Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
G.14.1. Data
Balok utama yang terdapat pada lantai ini mempunyai data seperti terlihat pada tabel
G.14.1 berikut
Tabel G.14.1 Data Kolom
Mutu baja
Panjang (p) Tinggi (h) Lebar (b) Mutu beton (fc’)
tulangan (fy)
4000 mm 400 mm 400 mm 210 MPa 30 MPa
Dalam perencanaan kolom gedung ini akan digunakan tulangan ulir dengan diameter 20
mm (D20) dan tulangan polos dengan diameter 10 mm (Ø10).
G.14.2. Pembebanan
Beban yang bekerja pada portal ini telah disampaikan pada Pek.E.Analisis Struktur Atas
Struktur Utama.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
Untuk balok dalam portal ini memiliki panjang yaitu 5000, maka panjang
bersih balok :
lb = Panjang balok – ½ ukuran kolom – ½ ukuran kolom
= 5000 – (400/2) – (400/2) = 4600 mm = 4.60 m
Maka
2.1 𝑥 10−3 2.1 𝑥 10−3
25742.96 (( )+( ))
3.75 3,50
𝛹𝐴 =
3 𝑥 10−2 3 𝑥 10−2
25742.96 (( )+( ))
3.6 4.6
= 0.762
ΨB = 0 (ujung bawah berupa jepit)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
- Diagram Interaksi
Titik berat tulangan tarik ke tepi serat beton tarik, ds
ds1= ds = Sb + diameter tulangan begel +½ diameter tulangan longitudinal
= 40 + 10 + 20/2 = 60 mm
Tinggi efektif penampang balok, d
d = h – ds = 500 – 60 = 440 mm
Jumlah tulangan maksimal per baris, m
𝑏−2×𝑑𝑠1 400−2 𝑥 60
𝑚= +1= + 1 = 7.22 ≈ 7 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷+𝑆𝑛 20+25
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2017 - 2018 Kelompok: I A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
Ø.P0 = Ø.[0,85.fc'.(Ag-Ast)+Ast.fy]
= 0.65.(0.85 x 0,03 x (160000 – 1600) + 1600 x 0.21)
= 31.2 kN
Q0 = ØP0/(fc'.b.h)
= 31.2 /(0,03 x400 x 400)
= 0.007
Ø.Pn,max = 0,8.Ø.P0
= 0.8 x 31.2
= 24.96 kN
Qmaks = Ø.Pn,max/(fc'.b.h)
= 24.96 /(0,03 x 400 x 400)
= 0,005
600.𝑑 600.(340)
cb = 600+𝑓 =
𝑦 600+210
= 251.85 mm
maka diambil
c = 300 mm (c > cb)
a = β1.c = 0.85 (300)
= 255 mm
(ℎ−𝑐)− 𝑑𝑠
ε1 = 𝑥𝜀
𝑐𝑢 < 𝜀𝑦
𝑐
(400−300)−60
= × 0.003 < 0.0011
300
= 0.0004 < 0.0011 (OK)
f1 = ε1.Es = 0.0004 (200)
= 0.08 kN/mm2
𝑐− 𝑑𝑠
ε2 ' = 𝑥 𝜀𝑐𝑢 > 𝜀𝑦
𝑐
300−60
= × 0.003 > 0.0011
300
= 0.0024 > 0.0011 (OK)
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2017 - 2018 Kelompok: I A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
c. Tinjauan Pada Keadaan Setimbang (terjadi pada nilai cb= 251.86 mm)
cb = 252 mm
ab = β1.cb = 0.85 x 252
= 214.2 mm
(ℎ−𝑐)− 𝑑𝑠
ε1 = 𝑥𝜀
𝑐𝑢 = 𝜀𝑦
𝑐
(400−252)−60
= × 0.003 = 0.0011
252
= 0.0010 = 0.00105 (OK)
f1=f2=fy = 0.21 kN/mm2
𝑐− 𝑑𝑠
ε2' = 𝑥 𝜀𝑐𝑢 > 𝜀𝑦
𝑐
252−60
= × 0.003 > 0.0011
252
= 0.0023 > 0.0011 (OK)
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2017 - 2018 Kelompok: I A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
= 118323716.4 Nmm
Mn = Mnc + Mns
= 0 + 118323716.4 Nmm
= 118323.72 kNmm
Ø = 0.8
Ø.Mn = 0.8(118323.72) = 94658.98 kNmm
R = Ø.Mn/(fc'.b.h2) = 94658.98 /(0.03 x 400 x 4002)
= 0.049
Untuk pembuatan diagram interaksi kuat rencana dengan ρ sebesar 3% dan 5%
dihitung dengan cara sama seperti pada ρ1 = 1% diatas. Rekapan hasil hitungan Q
dan R disajikan pada Tabel G.14.5 dan dilukiskan dalam bentuk diagram interaksi
kuat rencana kolom tanpa satuan untuk arah x pada Gambar G.14.2.
