Anda di halaman 1dari 12

Matematika Teknik

MODUL PERKULIAHAN
MATEMATIKA TEKNIK

INTEGRAL RASIONAL

MEMBAHAS TENTANG:

INTEGRAL RASIONAL

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Fakultas Teknologi Industri Teknik Industri 04 SRI KAIDAH, SP, M.Si

Abstract Kompetensi
Modul ini membahas pengertian Mahasiswa diharapkan
integral fungsi rasional dalam mampu:
penyelesaiannya baik dalam bentuk
linier maupun kuadrat Mahasiswa memahami, menjelaskan dan
dapat mengerjakan serta menyelesaikan
operasi penintegraan baik dalam bentuk linier
maupun kuadratl

Sri Kaidah Page 1


Matematika Teknik

INTEGRAL RASIONAL

 Suatu fungsi rasional dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua fungsi polinomial
 Jika suatu fungsi rasional tidak dapat diintegralkan secara langsung maka hal ini dapat
diselesaikan dengan menggunakan metode pecahan-pecahan parsial
 Caranya dengan mengubah pecahan rasional ke dalam fungsi yang lebih sederhana
sehingga kemudian bisa diintegralkan dengan rumus baku
 Dalam fungsi rasional dinyatakan:
𝑭(𝒙)
𝑯(𝒙) =
𝑮(𝒙)

 𝐹(𝑥) 𝑑𝑎𝑛 𝐺(𝑥) adalah suku banyak (polinom)


 Jika pangkat G(x) lebih kecil dari pangkat F(x), maka H(x) dapat ditentukan dengan
pembagian secara aljabar biasa atau disebut pecahan sebenarnya, dalam hal lain disebut
pecahan campuran
 Akan tetapi jika pangkat G(x) lebih besar dari pangkat F(x) maka harus diuraikan pecahan
H(x) menjadi pecahan parsial, dimana penyebut diuraikan menjadi faktor-faktor linier
dan faktor-faktor kuadratis dimana tiap faktor mempunyai koefisien riil

 kita bicarakan dahulu mengenai bentuk identitas atau kesamaan:


1. 𝟓𝒙 ≡ 𝟑𝒙 + 𝟐𝒙  ini disebut kesamaan, bukan persamaan, karena berlaku untuk setiap x
real
2. 𝒂𝒙 ≡ 𝟑𝒙  ini kesamaan , maka 𝑎 ≡ 3
𝒂𝒙 = 𝟑𝒙  bila ini persamaan maka 𝑥 = 0
untuk membedakannya kesamaan ditulis (≡) , dan persamaan di tulis (=)
tetapi kadang-kadang cara menulis tersebut kurang diperhatikan, kesamaan ditulis (=), hal
itu hendaknya disadari kekeliruannya
aturan kesamaan: bila
𝒂𝟎 𝑿𝒏 + 𝒂𝟏 𝑿𝒏−𝟏 + 𝒂𝟐 𝑿𝒏−𝟐 + ⋯ + 𝒂𝒏 ≡ 𝒃𝟎 𝑿𝒏 + 𝒃𝟏 𝑿𝒏−𝟏 + 𝒃𝟐 𝑿𝒏−𝟐 + ⋯ + 𝒃𝒏
𝒎𝒂𝒌𝒂: 𝒂𝟎 = 𝒃𝟎 , 𝒂𝟏 = 𝒃𝟏 , 𝒂𝟐 = 𝒃𝟐 . . . , 𝒂𝒏 = 𝒃𝒏

 Berdasarkan aturan tersebut, maka kita dapat mengubah suatu fungsi rasional pecah
menjadi beberapa suku rasional pecah yang lebih atau paling sederhana, sehingga
penyebut setiap suku tidak dapat difaktorkan lagi

