Anda di halaman 1dari 12

1.

KETUMBAR
A.SISTEMATIKA

Sistematika Tanaman Klasifikasi: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas :


Dicotyledoneae Bangsa : Umbellales Suku : Umbelliferae Marga : Coriandrum Jenis :
Coriandrum sativum L.

SI dan pecernaan daunya dapat digunakan untuk obat batuk, demam di asia tengah, siriah,
ethopia, india, bhutani ketumbar (coriandrum sativum) merupakan tanaman herba setahun
dari family umbeliferae dengan tinggi mencapai 1,3 m (De Gusman and Sienmonsma
1998)buah nya digunakan untuk rempah antara lain berupa penyedap makanan (Ketaren
1998), ketumar juga di gunakan juga untuk obat mual , dan sakit perut di saat haid, pelancar
A atau campak ( De Gusman and Sienmonsma 1998); PTEisie 199; Heyney 1987; Burkill
1935). Kandungan atsiri ketumbar di antaranya adalah coriandrol (linalool) yang banyak di
gunakan untuk parfum (Archanter 1969). kandungan linalool ke tumbar berkisar antara
25-85% (Purseglove et al. 1981).

Ketumbar mempuyai kromosom dengan jumlah 2n =, hanya di kenal sebagai dari tanaman
budi daya dan klasifikasi antara kultivar belum mantap. Beberapa karakter pembeda yang
bisa di gunakan untuk klasifikasi ketumbar adalah (1) ukuran buah, (2) priode vegetativ,
tinggi tanaman, percabangan, karakter daun, dan (3) ekografi. (De Gusman and
Sienmonsmen 1999; Diederichsen 1996). berdasarkan ukuran buah ketumbar dapat di
bedakan ke dalam dua kelompok yaitu, C. Sativun var. Micro-carpum DC dengan diameter
biji 1, 5-3 mm (De Gusman and Siemonsmen 1999).

B. Morfologi tanaman ketumbar


Tanaman ketumbar tumbuh terdiri dari batang, daun, bunga, akar, buah dan biji untuk
menghasilkan. Berikut ini penjelasannya :

1. Batang
Tanaman ketumbar memiliki batang yang tidak berkayu tapi beralur dan penampangnya
berlubang. Percabangan pada batang ketumbar adalah dikotom dan akan berbau wangi ketika
batang tersebut kondisinya memar. Daun berwarna hijau.

2. Daun
Tanaman umbar memiliki daun majemuk bentuknya seperti payung bersusun, di tepi daun
tersebut bergerigi dan memiliki warna putih dan merah muda. Daun – daun ketumbar
menyirip.

3. Bunga
Bunga pada tanaman ketumbar termasuk pada bunga majemuk yang memiliki bentuk seperti
payung. Bunga tersebut memiliki tangkai berukuran 2 – 10 cm dan memiliki daun pembalut
berukuran kecil.

Bunganya memiliki mahkota berwarna merah muda atau merah pucat, ukuran panjang bunga
sekitar 3 – 4 mm. Ada sebagian bunga yang telah mekar dan gugur.
4. Buah dan biji
Ketika buah tanaman ketumbar sudah tua akan berubah warna menjadi cokelat muda dan
memiliki bentuk bulat yang warnanya hijau. Buah yang dihasilkan memiliki panjang sekitar
4 – 5 mm dan ketika sudah matang, buah tersebut akan sangat mudah untuk di rontokkan.

5. Akar
Tanaman ketumbar memiliki jenis akar tunggang berbentuk bulat, bercabang dan memiliki
warna putih untuk memenuhi nutrisinya.

