DISUSUN OLEH:
(1804020017)
2019
Selasa, 09 April 2019
ACARA 8
A. TUJUAN
1. Agar kita dapat mengetahui dan mengenal bagaimana cara mengisolasi
mikroba sesuai prosedur
2. Agar kita dapat mengetahui teknin pemindahan mikroba atau
mikroorganisme
3. Agar kita dapat mengetahui ciri-ciri dari medium yang di tumbuhi oleh
mikroorganisme
B. DASAR TEORI
1. Kokus
Bakteri ini terdapat dalam beberapa pola atau pengelompokan
sel yang berbeda, dan karena pengelompokan sel yang khusus
ini mungkin merupakan siri dari marga tertentu, maka
pengetahuan tentang pengelompokan ini akan membantu dalam
mengidentifikasikan organisme yang tak dikenal. Beberapa
kokus secara khas hidup sendiri-sendiri, yang hanya dijumpa
dalam pasangan kubus atau rantai panjang, bergantung caranya
membelah diri dan kemudian melekat satu sama lain setelah
pembelahan.
Menurut Fardiaz (1993) bakteri berbentuk bulat (kokus)
dapat dibedakan atas beberapa grup berdasarkan
pengelompokan selnya, antara lain:
a. Diplokokus : sel berpasangan (dua sel)
b. Streptokokus : rangkaian sel yang membentuk rantai
panjang atau pendek
c. Tefrad : empat sel yang membentuk persegi empat d.
Stapilokokus : kumplan sel yang tidak beraturan (seperti
buah anggur)
d. Sarenae : kumpulan sel yang berbentuk kubus yang
terdiri dari delapan sel atau lebih.
2. Basil Basil merupakan bakteri yang bentuknya meyerupai
batang atau silinder. Basilbasil ini sangat beraneka ragam dalam
ukurannya. Beberapa diantaranya menyerupai rokok sigaret.
Bentuk lain (basil yang bebentuk gelondong) dengan ujung-
ujung yang meruncing lebih menyerupai cerutu. Beberapa hasil
panjang dan lebarnya sama dan benutknya lonjong, basil ini
sangat menyerupai kokus, sehingga disebut koo-basil. Tidak
seperi kokus basil membelah dalam satu bidang. Oleh sebab itu,
mungkin teramati sebagai sel tunggal, berpasangan dalam rantai
pendek atau panjang yang berbeda dengan kokus, panjang
rantainya bukan merupakan tanda pengenal (Volk & Whesler.
1998).
Sedangkan menurut Fardiaz (1993) bakteri berbentuk batang
membentuk rantai (streptobasil). Pengelompokan ini pada
beberapa keadaan bukan merupakan sifat morfologinya,
melainkan dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan maupun kondisi
kultur.
3. Spiral
Menurut Volk dan Whesler (1998) kelompok ini terdiri atas
keanekaragaman tinggi pada bakteri berbentuk silinder yang
berbentuk tidak lurus seperti basil, melainkan melingkar dengan
berbagai derajat.
Bakteri spiral dibagi menjadi :
a. Vibrio adalah batang yang melengkung menyerupai koma,
kadang-kadang vibrio tumbuh sebagai benang-benang
membelit atau berbentuk huruf S.
b. Spiril (spirilum) adalah spiral atau lilitan yang sebenarnya,
seperti kotrek (pembuka gabus).
c. Spirochaeta yang juga merupakan bakteri berbentuk spiral,
tetapi bedanya dengan spiril dalam hal kemampuannya
mlenturkan dan melkuk-lekukkan tubuhnya sambil bergera.
Gerakan ini dimungkinkan dari kontraksi benang aksial atau
flagel, yang membelit sekitar organisme antara membran
plasma dan dinding sel.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-Alat
- Mikroskop
- Micrometer skala okuler
- Micrometer skala objektif
2. Bahan
- Gram staining bakteri
D. CARA KERJA
a. Kalibrasi skala okuler terhadap skala objektif
1. Menyiapkan mikroskop binokuler pada meja kerja di laboratorium
2. Memasang mikrometer objektif diatas meja preparat mikroskop
dan mikrometer okuler pada tabung lensa okuler.
3. Mencari fokus diantara lensa okuler dan lensa objektif dengan
menggunakan perbesaran 4x sehingga skalanya dapat terlihat
dengan jelas.
4. Menyejajarkan antara skala pada mikrometer okuler dengan skala
pada mikrometer objekif
5. Menghimpitkan garis ke-0 pada mikrometer objektif dengan garis
yang pertama pada mikrometer okuler.
6. Apabila sudah terlihat jelas maka melakukan perbesaran sampai
perbesaran 40x.
7. Menghitung garis setelah garis ke-0 dan garis pertama dari kedua
mikrometer tersebut.
8. Menghitung nilai skala okuler dengan menggunakan rumus
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
1 skala okuler = 0,01 x (mm)
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑘𝑢𝑙𝑒𝑟
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
1 skala okuler = 10 x (µm)
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑘𝑢𝑙𝑒𝑟
E. HASIL PENGAMATAN
a. Penghitungan Hasil Kalibrasi
2
1 skala okuler = 10 x (µm) = 5
4
b. Pengukuran Bakteri
Panjang (x) = (x) skala okuler X hasil kalibrasi
= 1,75 x 5 = 8,75 µm
= 0,25 x 5 = 1,25 µm
F. PEMBAHASAN
Ukuran sel bakteri bervariasi namun tidak melebihi 2 μm. Ukuran sel
bakteri lebih kecil daripada sel khamir dan sel kapang. Oleh karena itu untuk
memperoleh bayangan benda yang jelas pada sel bakteri, pengukuran sel
praktikum
Pada saat menghitung nilai skala okuler, menggunakan rumus :
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
1 skala okuler = 0,01 x (mm)
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑘𝑢𝑙𝑒𝑟
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
1 skala okuler = 10 x (µm)
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑘𝑢𝑙𝑒𝑟
Pengukuran sel bakteri yang memiliki ukuran yang sangat kecil dan
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, maka digunakan mikroskop
cahaya. Mikroskop cahaya ini juga harus terlebih dahulu di kalibrasi dengan
menggunakan micrometer okuler dengan micrometer objektif.
G. KESIMPULAN