Anda di halaman 1dari 3

JANGAN BULLY MENTAL ANAK

Ervi Marafaniza Siagian


NIM : 191111027

Bagaimana pendapat Anda tentang mental seseorang? Pasti Anda pernah bahkan sering
menemui orang-orang yang terlahir dengan tidak sempurna dan berbeda dari yang lainnya.
Padahal belum tentu yang berbeda itu selalu dalam kategori sesuatu yang tidak baik. Bisa saja
mereka lebih baik dari manusia pada umumnya dan banyak orang tua yang belum tahu akan
gejala awal gangguan mental anak. Mereka menganggap bahwa gejala itu sebagai keterlambatan
pada anak yang bisa ditolerir padahal tidak sama sekali.

Ketika Anda melihat mereka, bagaimana reaksi Anda? Mengejek mereka, menghina
mereka atau mungkin membully mereka? Sadarkah Anda bahwa mereka juga tidak ingin terlahir
seperti itu. Mereka juga ingin sempurna seperti Anda yang menghina dan membully mereka.
Sebab tidak semua orang bisa terlahir sempurna. Maka kita harus banyak bersyukur.

Gangguan mental adalah gangguan yang terjadi pada seseorang dan menyerang pikiran serta
kejiwaan seseorang. Salah satunya anak autis. Cukup banyak anak yang mengidap gangguan
mental ini. Autisme adalah gangguan mental yang sudah banyak dikenal di masyarakat. Anak-
anak autisme yang cenderung sibuk dengan dunianya sendiri dan jarang bersosialisasi bahkan
sulit diajak berbicara dan sering dianggap abnormal namun sering berprestasi.

Autisme hanya fokus pada apa yang dia senangi saja. Berikut faktor-faktor penyebab
gangguan mental seseorang: orang tua yang tidak memperhatikan pola makannya. Ketika hamil,
seorang ibu mengonsumsi obat-obatan. Perkembangan otak pada anak dan bisa jadi usia ibu
yang sudah terlalu tua untuk mengandung. Banyak hal yang harus di waspadai ketika seorang
ibu sedang mengandung. Sebab, jika seorang ibu banyak fikiran ataupun stress sang anak yang
ada dalam kandungan juga akan ikut merasakannya.

Ciri-ciri anak autisme adalah; suka meniru suara apapun atau instruksi, sering tertawa sendiri
tanpa ada sebabnya, berbicara sendiri dengan kata-kata yang aneh, suka merusak benda apapun.
Karena itu cara mereka buat menarik perhatian orang lain.

Apakah autisme berbeda dengan anak idiot ? Tentu saja, walaupun mereka masih dalam
kategori cacat mental, namun anak idiot berbeda. Sering disebut dengan down syndrome,
dimana sang anak memiliki wajah yang sama dengan anak lainnya yang mengidap gangguan
mental down syndrome juga. Bisa disebut dengan “seribu satu wajah di dunia”. Namun tidak
hanya wajah saja yang sama, fisik mereka juga sama. Satu dengan yang lainnya dari kepala
hingga ujung kaki mereka.

Anak idiot adalah anak yang memiliki keterbelakangan pada IQ nya. Yang kecerdasannya
dibawah normal manusia lain. anak autisme dan anak idiot memiliki kepribadian yang unik
namun sering sekali menjadi bahan tertawaan orang-orang atau teman teman lainnya. Dan tak
jarang diasingkan oleh orang tuanya karena malu memiliki anak yang mempunyai
keterbelakangan mental seperti mereka.

Anak autis biasanya memiliki kekurangan pada kontak matanya. Maka dari itu, mereka tidak
bisa melakukan kontak mata dengan kita. Cara belajar anak autisme juga berbeda dengan kita.
Anak autis harus terstruktur, terprogram dan konsisten dalam pembelajarannya. Dan itu berbeda
dengan anak anak yang memiliki kekurangan lain. Anak autis biasanya memiliki kecerdasan
diatas rata-rata dan genius karena mereka pemerhati yang detail, sangat sangat detail. Mereka
juga lebih mendahulukan logika daripada emosi.

Anak autis juga memiliki daya ingatan yang sangat kuat, semisal kita mengajari mereka
pelajaran matematika, namun cara kita mengajarnya terbalik maka mereka akan terus mengingat
cara yang terbalik itu. Maka dari itu, mengajar anak autis itu harus terstruktur dan terprogram
karena mereka mempunyai daya ingat yang sangat kuat. Mereka juga bisa sangat mandiri jika
kita mengajar mereka dengan baik.

Anak autis adalah mereka yang mengalami kerusakan pada otak. Dan setiap anak yang
berkebutuhan khusus harus memiliki pendamping. Mereka tidak bodoh hanya saja mereka
berinteraksi dengan cara yang berbeda. Lain halnya dengan anak cacat pada fisiknya. Mereka
hanya kekurangan pada organ tubuhnya tidak pada otaknya.

Walaupun mereka berbeda, kita sebagai orang tua, teman, saudara bahkan orang lain
sekalipun jangan pernah menghina kekurangan mereka. Jangan pernah jadikan alasan bahwa
kekurangan mereka pantas buat kita bully. Mereka juga punya hati dan perasaan yang mungkin
tidak kita ketahui saat dimana dengan mudahnya kita menghina dan membully mereka. Mereka
juga tidak ingin terlahir seperti itu.

Namun, ada hal yang harus kita ketahui. Sesuatu yang terlihat sempurna belum tentu bisa
menjadi seperti mereka yang kurang dalam segi apapun. Mereka yang terlahir berbeda namun
genius, memiliki kecerdasan diatas rata-rata dan mereka juga cepat tanggap dalam pelajaran
yang mereka senangi.

Sekarang, sudah saatnya bagi kita untuk STOP menggunakan kata “autis” sebagai bahan
hinaan atau ejekan. Kita harus tahu bahwa autis butuh kepedulian kita bukan bullyan atau
semacamnya. Karena kita tidak akan pernah tahu berapa lama kata-kata yang kita ucapkan akan
tetap ada dalam pikiran seseorang, bahkan lama setelah kita lupa apa yang telah kita ucapkan.
Maka jagalah lisanmu.

Anda mungkin juga menyukai