Anda di halaman 1dari 3

Perubahan serviks diduga terjadi akibat peningkatan intensitas Braxton hiks.

Serviks menjadi matang selama periode yang berbeda-beda sebelum persalinan.


Kematangan serviks mengindikasikan kesiapan untuk persalinan. Setelah
84

menentukan kematangan serviks, bidan dapat meyakinkan ibu bahwa ia akan berlanjut
ke proses persalinan begitu muncul kontraksi persalinan dan bahwa waktunya sudah
dekat (Asri dkk, 2013:24).

Tujuan dari Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) adalah

0. Untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetric dan neonatal


sehingga dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
0. Diharapkan dapat menurunkan derajat kesakitan dan meminimalkan jumlah
kematian para ibu dan bayi di Indonesia. Hal ini terkait pula dengan fakta bahwa
AKI dan AKB di Indonesia yang menempati urutan atas di ASEAN.
0. PONED dan PONEK diadakan juga bertujuan untuk menghindari rujukan yang
lebih dari dua jam dan untuk memutuskan rantai rujukan itu sendiri.
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) adalah upaya pelayanan
komprehensif di Rumah Sakit untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetric
dan neonatal yang kegiatannya disamping mampu melaksanakan seluruh Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) juga harus mampu memberikan transfuse
darah dan bedah Caesar serta perawatan neonatal secara intensif, dimana kegiatan
ini sangat penting dilaksanakan mengingat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) masih yang tinggi.

Dalam obstetri dikenal 4 jenis panggul (pembagian Cadwell dan Molloy 1933) yang
mempunyai ciri-ciri pintu atas panggul sebagai berikut :
1. Jenis gynaecoid
Panggul paling baik untuk wanita, bentuk pintu atas panggul hampir mirip
lingkaran.Diameter anteroposterior kira-kira sama dengan diameter transversa. Jenis
ini ditemukan pada 45% wanita. Merupakan jenis panggul tipikal wanita (female
type).
2. Jenis anthropoid
Bentuk pintu atas panggul seperti ellips membujur anteroposterior. Diameter
anteroposterior lebih besar dari diameter transversa. Jenis ini ditemukan pada 35%
wanita.
3. Jenis android
Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Diameter transversal terbesar terletak
di posterior dekat sakrum. Dinding samping panggul membentuk sudut yang makin
sempit ke arah bawah. Jenis ini ditemukan pada 15% wanita. Merupakan jenis panggul
tipikal pria (male type).
4. Jenis platypelloid
Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang.
Diameter transversa jauh lebih lebar dari diameter anteroposterior. Jenis ini
ditemukan pada 5% wanita.
Tidak jarang dijumpai kombinasi keempat jenis klasik ini. Di sinilah letak kegunaan
pelvimetri radiologis, untuk mengetahui jenis, bentuk dan ukuran-ukuran pelvis
secara tepat.

Lembar partograf : Alat bantu yang digunakan selama kehamilan untuk mencatat
keadaan umum ibu, kesehatan dan kenyamanan janin yang meliputi denyut jantung bayi,
air ketuban, penyusutan air kepala

APGAR Score : criteria klinis yang digunakan untuk menilai keadaan bayi 1 menit
setelah dilahirkan. Meliputi : Warna kulit, reflek atau grimance, tonus otot,
denyut
jantung, dan respiration rate. APGAR Score berscala 0-2 dengan rentang score 0-10.
Bishop Score : Penilaian yang dilakukan untuk mengevaluasi ibu. Adapun yang
dinilai adalah dilatasi serviks, konsistensi serviks, pendataran serviks,
konsistensi
serviks, dan letak janin.

Kala II : kala pengeluaran janin yang terjadi karena kontraksi otot polos yang
teratur
dan sangat kuat, dan biasanya hanya berlangsung 1,5-2 jam pada primigravida atau
0,5– 1 jam pada orang yang telah melahirkan.

Presentase kepala : posisi janin saat akan dilahirkan menunjukkan kepala terlebih
dahulu yang keluar dari uterus.

