Anda di halaman 1dari 1

Media transmisi CMV antara lain Saliva, ASI, sekresi vaginal dan servikal, urin, semen, darah dan

tinja.
Penyebaran CMV membutuhkan kontak yang amat dekat/intim, karena virus ini amat labil. Penyakit
yang berhubungan dengan CMV umumnya terjadi pada keadaan imunokompromais, misalnya pada
pasien HIV ataupun mereka yang menerima transplantasi organ. Transmisi terjadi melalui kontak
langsung, tetapi transmisi tidak langsung dapat terjadi melalui peralatan yang terkontaminasi.

Penyebaran infeksi CMV dapat terjadi secara vertikal dan horizontal. Penyebaran Seca vertikal adalah
penyebaran infeksi CMV dari ibu yang sedang hamil kepada janin dalam kandungannya. Terdapat 3 jenis
infeksi CMV pada ibu hamil yaitu: infeksi primer, reaktivasi dari infeksi laten dan reinfeksi. Infeksi primer
yaitu infeksi CMV pertama kali, mungkin terjadi pada waktu bayi, anak, remaja atau pada ibu hamil.
Reaktivasi atau infeksi rekurens adalah infeksi laten yang menjadi aktif kembali, sedangkan reinfeksi
adalah infeksi berulang oleh virus galur yang sama/berbeda.

Beberapa kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya penyebaran horizontal, yaitu kontak intim
dengan pasien, penyebaran melalui transfusi darah atau transplantasi jaringan, dan penyebaran melalui
hubungan seksual. Sitomegalovirus mempunyai daya virulensi rendah, tetapi kontak yang intim dengan
kasus CMV dapat menyebabkan terjadinya penularan infeksi CMV.

Tipe infeksi CMV dapat dibagi menjadi infeksi pada ibu, bentuknya bisa primer atau rekurens dan infeksi
yang terjadi pada bayi. Bentuk infeksi dapat berupa kongenital atau peringatan. Infeksi kongenital yaitu
infeksi yang terjadi karena penularan virus dari ibu yang menderita infeksi CMV ke janin yang
dikandungnya melalui plasenta (transplanseta). Sedangkan infeksi perinatal yaitu infeksi yang terjadi
pada saat bayi baru lahir dan terkontaminasi virus yang berada dalam jalan lahir, melalui air susu ibu
atau melalui transfusi.

Skema penyebaran infeksi CMV:

Anda mungkin juga menyukai