C. SENYAWA KIMIA

Zat yang terkandung pada minyak atsiri selain fenol adalah flavonoid. Flavonoid bersifat
antibakteri dan antioksidan (Wangensteen et al., 2004), mampu meningkatkan kerja sistem
imun karena leukosit sebagai pemakan benda asing lebih cepat dihasilkan dan sistem limfa
lebih cepat diaktifkan (Angka, 2004). Beberapa tipe senyawa flavonoid yang terdapat di
dalam biji ketumbar adalah kuersetin, asam ferulat, rutin, koumarat, asam proto katekuat dan
asam vanilat. Tipe-tipe tersebut merupakan derivat dari asam sinamat dan flavonol. Biji
ketumbar juga mengandung berbagai macam mineral. Mineral yang banyak terkandung pada
biji ketumbar adalah kalsium, fosfor, magnesium, potasium, dan besi. Kalsium selain
berperan sebagai mineral tulang, juga berperan menjaga tekanan darah agar tetap normal.
Mineral fosfor berperan dalam pembentukan dan 6 pertumbuhan tulang. Fosfor juga berperan
dalam menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh. Magnesium merupakan mineral yang
berperan dalam metabolisme kalsium dan potasium, serta membantu kerja enzim dalam
metabolisme energi. Potasium membantu keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh. Besi
merupakan mineral yang dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah, hemoglobin, dan
mioglobin otot (Fauci et al., 2008; Astawan, 2009).

D. KHASIAT

Tanaman ketumbar memiliki banyak manfaat seperti sebagai obat tradisional, berikut ini
akan di jelaskan beberapa manfaat pada tanaman ketumbar terutama dalam pengobatan
penyakit :

1. Mengatasi anemia
Salah satu kandungan pada ketumbar adalah zat besi, dengan zat besi ini maka dapat
membantu tubuh seseorang yang sedang mengalami anemia untuk kembali normal dengan
mengonsumsi si ketumbar.

2. Atasi diare
Kandungan yang ada pada si ketumbar seperti limonene, cineol, beta-phelandrene dan
alpa-pinene bekerja sebagai anti bakteri yang dapat membantu mengatasi Dae akibat bakteri.
Selain itu adanya linalool dan boneol membantu proses pencernaan, proses pengikatan feses
pada usus, dan meningkatkan fusi hati.

3. Menurunkan kadar gula pada penderita diabetes

Kadar gula pada penderita dapat menurun dengan mengonsumsi ketumbar, karena efek
positif ketumbar yang mengandung zat bernama cumin. Cumin ini akan menstimulasi sekresi
insulin meningkat dari dalam pankreas, sehingga terjadi proses perubahan gula menjadi
glikogen yang bermanfaat untuk tubuh.
4. Menjaga kesehatan mata
Kandungan ketumbar adalah vitamin A, C dan fosfor sert minyak esensial yang dapat
membantu meningkatkan kesehatan pada mata, menurunkan kelelahan pada mata, mencegah
degenerasi makula mata dan juga adanya anti infeksi pada saat sedang terjadi konjungtivitis
atau peradangan selaput lendir pada mata.

5. Gangguan menstruasi
Terkadang para wanita bisa jadi mengalami menstruasi yang tidak teratur bahkan merasakan
sakit ketika sedang menstruasi. Hal tersebut dapat di atasi dengan penggunaan daun
ketumbar, karena daun ketumbar dapat mengatur dampak hormonal, seperti pengaturan
kelenjar endokrin dan sekresi.

6. Antibiotik
Salah satu manfaat dari tanaman ketumbar yaitu sebagai antibiotik. Senyawa antibiotik ini
terdapat pada daun ketumbar menurut para ahli setelah dilakukan pengujian di laboratorium.
Dengan antibiotik tersebut dapat membunuh bakteri salmonela misalnya.

7. Mengobati insomnia
Daun ketumbar mengandung fitonutrien dan beberapa zat lain yang dapat menyeimbangkan
Bahn – Bahn kimia dalam tubuh, sehingga memberi efek menenangkan pada saraf sehingga
memudahkan tidur.

8. Mengurangi tekanan darah tinggi


Manfaat mengonsumsi daun ketumbar adalah dapat mengurangi rekanan darah pada
penderita hipertensi, karena adanya interaksi antara kolinergik dan ion kalsium serta
neurotransmitter pada sistem saraf pusat dan perifer. Adanya interaksi antara kedua
pembuluh tersebut menjadikan kondisi kardiovaskular.

9. Anti kanker
Daun ketumbar mengandung vitamin C dan E, zat beta caroten dan berapa zat lain yang
bersifat antioksidan sehingga dapat membunuh sel – sel yang bersifat karsinogenik atau sel
penyebab kanker.

10. Mengobati batu ginjal

Salah satu manfaat dari tanaman ketumbar terutama daunnya adalah sebagai pembantu
penurun resiko terjadinya batu ginjal, karena mengandung diuretik yang memiliki efek
detoksifikasi.

1. JAHE
A. SISTEMATIKA
Sistematika jahe menurut Hapsoh dan Hasanah (2011) adalah sebagai berikut : Kingdom :
Plantae, Divisio : Spermatophyta, Subdivisio : Angiospermae, Kelas : Monocotyledoneae,
Ordo : Zingiberales, Famili : Zingiberaceae, Genus : Zingiber, Spesies : Zingiber officinale
Rosc. Tanaman jahe terdiri atas akar, rimpang, batang, daun dan bunga. Perakaran tanaman
jahe merupakan akar tunggal yang semakin membesar seiring dengan bertambah umurnya,
hingga membentuk rimpang serta tunas-tunas yang akan tumbuh menjadi tanaman baru. Akar
tumbuh dari bagian bawah rimpang, sedangkan tunas akan tumbuh dari bagian atas rimpang
(Kementerian Pertanian, 2011).
Budidaya jahe memerlukan lahan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Untuk pertumbuhan
jahe yang optimal diperlukan persyaratan iklim dan lahan sebagai berikut : iklim tipe A, B,
dan C, ketinggian tempat 300-900 m dpl, temperatur ratarata tahunan 25-300 C, jumlah bulan
basah (>100 mm/bln) 7-9 bulan per tahunnya. Curah hujan 2500-4000 mm/tahun, intensitas
cahaya matahari 70-100 % atau agak ternaungi sampai terbuka (Rostiana, et. al., 2005).
Jahe terutama dibudidayakan di daerah tropika dengan ketinggian tempat antara 0-1.700 m
dpl, memerlukan suhu tinggi serta curah hujan yang cukup selama masa pertumbuhannya.
Suhu tanah yang diinginkan antara 25-300 C. Curah hujan yang dibutuhkan antara
2.500-4.000 mm/tahun (Hapsoh dan Hasanah, 2011).

B. MORFOLOGI
Tanaman jahe terdiri atas akar, rimpang, batang, daun dan bunga. Perakaran tanaman jahe
merupakan akar tunggal yang semakin membesar seiring dengan bertambah umurnya, hingga
membentuk rimpang serta tunas-tunas yang akan tumbuh menjadi tanaman baru. Akar tumbuh
dari bagian bawah rimpang, sedangkan tunas akan tumbuh dari bagian atas rimpang
(Kementerian Pertanian, 2011).

1. Batang
merupakan batang semu dengan tinggi mencapai 30 cm sampai 1 m (BPTP, 2012). Terdiri
dari pelepah daun yang yang berpadu. Bagian luar batang agak licin dan sedikit mengkilap
berwarna hijau tua. Biasanya batang dihiasi titiktitik berwarna putih. Batang itu biasanya
basah dan mengandung banyak air (succulent) sehingga tergolong tanaman herba (Rostiana,
et. al., 1991).

