Anda di halaman 1dari 6

DASAR-DASAR PENDIDIKAN

MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN


ALAM
(DDPMIPA)

“Matematika Sebagai Ilmu Deduktif”

Disusun Oleh:

Kelompok 2Kelas IB
1) Deatasya Tri Ananda NIM : 1605115242
2) Della Widya Ananda NIM : 1605115801
3) Devi Rahayu NIM : 1605111502

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. Nahor Murani Hutapea, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

2016/2017
A. MATEMATIKA SEBAGAI ILMU DEDUKTIF

a. Definisi Deduktif

Deduktif atau deduksi berasal dari bahasa Inggris yaitu deduction yang berarti
penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang
khusus dari yang umum. Berpikir deduktif adalah suatu metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan
dalam bagian-bagian yang khusus.

Dengan kata lain, pola pikir deduktif dapat pula diartikan sebagai proses
berpikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, teori, keyakinan)
menuju hal khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah kesimpulan
tentang hal-hal yang khusus yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa itu.

b. Matematika sebagai Ilmu Deduktif

Menurut Russefendi (1989: 23) Matematika itu terorganisasikan dari unsur-


unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi,aksioma-aksioma dan dalil-dalil
yang dibuktikan kebenarannya, sehingga matematika disebut ilmu deduktif

Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif, karena proses mencari kebenaran


(generalisasi) dalam matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan alam dan ilmu
pengetahuan yang lain, dimana lebih sering menggunakan metode induktif dan
eksperimen.

Menurut Johnson dan Rising, (1972) dalam Rusefendi ( 1988:


2).Matematika merupakan pola berfikir, pola mengorganisasikan pembuktian
logic, pengetahuanstruktur yang terorganisasi memuat sifat-sifat, teori-teori di
buat secara deduktif berdasarkanunsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat
atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya.
Menurut Richard Jefrey (1991) metode induktif adalah proses penarikan
kesimpulan dari hal khusus ke hal yang umum. Metode ini bertolak belakang
dengan metode deduktif . Sedangkan metode eksperimen adalah metode yang
mengandalkan hasil dari percobaan untuk menarik sebuah kesimpulan.

Pola pikir dalam matematika sama dengan konsep pengertian deduktif itu
sendiri, yaitu membawa dari suatu hal yang umum ke hal-hal yang lebih detail
atau khusus..

c. Pembuktian Matematika Sebagai Ilmu Deduktif

Walaupun dalam matematika mencari kebenaran itu dapat dimulai dengan


cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk semua keadaan
harus bisa di buktikan dengan cara deduktif. Dalam matematika suatu generalisasi
dari sifat, teori atau dalil itu dapat diterima kebenarannya sesudahnya dibuktikan
secara deduktif.

Sebenarnya, menarik kesimpulan dalam matematika dapat dimulai dengan


cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk semua keadaan
harus dapat dibuktikan dengan cara deduktif.

1. Contoh kasusnya adalah membuktikan bahwa 1 + 3 + 5 + ... + (2n-1) = n2


 Cara Induktif
Jika menggunakan cara induksi maka dapat dibuat beberapa dugaan dengan
mencoba jumlah beberapa suku sebagai berikut :
1=1

1+3=4

1+3+5=9

1 + 3+ 5 + 7 = 16,dan seterusnya
Tampak bahwa jumlahan-jumlahan ini merupakan bilangan kuadrat sempurna.
Sehingga dapat diduga bahwa memang benar jika : 1 + 3 + 5 + ... + (2n-1) = n2

Tetapi dugaan ini merupakan jawaban menggunakan cara induktif, sehingga untuk
meggeneralisasikannya atau membuktikannya harus tetap menggunakan cara
deduktif, sebagai berikut :

 Cara Deduktif

Misalkan p (n) menyatakan 1 + 3 + 5 + ... + (2n-1) = n2.

a) P (1) adalah 1 = 12
b) Dimisalkanp (k) benar untuk suatu bilangan asli k,yaitu 1 + 3 + 5 +
... + (2k-1) = k2 dan ditunjukkan bahwa p(k+1) benar,yaitu

1+3+5+...+ (2k-1) + (2k+1) = (k+1)2.Hal ini ditunjukkan sebagai

berikut : 1+3+5+...+(2k-1)+(2k+1) =k2+2k+1 = (k+1)2 sehingga


p(k+1) benar.jadi,p(n) benar untuk setiap bilangan asli n.

Dari contoh ini terbukti bahwa untuk memperoleh suatu kesimpulan pada
matematika tidak cukup hanya dengan metode induktif. Karena setelah digunakan
cara induktif masih perlu pembuktian lagi dengan cara deduktif, atau dapat pula
penarikan kesimpulan langsung menggunakan cara deduktif.
2. Bilangan ganjil ditambah bilangan ganjil adalah bilangan genap. Misalnya
kita ambil beberapa buah bilangan ganjil, bai ganjil positif atau ganjil
negatif yaitu 1, 3, -5, 7.

 Cara Induktif

+ 1 3 -5 -7
1 2 4 -4 6
3 4 6 -2 10
-5 -4 -2 -10 2
-7 8 10 2 14

Dari tabel diatas, terlihat bahwa untuk setiap bilangan dua ganjil jika
dijumlahkan hasilnya selalu genap. Pembuktian dengan cara induktif ini harus
dibuktikan lagi dengan cara deduktif.

 Cara Deduktif
Pembuktian secara deduktif sebagai berikut :
Misalkan :

a dan b adalah sembarangan bilangan bulat, maka 2a bilangan genap dan 2b


bilangan genap genap, maka 2a + 1 bilangan 2b + 1 bilangan ganjil.Jika
dijumlahkan :

(2a + 1 ) + (2b + 1) =2a + 2b + 2

2a + 2b + 2 = 2 (a + b + 1)

Karena a dan b bilangan bulat maka (a + b + 1) juga bilangan bulat, sehingga 2 (a


+ b + 1) adalah bilangan genap.

Jadi bilangan ganjil + bilangan ganjil = bilangan genap (generalisasi)


DAFTAR PUSTAKA

Ruseffendi, E.T. 1988.Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan


Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA,
Bandung : Tarsito.

Ruseffendi, E.T, dkk. 1992.Pendidikan Matematika 3,Jakarta : Depdikbud

Jeffrey, Richard. 1991. Formal Logic: its scope and limits, (3rd ed).
New York : McGraw-Hill: 1

Http://himatika.student.uny.ac.id/uncategorized/matematika-sebagai-ilmu
deduktif-dan-penerapannya-dalam-pembelajaran-matematika/,diunduh 29
oktober 2015,situs diakses pada 06 September 2016.

Http://file.upi.edu/Directori/DUAL-
MODES/MODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/HAKIKAT_MAT
EMATIKA.pdf,situs diakses pada 06 September 2016.

Http://id.m.wikipedis.org/wiki/Pembuktian_melalui_deduksi,situs diakses pada 09


September 2016.

Anda mungkin juga menyukai