Pemeriksaan obstetri : pemeriksaan yang dilakukan dari mulai ibu hamil sampai
menjelang persalinan

Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik.
Tujuan Umum Penggunaan Partograf :
• Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dg menilai pembukaan serviks
melalui periksa dalam;
• Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal;
• Mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama;
• Data pelengkap yang terkait dg pemantauan kondisi ibu, bayi, grafik kemajuan
persalinan, bahan dan medikamentosa yg diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat
keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yg diberikan dimana semua itu dicatatkan
secara rinci pada status atauekam medik ibu bersalin dan bayi baru lahir.
Pemanfaatan Patograf :
• Untuk semua ibu dlm fase aktif kala satu persalinan;
• Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah, puskesmas,klinik
bidan swasta, Rumah sakit, dll)
• Secara rutin oleh semua penolong persalinan yg memberikan asuhan persalinan
kepada ibu dan proses kelahiran bayi ( spesialis obstetri, bidan, dokter umum,
residen, dan mahasiswa kedokteran)

Lembar partograf terdiri dari 2 bagian yaitu :


1. Lembar depan (bagian utk mencatat informasi tentang identitas/kondisi ibu dan
janin serta kemajuan persalinan)
2. Lembar belakang/catatan persalinan (bagian utk mencatat hal-hal yang terjadi
selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan-tindakan yg dilakukan
sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir)

APGAR score merupakan singkatan dari 5 komponen yakni,


* Appearance: Penampilan, yang dilihat dari warna kulit.
* Pulse: Frekuensi denyut jantung.
* Grimace: Usaha bernapas yang dilihat dari kuat lemahnya tangisan. (disini reflek
menangis dinilai)
* Activity: Aktif atau tidaknya tonus otot.
* Reflex: Reaksi spontan atas rangsang yang datang.
APGAR ini dinilai dengan memberikan penilaian 0-2. Bila reaksi bayi bagus, maka
nilainya 2. Reaksi kurang baik bernilai 1, sedangkan reaksi buruk bernilai 0.
Kesemua nilai tadi akan dijumlahkan, sehingga didapatlah hasil sebagai berikut:
* Nilai 10: Bayi memberi reaksi sangat baik pada semua pemeriksaan.
* Nilai 7-10: Bayi dianggap memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
* Nilai di bawah 7: Fungsi jantung dan paru-paru bayi tidak baik, sehingga perlu
pertolongan.
* Nilai 0: Bayi meninggal saat lahir. Berikut tabel untuk memudahkan penilaian :
Score 0 1 2 Angka
Appearence color (warna kulit) Pucat badan merah, extrem biru seluruh
tubuh kemerahan
Pulse(heart rate) tdk ada <100> > 100
Grimace (reaksi terhadap rangsang) tdk ada sdikit grakan mimik menangis,
batuk/bersin
Activity(tonus otot) lumpuh extremitas dalam fleksi sedikit gerakan
aktif
Respiration(usaha nafas) tidak ada lemah, tidak teratur menangis kuat
Jumlah

Menurut Umur Kehamilan :


1. Partus prematurus, adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28
sampai 13 minggu, janin dapat hidup tetapi prematur, berat janin antara 1000 - 2500
gram.
2. Partus Maturus, adalah persalinan pada kehamilan 37 - 40 minggu, janin matur,
berat badan diatas 2500 gram.
3. Partus post maturus, adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari
waktu yag ditaksir, janin disebut pos matur.
4. Partus Presipitatus, adalah persalinan yang berlangsung cepat bisa terjadi
dimana saja, seperti dikamar mandi, didalan bus dsb.
5. Pertus percobaan, adalah suatu penilaian kemajuan persalinan ` untuk memperolah
bukti tentang ada atau tidaknya disproporsi sefalopelvik. (Mochtar, R. 1998)

Berdasarkan cara / proses keluarnya janin, persalinan dibedakan menjadi 3 macam


yaitu :
1. PERSALINAN SPONTAN
Bila persalinan berlangsung dg kekuatan ibu sendiri, melalui jalan lahir ibu
tersebut
2. PERSALINAN BUATAN
Bila persalinan di bantu dg tenaga dr luar misalnya Ekstraksi forcep,atau di
lakukan operasi sectio caesaria
3. PERSALINAN ANJURAN
Persalinan yg tdk di mulai dg sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan
ketuban, pemberian pitocsin atau prostaglandin.( Mochtar, R. 1998)

Anda mungkin juga menyukai