Sri Kaidah Page 2


Matematika Teknik
𝑓(𝑥)
 Beberapa kemungkinan yang terjadi mengubah 𝐹(𝑥) = 𝑔(𝑥) menjadi pecahan-pecahan

bagian, bergantung pemfaktoran g(x)


a) 𝒈(𝒙) = (𝒂𝟏 𝒙 + 𝒃𝟏 )(𝒂𝟐 𝒙 + 𝒃𝟐 ) … (𝒂𝒏 𝒙 + 𝒃𝒏 )
𝒇(𝒙) 𝑷𝟏 𝑷𝟐 𝑷𝒏
𝑭(𝒙) = ≡ + + ⋯+
𝒈(𝒙) 𝒂𝒏 𝒙 + 𝒃𝟏 𝒂𝟐 𝒙 + 𝒃𝟐 𝒂𝒏 𝒙 + 𝒃𝒏
b) 𝑔(𝑥) = (𝑎𝑥 + 𝑏)𝑛
𝑓(𝑥) 𝑃1 𝑃2 𝑃𝑛
𝐹 (𝑥) = ≡ + 2
+ ⋯+
𝑔(𝑥) 𝑎𝑥 + 𝑏 (𝑎𝑥 + 𝑏) (𝑎𝑥 + 𝑏)𝑛
𝒏
c) 𝑔(x)=(𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄)  𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 tidak dapat difaktorkan lagi
𝒑𝟏 𝒙 + 𝒒𝟏 𝒑𝟐 𝒙 + 𝒒𝟐 𝒑𝒏 𝒙 + 𝒒𝒏
𝑭(𝒙) = 𝟐
≡ 𝟐 𝟐
+ ⋯+
𝒂𝒙 + 𝒃𝒙 + 𝒄 (𝒂𝒙 + 𝒃𝒙 + 𝒄) (𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄)𝒏
d) Derajat 𝒇(𝒙) > 𝒅𝒆𝒓𝒂𝒋𝒂𝒕 𝒈(𝒙)
𝒇(𝒙)
𝒈(𝒙)
dirubah dahulu menjadi rasional bulat dan rasional pecah (murni)

Contoh :

2𝑥−1
1. 𝐹(𝑥) = 𝑥 2 −5𝑥+6
, jadikan pecahan parsial

𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏: 𝑥 2 − 5𝑥 + 6 = (𝑥 − 2)(𝑥 − 3)

2𝑥 − 1 𝑎 𝑏
= +
𝑥 2 − 5𝑥 + 6 𝑥 − 2 𝑥 − 3

2𝑥 − 1 𝑎𝑥 − 3𝑎 + 𝑏𝑥 − 2𝑏
=
𝑥2 − 5𝑥 + 6 (𝑥 − 2)(𝑥 − 3)

2𝑥 − 1 (𝑎 + 𝑏)𝑥 − 3𝑎 − 2𝑏
=
𝑥2 − 5𝑥 + 6 𝑥 2 − 5𝑥 + 6
Dimana , 𝑎 + 𝑏 = 2 𝑑𝑎𝑛 − 3𝑎 − 2𝑏 = −1
Setelah dicari diperoleh 𝑎 = −4 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 6 , jadi:
2𝑥 − 1 −4 6
= +
𝑥2 − 5𝑥 + 6 𝑥 − 2 𝑥 − 3

Sri Kaidah Page 3


Matematika Teknik
3𝑥 2 −14𝑥+11
2. 𝐹(𝑥) = (𝑥−2)3
jadikan pecahan parsial

Jawab:
3𝑥 2 − 14𝑥 + 11 𝑎 𝑏 𝑐
3
≡ + 2
+
(𝑥 − 2) (𝑥 − 2) (𝑥 − 2) (𝑥 − 2)3

3𝑥 2 − 14𝑥 + 11 𝑎(𝑥 − 2)2 + 𝑏(𝑥 − 2) + 𝑐



(𝑥 − 2)3 (𝑥 − 2)3

3𝑥 2 − 14𝑥 + 11 𝑎𝑥 2 − 4𝑎𝑥 + 4𝑎 + 𝑏𝑥 − 2𝑏 + 𝑐

(𝑥 − 2)3 (𝑥 − 2)3

𝑎=3
4𝑎 − 𝑏 = 14 → 𝑏 = −2
 {
4𝑎 − 2𝑏 + 𝑐 = 11
12 + 4 + 𝑐 = 11 → 𝑐 = 5
Jadi:
3𝑥 2 − 14𝑥 + 11 3 2 5
3
≡ − 2
+
(𝑥 − 2) 𝑥 − 2 (𝑥 − 2) (𝑥 − 2)3

 Berdasarkan kesamaan yang dibahas tersebut diatas maka kita gunakan mengintegralkan
fungsi rasional pecah pada umumnya
 Fungsi dijadikan rasional pecah parsial yang paling sederhana lebih dahulu, barulah
diintegralkan
 Adapun langkah-langkah penyelesaian dalam metode integrasi parsial:
1) Buatlah penyebut dari pecahan sebagai hasilkali dari unsur-unsur linier berbentuk 𝑎𝑥 + 𝑏
atau unsur-unsur kuadrat berbentuk 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
2) Dalam menentukan bentuk pecahanparsial muncul beberapa kasus tergantung pada sifat
dari unsur yang ada dalam penyebutnya.misalnya:
a) Penyebut merupakan unsur linier yang berbeda: 𝑎𝑥 + 𝑏, maka pecahan parsial yang
sesuai adalah:
𝑨
𝒂𝒙 + 𝒃
Di mana: A = konstanta yang ditentukan

Sri Kaidah Page 4


Matematika Teknik

b) Penyebut merupakan unsur linier yang berulang : (𝑎𝑥 + 𝑏)𝑛


Maka pecahan parsial yang sesuai adalah

𝑨𝟏 𝑨𝟐 𝑨𝒏
𝒂𝒙+𝑩
+ (𝒂𝒙+𝒃) 𝟐 +. . … … . . + (𝒂𝒙+𝒃)𝒏 ,

Di mana A1………An= konstanta yang ditentukan

c) Penyebut merupakan unsur kuadrat yang berbeda : 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐


Maka pecahan parsial yang sesuai adalah:

𝑨𝒙 + 𝑩
𝒂𝒙𝟐+ 𝒃𝒙 + 𝒄

Di mana A dan B = konstanta yang ditentukan

d) Penyebut merupakan unsur kuadrat yang berulang: (𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐)𝑛


Maka pecahan parsial yang sesuai adalah:

𝑨𝟏 + 𝑩 𝟏 𝑨𝟐 𝒙 + 𝑩 𝟐 𝑨𝒏 𝒙 + 𝑩 𝒏
+ + ⋯………+
(𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄) (𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄)𝟐 (𝒂𝒙𝒏 + 𝒃𝒙 + 𝒄)𝒏

Di mana Ai dan Bi untuk I = 1, 2, ….n konstanta yang ditentukan

3) Bila suatu pecahan rasional dibagi kedalam pecahan-pecahan parsial maka persamaan
hasilnya merupakan suatu persamaan identitas.
 Metode untuk menghitung nilai konstanta yang terdapat dalam pecahan parsial didasarkan
pada dalili aljabar
 Jika dua buah polinom mempunyai pangkat yang sama adalah identik, artinya koefisien dari
variabel yang pangkatnya setara dalam kedua polinomial haruslah sama

4) Integralkan pecahan-pecahan parsial dengan menggunakan bentuk baku

Sri Kaidah Page 5


Matematika Teknik

Contoh soal:

𝒅𝒙
1) Tentukan ∫ 𝒙𝟐−𝟒

Jawab dan pembahasan:


 Fungsi di atas tidak dapat diintegralkan dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah
dibahas di muka. Karenannya fungsi tersebut dipecah ke dalam fungsi yang lebih
sederhana sehingga lebih mudah diintegrasi sebagai berikut:
𝑑𝑥
 ∫(𝑥) = ∫ 2
𝑥 −4
1 𝐴 𝐵
 (𝑥−2)(𝑥+2)
= 𝑥−2 + 𝑥+2

 Asumsikan bahwa A dan B adalah konstanta tertentu, yang harus kita evaluasi. Hilangkan
penyebutnya dengan mengalikan kedua sisi dengan (𝑥 − 2)(𝑥 + 2)
𝟏 = 𝑨(𝒙 + 𝟐) + 𝑩(𝒙 − 𝟐)

Untuk 𝑥 + 2 = 0  𝑥 = −2
1 = 𝐴(−2 + 2) + 𝐵(−2 − 2)
1 = 0 − 4𝐵
1
𝐵=−
4

Untuk 𝑥 − 2 = 0  𝑥 = 2
1 = 𝐴(2 + 2) + 𝐵(2 − 2)
1 = 4𝐴 + 0
1
𝐴=4

𝑑𝑥 1 𝐴 𝐵
 ∫ 𝑥 2 −4 = (𝑥−2)(𝑥+2) = 𝑥−2 + 𝑥+2

1/4 −1/4
=∫ 𝑥−2
𝑑𝑥 + ∫ 𝑥+2
𝑑𝑥

1
= 4 (ln|𝑥 − 2| − ln|𝑥 + 2|) + 𝐶

1 𝑥−2
= 4 𝑙𝑛 |𝑥+2| + 𝐶

Sri Kaidah Page 6


Matematika Teknik
𝒙+𝟑
2) ∫(𝒙) = 𝟐
𝒙 +𝟑𝒙+𝟐

Jawab dan pembahasan:

 Fungsi di atas tidak dapat diintegralkan dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah
dibahas di muka. Karenannya fungsi tersebut dipecah ke dalam fungsi yang lebih
sederhana sehingga lebih mudah diintegrasi sebagai berikut:
x+3 𝑥+3
 ∫(x) = x2 +3x+2 = ∫ (𝑥+2)(𝑥+1) 𝑑𝑥

𝑥+3 𝐴 𝐵
 (𝑥+2)(𝑥+1)
= (𝑥+2) + (𝑥+1)

𝐴(𝑋+1)+𝐵(𝑥+2)
 =
(𝑥+2)(𝑥+1)

𝐴𝑥+𝐴+𝐵𝑥+2𝐵
 = (𝑥+2)(𝑥+1)

𝑥+3 (𝐴+𝐵)𝑥+𝐴+2𝐵
 (𝑥+2)(𝑥+1)
= (𝑥+2)(𝑥+1)
… … … ….x (𝑥 + 2)(𝑥 + 1)

 𝒙 + 𝟑 = (𝑨 + 𝑩)𝒙 + 𝑨 + 𝟐𝑩

 Untuk 𝑥 + 2 = 0 𝑥 = −2
𝑥 = −2  −2 + 3 = (𝐴 + 𝐵)(−2) + 𝐴 + 2𝐵 1 = −2𝐴 − 2𝐵 + 𝐴 + 2𝐵
1 = −𝐴𝐴 = −1

 Untuk 𝑥 + 1 = 0  𝑥 = −1
𝑥 = −1  −1 + 3 = (𝐴 + 𝐵)(−1) + 𝐴 + 2𝐵  2 = −𝐴 − 𝐵 + 𝐴 + 2𝐵
2=𝐵

𝑥+3 −1 2 1 1
 ∫ 2 𝑑𝑥 = ∫ 𝑑𝑥 +∫ 𝑑𝑥 = −1 ∫ 𝑑𝑥 +2∫
𝑥 +3𝑥+2 𝑥+1 𝑥+2 𝑥+1 𝑥+2

 = 2 ln(𝑥 + 2) − ln(𝑥 + 1)

Sri Kaidah Page 7


Matematika Teknik
(𝒙+𝟏)𝒅𝒙
3) Tentukan ∫ 𝟑 𝟐
𝒙 +𝒙 −𝟔𝒙

 Faktorisasi penyebut menghasilkan 𝑥(𝑥 2 + 𝑥 − 6) = 𝑥(𝑥 − 2)(𝑥 + 3) integrannya adalah


𝑋+1
𝑥(𝑥−2)(𝑥+3)

𝑥+1 𝐴 𝐵 𝐶
 𝑥(𝑥−2)(𝑥+3)
= 𝑥 + 𝑥−2 + 𝑥+3
Hilangkan penyebutnya

𝒙 + 𝟏 = 𝑨(𝒙 − 𝟐)(𝒙 + 𝟑) + 𝑩(𝒙)(𝒙 + 𝟑) + 𝑪(𝒙)(𝒙 − 𝟐)

 Untuk 𝑥 = 0  1 = 𝐴(−2)(3) + 0 + 0  1 = −6𝐴


1
𝐴 = −6

Untuk 𝑥 = 2  2 + 1 = 𝐴(0)(5) + 𝐵(2)(5) + 𝐶(2)(0)  3 = 10𝐵


3
𝐵 = 10

Untuk 𝑥 = −3
−3 + 1 = 𝐴(−3 − 2)(−3 + 3) + 𝐵(−3)(−3 + 3) + 𝐶(−3)(−3 − 2)
−2 = 𝐴(−5)(0) + 𝐵(−3)(0) + 𝐶(−3)(−5)
−2 = 15𝐶
2
𝐶=−
15

(𝑥+1)𝑑𝑥 𝐴 𝐵 𝐶 −1/6 3/10 −2/15


 Maka ∫ 𝑥 3 +𝑥2 −6 = ∫ 𝑥 + 𝑥−2 + 𝑥+3 = ∫ 𝑥
𝑑𝑥 + ∫ 𝑥−2 𝑑𝑥 + ∫ 𝑥+3
𝑑𝑥

1 3 2
= − ln|𝑥| + ln|𝑥 + 2| − ln|𝑥 + 3| + 𝐶
6 10 15

Catatan:

Aturan Umum untuk Kasus I


𝐴
Nyatakan integran sebagai jumlah dari suku-suku berbentuk 𝑥−𝑎
. Untuk setiap faktor linier 𝑥 −

𝑎 dari penyebut, dimana A adalah konstanta yang tidak diketahui. Selesaikan konstanta
tersebut. Integrasi menghasilkan jumlah suku-suku berbentuk 𝐴 ln|𝑥 − 𝑎|

Sri Kaidah Page 8


Matematika Teknik
(𝟑𝒙+𝟓)𝒅𝒙
4) Tentukan ∫ 𝟑 𝟐
𝒙 −𝒙 −𝒙+𝟏

 Faktorkan penyebutnya:
𝑥 3 − 𝑥 2 − 𝑥 + 1 = (𝑥 + 1)(𝑥 − 1)2 , dinyatakan dalam integran menjadi
3𝑥+5 𝐴 𝐵 𝐶
𝑥 3 −𝑥 2 −𝑥+1
= 𝑥+1 + 𝑥−1 + (𝑥−1)2

 Hilangkan penyebutnya dengan mengalikan kedua sisi dengan (𝑥 + 1)(𝑥 − 1)2


3𝑥 + 5 = 𝐴(𝑥 − 1)2 + 𝐵(𝑥 + 1)(𝑥 − 1) + 𝐶(𝑥 + 1)

 Untuk 𝑥 = 1 8 = 𝐴(0) + 𝐵(2)(0) + 𝐶(2)  8 = 2𝐶


𝐶=4
Untuk 𝑥 = −1  2 = 𝐴(4) + 𝐵(0)(−2) + 𝐶(0) 2 = 4𝐴
1
𝐴=2

Untuk menentukan nilai 𝐵, bandingkan koefisien-koefisien 𝑥 2 pada kedua sisi dari


persamaan 3𝑥 + 5 = 𝐴(𝑥 − 1)2 + 𝐵(𝑥 + 1)(𝑥 − 1) + 𝐶(𝑥 + 1) sehingga diperoleh  0 = A +
1
B  𝐵 = −2

(3𝑥+5)𝑑𝑥 𝐴 𝐵 𝐶
 ∫ 3 2 = + + (𝑥−1)2 =
𝑥 −𝑥 −𝑥+1 𝑥+1 𝑥−1

1/2 −1/2 4
∫ 𝑥+1 𝑑𝑥 + ∫ 𝑥−1
𝑑𝑥 + ∫ ((𝑥−1)2 𝑑𝑥

1 1 𝑑𝑥
= 2 ln|𝑥 + 1| − 2 ln|𝑥 − 1| + 4 ∫ (𝑥−1)2

1 1 1
= 2 ln|𝑥 + 1| − 2 ln|𝑥 − 1| + 4 𝑥−1 + 𝐶

1 𝑥+1 4
= 2 ln |𝑥−1| − 𝑥−1 + 𝐶

Catatan
Kasus II:
a) untuk faktor (𝑥 − 1) yang muncul dua kali, terdapat suku-suku yang mempunyai penyebut
(𝑥 − 1) dan (𝑥 − 1)2 .

Sri Kaidah Page 9


Matematika Teknik

b) Dalam menentukan faktor linier dari penyebut yang merupakan polinomial dengan koefisien
integral, uji tiap pembagi 𝑟 dari suku konstanta untuk melihat apakah 𝑟 akar polinomial. Jika
ya, maka 𝑥 − 𝑟 adalah faktor polinomial. Pada contoh soal di atas, suku konstantanya
adalah 1. Kedua pembaginya, 1 dan – 1 menjadi akar-akarnya

Aturan umum untuk kasus II


𝐴1
Untuk faktor linier berulang (𝑥 − 𝑟)yang muncul k kali pada penyebut, maka gunakan 𝑥−𝑟
+
𝐴2 𝑘𝐴
(𝑥−𝑟)2
+ ⋯ + (𝑥−𝑟) 𝑘 sebagai bagian dari reprentasi integran. Tiap faktor linier yang muncul

hanya sekali ditangani seperti pada kasus I

𝒙𝟒 −𝒙𝟑 −𝒙−𝟏
5) ∫ 𝒙𝟑 −𝒙𝟐
𝒅𝒙

 Integrannya adalah pecahan tidak wajar. Dengan pembagian:


𝑥4 − 𝑥3 − 𝑥 − 1 𝑥+1 𝑥+1
3 2
=𝑥− 3 2
=𝑥− 2
𝑥 −𝑥 𝑥 −𝑥 𝑥 (𝑥 − 1)

𝑥+1 𝐴 𝐵 𝐶
Kita menuliskan 𝑥 2 (𝑥−1) = 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥−1  kalikan dengan 𝑥 2 (𝑥 − 1)

Sehingga hasilnya 𝑥 + 1 = 𝐴𝑥(𝑥 − 1) + 𝐵(𝑥 − 1) + 𝐶𝑥 2

 Untuk 𝑥 = 0, 1 = −𝐵 ; 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 1 , 2 = 𝐶 ;

Dan untuk 𝑥 = 2, 3 = 2𝐴 + 𝐵 + 4𝐶 dan 𝐴 = −2

x4 −x3 −x−1 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
 Jadi ∫ x3 −x2
dx = ∫ 𝑥 𝑑𝑥 + 2 ∫ 𝑥
+ ∫ 𝑥 2 − 2 ∫ 𝑥−1

1 𝑥
= 𝑥 2 + 2 ln|𝑥| − − 2 ln|𝑥 − 1| + 𝐶
2 𝑥
1 1 𝑥
= 𝑥 2 − + 2 ln | |+𝐶
2 𝑥 𝑥−1
𝒙
6) ∫ (𝒙+𝟐)(𝒙+𝟑) 𝒅𝒙

Jawab:
𝑥 𝐴 𝐵
Misalkan (𝑥+2)(𝑥+3) = 𝑥+2 + 𝑥+3. Hilangkan penyebutnya

Sri Kaidah Page 10


Matematika Teknik

𝑥 = 𝐴(𝑥 + 3) + 𝐵(𝑥 + 2)
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = −2, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴 = −2
Untuk 𝑥 = −3 maka −3 = −𝐵  𝐵 = 3

Jadi:
𝑥 1 1
∫ (𝑥+2)(𝑥+3) 𝑑𝑥 = −2 ∫ 𝑥+2 𝑑𝑥 + 3 ∫ 𝑥+3 𝑑𝑥

= −2 ln|𝑥 + 2| + 3 ln|𝑥 + 3| + 𝐶

= − ln((𝑥 + 2)2 ) + ln(𝑥 + 3)3 + 𝐶

(𝑥 + 3)3
= ln | |+𝐶
(𝑥 + 2)2

Latihan soal

𝑥−1
1) ∫ 𝑥 3 +𝑥2 −6𝑥 𝑑𝑥
𝑥
9) ∫ (𝑥+2)(𝑥−1) 𝑑𝑥

𝑥 2 −2𝑥−3
2) ∫ (𝑥−1)(𝑥 2 +3𝑥+2)
𝑑𝑥
6𝑥 2 −2𝑥−1
10) ∫ 4𝑥 3 −𝑥
𝑑𝑥
𝑥 3 +1
3) ∫ (𝑥+2)(𝑥−1)3
𝑑𝑥
𝑥 3 +𝑥 2 +𝑥+2
11) ∫ 𝑑𝑥
𝑥 4 +3𝑥 2 +2
𝑥+1
4) ∫ 𝑥 2 −3𝑥+2 𝑑𝑥
𝑥 5 −𝑥 4 +4𝑥 3 −4𝑥 2 +8𝑥−4
12) ∫ (𝑥 2 +2)3
𝑑𝑥
7−2𝑥
5) ∫ 2 𝑑𝑥
𝑥 −2𝑥+1
2𝑥 2 −3𝑥−5
13) ∫ (𝑥−1)(𝑥−2)(𝑥−3)(𝑥−4) 𝑑𝑥
𝑥−3
6) ∫ 𝑥 3 +2𝑥2 𝑑𝑥
(𝑥−1)𝑑𝑥
14) ∫
𝑥(𝑥 2 +1)(𝑥 2 +2)
𝑑𝑥
7) ∫ 𝑥(𝑥 2 +1)2 𝑑𝑥
2𝑥 2 +3
15) ∫ (𝑥 2 +1)2 𝑑𝑥
𝑥 2 +2
8) ∫ 𝑥(𝑥+2)(𝑥−1) 𝑑𝑥

Sri Kaidah Page 11


Matematika Teknik

DAFTAR PUSTAKA:

1. Ayres, frank J.R., Diffrensial Equation,Schaum’s Series, Mc. Graw Hill, Singapore, 1981

2. Kreyzig, Erwin, Advanced Engineering Mathematics, Edisi ke-7, John Wiley, 1993

3. Spiegel, Murray R, Advanced Calculus, Schaum’s Series, Mc. Graw Hill, Singapore, 1981

4. Purcell, Rigdon, Vanberzrg, Calculus With Analytic Geometry, 9 th edition, Prentice Hall, Inc,
2009

5. Pujiastuti BSW, Kalkulus diferensial dan Integral,Graha Ilmu, 2006

Sri Kaidah Page 12

Anda mungkin juga menyukai