Penelitian Tindakan Kelas atau yang kita kenal dengan PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi
guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di
kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan dengan
meningkatkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara melakukan
berbagai tindakan untuk memecahkan berbagai permasalahan pembelajaran di kelas, baik disadari atau
mungkin tidak disadari.
Dengan Penelitian Tindakan Kelas, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran akan dengan
cepat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut, jika
kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki dan kesulitannya dapat segera diatasi, maka
pembelajaran akan mudah dilaksanakan dan hasil belajar peserta didik diharapkan akan meningkat.
Selain itu, Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru, apakah selama
ini metode, strategi dan teknik yang digunakan sudah sesuai dengan materi dan karakteristik peserta
didik. Sehingga hasil belajar peserta didik dapat menjadi lebih baik.
· Memberi kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang
direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
· Memberi kesempatan kepada guru mengadakan kajian secara bertahap kegiatan pembelajaran
yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
· Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka dan jujur dalam pembelajaran.
· Perkembangan masyarakat dewasa ini sangat cepat dan sangat kompleks sehingga tuntutan
terhadap layanan pembelajaran yang hams dilakukan oleh gmujuga meningkat. Penelitian tindakan kelas
merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan
pembelajaran tersebut.
Tujuan ini dapat dicapai dengan cara melakukan berbagai tindakan untuk memecahkan berbagai
permasalahan pembelaj aran di kelas yang selama ini dihadapi, baik disadari atau mungkin tidak disadari.
Oleh karena itu, fokus penelitian tindakan kelas adalah terletak kepada tindakan-tindakan altematif yang
direncanakan oleh guru, kemudian dicobakan, dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitas tindakan-
tindakan Alternative itu dalam memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru.
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang
harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah
secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan meningkatkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan praktik dan pembelajaran di kelas secara berkesinambungan[1].
Penelitian yang menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas umumnya ditujukan/diarahkan pada
pencapaian sasaran :
1.Memerhatikan dan meningkatkan kualitas isi, masukan, proses dan hasil pembelajaran
2.Menumbuh kembangkan budaya penelitian bagi tenaga kependidikan agar lebih proaktif mencari
solusi akan permasalahan pembelajaran
3.Menumbuh dan meningkatkan produktifitas meneliti para tenaga pendidik dan kependidikan,
khusunya mencari solusi masalah-masalah pembelajaran
4.Meningkatkan kolaborasi antara tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam memecahkan
masalah pembelajaran.
Dalam hal ini, Borg (dalam Suharsimi Arikunto, dkk) juga menyebut secara eksplesit bahwa tujuan utama
Penelitian Tindakan Kelas ialah pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh
guru di kelasnya, bukan bertujuan untuk mencapai pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.[2]
Manfaat PTK
Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran (baik strategi,
teknik, konsep dan lain-lain) akan dengan cepat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan
kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut. Jika kelasalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka
pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik dan hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat.
Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan haisl belajar siswa.
Kuduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan PTK.
a. Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam
terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keberhasilan dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas
bagi guru, karena ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses
pembelajaran yang dikelolanya.
b. Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara professional,
karena guru mampu menilai, merefleksi diri dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
Dalam hal ini, guru tidak lagi hanya seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan-
perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif
c.Melakukan PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menjadi penerima hasil perbaikan dari orang
lain, namun guru itu sendiri berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga
diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik pembelajaran
d. Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu merefleksi diri, melakukan evaluasi
diri dan menganalisis kinerjanya sendiri dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan,
kelemahan dan tantangan pembelajaran dan pendidikan masa depan dan mengembangkan alternative
masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. Guru yang demikian adalah guru yang
memiliki kepercayaan diri yang kuat.
Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya
secara professional, maka sekolah tersebut akan berkembang pesat. Sekolah tidak akan berkembang, jika
gurunya tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah
yang para gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja sekolah tersebut akan
memperoleh manfaat yang besar, karena meningkatkan kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas
pendidikan di sekolah tersebut.[3]
Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya permasalahan yang dirasakan
mengganggu, yang dianggap menghalangi pencapaian tujuan pendidikan sehingga ditengarai telah
berdampak kurang baik terhadap proses dan atau hasil belajar pserta didik, dan atau implementasi
sesuatu program sekolah. Bertolak dari kesadaran mengenai adanya permasalahan tersebut, yang besar
kemungkian masih tergambarkan secara kabur, guru kemudian menetapkan fokus permasalahan secara
lebih tajam kalau perlu dengan mengumpulkan tambahan data lapangan secara lebih sistematis dan atau
melakukan kajian pustaka yang relevan.
Kunandar (2008), dalam bukunya “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru” , menyatakan bahwa tujuan dari PTK adalah sebagai berikut:
1. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dipahami langsung dalam
interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesinalisme guru, dan
menumbuhkan budaya akademik dikalangan guru.
3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini mulai dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran.
4. Sebagai alat training in service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode
baru,mempertajamkekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
Jika perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran dapat terwujud dengan baik berdasarkan hasil
penelitian tindakan kelas, menurut Suyanto (1999) ada tujuan penyerta yang juga dapat dicapai sekaligus
dalam kegiatan penelitian itu. Tujuan penyerta yang dapat dicapai adalah terjadinya proses latihan dalam
jabatan oleh guru selama proses penelitian tindakan kelas dilakukan. Ini dapat terjadi karena tujuan
utama dari penelitian tindakan kelas adalah perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran.
Artinya, dengan penelitian tindakan kelas itu guru sekaligus banyak berlatih mengaplikasikan berbagai
tindakan alternatif yang telah dipilihnya sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran. Di
sini guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik pembelaj aran
secara reflektifdaripada ilmu baru dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan itu. Dalam konteks
pengalaman latihan guru ini, Borg (1996) menegaskan bahwa tujuan utama penelifian tindakan adalah
untuk pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaranyang
dihadapi guru di kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam
bidang pendidikan.[6]
McNiff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan. Kata
perbaikan di sini terkait dengan memiliki konteks dengan proses pembelajaran. Jika tujuan utama PTK
adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani proses
belajara mengajar, bagaimana tujuan ituudapat di capai ? Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan
berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Oleh karena itu,
fokus penelitian penelitian tindakan kelas terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan
oleh pendidik, kemudian dicobakan dan selanjutnya dievaluasi.
Adapun tujuan penyerta penelitian tindakan kelas yang dapat dicapai adalah:
1. terjadinya proses latihan dalan jabatan selama proses penelitian itu berlangsung.
2. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka dan jujur dalam pembelajaran.
Dari penjelasan di atas, tentu telah mengenal bahwa dalam PTK ada 3 (tiga) komponen yang harus
menjadi sasaran utama PTK, yaitu siswa / pembelajaran, guru dan skolah. Tiga komponen itulah yang
akan menerima manfaat dari PTK.
Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran (baik strategi,
teknik, konsep dan lain-lain) akan dengan cepat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan
kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut. Jika kelasalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka
pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik dan hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat.
Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan haisl belajar siswa.
Kuduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan PTK.
a. Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam
terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keberhasilan dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas
bagi guru, karena ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses
pembelajaran yang dikelolanya.
b. Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara professional,
karena guru mampu menilai, merefleksi diri dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
Dalam hal ini, guru tidak lagi hanya seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan-
perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif
c. Melakukan PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menjadi penerima hasil perbaikan dari orang
lain, namun guru itu sendiri berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga
diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik pembelajaran
d. Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu merefleksi diri, melakukan evaluasi
diri dan menganalisis kinerjanya sendiri dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan,
kelemahan dan tantangan pembelajaran dan pendidikan masa depan dan mengembangkan alternative
masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. Guru yang demikian adalah guru yang
memiliki kepercayaan diri yang kuat.[8]
Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya
secara professional, maka sekolah tersebut akan berkembang pesat. Sekolah tidak akan berkembang, jika
gurunya tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah
yang para gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja sekolah tersebut akan
memperoleh manfaat yang besar, karena meningkatkan kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas
pendidikan di sekolah tersebut.
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang
harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah
secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan meningkatkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan praktik dan pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.
Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melaksanaan penelitian tindakan kelas itu terkait
komponen pembelajaran antara lain:
1. Inovasi pembelajaran.
Dari beberapa penjelasan diatas, maka adapun manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Secara umum,
yaitu :
1. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan
mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau
makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal
ilmiah.
2. Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di
kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung profesionalisme dan karir guru.
3. Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau
beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu
pembelajaran.
Tujuan PTK
Penelitian pendidikan pada umumnya ditujukan untuk memperoleh landasan dalam mempertimbangkan
suatu prosedur kerja, khususnya prosedur pembelajaran, menjamin cara kerja yang efektif dan efisien,
memperoleh fakta-fakta tentang berbagai masalah pendidikan, dan menghindarkan sesuatu yang dapat
merusak, serta meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan pembelajaran. Berdasarkan
pemahaman tersebut, secara umum penelitian tindakan kelas bertujuan untuk:
Meningkatkan layanan professional dalam konteks pembelaaran, khhususnya layanan kepada peserta
didik sehingga tercipta layanan prima.
Memberi kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang
direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
Memberi kesempatan kepada guru mengadakan kajian secara bertahap kegiatan pembelajaran yang
dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka dan jujur dalam pembelajaran.
Perkembangan masyarakat dewasa ini sangat cepat dan sangat kompleks sehingga tuntutan terhadap
layanan pembelajaran yang hams dilakukan oleh gmujuga meningkat. Penelitian tindakan kelas
merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan
pembelajaran tersebut.
Tujuan ini dapat dicapai dengan cara melakukan berbagai tindakan untuk memecahkan berbagai
permasalahan pembelaj aran di kelas yang selama ini dihadapi, baik disadari atau mungkin tidak disadari.
Oleh karena itu, fokus penelitian tindakan kelas adalah terletak kepada tindakan-tindakan altematif yang
direncanakan oleh guru, kemudian dicobakan, dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitas tindakan-
tindakan Alternative itu dalam memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru.
Jika perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran dapat terwujud dengan baik berdasarkan hasil
penelitian tindakan kelas, menurut Suyanto (1999) ada tujuan penyerta yang juga dapat dicapai sekaligus
dalam kegiatan penelitian itu. Tujuan penyerta yang dapat dicapai adalah terjadinya proses latihan dalam
jabatan oleh guru selama proses penelitian tindakan kelas dilakukan. Ini dapat terjadi karena tujuan
utama dari penelitian tindakan kelas adalah perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran.Artinya,
dengan penelitian tindakan kelas itu guru sekaligus banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan
alternatif yang telah dipilihnya sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran. Di sini guru
akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik pembelaj aran secara
reflektifdaripada ilmu baru dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan itu. Dalam konteks pengalaman
latihan guru ini, Borg (1996) menegaskan bahwa tujuan utama penelifian tindakan adalah untuk
pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaranyang dihadapi
guru di kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang
pendidikan.
McNiff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan. Kata
perbaikan di sini terkait dengan memiliki konteks dengan proses pembelajaran. Jika tujuan utama PTK
adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani proses
belajara mengajar, bagaimana tujuan ituu dapat di capai?. Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan
berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran.
Sedangkan dalam bukunya Kunandar (2008) disebutkan bahwa tujuan penelitian tindakan Kelas adalah
sebagai berikut:
Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam
interaksi antara guru dan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan
menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.
Peningkatan kualitas praktik pembeljaran di kelas secara terus menerus mengingat masyarakat
berkembang secara cepat.
Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran
Sebagai alat training in-service,yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam
kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap system pembelajaran
yang berkelanjutanyang biasanya menghambat inovasi dan perubahan
Peningkatan hasil mutu pendidikan melalui perbaikan praktik pembeljaran di kelas dengan
mengembangkan berbagai jenis ketrampilan dan menningktkan motivasi belajar siswa
Manfaat PTK
Manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek yakni aspek akademis dan aspek praktis. Aspek Akademis,
manfaatnya adalah untuk membantu guru mengahasilkan pengetahuan yang shahih dan relevan bagi
kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek. Adapun Manfaat Praktis
dari pelaksanaan PTK antara lain:
merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses
pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran.