Tabel G.14.5 Hasil Hitungan Q dan R Dengan Rasio Tulangan, ρ Sebesar 1%, 3% dan 5% Untuk
Perancangan Kolom Dengan fc’ = 30 MPa, f = 30 MPa, fy = 210 MPa
Rasio Tulangan
No Jenis Tinjauan Rasio Tulangan 1% 3% Rasio Tulangan 5%
Q R Q R Q R
1 Beban Sentris Q0 dan Qmaks 0.592 - 0.672 - 0.752 -
0.474 - 0.538 - 0.602 -
2 Beton tekan menentukan,
0.366 0.075 0.394 0.097 0.423 0.119
c = 300 mm
3 Kondisi seimbang
0.296 0.085 0.296 0.116 0.296 0.148
cb = 240 mm
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
Karena pertemuan garis Qr dan Rr (titik T) berada di bawah dari grafik rasio tulangan
1%, maka rasio tulangan yang di gunakan adalah
ρt = 1%
Maka luas tulangan pada arah x adalah
Ast,u = ρt x b x h = 1% x 400 x 400 = 1600 mm2
Dengan syarat
1) Ast,u > As min
√𝑓𝑐′
√30
As min = 4.𝑓 . 𝑏. 𝑑 = (400)(340) = 886.8 𝑚𝑚2
𝑦 4(210)
1600 mm2 > 886.8 mm2 (OK)
2) Ast,u > As min
1.4 1.4
As min = . 𝑏. 𝑑 = (400)(340) = 906.7 𝑚𝑚2
𝑓𝑦 210
1600 mm2 > 906.7 mm2 (OK)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
𝑃 𝑢 291706.2
Qr = 𝑓′ .𝑏.ℎ = = 0.0608
𝑐 30(400)(400)
𝑀𝑢𝑦 24611100
Rr = 𝑓′ .𝑏.ℎ2 = = 0.0128
𝑐 30(400)(4002 )
Karena pertemuan garis Qr dan Rr (titik T) berada di bawah dari grafik rasio tulangan
1%, maka rasio tulangan yang di gunakan adalah
ρt = 1%
Maka luas tulangan pada arah y adalah
Ast,u = ρt x b x h = 1% x 400 x 400 = 1600 mm2
Dengan syarat
1) Ast,u > As min
√𝑓𝑐′
√30
As min = 4.𝑓 . 𝑏. 𝑑 = (400)(340) = 886.8 𝑚𝑚2
𝑦 4(210)
1600 mm2 > 886.8 mm2 (OK)
2) Ast,u > As min
1.4 1.4
As min = . 𝑏. 𝑑 = (400)(340) = 906.7 𝑚𝑚2
𝑓𝑦 210
1600 mm2 > 906.7 mm2 (OK)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
- Tulangan Geser
Nilai Vc
𝑁𝑢,𝑘 √𝑓𝑐′ 291706.2 √30
𝑉𝑐 = (1 + ) . 𝑏. 𝑑 = (1 + ) (400)(340)
14. 𝐴𝑔 6 14(400 𝑥400) 6
= 140318.06 N = 140.32 kN
Nilai Ø.Vc
Ø.Vc = 0.75 (140.32) = 105.24 kN
Nilai Ø.Vc/2
Ø.Vc/2 = 105.24 /2 = 52.6 kN
Karena Vu < Ø.Vc/2 → 6.47 < 52.6 kN, maka digunakan begel terkecil yang ada
yaitu Ø10 mm dengan spasi s = d/2 = 340/2 = 170 mm
Jadi dipakai tulangan begel Ø10 – 170 mm.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
𝑐− 𝑑𝑠
ε2 ' = 𝑥 𝜀𝑐𝑢 > 𝜀𝑦
𝑐
300−60
= × 0.003 > 0.0011
300
= 0.003 > 0.0011 (OK)
f2' = fy = 0.21 kN/mm2
Tabel G.14.6 Kontrol Tinjauan Kondisi Beton Tekan Menentukan Pada Arah x
Gaya (kN) Lengan ke pusat (mm) Momen kNmm)
-T1 = -A1 . f1 -Z1 = -(h/2 - ds) T1 . Z1
-200.96 x -
=
= -2512x0.08 = -(400/2 - 60) 140
= -200.96 = -140 = 28134.4
Cc = 0,85.fc’.a.b Zc = (h/2 - a/2) Cc . Zc
(400/2 -
= 0,85 (0.03) (255) (400) = 255/2) = 2601 x 72.5
= 2601 = 72.5 = 188573
C2 = A2 . f2 Z2' = (h/2 - ds') C2 . Z2'
= 2512 x 0.21 = (400/2 - 60) = 527.52 x 140
= 527.52 = 140 = 73852.8
Pn = 2927.56 Mn = 290560
c. Tinjauan Pada Keadaan Setimbang (terjadi pada nilai cb= 252 mm)
cb = 252 mm
ab = β1.cb = 0.85 x 252
= 214.2 mm
(ℎ−𝑐)− 𝑑𝑠
ε1 = 𝑐𝑢𝑥𝜀 = 𝜀𝑦
𝑐
(400−252)−60
= × 0.003 = 0.00105
252
= 0.0010 = 0.00105 (OK)
f1=f2=fy = 0.21 kN/mm2
𝑐− 𝑑𝑠
ε2 ' = 𝑥 𝜀𝑐𝑢 > 𝜀𝑦
𝑐
252−60
= × 0.003 > 0.0011
252
= 0.0023 > 0.0011 (OK)
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2017 - 2018 Kelompok: I A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
(ℎ−𝑐)− 𝑑𝑠
ε1 = 𝑐𝑢𝑥𝜀 > 𝜀𝑦
𝑐
(400−150)−60
= × 0.003 > 0.00105
150
= 0.0038 > 0.0011 (OK)
f1=f2=fy = 0.21 kN/mm2
𝑐− 𝑑𝑠
ε2 ' = 𝑥 𝜀𝑐𝑢 > 𝜀𝑦
𝑐
150−60
= × 0.003 > 0.0011
150
= 0.008 ≥ 0.0011 (OK)
Tabel G.14.8 Kontrol Tinjauan Kondisi Tulangan Tarik Menentukan Pada Arah x
Gaya (kN) Lengan ke pusat (mm) Momen kNmm)
-T1 = -A1 . f1 -Z1 = -(h/2 - ds) T1 . Z1
-527.52 x -
=
= -2512x0.21 = -(400/2 - 60) 140
= -527.52 = -140 = 73852.8
Cc = 0,85.fc’.a.b Zc = (h/2 - a/2) Cc . Zc
0,85 (0.03) (127.5)
(400/2 - 127.5/2)
= (400) = = 1301 x 136.25
= 1300.5 = 136.3 = 177193
C2 = A2 . f2 Z2' = (h/2 - ds') C2 . Z2'
= 2512 x 0.21 = (400/2 - 60) = 527.52 x 140
= 527.52 = 140 = 73852.8
Pn = 1300.5 Mn = 324899
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2017 - 2018 Kelompok: I A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
Ø = 0.8
Ø.Mn = 0.8(165553.71) = 132442.97 kNm
Rekapan hasil diagram interaksi kuat rencana dan kuat nominal disajikan
pada Tabel G.14.9 dan dilukiskan dalam bentuk diagram interaksi kuat
rencana kolom dan kuat nominal kolom untuk arah x pada Gambar G.14.4
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2017 - 2018 Kelompok: I A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
Tabel G.14.9 Diagram Interaksi Kuat Rencana Dan Kuat Nominal Kolom Pada Arah x
Kuat Rencana Kuat Nominal
No Jenis Tinjauan
Ø.Pn (kN) ØMn (kNm) Pn (kN) Mn (kNm)
1 Beban Sentris Q0 dan Qmaks 3254.5032 - 5006.93 -
2603.60256 - 4005.54 -
2 Beton tekan menentukan,
c = 300 mm 1902.914 188.863805 2927.56 290.5597
3 Kondisi seimbang
cb = 240 mm 1420.146 227.9402034 2184.84 350.677236
Dengan beban Pu = 291.71 kN dan Mux = 56.02 kNm, maka pertemuan garis
dengan masing-masing beban berpotongan pada titik T yang berada dalam
grafik kuat rencana, maka kolom mampu menahan beban yang bekerja
padanya.
