Anda di halaman 1dari 2

Tim Terpadu Pengawasan Obat dan Makan Kabupaten

Gunung Mas Terbentuk


Tim Terpadu Pengawasan Obat dan Makanan Kabupaten Gunung Mas

Tim Terpadu Pengawasan Obat dan Makanan Kabupaten Gunung Mas 2018 telah terbentuk.
Pembentukan tim ini berdasarkan Keputusan Bupati Gunung Mas Nomor 210 tanggal 10 April
2018.

Sebagai ketua Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten
Gunung Mas, Ambo Djabar dan sekretaris adalah kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung
Mas Maria Efianti.

Anggota tim terdiri dari Satresnarkoba Kepolisian Resort Gunung Mas, Kejaksaan Negeri
Gunung Mas, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Gunung Mas.

Kemudian Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gunung Mas,
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunung Mas, Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Gunung Mas dan BPOM Palangka Raya.

"Latar Belakang Tim Terpadu Pengawasan Obat dan Makanan ini dibentuk adalah Undang-
undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Salah satu hak konsumen adalah
memperoleh kepastian terhadap mutu dan keamanan barang, baik obat dan makanan," terang
Ambo Jabar melalui release, Jumat (8/6/2018).

Pelaksanaan pengawasan obat dan makanan dilakukan dengan dua tahap yaitu sosialisasi dan
turun ke lapangan. Sosialisasi dengan mengundang para pelaku usaha, seperti pemilik toko obat,
apotek, toko sembako, petani dan tokoh masyarakat.

"Maksud diadakannya sosialisasi pengawasan obat dan makanan dalam rangka memberi
pemahaman kepada para pelaku usaha di bidang penjualan obat dan makanan tentang aturan
penjualan yang benar," tukasnya.

Adapun tujuan diadakannya pengawasan ini agar konsumen mendapatkan hak dan kenyamanan,
keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi obat dan makanan.

Sementara rapat persiapan kegiatan Tim Terpadu Pengawasan Obat dan Makanan Kabupaten
Gunung Mas Tahun 2018 telah dilaksanakan di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas,
Selasa (22/5/2018).

"Jumlah kecamatan yang akan dilakukan pengawasan obat dan makanan sesuai anggaran yang
tersedia pada DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas adalah enam kecamatan," tuturnya.
Tim terpadu akan melaksanakan pengawasan obat dan makanan sejak 24 Mei 2018 untuk 3
kecamatan sebelum lebaran. Kecamatan Kurun 24–25 Mei 2018, Kecamatan Rungan 30–31 Mei
2018 dan Kecamatan Tewah 4–5 Juni 2018.

Tiga kecamatan berikutnya akan diatur jadwal selanjutnya. Dari hasil kegiatan Pengawasan Obat
dan Makanan ditiga kecamatan tersebut. Pertama, ada pelaku usaha belum memiliki izin.

Kedua, ada pelaku usaha yang memiliki izin tidak sesuai tempat usaha dengan izinnya. Ketiga,
didapatkan pelaku usaha yang menjual obat, tapi tidak memiliki izin menjual obat.

Empat, didapatkan obat yang berlogo obat keras dijual secara secara bebas (seharusnya hanya
dijual di apotek, dan dapat diperoleh hanya dengan resep dokter, contoh obat amoxycilin.
Kelima, didapatkan minuman, makanan dan bahan makanan yang sudah kadaluwarsa.

"Tindakan yang dilakukan oleh tim, pertama beberapa obat yang sering disalah gunakan dan
dijual bukan di toko obat dan apotek, maka obat ini langsung ditarik untuk dimusnahkan. Dua,
bahan makanan, minuman dan makanan kadaluwarsa ditarik untuk dimusnahkan. Tiga, memberi
teguran dan peringatan kepada pelaku usaha," tegasnya. (EPRA SENTOSA/B-6)

Anda mungkin juga menyukai