menentukan kematangan serviks, bidan dapat meyakinkan ibu bahwa ia akan berlanjut
ke proses persalinan begitu muncul kontraksi persalinan dan bahwa waktunya sudah
dekat (Asri dkk, 2013:24).
Dalam obstetri dikenal 4 jenis panggul (pembagian Cadwell dan Molloy 1933) yang
mempunyai ciri-ciri pintu atas panggul sebagai berikut :
1. Jenis gynaecoid
Panggul paling baik untuk wanita, bentuk pintu atas panggul hampir mirip
lingkaran.Diameter anteroposterior kira-kira sama dengan diameter transversa. Jenis
ini ditemukan pada 45% wanita. Merupakan jenis panggul tipikal wanita (female
type).
2. Jenis anthropoid
Bentuk pintu atas panggul seperti ellips membujur anteroposterior. Diameter
anteroposterior lebih besar dari diameter transversa. Jenis ini ditemukan pada 35%
wanita.
3. Jenis android
Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Diameter transversal terbesar terletak
di posterior dekat sakrum. Dinding samping panggul membentuk sudut yang makin
sempit ke arah bawah. Jenis ini ditemukan pada 15% wanita. Merupakan jenis panggul
tipikal pria (male type).
4. Jenis platypelloid
Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang.
Diameter transversa jauh lebih lebar dari diameter anteroposterior. Jenis ini
ditemukan pada 5% wanita.
Tidak jarang dijumpai kombinasi keempat jenis klasik ini. Di sinilah letak kegunaan
pelvimetri radiologis, untuk mengetahui jenis, bentuk dan ukuran-ukuran pelvis
secara tepat.
Lembar partograf : Alat bantu yang digunakan selama kehamilan untuk mencatat
keadaan umum ibu, kesehatan dan kenyamanan janin yang meliputi denyut jantung bayi,
air ketuban, penyusutan air kepala
APGAR Score : criteria klinis yang digunakan untuk menilai keadaan bayi 1 menit
setelah dilahirkan. Meliputi : Warna kulit, reflek atau grimance, tonus otot,
denyut
jantung, dan respiration rate. APGAR Score berscala 0-2 dengan rentang score 0-10.
Bishop Score : Penilaian yang dilakukan untuk mengevaluasi ibu. Adapun yang
dinilai adalah dilatasi serviks, konsistensi serviks, pendataran serviks,
konsistensi
serviks, dan letak janin.
Kala II : kala pengeluaran janin yang terjadi karena kontraksi otot polos yang
teratur
dan sangat kuat, dan biasanya hanya berlangsung 1,5-2 jam pada primigravida atau
0,5– 1 jam pada orang yang telah melahirkan.
Presentase kepala : posisi janin saat akan dilahirkan menunjukkan kepala terlebih
dahulu yang keluar dari uterus.
Pemeriksaan obstetri : pemeriksaan yang dilakukan dari mulai ibu hamil sampai
menjelang persalinan
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik.
Tujuan Umum Penggunaan Partograf :
• Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dg menilai pembukaan serviks
melalui periksa dalam;
• Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal;
• Mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama;
• Data pelengkap yang terkait dg pemantauan kondisi ibu, bayi, grafik kemajuan
persalinan, bahan dan medikamentosa yg diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat
keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yg diberikan dimana semua itu dicatatkan
secara rinci pada status atauekam medik ibu bersalin dan bayi baru lahir.
Pemanfaatan Patograf :
• Untuk semua ibu dlm fase aktif kala satu persalinan;
• Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah, puskesmas,klinik
bidan swasta, Rumah sakit, dll)
• Secara rutin oleh semua penolong persalinan yg memberikan asuhan persalinan
kepada ibu dan proses kelahiran bayi ( spesialis obstetri, bidan, dokter umum,
residen, dan mahasiswa kedokteran)