Anda di halaman 1dari 7

Pada tanggal 13-16 Oktober 2017, penulis mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tenaga

Pendidik Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Materi Pencak Silat, yang diselenggarakan
oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang .

Pelatihan ini membahas beberapa hal yaitu :

1. Peraturan Pertandingan Pencak Silat Hasil Munas


Adapun peraturan yang dibahas anatara lain

- Tidak ada penimbangan awal dan pemeriksaan kesehatan awal


- Setiap atlit diwajibkan membawa surat keterangan sehat dari dokter
- Penggolongan pertandingan ditambah dengan golongan Master / Pendekar.
- Umur dan berat badan :
a. Usia Dini 10 s/d 12 tahun. Berat dimulai 26 kg seterusnya dengan selisih 2
kg, sebanyak-banyaknya 12 kelas putra dan 10 kelas putri , + bebas
b. Pra Remaja diatas 12 s/d 14 tahun. Berat dimulai 34 kg seterusnya dengan
selisih 3 kg, sebanyak-banyaknya 12 kelas putra dan 10 kelas putri, + bebas
c. Remaja diatas 14 s/d 17 tahun. Berat dimulai 39 kg seterusnya dengan selisih
4 kg, sebanyak banyaknya 12 kelas putra dan 10 kelas putri, + bebas.
d. Dewasa diatas 17 s/d 35 tahun. Berat dimulai 45 kg seterusnya dengan selisih
5 kg, putra s/d J dan putri s/d F, + bebas.
e. Pendekar diatas 35 tahun ( single even ) . Berat sama dengan dewasa.
- Ketebalan matras 3 cm s/d 5 cm.
- Untuk tebal garis lingkaran 5 cm kearah dalam, baik lingkaran 3 m atau 8 m, untuk
atlit yang menginjak garis belum termasuk keluar gelanggang.
- Pemberian pembinaan hanya 1 (satu) kali.
- Pesilat dapat melakukan 6 (enam) kali serangan kepada lawan.
- Sapuan depan, belakang dan guntingan boleh diserang 1(satu) kali selama 1 (satu)
detik pada sasaran yang syah, balasan tidak diperbolehkan dengan berat badan /
menginjak.
- Jika dalam proses tangkapan kaki, pesilat yang ditangkap melakukan serangan
pukulan atau pegangan pada bahu lawan tidak dihentikan dan pesilat yang
menangkap dapat menjatuhkan lawannya dalam waktu 5 (lima) detik sebelum Wasit
memberikan aba-aba "BERHENTI", jatuhan dinyatakan syah.
- Hitungan mutlak dan teknik dihitung sampai dengan 9, baru dapat dilanjutkan bila
kondisi unfit.
- Untuk kategori ganda diawali tangan kosong dilanjutkan dengan senjata yang
penggunaannya bebas dan dapat beradu.
- Semua bentuk hukuman pengurangan nilai 5, untuk kategori tunggal, ganda maupun
regu. Kecuali hukuman waktu sesuai dengan yang ditentukan
- Untuk ketegori ganda senjata yang digunakan: golok, toya, pisau, keris, trisula dan
celurit. Termasuk golok kembar, trisula kembar, celurit kembar.
- Pada Kategori T,G,R diperbolehkan bersuara. Dan untuk pelatih memakai sabuk
orange.

2. Pembahasan Kebenaran Jurus Tunggal

Pada Kongres PERSILAT tahun 1998, Jurus Tunggal Baku ditetapkan menjadi salah satu
kategori yang dipertandingkan. Jurus ini disusun oleh tim yang anggotanya terdiri dari pakar
pencak silat dari empat negara pendiri PERSILAT, yaitu:

 IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)


 PERSISI (Persekutuan Silat Singapura)
 PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia)
 PERSIB (Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam)

Seluruh gerak yang terdapat di dalam jurus ini diharapkan dapat mewakili gerak pencak silat
yang sudah disepakati sebagai beladiri asli dari kawasan Asia Tenggara. Di samping itu dengan
adanya rangkaian jurus standar internasional ini dapat pula digunakan sebagai sarana pemersatu
seluruh insan pencak silat.

