Anda di halaman 1dari 18

Tugas : Final Kimia Semester I

Dosen : Sri Anggarini Rasyid, S.Si, M.Si

“MAKALAH MAKROMOLEKUL”

Disusun
Evi Nurmaisa Biduri
NIM P201401193

KELAS N-5
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA KENDARI

KENDARI, JANUARI 2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah “Makromolekul(Karbohidrat,
Protein dan lipid)” ini tepat waktu.

Tak lupa ucapan terima kasih saya haturkan kepada pihak-pihak terkait
yang telah membantu penulisan makalah ini, sehingga hambatan-hambatan selama
penulisan dapat terselesaikan.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan banyak informasi,


pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada kita semua. Saya menyadari
bahwa pengetahuan dan pengalaman saya masih sangat terbatas. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari dosen maupun pembaca sangat diharapkan
demi perbaikan penulisan makalah kedepannya.

Kendari, Januari 2015

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel terdiri oleh banyak makromolekul yang mempunyai struktur dan fungsi
yang berbeda-beda. Makromolekul besar dalam sel dibentuk sebagai susunan
berulang dari satuan-satuan struktutr dasar yang dinamakan monomer, antara
monomer satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh ikatan kovalen. Monomer
tersebut dihubungkan dengan suatu reaksi kimia dimana dua molekul saling
berikatan secara kovalen antara satu molekul dengan molekul yang lain dengan
melepas satu molekul air (merupakan reaksi kondensasi atau karena molekul yang
hilang adalah air, maka reaksi tersebut bisa disebut reaksi dehidrasi). Monomer
dirangkai bersama untuk kemudian membentuk suatu polimer melalui proses
yang dikenal sebagai sintesis kondensasi. Sedangkan makromolekul yang dibentuk
disebut dengan polimer.

Biokimia adalah ilmu yang menghubungkan, bahkan sebagai perekat antara


disiplin ilmu kimia dan biologi. Benda mati dan organisme sama-sama dibangun
oleh unsur-unsur kimia yang sama, tetapi berbeda dalam struktur dan tatanan. Sel
dibangun oleh 3 makromolekul yaitu: karbohidrat, protein dan lipid. Pada masa
pertumbuhan ion atau molekul yang masuk akan lebih banyak daripada yang
digantikan, jika sudah tidak mengalami masa pertumbuhan ion atau molekul yang
masuk dan keluar akan seimbang. Proses bongkar pasang ion atau molekul disebut
metabolisme. Metabolisme adalah satu dari 5 proses kehidupan yaitu gerak,
tumbuh, iritabilitas, reproduksi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi dan klasifikasi karbohidrat?
2. Bagaimana fungsi dan klasifikasi protein?
3. Bagaimana fungsi dan klasifikasi lipid?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui fungsi dan klasifikasi karbohidrat.
2. Untuk mengetahui fungsi dan klasifikasi protein.
3. Untuk mengetahui fungsi dan klasifikasi lipid.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon,


hidrogen, dan oksigen yang merupakan sumber makanan dan energi yang penting
bagi manusia dan hewan. Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan hijau pada proses
fotosintesis.

a. Karbohidrat Sederhana

Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus


empirisnya, karena perbandingan antara atom karbon, hidrogen, dan oksigennya
yaitu 1:2:1, contohnya adalah C3H6O3 (triosa) atau C5H5O10 (pentosa). Selain itu,
karbohidrat sederhana umumnya juga dapat diidentifikasi melalui tata namanya
yang sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat dalam molekul, contohnya
adalah triosa yang memiliki 3 atom karbon, pentosa yang memilik 5 atom karbon,
dan heksosa yang memilik 6 atom karbon. Berdasarkan jumlah molekulnya,
karbohidrat sederehana dibagi menjadi monosakarida dan polisakarida.

1. Monosakarida (Gula Sederhana)

Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang


paling sederhana dan tidak dapat diurai atau dihidrolisis lagi
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.

Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua


monosakarida mempunyai atom C asimetris. Dalam hal ini,
atom C asimetris terjadi jika atom karbon mengikat empat
gugus yang berbeda. Pada dasarnya struktur monosakarida
dapat digambarkan dengan menggunakan struktur yang
dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai konformasi
Fischer dan struktur lingkaran yang dikemukakan oleh Tollens
dan direalisasikan oleh Haworth yang dikenal sebagai struktur
Haworth.

Struktur Monosakarida menurut Konformasi Fitcher

Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada


gambar 1.1, dan 1.2 merupakan contoh-contoh konformasi
Fitcher. Berdasarkan gambar 1.1, dapat terlihat bahwa glukosa
dan galaktosa mempunyai rumus dan struktur molekul yang
sama tetapi keduanya berbeda konfigurasi. Keduanya
merupakan isomer optik. Keadaan ini disebabkan karena
monosakarida mempunyai atom C asimetris.

Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua konfigurasi yaitu


D dan L. Konfigurasi-konfigurasi tersebut didasarkan pada arah
gugus OH pada atom C asimetris nomor terbesar.
Berdasarkan konformasi Fitcher, jika gugus tersebut mengarah
ke kanan, maka monosakarida ditandai dengan D, sedangkan
jika gugus tersebut mengarah ke kiri, maka monosakarida
ditadai dengan L seperti pada gambar 1.2.
Struktur Monosakarida menurut Struktur Haworth

2. Disakarida
Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat
melalui sintesis dehidrasi yang membentuk suatu rantai. Ketika
disakarida terbentuk, maka air akan dihilangkan, sehingga
proses pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida
dapat dibelah menjadi dua buah monosakarida sederhana
dengan menggunakan air kembali (hidrolisis). Contoh-contoh
disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa
+ galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).

Sukrosa

Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh


beberapa tumbuhan, seperti tebu dan bit. Jika sukrosa
dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan fruktosa).

Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan


Tollens. Hal ini karena gugus aldehid sukrosa terikat pada
fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.
Laktosa dan Maltosa

Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya


dikenal dengan gula susu. Hal ini karena laktosa diproduksi
secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis
laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim laktase. Laktosa
tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens.

Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul


glukosa. Oleh karena itu, jika laktosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal ini, hidrolisis
laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara
alamiah, maltosa tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi
dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum) dengan
bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi
membentuk etanol dan dapat mereduksi pereaksi Fehling,
Benedict dan Tollens.
b. Karbohidrat Kompleks

Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk


membentuk karbohidrat kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana saling terikat
satu sama lain, maka terbentuk disakarida. Saat tiga karbohidrat sederhana saling
terikat satu sama lain, maka terbentuk trisakarida. Pada umumnya, sebuah
karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida dan trisakarida disebut
polisakarida.

1. Polisakarida

Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-


molekul gula yang terikat bersama-sama. Di antara polisakarida
yang paling terkenal adalah selulosa. Selulosa membentuk
dinding sel tumbuhan dan para ilmuwan memperkirakan bahwa
lebih dari satu triliun ton selulosa disintesis tumbuhan setiap
tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida lainnya adalah
amilum (zat pati).

Struktur Polisakarida

Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak


bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer
rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam
HCl 4% dalam air menghasilkan D-glukosa.
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang
dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu molekul amilosa
terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk
senyawa kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini
merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati.

Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya


bercabang. Rantai utama mengandung α-D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,4′-α. Tiap molekul glukosa pada titik
percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6′-α.

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut:

1. Sebagai komponen utama penyusun membran sel.


2. Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak,
lensa mata, dan sel saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada
glukosa dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi lainnya. Setiap 1
gram glukosa menghasilkan 4,1 kkal.
3. Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan
basa, pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
4. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan,
misalnya selulosa.
5. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
6. Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak.
7. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen
asam inti yang amat penting dalam pewarisan sifat.
8. Sumber energi dalam proses respirasi.

2. Protein

Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut
asam amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus
amino fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung
kerangka dan gugus asam karboksilat di ujung lain. Protein tersusun atas unsur
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung
zat belerang (S) dan fosfor (P). Protein merupakan komponen utama makhluk
hidup dan berperan penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas
metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur
sel. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup dan disebut sebagai pembangun
kehidupan.

Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein


tersusun atas asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan
peptida yang membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu, protein
digolongkan ke dalam polimer yang monomer-monomenya adalah asam amino.

Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari


karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua asam
amino yang juga mengandung belerang, yaitu sistein dan metionin. Sampai saat ini
telah dikenal 20 jenis asam amino yang biasanya terdapat dalam protein. Semua
asam amino sekurang-kurangnya sebuah gugus amino (NH2) dan gugus karboksil
(—COOH). Masing-masing dari 20 asam amino mempunyai gugus R yang
berbeda. Dalam hal ini, komposisi kimia dari gugus R yang khas menentukan sifat-
sifat asam amino, seperti reaktivitas, muatan ion, dan hidropobisitas relatif (sifat
ketidaksukaan terhadap air).
20 macam asam amino adalah sebagai berikut.

Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat
empat struktur protein, yaitu sebagai berikut:

1. Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya


berbentuk linier.
2. Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya
mempunyai pola teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
3. Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya
bengkok atau bergulung (berpilin), sehingga membentuk struktur tidak
dimensi bulat.
4. Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan
kenyataan bahwa beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai
polipeptida. Setiap rantai polipeptida dapat merupakan polipeptida yang
sama atau berbeda.
Protein mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral,


protein perifer, dan glikoprotein.
2. Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kkal.
3. Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat
antibodi, dan organel sel lainnya.
4. Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan biokimia di
dalam atau di luar sel-sel hidup. Contoh enzim antara lain adalah tripsin.

5. Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh


atau sel-sel tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan
merangsang beberapa proses dalam makhluk hidup, misalnya metabolisme.
Contoh hormon protein antara lain adalah insulin, lipoprotein, dan
prolaktin.
6. Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan
penting dalam respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-
zat asing yang menyebabkan infeksi. Contohnya adalah interferon, dan
trombin.
7. Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein
yang mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan
8. Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan tubuh
dan sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam
pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
9. Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau
menyimpan beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah
hemoglobin untuk mengangkut oksigen dan protein integral yang
membawa zat-zat yang dibutuhkan sel.

10. Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
11. Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan,
pertumbuhan, dan pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-
komponen biologis lainnya. Contohnya adalah kolagen, elastin, dan
keratin.
12. Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal
(rangsangan) dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain.
Contohnya adalah rhodopsin.
13. Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal
atau mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya
adalah GTP (guanosinin trifosfat)
14. Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat
dilepaskan dalam proses-proses metabolisme pada makhluk hidup.
Contohnya adalah albumin.
3. Lipid

Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup.
Seperti halnya karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H),
dan oksigen (O), serta kadang kala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N).
Beberapa di antaranya disimpan sebagai sumber energi sekunder dan sebagian lain
bertindak sebagai komponen penting dari membran sel. Lipid terdapat pada
tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin, tidak larut
dalam air, tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik
lainnya. Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak, fosfolipid,
dan steroid.

a. Lemak
Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan
sebagi suber energi, hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis
dehidrasi antara molekul gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah
rangkakarbon yang memiliki tiga gugus alkohol. Rumus empirisnya
adalah C3H4(OH)3. Asam lemak merupakan rantai karbon yang
panjang yang memiliki gugus karboksil. Jika terdapat rantai karbon
yang memiliki banyak ikatan hidrogen, maka disebut asam lemak jenuh.
Sedangkan, disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya memiliki
ikatan rangkap lebih dari satu.
Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati
yang terutama terdiri dari gliserida. Lemak merupakan ester yang
terbentuk melalui reaksi tiga molekul asam lemak dan sebuah molekul
gliserol. Lemak bersifat tidak mudah menguap, tidak larut dalam air,
terasa berminyak atau licin ketika disentuh, dan berbentuk padat pada
suhu kamar.

Beberapa jenis lemak ditunjukkan dengan gambar berikut:

Lebih dari 90 persen lemak diperoleh dari sekitar 20 jenis tumbuhan dan hewan.
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi di dalam tubuh.

b. Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis.
Steroid berfungsi sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon
adrenal kortikal, asam empedu, sterol, dan agen anabolisme. Contoh-
contoh steroid antara lain adalah kolesterol, esterogen, dan
testosteron.
c. Fosfolipid
Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagai lesitin atau
fosfatidietanolamin) yang di dalamnya asam fosfat serta asam lemak
diesterifikasi menjadi gliserol dan terdapat dalam semua sel hidup
serta dalam plasma membran. Fosfolipid merupakan jenis lemak
majemuk.

Lipid mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut:

1. Sebagai penyusun struktur membran sel. Dalam hal ini lipid berperan
sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
2. Sebagai cadangan energi. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber
energi dan cadangan makanan, lipid disimpan sebagai jaringan adipose.
3. Sebagai hormon dan vitamin. Hormon mengatur komunikasi antar sel
sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis. Jika dilihat
dari sifat fisik lemak yaitu berwarna kuning yang mengandung karoten
maka lemak ini dapat menghasilkan vitamin seperti vitamin A sedangkan
hormon merupakan bagian dari steroid.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Karbohidrat, protein, dan lipid sama-sama mengandung unsur
karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) sehingga disebut
senyawa hidrat arang, dan jika dioksidasi menghasilkan energi.
2. Karbohidrat dibedakan menjadi karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks.
3. Protein mempunyai 4 struktur protein yaitu struktur primer,
struktur sekunder, struktur tersier dan struktur kuarterner.
4. Lipid terdiri dari lemak, steroid dan fosfolipid.

B. Saran

Agar kesehatan terjaga penuhilah kebutuhan tubuh dengan 4 sehat 5


sempurna dan usahakan rajin berolah raga.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2009. Polisakarida.


http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0606811/polisakari
da.html (7 September 2013).
2. Brady, James E. 2002. Kimia Universitas dan Struktur. Tanggerang: Binarupa
Aksara.
3. Campbell. 2006. Macromolekules, Chapter 5.
http://teacher.cgs.k12.va.us/bwebster/Biology/Chapter%20PowerPoints/5
%20Macromolecules.pdf (7 September 2013).
4. Enger, Eldon D. 2003. Concept in Biology. New York: Mc Graw Hill.
5. Nuraeni Endah. 2012. Struktur Protein.
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/1105684/struktur_protein.html (7
September 2013).
6. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi untuk Kelas
XI. Jakarta: Bumi Aksara.
7. Sunardi dan Irawan. 2011. Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XII.
Bandung: Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai