Anda di halaman 1dari 7

HIPKABI Bangsal : VK Kelamin :P Nomor

644623
Nama : Ny.E Umur :35 Tgl /Bl/Th
th 15/06/1984
LAPORAN Kelas / jaminan :III / BPJS KM op : 2 Op ke 3
PERHITUNGAN Tanggal
INSTRUMEN DAN 04/10/2019
LANGKAH-LANGKAH Praktikan : Arif Adi Trainer : Bu Romi
OPRASI Fatuhrokhman Paraf :
Paraf :

Diagnosa Medis : G3P2A0 Operator : dr. Purnomo


Tindakan oprasi : Tubektomy
Peran praktikan Observer Sirkuler Asisten Instrumen mandiri
intrumen

Persiapan Anestesi :
Jenis Anastesi : Spinal Anestesi
- Jarum spinal no 25
- Ondancentron HCL 4 mg
- Alkohol 70%
- Providin iodin 10 %
- Ketorolak 30 mg/ml
- Ephedrine HCL 50 mg/ml
- Tramadol HCL 100 mg/ml
- Atropin 25 mg/ml
- Sotatic 10 mg/2 ml
- Lidocain 1 ampul
- Selang 02
- Spuit 3 cc
- Spuit 5 cc
- Spuit 10 cc
- Hand glove
- Hypavix
- Bupivacaine 0.5% berisi 20 mg, Bupivacaine (dosis 15-20 mg) dengan dosis maksimal 3
mg/kgBB

Jumlah
No Instrumen Dan Sponge
Pra Intra + Post
INSTRUMEN
1 Kidney Tray (Bengkok) 1 1 - 1
2 Bowl (Kom sedang) 1 1 - 1
3 Scaple no. 3 1 1 - 1
4 Gunting Jaringan 2 2 - 2
5 Gunting Benang 1 1 - 1
6 B-cock 2 2 - 2
7 Elis klem 2 2 - 2
8 Langen Back 2 2 - 2
9 Needle Holder 2 2 - 2
10 Pean bengkok sedang 4 4 - 4
11 Pean bengkok besar 4 4 4
12 Doek Klem/ Towel Clamps 4 4 - 4
13 Kocker) 4 4 - 4
14 Pinset Anatomis 2 2 - 2
15 Pinset Cirugis 2 2 - 2
16 Set hand piece Couter 1 1 1
17 JUMLAH 35 35 - 35
BARANG HABIS PAKAI
1 Glove Steril No. 6,5/7/7,5 1/2/1 1/2/1 - `1/2/1
2 Kassa Steril 20 20 - 20
3 NaCl 0,9% 500cc 400cc - 100 cc
4 Povidon Iodine 10% 200cc 150cc - 50 cc
5 Apron 4 4 - 4
6 Plester 15cm 15cm - 15cm
7 Alkohol 70% 100cc 50cc - 50cc
8 Cromic 2.0 Tapper 1 1 - 1
9 PGA 3.0 Cuting 1 1 - 1
10 Slik 2.0 Tapper 1 1 - 1
10 Underpad 1 1 - 1
11 Couter 1 1 - 1
12 Bisturi no. 10 1 1 - 1
13 Ground plate 1 1 - 1
14 Selang suction 1 1 - -
PENGELOLAAN PASIEN PERIOPERARIF
SERAH TERIMA PASIEN
1. Pasien dari ruang VK datang ke IBS dilakukan serah terima pasien antara perawat diruangan
dengan perawat IBS.
2. Melakukan transfer pasien dari brankart ruangan dengan menggunakan easy move ke
brankart kamar bedah di holding room.
3. Mengganti baju pasien dan memakaikan topi operasi serta memasang siderail brankart kamar
bedah
4. Melakukan pengecekan pengisian ceklist yang terisi lama puasa, pengecekan inforem concern
(persetujuan operasi),identitas pasien, kelengkapan serah terima pasien lainnya termasuk obat
– obatan yang dibawa.
Memeriksa keadaan pasien di ruang pra induksi, meliputi tingkat kesadaran, tanda – tanda
vital dan kaji riwayat alergi, memasang stiker warna merah bilamana terjadi reaksi alergi obat
– obatan premedikasi tertentu

SIGH IN
Perawat sirkulasi melakukan sigh in diruang pra induksi sebelum induksi anestesi, dan dihadiri
minimal oleh dokter anestesi, perawat bedah dan perawat anastesi).
a. Apakah pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran identifikasi, lokasi operasinya,
prosedurnya dan telah memberikan persetujuan dalam lembar informed concent? (sudah)
b. Apakah lokasi operasi sudah diberi tanda/marking ? (sudah)
c. Apakah mesin dan obat anastesi telah dicek dan lengkapnya ? (sudah)
d. Apakah pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi ) (sudah)
Apakah pasien memiliki
a. Riwayat alergi yang diketahui ? (tidak)
b. Resiko kesulitan pada jalan nafas atau resiko aspirasi ? (tidak ada)
c. Resiko kehilangan darah >200 ml (35 ml/Kg BB pada dewasa ) ? (tidak)

PERSIAPAN TIM BEDAH, ANASTESI DAN PENGOLAHAN PASIEN


1. Dokter operator, asisten operator, perawat intrumen menggunakan APD (penutup kepala,
masker, kacamata, apron, sendal/ sepatu boot).
2. Alasi meja operadi dengan menggunakan duk bersih dan underpad kemudian pasien
dipindahkan ke meja operasi dari brankart secara aman dengan menggunakan easy move
3. Perawat intrumen menyiapkan intrumen Set Obgin yang akan digunakan untuk tindakan
operasi seactio Caesarea.
4. Perawat intrumen memasang pulseoxymeter, bedside monitor, sphigmomanometer dan
menempatkan infus pada standart infus, cek mesin suction dan pasang tabung suction.
5. Cek fungsi Electro Surgery Unit (ESU)
6. Pasang ground plate/netral counter pada salah satu ektremitas bawah pasien yang dipasang
oleh perawat sirkulasi.
7. Tim anestesi (dokter anestesi dan penata anastesi) melakukan anastesi dengan teknik spinal
anastesi.
8. Kemudian perawat sirkuler mengatur posisi pasien duduk dengan menunduk.
9. Setelah obat anestesi masuk pasien diposisikan supinasi

SCRUBING
Dokter operator, perawat intrumen, asisten operator melakukan cucitangan bedah (air mrngalir,
chlorehexidinie 4%, pemberisih kuku, sponge, sikat). Dengan langkah – langkah :
a) lepas asesoris yang berada ditangan
b) pakai apron
c) lipat lengan 10 cm diatas siku
d) basahi tangan dan lengan sampai 5 cm diatas siku bawah air mengalir
e) bersikan kuku dengan menggunakan pembersih kuku dibawah air mengalir dari arah dalam
keluar.
f) Tuang cairan chlorhexidine 4% ke spon secukupnya (5ml)
g) Basahi spon dan remas-remas sampai berbusa, lumuri dan gosok seluruh permukaan tangan
sampai 5cm di atas siku.
f) Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 menit (dengan arah menjauhi badan)
g) Buang sikat dan bilas dengan air mengalir sampai bersih (spon tetap dipegang)
h) Dengan meremas spon sampai berbusa, lumuri kembali tangan sampai ¾ lengan (5 detik
untuk 2 tangan)
i) Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri dan kanan (mulailah menggosok telapak
tangan selama 15 detik, punggung tangan 15 detik, kemudian seluruh jari 15 detik secara
berurutan. Setiap jari digosok seolah mempunyai 4 sisi) lalu buang spon kemudian bilas
dibawah air mengalir sampai bersih
j) Lumuri kembali dan gosok telapak tangan sampai pergelangan tangan dengan chlorhexidine
4% lakukan cuci tangan prosedural
k) Bilas dengan air mengalir sampai bersih
l) Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai siku, jangan dikibas
m) Pertahankan posisi tangan agar telapak tangan sejajar dengan bahu

GOWNING dan GLOVING


1. Dokter operator, perawat instrumen, aswisten operator mengeringkan tangan dengan towel
kemudian memakai jas operasi dan glove steril (jari-jari tidak boleh melewati manset jas
operasi)
2. Perawat instrumen menyiapkan meja mayo meliputi memasang sarung meja, perlak pengalas
dan menyiapkan instrumen di meja mayo

INSTRUMENTASI
1. Scrubing nurse/ instrumentator menyiapkan instrumen obgyn untuk tindakan Tubektomy dan
bahan habis pakai meliputi kassa steril 40, memasang bisturi no. 22 pada scalpel no. 4, benang
PGA.

ASEPSIS
1. Perawat instrumen memberikan kassa steril yang telah dijepit dengan Tongue Forceps/ Sponge
holding forcep dan bowl yang berisi povidon iodine 10% dan alkohol 70% di kidney Tray
kepada operator untuk melakukan asepsis pada area operasi

DRAPPING
1. Perawat instrumen memberikan duk steril, kepada asisten operator untuk melakukan drapping
a. Berikan satu duk besar untuk menutupi area cudal. Berikan dua duk besar untuk menutupi
bagian tubuh atas dan bawah pasien. Berikan dua duk sedang untuk bagian samping
kemudian fiksasi menggunakan duk klem. Pasang set duk perlak di atas duk besar bagian
bagian caudal untuk mencegah tumpahan darah, cairan tubuhpasien yang merembes/ tembus
dan siapkan suction serta fiksasi dengan duk klem
b. Pasang dan fiksasi set handpiece Couter ESU dengan towel klip/ duk klem kecil yang
bersebelahan dengan selang suction

TIME OUT
1. Perawat sirkuler mempimpin Time Out
a. Seluruh anggota telah menyebutkan nama dan peran masing-masing
b. Konfirmasi klien mengenai (identitas klien, diagnosa, prosedur operasi dan area insisi)
c. Antibiotik profilaksis telah diberikan dalam 60 menit? Ya/ tidak
ANTISIPASI KEJADIAN KRISIS
 Operator
a. Hal kritis atau langkah tak terduga apakah yang mungkin diambil? (tidak ada)
b. Berapa estimasi lama operasi? (1 jam)
c. Antisipasi kehilangan daarah yang dipersiapkan? (tidak ada)
 Tim Anestesi
a. Adakah masalah spesifik yang timbul? (tidak ada)
b. Adakah terdapat hal penting mengenai pasien yang perlu diperhatikan? ( Airway dan
hemodinamik)
 Tim Keperawatan
a. Apakah peralatan sudah steril? (sesuai indikator)
b. Adakah alat khusus harus diperhatikan? (tidak ada)

Dipersiapkan operator memimpin Doa


LANGKAH – LANGKAH OPERASI
No URAIAN LANGKAH-LANGKAH OPERASI INSTRUMENT, BHP DAN
SPONGE
Perawat istrumen memberikan pinset cirugis kepada operator untuk 1. Pinset Cirugis
1 menendai area operasi serta mengecek sensitivitas nyeri untuk
memastikan keberhasilan tindakan anestesi.
Perawat instrument memberikan handle scapel no 3 dengan bisturi 2. Scapel No 3
2 no 15 yang diletakan di atas bengkok kepada operator untuk 3. Bisturi No 15
melakukan insisi kulit sampai lemak pada area insisi. 4. Bengkok
Perawat instrument memberikan pinset cirugis pada asisten operator 5. Pinset Cirugis
3 untuk menjepit kulit dan membantu operator dalam melakukan
insisi.
Perawat instrument memberikan gunting jaringan kepada operator 6. Gunting jaringan
4 untuk membuka lemak hingga mencapai Musculus Obliqus
Externus abdominis (MOE).
Perawat instrument memberikan kassa steril kepada asisten operator 7. Kassa 2
5 untuk mengelap pendarahan dan asisten operator membantu 8. Pinset Cirugis
membuka daerah insisi dengan menggunakan pinset cirugis.
Perawat instrument memberikan langen back kepada asisten 9. Langen Back
6 operator untuk membantu pelebaran area operasi sampai terlihat
facia.
Perawat asisten dan operator memperluas lapang pandang dengan 10. Langen Back
8 menarik langen back
Perawat instrument memberikan pean kepada operator untuk 11. Pean
9 membuka Musculus Obliqus Externus (MOE) secara tumpul searah
dengan seratnya
Perawat instrument memberikan Tubal hook kepada operator dan 12. Tubal hook
11 asisten untuk mengangkat tuba falopi dengan dibantu asisten
operator.
Perawat instrument memberikan pean panjang kepada asisten 13. Pean panjang
12
operator untuk menjepit tuba
14. Needle holder
Perawat instrument memberikan benang cromic 2.0 (●) tapper dan
13 15. Benang cromic 2.0 (●)
needle holder untuk memfiksasi tuba.
tapper
Perawat instrument memberikan gunting jaringan kepada operator 16. Gunting jaringan
14 untuk memotong bagian dari tuba
Perawat instrument memberikan pean kepada operator untuk 17. Pean
15 membuka Musculus Obliqus Externus (MOE) secara tumpul searah
dengan seratnya
Perawat instrument memberikan Tubal hook kepada operator dan 18. Tubal hook
16 asisten untuk mengangkat tuba falopi sisi kedua dengan dibantu
asisten operator.
19. Needle holder
Perawat instrument memberikan benang cromic 2.0 (●) tapper dan
17 20. Benang cromic 2.0 (●)
needle holder untuk memfiksasi tuba.
tapper
Setelah kedua tuba dipotong letakkan dalam kassa dan kemudian 21. Providon Iodine 10%
18 perawat instrument memberikan kassa yang telah diberikan 22. Kassa
providone iodine 10 % kepada asisten operator untuk mendesinfeksi
Lakukan penghitungan instrumen yang digunakan :
SIGN Nama
20 Pre Intra (+) Post
OUT Barang
Instrumen 31 25 - 31
Kasa 20 10 - 20
Jarum 2 2 - 2
a. Label specimen (Minimal terdapat asal jaringan,
nama pasien, no RM, tanggal lahir)? (ada, jaringan )
b. Apakah terdapat permasalahan peralatan yang perlu
disiapkan? (tidak ada)
c. Kepada operator, Dokter anastesi dan tim
keperawatan, apakah terdapat pesan khusus untuk
pemulihan pasien? (monitor hemodinamik, monitor
perdarahan, ,monitor airway, lanjut program terapi).
Perawat instrument memberikan dua langen back kepada asisten 23. Langen back
operator untuk memperluas lapang pandang operator. Kemudian 24. Needle Holder
perawat instrument memberikan needle holder dengan benang cromic 25. Benang Chromic 2.0 (●)
21 2.0 (●) tapper dan pinset chirugis kepada operator untuk menjahit Tapper
peritonium otot dan facia. Kemudian gunting untuk memotong benang 26. Pinset Cirugis
27. Gunting Benang
Selanjutnya perawat instrument memberikan needle holder dengan 28. Needle Holder
benang PGA 4.0 (▲) cutting dan pinset chirugis kepada operator 29. Benang PGA 4.0 (▲) Cutting
22 untuk menjahit kulit secara subcuticuler kemudian perawat instrument 30. Pinset Cirugis
memberikan gunting benang kepada asisten operator untuk membantu 31. Gunting Benang
memotong benang.
Selanjutnya perawat instrument memberikan kassa basah kepada 32. Kassa
23 asisten operator untuk membersihkan sisa sisa darah di area yang di
operasi.
Perawat instrument memberikan kassa steril dan povidone iodine 10 33. Kassa
24 % kepada asisten operator, kemudian perawat sirkuler menutup luka 34. Povidon Iodine 10%
operasi dengan menggunakan plester/hypafix. 35. Plester
25 Perawat sirkuler membersihkan dan merapikan pasien
Perawat instrument menaruh duk kotor di tempat pakaian kotor dan
26 alat kotor ke tempat box setelah dihitung kelengkapannya.
Perawat instrument, sirkuler operator melepas jas steril, melepas
27 sarung tangan, apron, setelah itu cuci tangan procedural.
28 Tim anastesi melakukan pengecekan keadaan secara umum (TTV)
Setelah tim anastesi memberikan instruksi untuk memindahkan
29 pasien. Pindahkan pasien ke brankart dan dibawa ke ruang recovery
room
Sesampainya di RR pasien dipasang BSM (Bedside monitor) dan
30
oksigen.
31 Monitor TTV pasien dan atur posisi
Setelah itu perawat melakukan penilaian kondisi pasien selesai operasi
32 menggunakan Bromage score dan pasien bisa dipindah ke bangsal jika
score minimal ≤ 2
33 Nursing Handover antara perawat RR dengan perawat ruangan

Semarang, September 2019

Mengetahui CI

Linamaria, AMK

Anda mungkin juga menyukai