkan tetangga di mana pemuda tersebut
bertempat tinggal, juga akan mendapat manfaat dari penelitian tersebut. Dengan makin tersebarnya
informasi mengenai manfaat dari pendidikan tersebut di masyarakat, maka akan muncul keinginan
dan kebutuhan masyarakat untuk juga dapat mengikuti pendidikan atau pelatihan tersebut. Hal ini
mengakibatkan hasil produksi ( output) dari pendidikan yang diberikan yayasan tersebut, dirasakan
kurang oleh masyarakat yang belum dapat menikmatinya. Akibatnya animo atau keinginan
masyarakat untuk ikut pelatihan di daerah tersebut akan meningkat, sehingga permintaannya melebihi
kemampuan yayasan tersebut menyediakannya. Hal ini disebut keberadaan kegiatan pendidikan yang
dilakukan menghasilkan dampak, atau manfaat positif atau eksternalitas positif di masyarakat, yaitu
meningkatnya minat masyarakat pada pendidikan. Persoalannya sekarang adalah apakah Yayasan
kemasyarakatan tersebut punya kemampuan memenuhi tambahan permintaan tersebut? Bila
Yayasan atau pihak swasta tidak dapat memenuhinya, maka pemerintah harus berperan untuk
mencari solusinya, apakah dengan memasukkannya menjadi program pemerintah di masa
mendatang, atau memberikan subsidi, baik kepada masyarakat, maupun melalui Yayasan
penyelenggara pendidikan, sehingga tambahan permintaan masyarakat tersebut dapat dipenuhi.

b. Sebuah perusahaan, membangun taman yang indah disekitar kantor dan pabriknya. Keindahan dari
taman yang dibangun oleh perusahaan tersebut, tidak hanya dinikmati oleh pemilik dan karyawan
perusahaan saja, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat sekitar, yang melintas dikawasan tersebut.
Dengan makin tersebarnya informasi mengenai keberadaan dan indahnya taman tersebut, maka
masyarakat mulai merasa manfaat dari keberadaan taman yang indah tersebut, maka akan muncul
keinginan dan kebutuhan masyarakat untuk juga dapat menikmati taman yang lebih banyak, apakah
yang dibangun oleh pemerintah, atau oleh swadaya masyarakat sendiri. Hal ini mengakibatkan hasil
produksi (out put) dari pembangunan taman oleh perusahaan tersebut, dirasakan kurang oleh
masyarakat, atau merangsang minat masyarakat untuk menikmati taman yang lebih banyak, sehingga
menimbulkan permintaan yang lebih besar akan kebutuhan taman, baik taman kota, taman kampong,
ataupun taman kebutuhan keluarga (rumah tangga). Bila masyarakat terbatas kemampuannya untuk
membangun taman yang diinginkan tersebut, maka pemerintah harus berperan untuk mencari
solusinya, apakah dengan memasukkannya menjadi program pemerintah di masa mendatang, atau
memberikan subsidi, baik kepada masyarakat, maupun perusahaan pembuat taman, sehingga
tambahan permintaan masyarakat tersebut dapat dipenuhi.

c. Misalnya Perusahaan Listrik Nasional (PLN) membangun waduk ( dam) untuk pembangkit tenaga
listrik, atau PLTA. Semua biaya pembuatan waduk tersebut menjadi beban dari Perusahaan Listrik
Negara (PLN). Begitu waduk tersebut selesai dibangun, maka manfaat dari waduk tersebut tidak
hanya sebagai PLTA, yang bermanfaat untuk pembangkit tenaga listrik, tetapi juga dapat dijadikan
sebagai pengendali banjir bagi daerah sekitar, ataupun juga sebagai pengatur irigasi untuk lahan
pertanian di sekitar waduk, bahkan juga dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi serta penyemaian
benih ikan, ataupun untuk pengembangan usaha perikanan bagi masyarakat setempat. Dengan makin
tersebarnya informasi mengenai keberadaan waduk tersebut, dan masyarakat mulai merasa manfaat
dari keberadaannya, maka akan muncul keinginan dan kebutuhan masyarakat untuk juga dapat
menikmati manfaat lebih banyak dari waduk tersebut, apakah sebagai tempat usaha perikanan,
tempat rekreasi, atau sebagai sumber irigasi pertanian bagi masyarakat. Hal ini mengakibatkan
pembangnan waduk untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) saja, dirasakan kurang optimal
pemanfaatannya. Sehingga hal ini merangsang minat dan kebutuhan masyarakat untuk
memanfaatkannya untuk hal lain yang dirasa perlu, seperti disinggung diatas. Hal ini menimbulkan
permintaan yang lebih besar akan kebutuhan pemanfaatna waduk tersebut, baik untuk taman
rekreasi, sebagai sumber daya ekonomi, khususnya perikanan, maupun sebagai tempat rekreasi. Bila
minat atau permintaan masyarakat sudah muncul, maka pemerintah harus berperan untuk mencari
solusinya, apakah dengan memasukkannya menjadi program pemerintah di masa mendatang, atau
memberikan subsidi, baik kepada masyarakat, maupun perusahaan pembuat taman rekreasi, dan
kontraktor irigasi sehingga permintaan masyarakat (akibat dari eksternalitas positif) dapat dipenuhi.

Berbagai contoh di atas adalah bentuk dari eksternalitas positif yang timbul karena adanya limpahan
manfaat dari keberadaan suatu perusahaan di masyarakat. Jika suatu perusahaan, atau individu
membuat keputusan mengenai berapa banyak produksi yang akan dilakukan, dan berapa banyak
perkiraan produksi yang akan dilakukan, dan berapa banyak perkiraan konsumsi atau permintaan, bila
barang dan jasa tersebut memberikan manfaat lebih bagi masyarakat, maka akan terjadi limpahan ( spill
over) manfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, akan terlihat produksi yang dihasilkan sangat sedikit
diabndingkan dengan yang diperlukan masyarakat. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 5.13 berikut:
P P2 – P3 = Subsidi Optimum
dfrgtggOdjniughorit
DP S
P2
A
P1
P3

DT

D
Q
Q1 Q2

Gambar 5.23 Eksternalitas Positif

Gambar 5.13 menunjukkan awal dari keseimbangan kurva suplly (penawaran) dan demand
(permintaan) terjadi, anatara kurva demand (D P), dan kurva penawaran (S), sehingga keseimbangan
terjadi pada titik A (P1, Q1). Berikutnya limpahan ( spil over) manfaat yang dirasakan oleh masyarakat,
sehingga mendorong peningkatan permintaan terlihat pada kurva D T, sehingga mengakibatkan
keseimbangan pindah ke titik B (P 2, Q2), harga menjadi lebih tinggi, dan jumlah barang dan jasa yang
diminta menjadi lebih banyak. Akan tetapi, bila dilihat kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi
barang dan jasa tersebut, hanya sebesar P 1.

Oleh karena itu tugas Negara adalah melindungi dan menjaga kepentingan masyarakatnya termsuk
konsumen, maka Negara perlu memberikan bantuan berupa subsidi agar konsumen dapat menikmati
manfaat atau eksternalitas postif yang dihasilkan perusahaan. Besarnya subsidi yang dapat diberikan
adalah sebesar selisih antara P 3 dengan P1. Peran Negara yang dijalankan oleh pemerintah dalam
memaksimumkan eksternalitas postif ini bagi masyarakat, lebih bersifat fasilitatif, yaitu mendorong
kreativitas dan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Bila peran dan fungsi
ini berjalan lebih cepat, lebih efektif dan lebih efesien, karena akan dapat mendorong peningkatan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai