Anda di halaman 1dari 7

6.

1 Untuk mepelajari sel,ahli biologi menggunakan mikroskop dan peralatan


biokimia

Laboratorium Kimia/ Biokimia

Laboratorium Kimia/Biokimia mempunyai tugas melakukan kegiatan


penelitian untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kelti Biokimia
khususnya di bidang biokimia/kimia. Dalam melakukan tugas tersebut Laboratorium
Kimia/Biokimia mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian tentang mekanisme interaksi serangga hama/patogen
dengan tanaman dan lingkungan yang mencakup interaksi biokimia, fitokimia dan
fisik
2. Melakukan penelusuran senyawa bioaktif dari tanaman dan/atau mikroba
(bioprospeksi)
3. Melakukan pengembangan metode analisis biokimia
4. Melakukan studi proteomik dan/atau metabolomik tanaman dan mikroba
5. Melakukan pengembangan teknik dan perakitan perangkat (kit)
deteksi/identifikasi serangga hama, nematoda dan mikroba secara biokimia
6. Melakukan uji kesepadanan substansial tanaman dan mikroba hasil rekayasa
genetik
7. Memberikan pelatihan, pelayanan dan konsultasi dibidang analisis biokimia
tanaman serta penggunaan perangkat deteksi/identifikasi.
Peralatan utama yang tersedia meliputi:
 GCMS
 Mikroskop
 PCR
 AAS
 Spektrofotometer

Analisis yang bisa dilakukan:


 Analisis residu pestisida dan formulasi dengan GCMS
 Analisis hara tanah dan tanaman
 Analisis deteksi dengan serologi dan PCR

6.2 Sel eukariot memiliki membrane internal yang membentuk kompartemen


kompartemen bagi fungsinya

Struktur internal Sel eukariotik

Sel eukariotik biasanya jauh lebih besar daripada prokariota. Mereka memiliki
berbagai struktur internal yang disebut organel dan sitoskeleton yang terdiri dari
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediate. Struktur ini memainkan peran
penting dalam menentukan organisasi sel dan bentuk. DNA eukariotik dibagi menjadi
beberapa bundel linier yang disebut kromosom, yang dipisahkan oleh poros
mikrotubular selama pembelahan nuklir. Selain itu, sel-sel eukariotik meliputi
berbagai membran-mengikat struktur, secara kolektif disebut sebagai sistem
endomembran. Kompartemen sederhana, yang disebut vesikel atau vakuola, dapat
terbentuk dengan tunas dari membran lain.

6.3 Intruksi genetic sel eukariot disimpan dalam nucleus dan dilaksanakan oleh
ribosom

Sebagai pusat perintah dan juga mengontrol dari aktivitas sel merupakan fungsi
nukleus yang utama. Hal ini terjadi karena adanya benang kromosom yang terdapat di
dalam nukleus. Meskipun pada sel-sel biasanya hanya memiliki satu inti sel atau satu
nukleus, akan tetapi ada pula yang memiliki dua inti sel bahkan lebih. Ukuran dari
inti sel ini bisa dibilang cukup besar dibandingan dengan organel sel lainnya yang
terdapat dalam struktur tubuh hewan dan tumbuhan.

Pada inti sel selain memiliki fungsi nukleus, terdapat pula bagian-bagian yang
bisa kamu ketahui. Berikut ini bagian-bagian dari nukleus yang bisa kamu pelajari.

1. Membran inti

Membran inti ini pun memiliki tiga bagian, antara lain:

- Membran luar Membran luar ini biasanya berhubungan secara langsung pada
organel retikulum endoplasma kasar yang bertabur dengan ribosom.
- Ruang perinuklear Ruang perinuklear ini merupakan ruangan yang tercipta diantara
membran luar dan juga membran dalam.

- Membran dalamBagian paling dalam pada membran inti inilah yang disebut dengna
membran dalam.

Fungsi nukleus pada membran inti ini sebagai pintu keluar masuk RNA dan
juga protein. Selain itu, pada membran inti dari nukleus ini terdapat pori nukleus.

Pada pori nukleus ini terdapat 4 subunit, yaitu sub-unit kolom untuk
membentuk dinding pori nukleus, sub-unit anular yang bisa membentuk spoke dan
mengarah pada bagian tengah pori nukleus. Selain itu, ada pula sub-unit lumenal di
mana protein trensmembran ini bisa menempelkan kompleks pori dengan membran
inti nukleus. Ada pula sub-unit ring yang bisa membentuk permukaan sitosolok dan
juga nuklear pada pori nukleus.

6.4 Sistem endomembrane meregulasi lalu lintas protein dan melaksanakan


fungsi-fungsi metabolic dalam sel

Banyak membrane yang berbedap pada sel eukariot merupakan bagian dari
sistem endomembram,yang melaksanakan berbagai tugas dalalm sel.tugas-tugas ini
meliputi sintesis protein dan transport protein ke dalam membran dan organel atau
keluar dari sel,metabolisme pergerakan lipid,serta detoksifikasi racun.membran-
membran pada sistem ini dihubungkan melalui ketersambungan(kontinuitas) fisik
lamgsung ataupun melalui transfer segmen-segmen membran sebagai
vesikel(vesikel,kamtong yang terbuat dari membrane)yang berukuran mungil.sistem
endomembrane mencakup mencakup selaput nucleus,reticulum
endomplasma,apparatus golgi,lisosom,berbagai jenis vakuola,dan membrane
plasma.sistem endomembrane merupakan suatu kesatuan organel dalam sitoplasma
yang memiliki membrane,dimana organel tersebut membentuk satu kesatuan komplek
yang fungsional.fungsi dari sistem endomembrane sendiri sebagai pendukung
aktivitas sel salah satunya adalah sebagi sintesis lipid,sintesis protein,berperan dalam
fogositosisdan lain sebagainya.organel sistem endomembrane adalah bagian dinamika
jaringan terpadu dimana material dikirim kembali dari satu bagian sl ke sel lainnya.

6.5 Mitokondria dan kloroplas mengubah bentuk energy

Kloroplas dan mitokondria adalah organel yang ditemukan dalam sel-sel


tumbuhan, tetapi hanya mitokondria yang ditemukan dalam sel hewan. Fungsi
kloroplas dan mitokondria adalah menghasilkan energi untuk sel-sel tempat mereka
tinggal.

Struktur kedua jenis organel meliputi membran dalam dan luar. Perbedaan dalam
struktur untuk organel ini ditemukan di mesin mereka untuk konversi energi.
Perbedaan utama kloroplas dan mitokondria adalah kloroplas bertanggung jawab
untuk produksi gula dengan bantuan sinar matahari dalam proses fotosintesis
sedangkan mitokondria adalah pusat kekuatan sel yang memecah gula untuk
menangkap energi dalam proses respirasi seluler.
6.6 Sitoskeleton adalah jejaring serat yang mengorganisir struktur dan aktivitas
dalam sel

sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun
sitoplasma dalam sel. Setelah lama dianggap hanya terdapat di sel eukariota,
sitoskeleton ternyata juga dapat ditemukan pada sel prokariota. Dengan adanya
sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu
mengatur posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan.

Sitoskeleton adalah rangka sel yang terdiri dari 3 macam yaitu : mikrotubul,
mikrofilamen, dan filamen intermediet. Mikrotubul tersusun atas dua molekul Protein
tubulin yang bergabung membentuk tabung. Fungsi mirkotubul memberikan
ketahanan terhadap tekanan pada sel, perpindahan sel (pada silia dan flagella),
pergerakan kromosom saat pembelahan sel (anafase), pergerakan organel,
membentuk sentriol pada sel hewan. Mikrofilamen merupakan filament protein kecil
yang tersusun atas dua rantai protein aktin yang terpilin menjadi satu. Mikrofilamen
memiliki fungsi memberi tegangan pada sel, mengubah bentuk sel, kontraksi otot,
aliran sitoplasma, perpindahan sel (misalnya psudopodia) dan pembelahan sel.

6.7 komponen ekstraseluler dan hubungan antar sel membantu mengkoordinasi


aktivitas seluler
dapat ditemukan pada titik-titik pertemuan antarsel atau antara sel dan matriks
ekstraseluler. Menurut fungsinya, sambungan sel dapat diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu (1) sambungan penyumbat (occluding junction), (2) sambungan jangkar
(anchoring junction), dan (3) sambungan pengomunikasi (communicating junction).
Sambungan penyumbat menyegel permukaan dua sel menjadi satu sedemikian rupa
sehingga molekul kecil sekalipun tidak dapat lewat, contohnya ialah sambungan ketat
(tight junction) pada vertebrata. Sementara itu, sambungan jangkar menempelkan sel
(dan sitoskeletonnya) ke sel tetangganya atau ke matriks ekstraseluler. Terakhir,
sambungan pengomunikasi menyatukan dua sel tetapi memungkinkan sinyal kimiawi
atau listrik melintas antarsel tersebut. Plasmodesmata merupakan contoh sambungan
pengomunikasi yang hanya ditemukan pada tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai