Anda di halaman 1dari 13

I

NTERVENSI KEPERAWATAN

A. Aspek fisik atau biologis


1. Dx : Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu
dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor biologi.
NOC I : Status nutrisi
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam pasien diharapkan
mampu:
1. Asupan nutrisi tidak bermasalah
2. Asupan makanan dan cairan tidak bermasalah
3. Energy tidak bermasalah
4. Berat badan ideal
NIC I : Manajemen ketidakteraturan makan (eating disorder management)
1. Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan untuk memuat perencanaan perawatan
jika sesuai.
2. Diskusikan dengan tim dan pasien untuk membuat target berat badann, jika berat
badan pasien tdak sesuia dengan usia dan bentuk tubuh.
3. Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiap hari supaya
mencapai dan atau mempertahankan berat badan sesuai target.
4. Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien
5. Kembangkan hubungan suportif dengna pasien
6. Dorong pasien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupan makanan dan kenaikan
atau pemeliharaan berat badan
7. Gunakan teknik modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan berat badan dan untuk
menimimalkan berat badan.
8. Berikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yang mendukung
peningkatan berat badan.
2. Dx. Gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama,
terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi yng
ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur dan cemas
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan
dapat memperbaiki pola tidurnya dengan criteria :
1. Mengatur jumlah jam tidurnya
2. Tidur secara rutin
3. Miningkatkan pola tidur
4. Meningkatkan kualitas tidur
5. Tidak ada gangguan tidur
NIC : Peningkatan Tidur
1. Tetapkan pola kegiatan dan tidur pasien
2. Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya
3. Jelaskan pentingnya tidur selama sakit dan stress fisik
4. Bantu pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum jam tidurnya
3. Dx. Inkontinensia urin fungsional berhubungan dengan
keterbatasan neuromuskular yang ditandai dengan waktu yang diperlukan ke toilet
melebihi waktu untuk menahan pengosongan bladder dan tidak mampu mengontrol
pengosongan.
NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3×24 jam diharapkan
pasien mampu :
1. Kontinensia Urin
2. Merespon dengan cepat keinginan buang air kecil (BAK).
3. Mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara tepat waktu.
4. Mengosongkan bladde dengan lengkap.
5. Mampu memprediksi pengeluaran urin.
NIC : Perawatan Inkontinensia Urin
1. Monitor eliminasi urin
2. Bantu klien mengembangkan sensasi keinginan BAK.
3. Modifikasi baju dan lingkungan untuk memudahkan klien ke toilet.
4. Instruksikan pasien untuk mengonsumsi air minum sebanyak 1500 cc/hari.
4. Dx. Gangguan proses berpikir berhubungan dengan kemunduran atau kerusakan
memori sekunder
NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2×24 jam pasien
diharapkan dapat meningkatkan daya ingat dengan kriteria :
1. Mengingat dengan segera informasi yang tepat
2. Mengingat informasi yang baru saja disampaikan
3. Mengingat informasi yang sudah lalu
NIC : Latihan Daya Ingat
1. Diskusi dengan pasien dan keluarga beberapa masalah ingatan
2. Rangsang ingatan dengan mengulang pemikiran pasien kemarin dengan cepat
3. Mengenangkan tentang pengalaman di masalalu dengan pasien
5. Dx. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang
ditandai dengan perubahan dalam mencapai kepuasan seksual.
NOC : Fungsi Seksual
1. Mengekspresikan kenyamanan
2. Mengekspresikan kepercayaan diri
NIC : Konseling Seksual
1. Bantu pasien untuk mengekspresikan perubahan fungsi tubuh termasuk organ
seksual seiring dengan bertambahnya usia.
2. Diskusikan beberapa pilihan agar dicapai kenyamanan.
6. Dx. Kelemahan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal dan neuromuscular
yang ditandai dengan :
1. Perubahan gaya berjalan
2. Gerak lambat
3. Gerak menyebabkan tremor
4. Usaha yang kuat untuk perubahan gerak
NOC : Level Mobilitas ( Mobility Level )
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien
dapat :
1. Memposisikan penampilan tubuh
2. Ambulasi : berjalan
3. Menggerakan otot
4. Menyambung
5. gerakan/mengkolaborasikan gerakan
NIC : Latihan dengan Terapi Gerakan ( Exercise Therapy Ambulation )
1. Kosultasi kepada pemberi terapi fisik mengenai rencana gerakan yang sesuai
dengan kebutuhan
2. Dorong untuk bergerak secara bebas namun masih dalam batas yang aman
3. Gunakan alat bantu untuk bergerak, jika tidak kuat untuk berdiri (mudah goyah/tidak
kokoh)
7. Dx. Kelelahan b.d kondisi fisik kurang yang ditandai dengan:
1. Peningkatan kebutuhan istirahat
2. Lelah
3. Penampilan menurun
NOC : Activity Tolerance
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien
dapat:
1. Memonitor usaha bernapas dalam respon aktivitas
2. Melaporkan aktivitas harian
3. Memonitor ECG dalam batas normal
4. Memonitor warna kulit
NIC Energy Management
1. Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang adekuat
2. Tentukan keterbatasan fisik pasien
3. Tentukan penyebab kelelahan
4. Bantu pasien untuk jadwal istirahat
8. Dx. Risiko kerusakan integritas kulit
NOC : Kontrol Risiko ( risk control )
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien
dapat :
1. Kontrol perubahan status kesehatan
2. Gunakan support system pribadi untuk mengontrol risiko
3. Mengenal perubahan status kesehatan
4. Monitor faktor risiko yang berasal dari lingkungan
NIC : penjagaan terhadap kulit ( skin surveillance )
1. Monitor area kulit yang terlihat kemerahan dan adanya kerusakan
2. Monitor kulit yang sering mendapat tekanan dan gesekan
3. Monitor warna kulit
4. Monitor suhu kulit
5. Periksa pakaian, jika pakaian terlihat terlalu ketat
9. Dx. Kerusakan Memori b.d gangguan neurologis yang ditandai dengan :
1. Tidak mampu mengingat informasi factual
2. Tidak mampu mengingat kejadian yang baru saja terjadi atau masa lampau
3. Lupa dalam melaporkan atau menunjukkan pengalaman
4. Tidak mampu belajar atau menyimpan keterampilan atau informasi baru
NOC : Orientasi Kognitif
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien
dapat :
1. Mengenal diri sendiri
2. Mengenal orang atau hal penting
3. Mengenal tempatnya sekarang
4. Mengenal hari, bulan, dan tahun dengan benar
NIC : Pelatihan Memori ( Memory Training )
1. Stimulasi memori dengan mengulangi pembicaraan secara jelas di akhir pertemuan
dengan pasien.
2. Mengenang pengalaman masa lalu dengan pasien.
3. Menyediakan gambar untuk mengenal ingatannya kembali
4. Monitor perilaku pasien selama terapi

B. Aspek Psikososial
10.Dx. Coping tidak efektif b.d percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan koping,
dukungan social tidak adekuat yang dibentuk dari karakteristik atau hubungan.
NOC I : koping (coping)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara konsisten
diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi pola koping efektif
2. Mengedentifikasi pola koping yang tidak efektif
3. Melaporkan penurunan stress
4. Memverbalkan control perasaan
5. Memodifikasi gaya hidup yang dibutuhkan
6. Beradaptasi dengan perubahan perkembangan
7. Menggunakan dukungan social yang tersedia
8. Melaporkan peningkatan kenyamanan psikologis
NIC I : coping enhancement
1. Dorong aktifitas social dan komunitas
2. Dorong pasien untuk mengembangkan hubungan
3. Dorong berhubungan dengan seseorang yang memiliki tujuan dan ketertarikan yang
sama
4. Dukung pasein untuk menguunakan mekanisme pertahanan yang sesuai.
5. Kenalkan pasien kepada seseorang yang mempunyai latar belakang pengalaman
yang sama.
11. Dx. Isolasi social b.d perubhaan penampilan fisik, peubahan keadaan sejahtera,
perubahan status mental.
NOC I : Lingkungan keluarga : internal ( family environment: interna)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara konsiste
diharapkan mampu:
1. Berpatisipasi dalam aktifitas bersama
2. Berpatisipasi dala tradisi keluarga
3. Menerima kujungan dari teman dan anggota keluarga besar
4. Memberikan dukungan satu sama lain
5. Mengekspresikan perasaan dan masalah kepada yang lain.
6. Mendorong anggota keluarga untuk tidak ketergantungan
7. Berpatisipasi dalam rekreasi dan acara aktifitas komunitas
8. Memecahkan masalah
NIC I : Keterlibatan keluarga (Family involvement)
1. Mengidentifikasikan kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam perawatan
pasien.
2. Menentukan sumber fisik, psikososial dan pendidikan pemberi pelayanan kesehatan
yang utama.
3. Mengidentifkasi defisit perawatan diri pasien
4. Menentukan tinggat ketergantungan pasien terhadap keluarganya yang sesuai
dengan umur atau penyakitnya.
12. Dx. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan
peran, perubahan citra tubuh dan fungsi seksual.
NOC : Setelah dilakukan tindakan intervensi keperawatan selama 2×24 jam pasien
diharapkan akan bisa memperbaiki konsep diri dengan criteria:
1. Mengidentifikasi pola koping terdahulu yang efektif dan pada saat ini tidak mungkin
lagi digunakan akibat penyakit dan penanganan (pemakaian alkohol dan obat-
obatan; penggunaan tenaga yang berlebihan)
2. Pasien dan keluarga mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan dan reaksinya
terhadap penyakit dan perubahan hidup yang diperlukan
3. Mencari konseling profesional, jika perlu, untuk menghadapi perubahan akibat
pnyakitnya
4. Melaporkan kepuasan dengan metode ekspresi seksual
NIC : Peningkatan harga diri
1. Kuatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan pasien mengndalikan situasi
2. Menguatkan tenaga pribadi dalam mengenal dirinya
3. Bantu pasien untuk memeriksa kembali persepsi negative tentang dirinya
13. Dx. Cemas b.d perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, lingkungan, status ekonomi yang ditandai dengan:
1. Ekspresi yang mendalam dalam perubahan hidup
2. Mudah tersinggung
3. Gangguan tidur
NOC Anxiety Control
1. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien
dapat:
2. Memonitor intensitas cemas
3. Melaporkan tidur yang adekuat
4. Mengontrol respon cemas
5. Merencanakan strategi koping dalamsituasi stress
NIC Anxiety Reduction
1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi percepatan cemas
2. Dampingi pasien untuk mempromosikan kenyamanan dan mengurangi ketakutan
3. Identifikasi ketika perubahan level cemas
4. Instuksikan pasien dalam teknik relaksasi
14.Dx. Resiko Kesendirian
NOC : Family Coping
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien
dapat:
1. Mendemontrasikan fleksiblitas peran
2. Mengatur masalah
3. Menggunakan strategi pengurangan stress
4. Menghadapi masalah
NIC : Family Support
1. Bantu perkembangan harapan yang realistis
2. Identifikasi alami dukungan spiritual bagi keluarga
3. Berikan kepercayaan dalam hubungan dengan keluarga
4. Dengarkan untuk berhubungan dengan keluarga, perasan dan pertanyaan
15.Dx. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan
fisik (ketidakseimbangan mobilitas) serta psikologis yang disebabkan penyakit atau
terapi
NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24jam pasien diharapkan
meningkatkan citra tubuhnya dengan criteria :
1. Merasa puas dengan penampilan tubuhnya
2. Merasa puas dengan fungsi anggota badannya
3. Mendiskripsikan bagian tubuh tambahan
NIC : Peningkatan Citra Tubuh
1. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan karena penyakit atau pembedahan
2. Memutuskan apakah perubahan fisik yang baru saja diterima dapat masuk dalam
citra tubuh pasien
3. Memudahkan hubungan dengan individu lain yang mempunyai penyakit yang sama

C. Aspek Spiritual
16.Dx : Distress spiritual b.d perubahan hidup, kematian atau sekarat diri atau orang
lain, cemas, mengasingkan diri, kesendirian atau pengasingan social, kurang
sosiokultural.
NOC I : pengaharapan (hope)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara luas
diharapkan mampu:
1. Mengekspresikan orientasi masa depan yang positif
2. Mengekspresikan arti kehidupan
3. Mengekspresikan rasa optimis
4. Mengekspresikan perasaan untuk mengontrol diri sendiri
5. Mengekspresikan kepercayaan
6. Mengekspresikan rasa percaya pada diri sendiri dan orang lain
NIC I : penanaman harapan (hope instillation)
1. Pengkaji pasian atau keluarga untuk mengidentifikasi area pengharapan dalam
hidup
2. Melibatkan pasien secara aktif dalam perawatan diri
3. Mengajarkan keluarga tentang aspek positif pengharapan
4. Memberikan kesempatan pasien atau keluarga terlibat dalam support group.
5. Mengembangkan mekanisme paran koping pasien

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu


dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor
biologi.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama,
terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan
fungsi yng ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur dan cemas
3. Inkontinensia urin fungsional berhubungan dengan
keterbatasan neuromuskular yang ditandai dengan waktu yang diperlukan
ke toilet melebihi waktu untuk menahan pengosongan bladder dan tidak
mampu mengontrol pengosongan.
4. Gangguan proses berpikir berhubungan dengan kemunduran atau kerusakan
memori sekunder
5. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang
ditandai dengan perubahan dalam mencapai kepuasan seksual.
6. Kelemahan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal dan
neuromuscular yang ditandai dengan :
1. Perubahan gaya berjalan
2. Gerak lambat
3. Gerak menyebabkan tremor
4. Usaha yang kuat
untuk perubahan gerak
7. Kelelahan b.d kondisi fisik kurang yang ditandai dengan:
1. Peningkatan kebutuhan istirahat
2. Lelah
3. Penampilan menurun

8. Dx. Risiko kerusakan integritas kulit


9. Dx. Kerusakan Memori b.d gangguan neurologis yang ditandai dengan :
1. Tidak mampu mengingat informasi factual
2. Tidak mampu mengingat kejadian yang baru saja terjadi atau masa
lampau
3. Lupa dalam melaporkan atau menunjukkan pengalaman
4. Tidak mampu belajar atau menyimpan keterampilan atau informasi baru
10. 10.Dx. Coping tidak efektif b.d percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan
koping, dukungan social tidak adekuat yang dibentuk dari karakteristik atau
hubungan.
11. Dx. Isolasi social b.d perubhaan penampilan fisik, peubahan keadaan sejahtera,
perubahan status mental.
12. Dx. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan
peran, perubahan citra tubuh dan fungsi seksual.
13. Dx. Cemas b.d perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, lingkungan, status ekonomi yang ditandai dengan:
14.Dx. Resiko Kesendirian
15.Dx. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan
fisik (ketidakseimbangan mobilitas) serta psikologis yang disebabkan penyakit atau
terapi
16.Dx : Distress spiritual b.d perubahan hidup, kematian atau sekarat diri atau orang
lain, cemas, mengasingkan diri, kesendirian atau pengasingan social, kurang
sosiokultural.
NCP
TGL/JAM NO.DP NOC NIC
Status nutrisi NIC I : Manajemen
Setelah dilakukan intervensi ketidakteraturan makan
keperawatan selama 3x24 jam (eating disorder
pasien diharapkan mampu: management)
1. Asupan nutrisi tidak
1. Kolaborasi dengan anggota
bermasalah tim kesehatan untuk
2. Asupan makanan dan cairan memuat perencanaan
tidak bermasalah perawatan jika sesuai.
3. Energy tidak bermasalah 2. Diskusikan dengan tim dan
4. Berat badan ideal pasien untuk membuat
target berat badann, jika
berat badan pasien tdak
sesuia dengan usia dan
bentuk tubuh.
3. Diskusikan dengan ahli gizi
untuk menentukan asupan
kalori setiap hari supaya
mencapai dan atau
mempertahankan berat
badan sesuai target.
4. Ajarkan dan kuatkan
konsep nutrisi yang baik
pada pasien
5. Kembangkan hubungan
suportif dengna pasien
6. Dorong pasien untuk
memonitor diri sendiri
terhadap asupan makanan
dan kenaikan atau
pemeliharaan berat badan
7. Gunakan teknik modifikasi
tingkah laku untuk
meningkatkan berat badan
dan untuk menimimalkan
berat badan.
8. Berikan pujian atas
peningkatan berat badan
dan tingkah laku yang
mendukung peningkatan
berat badan.

2. Setelah dilakukan tindakan NIC : Peningkatan Tidur


keperawatan selama 2×24 jam
1. Tetapkan pola kegiatan
pasien diharapkan dapat dan tidur pasien
memperbaiki pola tidurnya 2. Monitor pola tidur pasien
dengan criteria : dan jumlah jam tidurnya
1. Mengatur jumlah jam tidurnya 3. Jelaskan pentingnya tidur
2. Tidur secara rutin selama sakit dan stress
3. Miningkatkan pola tidur fisik
4. Meningkatkan kualitas tidur 4. Bantu pasien untuk
5. Tidak ada gangguan tidur menghilangkan situasi
stress sebelum jam
tidurnya

3.Setelah dilakukan intervensi NIC : Perawatan


keperawatan selama 3×24 jam Inkontinensia Urin
diharapkan pasien mampu : 1. Monitor eliminasi urin
1. Kontinensia Urin 2. Bantu klien
2. Merespon dengan cepat mengembangkan sensasi
keinginan buang air kecil keinginan BAK.
(BAK). 3. Modifikasi baju dan
3. Mampu mencapai toilet dan lingkungan untuk
mengeluarkan urin secara memudahkan klien ke
tepat waktu. toilet.
4. Mengosongkan bladde dengan 4. Instruksikan pasien untuk
lengkap. mengonsumsi air minum
5. Mampu memprediksi sebanyak 1500 cc/hari.
pengeluaran urin.

5.Setelah dilakukan intervensi NIC : Latihan Daya Ingat


keperawatan selama 2×24 jam 1. Diskusi dengan pasien dan
pasien diharapkan dapat keluarga beberapa
meningkatkan daya ingat masalah ingatan
dengan kriteria : 2. Rangsang ingatan dengan
1. Mengingat dengan segera mengulang pemikiran
informasi yang tepat pasien kemarin dengan
2. Mengingat informasi yang baru cepat
saja disampaikan 3. Mengenangkan tentang
3. Mengingat informasi yang pengalaman di masalalu
sudah lalu dengan pasien

6. Level Mobilitas ( Mobility NIC : Latihan dengan


Level ) Terapi Gerakan ( Exercise
Setelah dilakukan intervensi Therapy Ambulation )
keperawatan selama 2X24 jam 1. Kosultasi kepada pemberi
diharapkan pasien dapat : terapi fisik mengenai
1. Memposisikan penampilan rencana gerakan yang
tubuh sesuai dengan kebutuhan
2. Ambulasi : berjalan 2. Dorong untuk bergerak
3. Menggerakan otot secara bebas namun
4. Menyambung masih dalam batas yang
5. gerakan/mengkolaborasikan aman
gerakan 3. Gunakan alat bantu
untuk bergerak, jika tidak
kuat untuk berdiri (mudah
goyah/tidak kokoh)
NOC : Activity Tolerance NIC Energy Management
Setelah dilakukan intervensi1. Monitor intake nutrisi untuk
keperawatan selama 2X24 jam memastikan sumber energi
diharapkan pasien dapat: yang adekuat
1. Memonitor usaha bernapas 2. Tentukan keterbatasan fisik
dalam respon aktivitas pasien
2. Melaporkan aktivitas harian 3. Tentukan penyebab
3. Memonitor ECG dalam batas kelelahan
normal 4. Bantu pasien untuk
4. Memonitor warna kulit jadwal istirahat

7. NOC : Activity Tolerance NIC Energy Management


Setelah dilakukan intervensi1. Monitor intake nutrisi untuk
keperawatan selama 2X24 jam memastikan sumber energi
diharapkan pasien dapat: yang adekuat
1. Memonitor usaha bernapas 2. Tentukan keterbatasan fisik
dalam respon aktivitas pasien
2. Melaporkan aktivitas harian 3. Tentukan penyebab
3. Memonitor ECG dalam batas kelelahan
normal 4. Bantu pasien untuk
4. Memonitor warna kulit jadwal istirahat

8 NOC : Kontrol Risiko ( risk NIC : penjagaan terhadap


control ) kulit ( skin surveillance )
Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor area kulit yang
keperawatan selama 2X24 jam terlihat kemerahan dan
diharapkan pasien dapat : adanya kerusakan
1. Kontrol perubahan status2. Monitor kulit yang sering
kesehatan mendapat tekanan dan
2. Gunakan support system gesekan
pribadi untuk mengontrol risiko3. Monitor warna kulit
3. Mengenal perubahan status 4. Monitor suhu kulit
kesehatan 5. Periksa pakaian, jika
4. Monitor faktor risiko yang pakaian terlihat terlalu
berasal dari lingkungan ketat

9 NOC : Orientasi Kognitif NIC : Pelatihan Memori (


Setelah dilakukan intervensi Memory Training )
keperawatan selama 2X24 jam
1. Stimulasi memori dengan
diharapkan pasien dapat : mengulangi pembicaraan
1. Mengenal diri sendiri secara jelas di akhir
2. Mengenal orang atau hal pertemuan dengan pasien.
penting 2. Mengenang pengalaman
3. Mengenal tempatnya sekarang masa lalu dengan pasien.
4. Mengenal hari, bulan, dan 3. Menyediakan gambar
tahun dengan benar untuk mengenal
ingatannya kembali
4. Monitor perilaku pasien
selama terapi

10 NOC I : koping (coping) NIC I : coping


Setelah dilakukan intervensi enhancement
keperawatan selama 3X24 jam 1. Dorong aktifitas social dan
pasien secara konsisten komunitas
diharapkan mampu: 2. Dorong pasien untuk
1. Mengidentifikasi pola koping mengembangkan
efektif hubungan
2. Mengedentifikasi pola koping 3. Dorong berhubungan
yang tidak efektif dengan seseorang yang
3. Melaporkan penurunan stress memiliki tujuan dan
4. Memverbalkan control ketertarikan yang sama
perasaan 4. Dukung pasein untuk
5. Memodifikasi gaya hidup yang menguunakan mekanisme
dibutuhkan pertahanan yang sesuai.
6. Beradaptasi dengan5. Kenalkan pasien kepada
perubahan perkembangan seseorang yang
7. Menggunakan dukungan social mempunyai latar belakang
yang tersedia pengalaman yang sama.
8. Melaporkan peningkatan
kenyamanan psikologis

11 NOC I : Lingkungan NIC I : Keterlibatan


keluarga : internal ( family keluarga (Family
environment: interna) involvement)
Setelah dilakukan intervensi 1. Mengidentifikasikan
keperawatan selama 3X24 jam kemampuan anggota
pasien secara konsiste keluarga untuk terlibat
diharapkan mampu: dalam perawatan pasien.
1. Berpatisipasi dalam aktifitas 2. Menentukan sumber fisik,
bersama psikososial dan pendidikan
2. Berpatisipasi dala tradisi pemberi pelayanan
keluarga kesehatan yang utama.
3. Menerima kujungan dari teman 3. Mengidentifkasi defisit
dan anggota keluarga besar perawatan diri pasien
4. Memberikan dukungan satu 4. Menentukan tinggat
sama lain ketergantungan pasien
5. Mengekspresikan perasaan terhadap
dan masalah kepada yang keluarganya yang sesuai
lain. dengan umur atau
6. Mendorong anggota keluarga penyakitnya.
untuk tidak ketergantungan
7. Berpatisipasi dalam rekreasi
dan acara aktifitas komunitas
8. Memecahkan masalah

12 NOC : Setelah dilakukan NIC : Peningkatan harga


tindakan intervensi diri
keperawatan selama 2×24 jam 1. Kuatkan rasa percaya diri
pasien diharapkan akan bisa terhadap kemampuan
memperbaiki konsep diri pasien mengndalikan
dengan criteria: situasi
1. Mengidentifikasi pola koping 2. Menguatkan tenaga pribadi
terdahulu yang efektif dan dalam mengenal dirinya
pada saat ini tidak mungkin 3. Bantu pasien untuk
lagi digunakan akibat penyakit memeriksa kembali
dan penanganan (pemakaian persepsi negative tentang
alkohol dan obat-obatan; dirinya
penggunaan tenaga yang
berlebihan)
2. Pasien dan keluarga
mengidentifikasi dan
mengungkapkan perasaan dan
reaksinya terhadap penyakit
dan perubahan hidup yang
diperlukan
3. Mencari konseling profesional,
jika perlu, untuk menghadapi
perubahan akibat pnyakitnya
4. Melaporkan kepuasan dengan
metode ekspresi seksual

13 NOC Anxiety Control NIC Anxiety Reduction


1. Setelah dilakukan intervensi1. Bantu pasien untuk
keperawatan selama 2X24 jam mengidentifikasi situasi
diharapkan pasien dapat: percepatan cemas
2. Memonitor intensitas cemas 2. Dampingi pasien untuk
3. Melaporkan tidur yang mempromosikan
adekuat kenyamanan dan
4. Mengontrol respon cemas mengurangi ketakutan
5. Merencanakan strategi koping3. Identifikasi ketika
dalamsituasi stress perubahan level cemas
4. Instuksikan pasien dalam
teknik relaksasi

14 NOC : Family Coping NIC : Family Support


Setelah dilakukan intervensi
1. Bantu perkembangan
keperawatan selama 2X24 jam harapan yang realistis
diharapkan pasien dapat: 2. Identifikasi alami dukungan
1. Mendemontrasikan fleksiblitas spiritual bagi keluarga
peran 3. Berikan
2. Mengatur masalah kepercayaan dalam
3. Menggunakan strategi hubungan dengan keluarga
pengurangan stress 4. Dengarkan untuk
4. Menghadapi masalah berhubungan dengan
keluarga, perasan dan
pertanyaan

15 NOC : Setelah dilakukan NIC : Peningkatan Citra


intervensi keperawatan selama Tubuh
2x24jam pasien diharapkan 1. Bantu pasien untuk
meningkatkan citra tubuhnya mendiskusikan perubahan
dengan criteria : karena penyakit atau
1. Merasa puas dengan pembedahan
penampilan tubuhnya 2. Memutuskan apakah
2. Merasa puas dengan fungsi perubahan fisik yang baru
anggota badannya saja diterima dapat masuk
3. Mendiskripsikan bagian tubuh dalam citra tubuh pasien
tambahan 3. Memudahkan hubungan
dengan individu lain yang
mempunyai penyakit yang
sama

16 NOC I : pengaharapan NIC I : penanaman


(hope) harapan (hope instillation)
Setelah dilakukan intervensi 1. Pengkaji pasian atau
keperawatan selama 3X24 jam keluarga untuk
pasien secara luas mengidentifikasi area
diharapkan mampu: pengharapan dalam hidup
1. Mengekspresikan orientasi
2. Melibatkan pasien secara
masa depan yang positif aktif dalam perawatan diri
2. Mengekspresikan arti
3. Mengajarkan keluarga
kehidupan tentang aspek positif
3. Mengekspresikan rasa optimis pengharapan
4. Mengekspresikan perasaan 4. Memberikan kesempatan
untuk mengontrol diri sendiri pasien atau keluarga
5. Mengekspresikan kepercayaan terlibat dalam support
6. Mengekspresikan rasa percaya group.
pada diri sendiri dan orang lain5. Mengembangkan
mekanisme paran koping
pasien

Anda mungkin juga menyukai