2. Daun
terdiri atas pelepah dan helaian. Pelepah daun melekat membungkus satu sama lain sehingga
membentuk batang. Helaian daun tersusun berseling, tipis berbentuk bangun garis sampai
lanset, berwarna hijau gelap pada bagian atas dan lebih pucat pada bagian bawah, tulang
daun sangat jelas, tersusun sejajar. Panjang daun sekitar 5-25 cm dan lebar 0,8-2,5 cm.
bagian ujung daun agak tumpul dengan panjang lidah 0,3-0,6 cm. permukaan atas daun
terdapat bulu-bulu putih. Ujung daun meruncing, pangkal daun membulat atau tumpul. Batas
antara pelepah dan helaian daun terdapat lidah daun (Ajijah, et. al., 1997).

3. Bunga
berupa malai keluar di permukaan tanah, berbentuk tongkat atau bulat telur yang sempit
dengan panjang 2,75-3 kali lebarnya, sangat tajam, panjang malai 3,5-5 cm, lebar 1,5-1,75
cm, tangkai bunga hampir tidak berbulu dengan panjang 25 cm, terdapat sisik pada tangkai
bunga berjumlah 5-7 buah, berbenuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak
berbulu, panjang sisik 3-5 cm, mahkota bunga berbentuk tabung 2-2,5 cm, helainya agak
sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5-2,5 mm, lebar 3-3,5 mm,
kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm, tangkai putik berjumlah 2 (BPTP, 2012)
4. Buah
berbentuk bulat panjang, berkulit tipis berwarna merah yang memiliki tiga ruang berisi
masing-masing banyak bakal biji berwarna hitam dan memiliki selaput biji (Rugayah, 1994).

5. Rimpang bercabang, kulit berbentuk sisik tersusun melingkar dan berbukubuku, warna
kuning cokelat sampai merah tergantung jenisnya, daging berwarna kuning cerah, berserat,
aromatik dan merupakan perubahan bentuk dari batang yang terdapat di dalam tanah. Rimpang
jahe mempunyai bau yang sangat spesifik (Hapsoh dan Hasanah, 2011).

C. SENYAWA KIMIA
Linalool ialah semacam alcohol yang terjadi secara alamiah. Ini digunakan sebagai
wangi-wangian pada sabun, detergen, shampoo dan lotion. Ini juga digunakan sebagai
intermediet kimia. Produk downstream dari linalool yang umum ialah vitamin E.

Gingerol atau gingerol ialah penyusun aktif dari jahe segar. Gingerol dapat mereduksi
mual-mual yang dikarenakan mabuk atau kehamilan dan juga dapat mengurangi migraine.

Senyawa Limonen Bau senyawa ini seperti jeruk. R-limonen digunakan sebagai insektisida
tanamaan. Sedangkan S-limonen digunakan sebgai pewangi pada produk pembersih.
Limonen sangat umum digunakan dalam produk kosmestik.

Kamfena termasuk golongan monoterpen bisiklik yang menguap pada temperature ruang dan
berbau tajam atau pedas. Kamfena dapat menurunkan berat badan, meningkatkan berat hati
dan tidak memiliki efek mutagenic.

Sitral ialah suatu senyawa terpenoid dimana isomer transnya bernama geranial, sedangkan
isomer cis nya bernama neral. Bau lemon geranial lebih kuat daripada neral. Selain
digunakan sebagai perasa, sitral juga memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, digunakan
untuk sintesis vitamin A dan efek feromon pada serangga.

Shogaol bertanggung jawab terhadap khasiat jahe yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
Shogaol meningkatkan konsentrasi kalsium intraselluler. shogaol ialah komponen yang tidak
pedas pada jahe namun meningkatkan sekresi adrenalin dengan mengaktivasi TRPV1
(transient receptor potential vanilloid subtype 1) (Iwasaki, et al, 2006). Sedangkan, shogaol
mengurangi peradangan di lutut dan melindungi tulang rawan pada tulang paha dari
kerusakan (Levy, et al, 2006).

D. KHASIAT

1. Mengatasi masalah pencernaan

Kandungan phenolic dalam jahe berfungsi untuk meredakan gejala iritasi gastrointestinal,
menstimulasi air liur, mencegah terjadinya kontraksi pada perut, hingga membantu
pergerakan makanan dan minuman selama berada di pencernaan. Jahe juga disebut
sebagai carminative, suatu substansi yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang
ada di sistem pencernaan Anda. Masalah pencernaan seperti kolik dan dispepsia dapat diatasi
dengan jahe.

2. Mengurangi mual

Manfaat jahe dapat meredakan mual yang disebabkan oleh morning sickness, vertigo,
maupun efek samping pengobatan kanker. Anda dapat memakan jahe secara mentah atau
menjadikanya minuman, jahe dalam bentuk permen juga dapat bekerja dengan baik terutama
dalam mengatasi mual yang diderita ibu hamil.

3. Mengurangi rasa sakit

Suatu penelitian yang dilakukan di University of Georgia menyatakan bahwa konsumsi


suplemen jahe setiap hari dapat mengurangi sakit-sakit otot yang diakibatkan oleh
berolahraga hingga 25%. Manfaat jahe juga dapat mengurangi sakit akibat dysmenorrhea,
rasa sakit pada saat menstruasi. Dalam suatu penelitian, disebutkan bahwa 60% wanita
merasa rasa sakit yang dikarenakan oleh menstruasi berkurang setelah mengonsumsi jahe.

4. Membantu proses detoksifikasi dan mencegah penyakit kulit

Jahe merupakan salah satu jenis makanan yang disebut diaphoretic, manfaat jahe juga dapat
memicu keluarnya keringat. Pengeluaran keringat bermanfaat bagi Anda terutama saat Anda
sedang demam atau flu. Selain membantu proses detoksifikasi, berkeringat juga ternyata
dapat melindungi Anda dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit.
Para ahli meneliti sejenis protein yang disebut dermicidin, diproduksi pada kelenjar keringat
dan berfungsi melindungi tubuh dari bakteri seperti E. coli, staphylococcus aureus, serta
jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit.

5. Melindungi Anda dari kanker

Salah satu kandungan dalam manfaat jahe yang berperan dalam mencegah kanker adalah
gingerol, phytonutrient dalam jahe yang juga memberikan rasa pada jahe yang unik. Gingerol
dapat mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar.

6. Anti peradangan

Gingerol ternyata juga bersifat anti-inflamatori. Hal ini menjelaskan mengapa mereka yang
menderita penyakit persendian seperti osteoarthritis dan rematik melaporkan berkurangnya
rasa sakit setelah mengonsumsi jahe secara teratur. Mengonsumsi jahe tidak hanya
mengurangi rasa sakit tetapi juga mengurangi pembengkakan pada bagian yang sakit. Jahe
diperkirakan dapat menghambat komponen yang berperan dalam proses inflamatori dalam
tubuh seperti sitokin, kemokin, kondrosit, dan leukosit.

2. KUNYIT

A. SISTEMATIKA
Divisio : Spermatophyta

Sub-diviso Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zungiberaceae

Genus : Curcuma

Species : Curcuma domestica Val.


Kunyit yang memunyai nama latin Curcuma domestica Val. merupakan tanaman yang
mudah diperbanyak dengan stek rimpang dengan ukuran 20-25 gram stek. Bibit rimpang
harus cukup tua. Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata pengairannya baik, curah
hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi
untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka.
Rimpang kunyit berwarna kuning sampai kuning jingga. (Sumiati , 2004.)

B. Morfologi tanaman kunyit

Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang
semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari
pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga
10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga
majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan
mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun
runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah
merah jingga kekuning-kuningan.

C. Senyawa kimia

Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu minyak atsiri
sebanyak 6% yang terdiri dari golongan
senyawa monoterpen dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat
warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5%
(meliputi kurkumin 50-60%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein,
fosfor, kalium, besi dan vitamin C. Dari ketiga
senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin merupakan komponen terbesar. Sering kadar
total kurkuminoid dihitung sebagai % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar
dibanding komponen kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik
fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin. (Sumiati , 2004.)