Gambar G.14.4 Kuat Rencana Dan Kuat Nominal Kolom Pada Arah x
Ø.P0 = Ø.[0,85.fc'.(Ag-Ast)+Ast.fy]
= 0.65.(0.85 x 0,03 x (160000 – 5024) + 5024 x 0.21)
= 2953.25 kN
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2017 - 2018 Kelompok: I A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
Ø.Pn,max = 0,8.Ø.P0
= 0.8 x 2953.25
= 2362.60 kN
Tabel G.14.10 Kontrol Tinjauan Kondisi Beton Tekan Menentukan Pada Arah y
Gaya (kN) Lengan ke pusat (mm) Momen kNmm)
-T1 = -A1 . f1 -Z1 = -(h/2 - ds) T1 . Z1
-200.96 x -
=
= -2512x0.08 = -(400/2 - 60) 140
= -200.96 = -140 = 28134.4
Cc = 0,85.fc’.a.b Zc = (h/2 - a/2) Cc . Zc
(400/2 -
= 0,85 (0.03) (255) (400) = 255/2) = 2601 x 72.5
= 2601 = 72.5 = 188573
C2 = A2 . f2 Z2' = (h/2 - ds') C2 . Z2'
= 2512 x 0.21 = (400/2 - 60) = 527.52 x 140
= 527.52 = 140 = 73852.8
Pn = 2927.56 Mn = 290560
b. Tinjauan Pada Keadaan Setimbang (terjadi pada nilai cb= 252 mm)
cb = 252 mm
ab = β1.cb = 0.85 x 252
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2017 - 2018 Kelompok: I A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
= 214.2 mm
(ℎ−𝑐)− 𝑑𝑠
ε1 = 𝑥𝜀
𝑐𝑢 = 𝜀𝑦
𝑐
(400−252)−60
= × 0.003 = 0.00105
252
= 0.0010 = 0.00105 (OK)
f1=f2=fy = 0.21 kN/mm2
𝑐− 𝑑𝑠
ε2 ' = 𝑥 𝜀𝑐𝑢 > 𝜀𝑦
𝑐
252−60
= × 0.003 > 0.0011
252
= 0.0023 > 0.0011 (OK)
(ℎ−𝑐)− 𝑑𝑠
ε1 = 𝑐𝑢 𝑥𝜀 > 𝜀𝑦
𝑐
(400−150)−60
= × 0.003 > 0.00105
150
= 0.0038 > 0.0011 (OK)
f1=f2=fy = 0.21 kN/mm2
𝑐− 𝑑𝑠
ε2 ' = 𝑥 𝜀𝑐𝑢 > 𝜀𝑦
𝑐
150−60
= × 0.003 > 0.0011
150
= 0.008 ≥ 0.0011 (OK)
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2017 - 2018 Kelompok: I A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
Tabel G.14.12 Kontrol Tinjauan Kondisi Tulangan Tarik Menentukan Pada Arah y
Gaya (kN) Lengan ke pusat (mm) Momen kNmm)
-T1 = -A1 . f1 -Z1 = -(h/2 - ds) T1 . Z1
-527.52 x -
=
= -2512x0.21 = -(400/2 - 60) 140
= -527.52 = -140 = 73852.8
Cc = 0,85.fc’.a.b Zc = (h/2 - a/2) Cc . Zc
0,85 (0.03) (127.5)
(400/2 - 127.5/2)
= (400) = = 1301 x 136.25
= 1300.5 = 136.3 = 177193
C2 = A2 . f2 Z2' = (h/2 - ds') C2 . Z2'
= 2512 x 0.21 = (400/2 - 60) = 527.52 x 140
= 527.52 = 140 = 73852.8
Pn = 1300.5 Mn = 324899
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
Ø = 0.65
Ø.Mn = 0.65(165553.71) = 107609.91 kNm
Ø = 0.8
Ø.Mn = 0.8(165553.71) = 132442.97 kNm
Rekapan hasil diagram interaksi kuat rencana dan kuat nominal disajikan
pada Tabel G.14.13 dan dilukiskan dalam bentuk diagram interaksi kuat
rencana kolom dan kuat nominal kolom untuk arah y pada Gambar G.14.5
Tabel G.14.13 Diagram Interaksi Kuat Rencana Dan Kuat Nominal Kolom Pada Arah x
Kuat Rencana Kuat Nominal
No Jenis Tinjauan
Ø.Pn (kN) ØMn (kNm) Pn (kN) Mn (kNm)
1 Beban Sentris Q0 dan Qmaks 3254.5032 - 5006.93 -
2603.60256 - 4005.54 -
2 Beton tekan menentukan,
c = 300 mm 1902.914 188.863805 2927.56 290.5597
3 Kondisi seimbang
cb = 240 mm 1420.146 227.9402034 2184.84 350.677236
Dengan beban Pu = 291.71 kN dan Muy = 24.61 kNm, maka pertemuan garis
dengan masing-masing beban berpotongan pada titik T yang berada dalam
grafik kuat rencana, maka kolom mampu menahan beban yang bekerja
padanya.
Gambar G.14.5 Kuat Rencana Dan Kuat Nominal Kolom Pada Arah y
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2017 - 2018 Kelompok: I A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman
- Pemutusan
Dalam perencanaan kolom untuk struktur gedung ini digunakan gaya dan
momen yang terbesar yang di alami oleh portal B1-B15. Dengan kombinasi gaya dan
momen yang besar ini, telah dihitung jumlah tulangan longitudinal.
Dari hasil hitung dengan menggunakan grafik interaksi antara momen dan gaya
aksial, pertemuan antara momen (Mu(-) dan Mu(+)) dan gaya aksial (Pu) yang terjadi
ternyata masih berada di bawah dari grafik interaksi aksial-momen dengan rasio
tulangan 1%.
Sehingga dengan gaya aksial (Pu) maupun momen (Mu(-) dan Mu(+)) yang lebih
kecil, pertemuan antara gaya aksial dan momen yang terjadi pasti berada di bawah
grafik interaksi aksial-momen dengan rasio tulangan 1 %, oleh karena itu hasil
perhitungan tulangan akan tetap menggunakan rasio tulangan yang terkecil yaitu rasio
tulangan 1 %. Maka dari menurut perencana, tulangan longitudinal yang ada tidak
perlu diputus.
- Pembengkokan kait
Untuk tulangan memanjang akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokkan
yang bersudut 180° yang ada pada ujung paling atas kolom dan 900 yang ada pada
ujung paling bawah kolom, maka berlaku masing-masing Pasal 9.1.1 dan Pasal 9.1.2.
dengan perpanjangan pada ujung bebas kait sebesar :
Kait 1800
4db = 4(20) = 80 mm > 60 mm (OK)
Kait 90 0
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik ,UniversitasNusaCendana,KUPANG Halaman: dari halaman