3. Pengetahuan Perwasitan Juri Pencak Silat


Kompetensi dasar wasit adalah memiliki kemampuan dalam memimpin jalannya
pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan dengan penuh disiplin, jujur, tegas,
adil, tanpa memihak salah satu kontingen. Sedangkan kompetensi juri adalah kemampuan
melakukan penilaian serta memutuskan pemenang dalam suatu pertandingan dengan
konsisten dan adil tanpa melihat sudut atlet.
Dalam memimpin pertandingan pencak silat wasit juri juga harus mempunyai kompetensi
memimpin sebuah jalannya pertandingan sesuai hasil MUNAS IPSI yang menjelaskan
tentang penugasan wasit dan juri serta tugas masing-masing wasit dan juri, adapun
peraturan wasit juri dalam pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut :
1. Tugas Wasit ( khusus untuk Katagori Tanding )
· Memeriksa kesiapan gelanggang dan Pesilat.
· Memimpin pertandingan berdasarkan ketentuan pertandingan.
· Menjaga keselamatan Pesilat.
· Menghentikan pertandingan bila :
Ø Pesilat membuat pelanggaran
Ø Pesilat bergeser ke luar gelanggang
Ø Pesilat terjatuh
Ø Pesilat bergumul
Ø Pertandingan tidak seimbang
Ø Untuk memberi tegoran, peringatan atau hukuman
Ø Untuk memeriksa luka-luka / cidera Pesilat
Ø Situasi pertandingan terganggu
Ø Pesilat mengundurkan diri
Ø Diminta oleh Ketua Pertandingan

· Menjaga kualitas pertandingan.


· Memberi hukuman berupa Tegoran dan Peringatan kepada Pesilat atau
Pendamping Pesilat.
· Memberikan isyarat kepada Juri mengenai pelanggaran dan hukuman kepada
Pesilat serta pengesahan serangan jatuhan.
· Menanyakan kepada para Juri bila terjadi keraguan dalam mengambil keputusan.
Pemanggilan para Juri oleh Wasit untuk menanyakan suatu keputusan dilaksanakan
ditengah gelanggang dan disaksikan oleh salah seorang Dewan Wasit Juri, setelah
menempatkan kedua Pesilat di sudit netral.
· Melaksanakan keputusan pemenang.

2. Tugas Juri ( untuk semua katagori )


· Memberi penilaian terhadap Pesilat dalam suatu pertandingan
· Mencatat pelanggaran-pelanggaran
· Menentukan pemenang berdasarkan jumlah nilai
· Menandatangani formulir penilaian yang telah diisi
· Menjawab pertanyaan Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri
dan Wasit bila diperlukan
· Mengawasi pelaksanaan penimbangan Pesilat yang akan bertanding
Dalam melaksanakan tugasnya Wasit juri secara teknis bertanggung jawab pada tingkat
pertama kepada Dewan Wasit juri dan Ketua Pertandingan dan pada tingkat akhir kepada
Delegasi Teknik. Wasit adalah pemimpin pengadil di lapangan, buruk atau tidak suatu
pertandingan tergantung pada Kepemimpinan Wasit. Oleh karena itu wasit haruslah
berani, tegas dan jujur serta berwibawa. Kalau tugasnya dilaksanaka dengan baik, maka
akan dipuji sebagai Wasit yang bagus, Akan tetapi kalau kurang baik, maka menerima
umpatan, caci maki dan dianggap Wasit yang jelek.
Adapun kompetensi wasit juri yang akan memimpin pertandingan :
· Harus menguasai peraturan pertandingan
· Harus menguasai pedoman perwasitan
· Harus mempunyai kemampuan sebagai juri
· Harus menguasai atlet dan pelatih dalam memimpin jalannya pertadingan
· Harus mampu menguasai penonton dalam memimpin pertandingan
· Harus memiliki ketenangan, kedisiplinan, kejujuran, ketegasan, keadilan, dan
konsiten dalam bertugas.
4. Praktek

Secara umum, ada 9 aspek teknik dasar pencak silat yang harus dipahami oleh siapapun yang
hendak menekuni seni beladiri ini. Aspek-aspek tersebut antara lain:

Teknik Dasar Pencak Silat

1. Kuda-kuda
2. Sikap Pasang
3. Arah
4. Pola Langkah
5. Pukulan
6. Tendangan
7. Tangkisan
8. Guntingan
9. Kuncian

Demikian Laporan atau Resume hasil Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Materi Pencak Silat. Terima Kasih kepada dinas
pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Subang yang telah menyelenggaraan pelatihan ini,
semoga ilmu ini akan bermanfaat untuk kami , khususnya penulis sebagai guru PJKR.
RESUME KEGIATAN
PELATIHAN PENNGKATAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK JASMANI,
KESEHATAN DAN REKREASI MATERI PENCAK SILAT

PENYUSUN
UJANG RUHENDI,S.Pd
NIP. 19680406 200501 1 010
UNIT KERJA : SD NEGERI TAMBAKAN PUTRA
KECAMATAN JALANCAGAK SUBANG

Anda mungkin juga menyukai