“KARAKTERISTIK IPA”
KELOMPOK 6
KELAS 1B
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2016
A. Karakteristik IPA
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains.
Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”.
Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata ‘science’ yang berarti
pengetahuan. Science kemudian berkembang menjadi social science yang dalam
Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan natural
science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam
(IPA).
IPA mempelajari tentang alam semesta, baik yang dapat diamati dengan
indera maupun yang tidak diamati dengan indera. Menurut Wahyana dalam
Trianto (2011: 136) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara
sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala
alam.
A.N. Whitehead (M.T Zen) dalam Sumaji (1998: 29) berpendapat bahwa
sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengetahuan. Orde pertama didasarkan
pada hasil observasi terhadap gejala/fakta dan orde kedua didasarkan pada konsep
manusia mengenai alam semesta. IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat
sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pengalaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar (Trianto, 201: 153). IPA berupaya
membangkitkan minat manusia agar ingin meningkatkan kecerdasan dan
pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak ada
habis-habisnya.
IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana
bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan IPA
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga
dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar.
Pemberian mata pelajaran IPA atau pendidikan IPA bertujuan agar siswa
memahami/menguasai konsep- konsep IPA dan saling keterkaitannya, serta
mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya, sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan Penciptanya.
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika,
dan kimia. IPA merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-
langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis
melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep.
Dengan demikian, IPA membangkitkan minat manusia agar ingin meningkatkan
kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia
yang tidak ada habisnya (Sumaji, 1998: 29).
e. IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.
Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan prosedur
pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi pengamatan,
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan,
pengujian hipotesis melalui eksperimentasi ,evaluasi, pengukuran, dan penarikan
kesimpulan. Aplikasi merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep
IPA dalam kehidupan sehari-hari. Sikap merupakan rasa ingin tahu tentang obyek,
fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan
masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar
DAFTAR PUSTAKA
Fowler, H. W. And Fowler, F. G., 1951, The Concise Oxford Dictionary Current
English. London : Oxford University Press.
Sund R. B., & Trowbridge L., 1973. Teaching Science by Inquiry in The
Secondary School,Ohio : Charles E. Merril Publishing Co.