D. Khasiat

1. Sebagai ramuan antiperadangan tubuh

Kunyit merupakan salah satu bahan alami yang memiliki kekuatan antiperadangan yang
paling kuat. Dalam sebuah penelitian, diuji 117 orang yang didiagnosis memiliki masalah
pencernaan. Mereka diberikan 1 gram bubuk kunyit halus untuk dijadikan teh selama 8
minggu.
2. Mengobati penyakit asam lambung

Beberapa jenis makanan bisa membahayakan kesehatan lambung dan dapat mengikis dinding
usus. Senyawa yang terkandung pada kunyit bermanfaat untuk melindungi dan melapisi
dinding lambung, dengan cara meningkatkan produksi lendir.

3. Mengurangi gas pada pencernaan

Manfaat kunyit untuk pencernaan yang bermasalah ini, ampuh untuk mengurangi tekanan gas
dalam perut. Senyawa kunyit berfungsi mengurangi asam pada perut yang berlebih, yang
juga membuat perut menjadi kembung.

4. Meredakan sakit akibat irritable bowel syndrom

Irritable bowel syndrom (IBS) merupakan suatu kondisi penyakit yang menyebabkan
kontraksi usus jadi tidak normal, sehingga memengaruhi kerja usus besar di sistem
pencernaan.

Manfaat kunyit untuk pencernaan ini, bertindak sebagai obat alami yang mengurangi gerakan
otot yang abnormal. Dengan kandungan vitamin, mineral dan bahan kimia baik lainnya,
kunyit mampu meredakan sakit yang mengakibatkan diare jika kontraksinya berlebihan.

5. Mengurangi mual

Kandungan phytochemical pada kunyit ini, berfungsi untuk menghadirkan antioksidan di


tubuh yang berfungsi memerangi racun sehingga mual Anda bisa diredakan.

6. Meredakan diare

Obat, keracunan makanan, virus, dampak alergi, dan makanan yang tidak sehat nyatanya
dapat mengakibatkan diare. Dengan meminum ramuan herbal teh kunyit, diare Anda bisa
disembuhkan. Kandungan magnesium dan kalium pada kunyit membantu melawan dehidrasi
dan menyeimbangkan cairan tubuh yang terkuras akibat serangan diare.

4. KENCUR
A. SISTEMATIKA
Kencur (Kaemferia galanga L.) adalah salah satu jenis tumbuhan temutemuan (umbi-umbian)
yang termasuk famili Zingiberaceae, yang mengandung minyak atsiri 2,4%-3,9%, juga
cinnamal, aldehide, asam motil p-cumarik, asam cinnamal, etil ester, dan pentadekan.
(Rukmana,1994).
Kemampuan penyesuaian tanaman kencur terhadap lingkungan cukup tinggi. Tanaman ini
punya daya produksi tinggi di daerah yang punya curah hujan 1500 – 4000 mm/th, suhu
udara 19 0 -30 0C dan ketinggian 100-700m dari permukaan air laut (dpl). Tanaman ini
tumbuh baik di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari penuh, tapi memerlukan
naungan ringan untuk pertumbuhan yang optimum. Hal ini dapat diamati pada tanaman
kencur yang ditanam secara monokultur daunnya melipat (menutup pada siang hari).
Sekalipun demikian, kencur yang ditanam di tempat terlindung, justru hanya akan
menghasilkan daundaunnya saja. Tanah yang paling baik untuk tanaman kencur adalah tanah
yang memiliki struktur lempung berpasir (Sandy loam), strukturnya lemah, dengan tata air
dan udara, tanahnya baik serta seimbang. Disamping itu kesuburan tanahnya harus juga
diperkaya dengan bahan organik, antara lain dengan pemberian pupuk kandang dan kompos.
Jika pada tanah yang kurang subur dan becek, pertumbuhan tanaman kencur juga akan
kurang baik, sedikit beranak dan pada rimpang-rimpangnya banyak bagian yang membusuk
(Rukmana, 1994).

