Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

HERPES GENITALIS

A. PENGKAJIAN
1. Biodata :
a. Umur : dapat terjadi pada segala umur.
b. Pekerjaan : bagi orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan seks.
2. Keluhan Utama :
Nyeri atau gatal di area alat kelamin atau bokong, nyeri saat buang air kecil
3. Riwayat Penyakit
a. Sekarang : Kembangkan pola PQRST pada setiap keluhan klien. Pada
beberapa kasus,timbul lesi/vesikel perkelompok pada penderita yang
mengalami demam atau penyakit yang disertai peningkatan suhu tubuh
atau pada penderita yang mengalami trauma fisik maupun psikis.
Penderita merasakan nyeri yang hebat, terutama pada aera kulit yang
mengalami peradangan berat dan vesikulasi hebat.
b. Dahulu : Sering diderita kembali oleh klien yang pernah mengalami
penyakit herpessimplek atau memiliki riwayat penyakit seperti ini.
c. Keluarga : Ada anggota keluarga atau teman dekat yang terinfeksi virus ini.
4. Kebutuhan Psikososial
Klien dengan penyakit kulit, terutama yang lesinya berada pada bagian muka
atau yang dapat dilihat oleh orang, biasanya mengalami gangguan konsep diri.
Hal itu meliputi perubahan citra tubuh, ideal diri tubuh, ideal diri, harga
diri,penampilan peran, atau identitas diri.
Reaksi yang mungkin timbul adalah:
a. Menolak untuk menyentuh atau melihat salah satu bagian tubuh.
b. Menarik diri dari kontak sosial.
c. Kemampuan untuk mengurus diri berkurang.
5. Kebiasaan Sehari-hari
Dengan adanya nyeri, kebiasaan sehari-hari klien juga dapat mengalami
gangguan, terutama untuk istirahat/tidur dan aktivitas. Terjadi gangguan BAB
dan BAK pada herpes simpleks genitalis. Penyakit ini sering diderita oleh klien
yang mempunyai kebiasaan menggunakan alat-alat pribadi secara bersama-
sama atau klien yang mempunyai kebiasaan melakukan hubungan seksual
dengan berganti-ganti pasangan.
6. Pemeriksaan fisik
a. Kedaaan Umum : luas, lokasi timbulnya lesi, dan daya tahan tubuh klien.
Pada kondisi awal/ saat proses peradangan,dapat terjadi peningkatan suhu
tubuh atau demam dan perubahan tanda-tanda vital yang lain.
b. Kulit : adanya vesikel-vesikel berkelompok yang nyeri, edema di sekitar
lesi, dan dapat pula timbul ulkus pada infeksi sekunder.
c. Genetalis :
1) Inpeksi : Pemeriksaan genitalia pria, daerah yang perlu diperhatikan
adalah bagian glans penis, batang penis, uretra, dan daerah anus.
Sedangkan pada wanita, daerah yang perlu diperhatikan adalah labia
mayora dan minora, klitoris, introitus vagina, dan serviks. Jika timbul
lesi, catat jenis, bentuk, ukuran / luas,warna, dan keadaan lesi.
2) Palpasi : kelenjar limfe regional, periksa adanyapembesaran; pada
beberapa kasus dapat terjadi pembesaran kelenjar limferegional.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b/d Agens Cedera Biologis, adanya infeksi virus.
2. Kerusakan Integritas Kulit b/d ulkus pada kulit
3. Resiko infeksi b/b masuknya virus Herpes
4. Hipertermia b/d penyakit
5. Keletihan b/d malaise
6. Ansietas b/d gelisah
7. Defisiensi Pengetahuan b/d Kurangnya pajanan informasi

C. ANALISA DATA
1. Ds : Nyeri atau gatal di area alat kelamin atau bokong, dan nyeri saat buang
air kecil.
2. Do : adanya papul pada kulit berisi cairan, ruam merah disekitar papul, terdapat
ulkus bekas garukan.
D. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa I : Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis

kriteria hasil:

a. Mengetahui faktor penyebab nyeri


b. Mengetahui permulaan terjadinya nyeri
c. Menggunakan tindakan pencegahan
d. Melaporkan gejala
e. Melaporkan kontrol nyeri

Intervensi

a. Lakukan pengkajian nyeri secara menyeluruh meliputi lokasi, durasi,


kualitas, keparahan nyeri dan factor pencetus nyeri.
b. Observasi ketidaknyamanan non verbal.
c. ajarkan untuk teknik nonfarmakologi misal relaksasi, guide imajeri, terapi
musik, distraksi.
d. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidak nyamanan misal suhu, lingkungan, cahaya, kegaduhan.
e. Kolaborasi : pemberian Analgetik sesuai indikasi

2. Diagnosa II : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ulkus pada kulit

Kriteria hasil :

a. integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas,


temperatur, hidrasi dan pigmentasi)
b. tidak ada luka / lesi pada kulit
c. perfusi jaringan yang baik
d. menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya sedera berulang
e. mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami
f. menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka
Intervensi

a. anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar.


b. hindari kerutan pada tempat tidur
c. jaga kebersihan kulit ag ar tetap bersih dan kering
d. mobilisasi pasien (ubah posisi pasien ) setiap 2 jam sekali
e. monitor kulit akan adanya kemerahan
f. oleskan lotion atau minyak / baby oil pada daerah yang tertekan
g. monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

E. EVALUASI
S : Nyeri dan gatal berkurang/hilang.
O : Papul berisi cairan, dan terdapat ruam disekitar papul.
A : Masalah Teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai