Anda di halaman 1dari 2

Hubungan prebiotik, sinbiotik dan imunitas

Prebiotik didefinisikan sebagai bahan pangan yang tidak dapat dicerna oleh saluran cerna
dan memberikan efek yang positif terhadap mikroflora dengan secara selektif menstimulasi
pertumbuhan bakteri pada kolon terutama lactobacilli dan bifidobacteria (Roberfroid, 2000).

Sinbiotik didefinisikan sebagai kombinasi dari probiotik dan prebiotik yang dapat
mempengaruhi jumlah mikroflora dalam saluran cerna dengan meningkatkan jumlah substrat
sehingga dapat memacu pertumbuhan bakteri probiotik terutama bifidobacteria dan lactobacilli.

Peningkatan Sistem Imun

Beberapa usaha telah dilakukan untuk meningkatkan sistem imun pada manusia yaitu
dengan pemberian suplemen prebiotik inulin dan oligofruktosa yang dikombinasikan dengan
probiotik Lactobacillus rhamnosus dan Bifidobacterium lactis. Roller et al., (2003) melakukan
penelitian dengan memberikan pakan prebiotik (inulin + oligofruktosa), probiotik (L. rhamnosus
dan B. lactis), sinbiotik (kombinasi probiotik dan prebiotik), dan sebagai kontrol diberikan pakan
tinggi lemak. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa peripheral blood mononuclear cells
(PBMC) dan peyer’s patch (PP) merupakan jaringan utama yang dipengaruhi oleh prebiotik
inulin dan oligofruktosa. Pengaruh prebiotik inulin dan oligofruktosa secara signifikan
menstimulasi produksi interleukin 10 (IL-10) oleh sel PP. Hasil lainnya menunjukkan bahwa
pemberian pakan prebiotik saja dapat meningkatkan immunodulasi pada saluran pencernaan
secara signifikan. Konsumsi prebiotik dan sinbiotik tidak mempengaruhi subpopulasi dari
limfosit darah, spleen dan MNC (mesenteric lymph nodes), akan tetapi pemberian probiotik dan
sinbiotik cenderung meningkatkan rasio CD4 : CD8 pada darah. Dari hasil ini dapat disimpulkan
bahwa B. lactis dan L. rhamnosus dapat memodulasi komposisi sirkulasi limfosit pada periphery.
Pemberian sinbiotik dan prebiotik meningkatkan total sekresi IgA (sIgA) pada tikus, dimana
pemberian probiotik tidak mempengaruhi jumlah sIgA. Kombinasi prebiotik dan probiotik
(sinbiotik) dapat menstimulasi sintesis sIgA yang merupakan sistem pertahanan utama pada
tubuh.

Pencegahan penyakit yang disebabkan oleh alergi dengan pemberian campuran probiotik
dan prebiotik telah dilakukan oleh Kukkonen et al., (2007). Kukkonen et al., (2007) memberikan
suplemen sinbiotik yang mengandung 4 strain bakteri probiotik dan galaktooligosakarida (GOS)
ke 1223 ibu hamil yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit yang disebabkan oleh alergi.
Pemberian suplemen sinbiotik diberikan selama 2 sampai 4 minggu sebelum melahirkan. Bayi
yang dilahirkan diberikan suplemen sinbiotik (n = 461) atau placebo (n = 464) selama 6 bulan.
Kumulatif insiden dari penyakit yang disebabkan oleh alergi dan sensitifitas IgE dianalisa pada
saat balita berusia 2 tahun. Hasil yang diperoleh bahwa pemberian sinbiotik dan placebo tidak
menunjukkan pengaruh terhadap insiden akumulasi penyakit alergi (allergic disease) tapi
cenderung menurunkan IgE yang berasosiasi terhadap penyakit eczema. Pemberian suplemen
sinbiotik secara signifikan menurunkan eczema dari 32% menjadi 26% dan IgE asosiasi dengan
eczema turun dari 18% menjadi 12%. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa ada hubungan antara jumlah bakteri probiotik dengan penurunan penyakit
eczema.

Prebiotik merupakan karbohidrat yang tidak dapat dicerna pada saluran pencernaan
sehingga digunakan oleh mikroflora usus terutama bifidobacteria dan lactobacilli untuk
menghasilkan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi tubuh dan meningkatkan sistem imun.
Pada beberapa kasus konsumsi prebiotik kadang-kadang dapat bersifat negatif bagi tubuh dengan
meningkatnya frekuensi flatulensi, bloating dan iritasi pada membrane mukosa. Hal ini dapat
diatasi dengan pemberian prebiotik secara berkala sehingga tubuh akan secara otomatis dapat
beradaptasi terhadap konsumsi prebiotik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian
suplemen prebiotik saja kurang efektif untuk memberikan pengaruh yang positif pada tubuh.
Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan kombinasi antara probiotik dengan prebiotik yang
disebut sinbiotik. Sinbiotik dapat mempengaruhi keseimbangan jumlah mikroflora usus dan
meningkatkan aktifitas mikroflora usus. Efek yang sinergis ini akan memberikan pengaruh
positif terhadap tubuh seperti meningkatkan sistem imun, mengurangi kolesterol, meningkatkan
penyerapan mineral, mencegah konstipasi, mencegah diare dan sebagai antikanker.

Anda mungkin juga menyukai