Oleh karena itu guru perlu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan
pendekatan, metode,maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan suatu model pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelas.
pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK maka guru telah
melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan
dan disesuaikan dnegan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui
proses pembelajran yang aktif,inovatif,kreatif,efektif dan menyenangkan.
Melalui PTK guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentang praktik pembelajaran secara
efektif, dan bukan ditujukan untuk memperoleh ilmu baru dari penelitian tindakan kelas yang
dilakukannya. Dengan kata lain, tujuan utama PTK adalah mengembangkan katerampilan proses
pembelajaran. Bukan untuk mencapai pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Meskipun
demikian, PTK sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman guru terhadap pembelajaran yang
menjadi tugas utamanya. Berbagai manfaat penelitian tindakan kelas antara lain dapat dikemukakan
sebagai berikut.
Merupakan upaya pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan
karakteristik pembelajaran, serta situasi dan kondisi kelas.
Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukannya, sehingga pemahaman
guru senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan metode maupun isi pembelajaran.
Dalam pda ini, praktik PTK diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas pendidikan pada
umumnya. Untuk mewujudkan tujuan dan memperoleh manfaat sebagaimana dikemukakan diatas,
terhadap beberapa hal yang harus ditanyakan dalam pelaksanaannya, sebagai berikut: a) Apakah
hipotesis tindakan telah dirumuskan berdasarkan tujuan dan hasil kajian dengan landasan yang tepat,
baik secara teoritis maupun konseptual? b) Apakah alternative pemecahan masalah yang
direkomendasikan dapat mencapai tujuan dan memecahkan permasalahan dengan tepat? c)
Bagaimanakah tindakan pemecahan masalah dilakukan, bagaimana mengetahui dan mengontrol
hasilnya? d) Bagaimanakah cara menguji hipotesis tindakan untuk membuktikan perbaikan kondisi atau
peningkatan kinerja system pembelajaran? e) Apakah pengambilan kesimpulan sesuai dengan tujuan,
kondisi dan karakteristik pembelajaran?
Pertanyaan penting berikutnya adalah: “Apa tujuan melakukan penelitian tindakan kelas?” Mengacu
pada pembahasan sebelumnya, maka jawaban yang paling inti adalah untuk peningkatan dan perbaikan
praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Perkembangan masyarakat dewasa ini sangat cepat dan
sangat kompleks sehingga tuntutan terhadap layanan pembelajaran yang hams dilakukan oleh gmujuga
meningkat. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk
meningkatkan atau memperbaiki layanan pembelajaran tersebut.
Tujuan ini dapat dicapai dengan cara melakukan berbagai tindakan untuk memecahkan berbagai
permasalahan pembelaj aran di kelas yang selama ini dihadapi, baik disadari atau mungkin tidak disadari.
Oleh karena itu, fokus penelitian tindakan kelas adalah terletak kepada tindakan-tindakan altematif yang
direncanakan oleh guru, kemudian dicobakan, dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitas tindakan-
tindakan Alternative itu dalam memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru.
Jika perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran dapat terwujud dengan baik berdasarkan hasil
penelitian tindakan kelas, menurut Suyanto (1999) ada tujuan penyerta yang juga dapat dicapai sekaligus
dalam kegiatan penelitian itu. Tujuan penyerta yang dapat dicapai adalah terjadinya proses latihan dalam
jabatan oleh guru selama proses penelitian tindakan kelas dilakukan. Ini dapat terjadi karena tujuan
utama dari penelitian tindakan kelas adalah perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran.Artinya,
dengan penelitian tindakan kelas itu guru sekaligus banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan
alternatif yang telah dipilihnya sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran. Di sini guru
akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik pembelaj aran secara
reflektifdaripada ilmu baru dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan itu. Dalam konteks pengalaman
latihan guru ini, Borg (1996) menegaskan bahwa tujuan utama penelifian tindakan adalah untuk
pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaranyang dihadapi
guru di kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang
pendidikan.
McNiff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalh untuk perbaikan.
Kata perbaikan di sini terkait dengan memiliki konteks dengan proses pembelajaran. Jika tujuan utama
PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani proses
belajara mengajar, bagaimana tujuan ituu dapat di capai?. Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan
berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran.[3]
Sedangkan dalam bukunya Kunandar (2008) disebutkan bahwa tujuan penelitian tindakan Kelas
adalah sebagai berikut:
1. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam
interaksi antara guru dan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan
menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.
2. Peningkatan kualitas praktik pembeljaran di kelas secara terus menerus mengingat masyarakat
berkembang secara cepat.
3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran
4. Sebagai alat training in-service,yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru,
mempertajam kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya
5. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap system
pembelajaran yang berkelanjutanyang biasanya menghambat inovasi dan perubahan
6. Peningkatan hasil mutu pendidikan melalui perbaikan praktik pembeljaran di kelas dengan
mengembangkan berbagai jenis ketrampilan dan menningktkan motivasi belajar siswa
Manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek yakni aspek akademis dan aspek praktis
· Aspek Akademis, manfaatnya adalah untuk membantu guru mengahasilkan pengetahuan yang
shahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek
a) merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses
pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran.
Oleh karena itu guru perlu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan
pendekatan, metode,maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan suatu model pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelas.
b) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK maka guru telah
melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan
dan disesuaikan dnegan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui
proses pembelajran yang aktif,inovatif,kreatif,efektif dan menyenangkan.
Dalam salah satu referensi yang lain, manfaat menjadi satu dengan tujuan, yaitu,
Untuk dapat melakukan praktik penelitian tindakan kelas secara efektif dan tepat guna terlebih dahulu
harus memahami manfaat dan tujuan PTK yang akan melandasi prosedur PTK selanjutnya. Pemahaman
terhadap tujuan dan manfaat PTK akan mengarahkan guru dan peneliti dalam melaksanakannya, serta
memotifasi untuk mencari beberapa sumber yang mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
Penelitian pendidikan pada umumnya ditujukan untuk memperoleh landasan dalam mempertimbangkan
suatu prosedur kerja, khususnya prosedur pembelajaran, menjamin cara kerja yang efektif dan efisien,
memperoleh fakta-fakta tentang berbagai masalah pendidikan, dan menghindarkan sesuatu yang dapat
merusak, serta meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan pembelajaran. Berdasarkan
pemahaman tersebut, secara umum penelitian tindakan kelas bertujuan untuk:
3. Memberi kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang
direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
4. Memberi kesempatan kepada guru mengadakan kajian secara bertahap kegiatan pembelajaran
yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
5. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka dan jujur dalam pembelajaran.
Melalui PTK guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentang praktik pembelajaran secara
efektif, dan bukan ditujukan untuk memperoleh ilmu baru dari penelitian tindakan kelas yang
dilakukannya. Dengan kata lain, tujuan utama PTK adalah mengembangkan katerampilan proses
pembelajaran. Bukan untuk mencapai pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Meskipun
demikian, PTK sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman guru terhadap pembelajaran yang
menjadi tugas utamanya. Berbagai manfaat penelitian tindakan kelas antara lain dapat dikemukakan
sebagai berikut.
B. Merupakan upaya pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan
karakteristik pembelajaran, serta situasi dan kondisi kelas.
Dalam pda ini, praktik PTK diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas pendidikan pada
umumnya.
Untuk mewujudkan tujuan dan memperoleh manfaat sebagaimana dikemukakan diatas, terhadap
beberapa hal yang harus ditanyakan dalam pelaksanaannya, sebagai berikut:
a) Apakah hipotesis tindakan telah dirumuskan berdasarkan tujuan dan hasil kajian dengan landasan
yang tepat, baik secara teoritis maupun konseptual?
b) Apakah alternative pemecahan masalah yang direkomendasikan dapat mencapai tujuan dan
memecahkan permasalahan dengan tepat?
c) Bagaimanakah tindakan pemecahan masalah dilakukan, bagaimana mengetahui dan mengontrol
hasilnya?
d) Bagaimanakah cara menguji hipotesis tindakan untuk membuktikan perbaikan kondisi atau
peningkatan kinerja system pembelajaran?
e) Apakah pengambilan kesimpulan sesuai dengan tujuan, kondisi dan karakteristik pembelajaran?[4]