B. MORFOLOGI
Morfologi tanaman kencur
Tanaman kencur tersusun atas akar, batang, daun, bunga, buah dan biji untuk bisa tumbuh
dengan baik. Berikut ini penjelasannya :

1. Daun
Tanaman kencur memiliki bentuk daun yang berbentuk bulat besar yang tumbuh di atas
permukaan tanah dengan daun yang dimilikinya sebanyak 3 hingga 4 helai.

Daun kencur juga terdapat di bagian sebelah rimpang berada dalam tanah, sedangkan daun
bagian permukaan daunnya memiliki warna hijau. daun yang berada di sebelah rimpang atau
rizoma tumbuh secara bergerombol, memiliki cabang dan induknya atau rimpang berada di
tengah.

Jumlah daun yang dimiliki oleh tanaman kencur kebanyakan sebanyak 2 – 3 helai jarang
sekali di temui yang berjumlah 5 helaiannya. Susunan daun tersebut saling berhadapan dan
tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah.

2. Bunga
Tanaman kencur memiliki bunga yang berwarna putih dengan bau harum dan terdapat 4 helai
daun mahkota. Tangkai bunga memiliki daun kecil dengan panjang sekitar 2 – 3 cm, tangkai
tersebut tidak memiliki cabang tapi dapat juga tumbuh lebih dari satu tangkai dengan panjang
sekitar 5 -7 cm yang bentuknya bulat dan beruas – ruas.

Bunga kencur memiliki putik yang menonjol ke atas yang ukurannya sekitar 1 – 1,5 cm dan
tangkai sarinya memiliki bentuk seperti corong pendek.

Tanaman kencur memiliki bunga majemuk yang tersusun setengah duduk dan kuntumnya
berjumlah sekitar 4 – 12 buah, sedangkan bibir bunga (labellum) yang dimiliki berwarna
lembayung dan warna putihnya lebih dominan.

3. Buah dan biji


Tanaman kencur memiliki rizoma atau rimpang yang berada di dalam tanah. Rimpang
tersebut tumbuh secara bergerombol, bercabang dan terdapat induk pada bagian tengah. kulit
ari pada rimpang tersebut berwarna cokelat sedangkan bagian dalamnya berwarna putih
berair.

Aroma yang dimilikinya begitu tajam dan khas. Rimpang yang masih berumur muda
memiliki warna putih kekuning – kuningan yang kandungan air lebih banyak dibandingkan
rimpang berumur tua, selain itu rimpang berumur tua di tumbuhi akar – akar pada ruas
rimpang .

4. Akar
Akar yang dimiliki oleh tanaman kencur adalah bergerombol dan bercabang – cabang dengan
serabut putih.

5. Batang
Tanaman kencur memiliki batang yang lunak , berpelepah dengan warna hitam ke abu –
abuan. Batang tersebut juga membentuk rimpang. Batan tersebut bisa tumbuh sekitar 30 – 70
cm.

C. SENYAWA KIMIA
Tanaman kencur mengandung minyak atsiri. Zat-zat yang banyak diteliti adalah pada
rimpangnya yaitu mengandung minyak atsiri 2,4%- 3,9%, juga cinnamal, aldehide, asam
motil p-cumarik, asam annamat, etil asetat dan pentadekan. Dalam literatur lain disebutkan
bahwa rimpang kencur mengandung sineol, paraumarin, asam anisic, gom, pati 4,14% dan
mineral 13,73% (Rukmana,1994)

D. KHASIAT
Sebagai tanaman obat, kencur memberikan manfaat cukup banyak terutama rimpangnya.
Kencur berkhasiat untuk obat batuk, gatal-gatal pada tenggorokan, perut kembung, mual,
masuk angin, pegal-pegal, pengompresan bengkak, tetanus dan penambah nafsu makan.
Beras kencur (campuran tepung beras dan kencur yang dibuat ramuan) merupakan obat
tradisional yang telah dikenal umumnya untuk obat bengkak dan encok. Ramuan kencur juga
berfungsi merangsang pertumbuhan bulu alis dan mata jika dioleskan sebagai bedak. Kencur
juga 6 digunakan untuk membuat ragi dan zat warna. Akhir-akhir ini kencur digunakan untuk
industri kembang gula dan industri kosmetik dalam negeri (Rukmana,1994).

METODE KERJA
A. ALAT
1. Pisau
2. Telenan
3. Baskom

B. BAHAN
1. Jahe
C. CARA KERJA
1. Sortasi
Sortasi berfungsi untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki baik kemurnian maupun
kebersihannya. Sortasi ini dilakukan dengan cara memisahkan jahe menurut ukuran dan
mutu.

2. Pencucian
Pencucian ini dilakukan untuk menekan jumlah kuman - kuman, untuk mengilangkan tanah
dan cemaran lainnya yang melekat pada baham simplisia. Cemaran-cemaran yang ada pada
bahan baku bisa berupa cemaran fisik (misal : tanah, kerikil), cemaran kimia (misal :
pepsitida), dan cemaran biologi (misal : jamur, ulat). dalam pencucian ini kadar air
diperkirakan sekitar 85 - 90 %.

3. Perajangan
Perajangan ini dilakukan untuk pengecilan ukuran rimpang jahe dan mengatur irisan dan
ketebalan
.
4. Pengeringan
Pengeringan ini dilakukan untuk pengurangan kadar air sampai batas yang terbaik sekitar 8 -
10 %, karena pada tingkat kadar air tersebut, kemungkinan bahan cukup aman terhadap
pencemaran, baik yang disebabkan oleh jamur ataupun insektisida. Pengeringan ini dilakukan
dengan cara dibawah sinar matahari yaitu penjemuran. Pada waktu penjemuran dijaga bahan
jangan sampai menumpuk. Sedangkan alas untuk penjemuran digunakan kertas.

5. Sortasi Kering
Sortasi yang dilakukan pratikan manual. Sortasi manual untuk menghilangkan cemaran -
cemaran fisik (benda asing) pada bahan seperti kotoran, dan tanah yang ikut tercampur
dengan bahan baku simplisia rimpang jahe.

6. Penggilingan
Proses penggilingan bertujuan untuk memperoleh halusan bahan yang akan memudahkan
proses pengolahan selanjutnya. Alat yang digunakan yaitu blender, penghalusan dilakukan 2
- 3 kali untuk mendapatkan halusan yang baik.

7. Pengayakan
Proses pengayakan ini selanjutnya bertujuan untuk menyeragamkan derajat kehalusan yang
memenuhi syarat, juga digunakan untuk memisahkan bahan jahe dengan kotoran.
8. Penyimpanan
Penyimpanan bahan baku jahe ini menggunakan toples yang kedap udara. Hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi kemungkinan - kemungkinan yang tidak diinginkan, misalnya
kerusakan bahan baku jahe karena air hujan, mengantisipasi kerusakan atau kebocoran yang
menyebabkan bahan - bahan terjatuh atau tercecer. Selain untuk menghindari kesalahan
bahan baku, maka sebelum disimpan saat penimbangan juga dilakukan pelabelan jenis bahan
baku dan berat bahan baku tersebut.

http://agroteknologi.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-ketumbar/
(PDF) Pengelompokan Kultivar Ketumbar Berdasar Sifat Morfologi. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/314109144_Pengelompokan_Kultivar_Ketumbar_
Berdasar_Sifat_Morfologi [accessed Nov 25 2018].
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/6-manfaat-jahe-bagi-kesehatan/

https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/manfaat-kunyit-untuk-pencernaan/

https://garistepi.wordpress.com/2009/06/09/sistematika-tanaman-kunyit/

http://agroteknologi.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kencur/

Anda mungkin juga menyukai